artikel ini saya tulis untuk memberikan penjelasan mengenai apa yg saya twitt di twiter
mengenai penanggalan hari baik/buruk ala ayunung dewasa (#AAD) berdasarkan
penanggalan Bali. suksma
Amerta Dadi. Baik untuk upacara Dewa Yadnya dan pemujaan terhadap leluhur.
Amerta Dewa. Baik untuk melakukan Panca Yadnya khususnya Dewa Yadnya, membangun
tempat-tempat suci/ibadah, membuat lumbung maupun dapur.
Asuajeg Turun. Baik untuk membuat penakut, menanam padi, kacang-kacangan, sirih.
berburu, membuat alat bunyi-bunyian, kentongan, gamelan, genta, dll.
Banyu Urug. Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur.
Dadig Krana. Baik untuk menanam tebu, mentimun. Tidak baik untuk upacara atau yadnya,
mengadakan pertemuan (rapat), berenggama.
Dauh Ayu. Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik
untuk membangun.
Dewa Stata. Baik untuk melakukan Panca Yadnya, khususnya Dewa Yadnya.
Dewasa Tanian. Baik untuk mulai menanam, mulai suatu usaha pertanian.
Gagak Anungsang Pati. Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa.
Geheng Manyinget. Tidak baik untuk segala pekerjaan yang penting-penting termasuk
melakukan yadnya karena banyak ganguan.
Geni Murub. Baik untuk segala pekerjaan yang mempergunakan api seperti membakar bata
mentah, genteng, dan lain-lain. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah.
Geni Rawana. Baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk
mengatapi rumah, melaspas, bercocok tanam
Gni Rawana Jejepan. Baik untuk mulai pekerjaan yang menggunakan api seperti membakar
genteng, batu bata, keramik, gerabah, membuat senjata tajam (pande besi). Tidak baik
mengatapi rumah, melaspas, dan bercocok tanam.
Kala Angin. Baik untuk memulai mengajar/melatih sapi, kerbau, kuda, dan ternak lainnya
Kala Buingrau. Baik untuk menebang kayu, membuat bubu, memuja pitra. Tidak baik untuk
membangun, mengatapi rumah
Kala Dangastra. Baik untuk membangun tembok pekarangan, membuat alat-alat penangkap
ikan. Tidak baik untuk memulai pekerjaan penting, tidak baik melakukan upacara (gawe
ayu).
Kala Dangu. Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan, pindah tempat, bepergian.
Kala Empas Turun. Baik untuk menanam umbi-umbian. Tidak baik untuk membangun,
memetik buah-buahan.
Kala Gumarang Munggah. Baik melakukan upacara Bhuta Yadnya. Tidak Baik untuk
menanam sirih, tembakau.
Kala Katemu. Baik untuk menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat, kungkungan,
mangadakan pertemuan.
Kala Luang. Baik untuk membuat terowongan, menanam ketela atau umbi-umbian.
Kala Miled. Baik untuk meramu obat-obatan, sadek dan yang sejenisnya.
Kala Ngadeg. Baik untuk membuat pintu gerbang, tembok pekarangan, pagar, sangkar ayam
(guwungan), kisa pengaduan, mulai memeliharan ayam kurungan, membuat
empangan/bendungan.
Kala Pati. Baik untuk membuat jerat dan memasangnya, pembuat pengrusak. Tidak baik
untuk semua upacara dan pekerjaan yang lainnya.
Kala Rumpuh. Tidak baik untuk pindah rumah, memulai memelihara ayam, itik, sapi,
kerbau, kambing, babi (ternak).
Kala Siyung. Tidak baik, hari ini harus diwaspadai karena mengandung pengaruh buas.
Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti.
Kala Sudukan. Tidak baik untuk memindahkan orang sakit, menunjukkan unsur
perombakan.
Kaleburau. Tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Tidak baik melaksanakan atiwa-
tiwa/ngaben.
Macekan Agung. Untuk membuat benda-benda runcing untuk pura seperti pengawin,
tumbak, senjata pengider-ider dll.
Pamacekan. Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak
baik melaksanakan yadnya.
Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan
dari besi
Rekatadala Ayudana. Baik untuk menanam tanaman yang beruas/berbuku, melakukan dana
punia (beramal).
Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong
rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll).
Sedana Yoga. Baik untuk membuat alat berdagang, tempat berdagang, mulai berjualan
karena akan murah rejeki
Sri Murti. Baik untuk mempersembahkan yadnya kepada Dewi Sri di lumbung.
Taliwangke. Baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau di kebun, memperbaiki
pagar, membuat tali pengikat padi/benda-benda mati. Tidak baik untuk mulai mengerjakan
benang tenun, membuat tali ternak.
Titibuwuk. Baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. Tidak
baik untuk memulai suatu pekerjaan penting bepergian, membuat tangga/banggul.
Tunut Masih. Baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja,
membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik
untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat.
Uncal Balung. Tidak baik melakukan semua jenis perkerjaan yang dianggap penting.