Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum Toksikologi Lingkungan

Pengenalan Alat Toksikologi

Kelas A Kelompok B

Lathiefah Ekawati

P27833112029

Kementerian Kesehatan RI

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Jurusan Kesehatan Lingkungan

Program Studi DIII Kampus Surabaya

Tahun 2012
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Toksikologi Lingkungan

Pengenalan Alat dan Bahan Toksikologi

Disusun Oleh

Surabaya, 15 September 2012

Dosen Praktikum Penyusun Laporan

( Drs. Indarno, M.Kes, Apt ) ( Lathiefah Ekawati )

NIP 194801281980101001 NIM P27833112029

NILAI :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepeda Tuhan YME, yang telah memberikan nikmat
kesehatan jasmani dan rohani kepada kami sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan laporan praktikum toksikologi lingkungan ini dengan tepat waktu. Laporan
praktikum toksikologi lingkungan ini digunakan sebagai tugas individu dan sebagai
pengenalan alat beserta fungsinya sebelum penggunaan secara langsung di laboratorium.

Pengenalan alat dan bahan ini ditujukan untuk meminimalisir kesalahan dalam
pengerjaan dilaboratorium. Sehingga pengerjaan dilaboratorium dapat terselesaikan dengan
baik dan hasil yang diharapkan.

Dalam kesempatan ini penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan motivasi dan dukungan. Dan juga terima kasih kepeda dosen pengajar yang
telah membimbing kami selama penyusunan laporan ini. Semoga bernilai ibadah dan
menambah amal sholeh.

Dalam laporan ini penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 15 September 2012

Penulis
LATAR BELAKANG

Pada umumnya mahasiswa yang baru masuk dalam suatu perguruan tinggi belum
dapat beradaptasi dengan baik. Dalam perguruan tinggi berbasis kesehatan lebih banyak
mahasiswa berada dilaboratorium. Didalam laboratorium terdapat banyak instrumen yang
bermacam-macam dan fungsi yang berbeda. Oleh karena itu prlu pengenalan mengenai
instrumen-instrumen tersebut termasuk fungsinya agar dalam proses perkuliahan lancar dan
tidak ada kesalahan dalam penggunaan alat. Penggunaan alat yang keliru akan berdampak
tidak baik dan lebih fatal akan menyebabkan kerusakan instrumen (alat) laboratorium
tersebut.

Alat-alat laboratorium banyak diantaranya terbuat dari kaca yang mudah pecah maka
penggunaannya harus hati-hati dan perlu ketekunan. Selain itu ada juga yabahan-bahan
kimia yang berbahaya bagi tubuh kita. Kalau kita tidak mengetahui bahan apa saja yang
berbahaya atau tidugian yang maka kerugian yang akan kita terima.

Pengenalan,bimbingan dan pengajaran sangat diperlukan dalam praktikum di


laboratorium.
TUJUAN

1. Mengenalkan berbagai macam alat dan bahan dalam laboratorium pada mahasiswa
baru.
2. Memupuk rasa tanggung jawab dan kekeluargaan mahasiswa dalam berkelompok.
3. Setelah mengetahui kegunaan dan fungsi maasing-maasing alat dan bahan tersebut,
mahasiswa dapat menggunakannya dengan baik sehingga tidak akan terjadi
kesalahan kerja saat beradda dilaboratorium.
4. Dalam perguruan tinggi yang berbasis kesehatan alat dan bahan dilaboratorium
sangat berkaitan dan digunakan setiap saat. Oleh karena itu perlu adanya
pengenalan dan pemahaman agar terbiasa dan dimanfaatkan dengan baik dan
meminimalisir adanya kesalahan.
5. Untuk melatih ketelitian kita dalam mengukur suatu zat atau unsur-unsur kimia.
HASIL DAN PEMBAHASAN

No Nama Alat Gambar Fungsi Keterangan


1. Gelas Ukur Untuk mengukur Berupa gelas tinggi
volume larutan dengan skala di
tidak memerlukan sepanjang dindingnya.
tingkat ketelitian Terbuat dari kaca atau
yang tinggi dalam plastik yang tidak tahan
jumlah tertentu panas

2. Batang Digunakan untuk Terbuat dari kaca tahan


Pengaduk mengaduk cairan panas
di dalam gelas
kimia.

3. Labu Ukur leher Untuk membuat Terbuat dari kaca dan


panjang larutan dengan tidak boleh terkena panas
konsentrasi karena dapat memuai
tertentu dan
mengencerkan
larutan.
4. Corong buchner Untuk menyaring Terbuat dari plastik atau
campuran kimia kaca tahan panas dan
dengan gravitasi. memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri
dari corong dengan
tangkai panjang dan
pendek.
5. Labu Untuk Berupa gelas yang
Erlenmeyer menyimpan dan diameternya semakin ke
memanaskan atas semakin kecil
larutan dengan skala sepanjang
Menampung filtrat dindingnya
hasil penyaringan
Menampung
titran (larutan
yang dititrasi)
pada proses
titrasi

6. Buret Untuk berupa tabung kaca


mengeluarkan bergaris dan memiliki
larutan dengan kran di ujungnya.
volume tertentu,
biasanya
digunakan untuk
titrasi.
7. Tabung Reaksi Sebagai tempat Berupa tabung yang
untuk kadang dilengkapi
mereaksikan dengan tutup. Terbuat
bahan kimia dari kaca borosilikat
Untuk melakukan tahan panas, terdiri dari
reaksi kimia berbagai ukuran.
dalam skala kecil

8. Pipet ukur Alat untuk Terbuat dari kaca atau


mengukur volume karet.
larutan
9. Pipet volume Untuk Terbuat dari kaca.
atau pipet meneteskan atau
gondok atau mengambil
volumetrik larutan dalam
jumlah kecil

10. Gelas beaker Untuk menyimpan Beaker glass memiliki


dan membuat takaran namun jarang
larutan. bahkan tidak
diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu
zat cair

11. Corong gelas Untuk Terbuat dari kaca dan


memasukkan ada juga yang terbuat
atau memindah dari karet atau plastik
larutan dari satu
tempat ke tempat
lain. Untuk proses
penyaringan
setelah diberi
kertas saring
pada bagian atas.

U
12. Corong bucher Untuk menyaring Terbuat dari plastik
larutan dengan
bantuan pompa
vakum

13. Corong pisah uUUntuk Terbuat dari kaca


memisahkan dua
larutan yang tidak
bercampur karena
adanya
perbedaan massa
jenis. Corong
biasa digunakan
pada proses
ekstraksi

14. Gelas ukur Untuk mengukur Pada saat praktikum


volume larutan dengan ketelitian tinggi
gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk
mengukur volume larutan.
Pengukuran dengan
ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet
volume

15. Kondensor Untuk destilasi Lubang-lubang bawah


larutan tempat air masuk,lubang
atas tempat air keluar.
Terbuat dari kaca.

16. Filler (karet Untuk menghisap Terbuat dari karet


pengisap) larutan yang
akan dari botol
larutan.
17. Pipet tetes Untuk Terbuat dari kaca dan
meneteskan atau bagian atas terbuat dari
mengambil karet.
larutan dengan
jumlah kecil

18. Spatula plastik Untuk mengambil Terbuat dari plastik dan


dan logam bahan-bahan logam.
kimia dalam
bentuk
padatan,misalnya
dalam bentuk
kristal.

19. Kawat nikrom Untuk uji nyala Terbuat dari kaca.


dari beberapa
zat.

20. Pipa kapiler Untuk Terbuat dari kaca.


atau kaca mengalirkan gas
kapiler ke tempat
tertentu dan
digunakan pula
dalam penentuan
titik lebur suatu
zat.
21. Desikator Untuk Dikenal dua
menyimpan desikator yaitu

bahan-bahan yang desikator biasa


dan desikator
harus bebas air
vakum.
dan mengeringkan
Terbuat dari kaca.
zat-zat dalam
laboratorium.
22. Gelas arloji Sebagai penutup Terbuat dari kaca.
saat melakukan
pemanasan.

Untuk
menimbang
bahan-bahan
kimia

Untuk
mengeringkan
suatu bahan dalam
desikator.

23. Kaki tiga Kaki tiga sebagai Terbuat dari


penyangga besi.

pembakar spirtus.
24. Stirer dan Untuk mengaduk Pengaduk
batang stirer larutan. larutan.Batang-
batang magnet
diletakkan dalam
larutan kemudian
disambungkan
arus listrik maka
secara otomatis
batang magnetik
dari stirer akan
berputar.
25. Mortal dan Menghaluskan zat Terbuat dari
pastle yang masih bahan keramik.

bersifat
padat/kristal.

26. Evaporating Digunakan Misalnya


disk sebagai wadah. digunakan
sebagai wadah
penguapan
larutan dari suatu
bahan yag tidak
mudah
menguap.
27. Klem dan statif Sebagai penjepit. Misal :
- Untuk menjepit
soklet pada saat
ekstraksi.
- Menjepit buret
dalam proses
titrasi.
- Untuk menjepit
kondensor pada
saat destilasi.
28. Ring Untuk menjepit Terbuat dari
corong pemisah besi.

dalam proses
pemisahan dan
untuk meletakkan
corong pada
proses
penyaringan.
29. Clay triangle Untuk menahan Misalnya, krus
wadah. pada saat
pemanasan atau
corong pada
waktu
penyaringan.

30. Pemanas atau Untuk Terbuat dari kaca.


pembakar memanaskan
bunsen larutan dan dapat
pula digunakan
untuk sterilisasi
dalam suatu
proses.

31. pH meter Untuk identifikasi Caranya : setelah


keasaman kertas indikator
larutan/zat. universal
dicelupkan di
cocokan warna
yang ada pada
kotak kertas
universal.
Alat sampling udara

Peralatan impinger secara keseluruhan terdiri dari :


1. Pompa vakum : dibuat dengan sistem vibrasi ganda yang tahan korosi. Kecepatan
hisap stabil dan dapat diatur dengan potensiometer
2. Tabung impinger : tempat reaksi antara kontaminan udara dengan larutan
penangkap. Dapat lebih dari satu tabung.
3. Moisture adsorber : tabung berisi bahan penyerap uap air untuk melindungi
pompa dari korosi.
4. Flow meter : alat pengukur kecepatan aliran udara dengan metoda buble flow
j
PRINSIP DASAR
Teknik analisa udara dengan impinger pada hakekatnya terdiri dari beberapa
langkah yakni
1. Menarik udara contoh dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang berisi
larutan penangkap.
2. Mengukur kontaminan yang tertangkap atau bereaksi dengan larutan penangkap
baik dengan metoda konvensional maupun instrumental.
3. Menghitung kadar kontaminan dalam udara berdasarkan jumlah udara yang
dipompa dan hasil pengukuran dari (2)

Alat sampling air


BOTOL NANSEN

Botol nansen merupakan alat yang digunakan oleh survyor untuk mengambil
sample air laut, danau dan sungai pada kedalaman tertentu. Botol ini terbuat dari
tabung acrylic dengan ketebalan 5 mm dan bahan-bahan lainnya yang tahan karat
serta memiliki sepasang steering fins yang berguna untuk menstabilkan botol ketika
digunakan pada arus deras memiliki kapasitas 2.2 lt, 3.2 lt atau 4.2 lt dilengkapi
termometer tali dan massanger Merk GET buatan Indonesia.
Botol nansen dirancang pada tahun 1910 oleh penjelajah awal abad ke-20
bernama Fridtjof Nansen ahli kelautan dan dikembangkan lebih lanjut oleh Shale
Niskin. Botol Nansen telah diganti dengan botol Niskin, yang terbuat dari plastik,
dengan demikian tidak menimbulkan korosi logam seperti botol nansen. botol niskin
ini juga sering disebut sebagai botol nansen karena desain dasarnya sama seperti
botol nansen.
Botol nansen adalah alat instrumen oseanografi yang digunakan untuk
mendapatkan sampel air dan pembacaan suhu di berbagai kedalaman di laut. Botol
ini merupakan sebuah sampel botol air laut dengan katup pegas di kedua ujungnya
yang tertutup pada kedalaman yang sesuai dengan perangkat massengger yang
diturunkan untuk menghubungkan kabel botol ke permukaan.

Jenis-jenis Botol Nansen


1. Vertikal Point Water Sampler
Fungsi :
kegunaan umum water sampling
- fisik (suhu)
- kimia (gas terlarut, nutrisi, logam)
- biologis (photozooplankton)

2. Horizontal Point Water Sampler

Horizontal Point Water Sampler

Fungsi :
- fisik (suhu)
- kimia (gas terlarut, nutrisi, logam)
- biologis (phytobacteriaplankton)

Cara Kerja Botol Nansen

Botol nansen diturunkan dari kapal dengan menggunakan bantuan tali yang diikat pada
botol nansen dan dipasang secara terbalik, setelah itu diturunkan pada kedalaman laut yang
diinginkan, kemudian menggunakan bantuan massengger, nansen yang dipasang terbalik
tadi akan kembali menutup secara otomatis, setelah di dalamnya terisi dengan air laut,
setelah itu botol nansen tersebut siap diangkat dari laut ke atas kapal. Contoh air laut
selanjutnya dialirkan dari botol nansen dengan bantuan selang karet yang dipasang pada
bagian krannya.
Botol nansen yang terbuat dari logam atau plastik diturunkan dengan menggunakan tali
ke dalam laut, ketika telah mencapai kedalaman yang diinginkan maka massengger akan
jatuh ke tali setelah mencapai botol, botol tersebut akan terbalik dan menjebak sampel air di
dalamnya. Botol dan sampel di ambil dan diangkut menggunakan tali. Massengger yang
kedua dapat diatur agar terlepas oleh mekanisme pembalik dan bergeser ke bawah tali
sehingga sampai mencapai botol nansen. Dengan memperbaiki urutan botol dan
massengger pada interval sepanjang tali, serangkaian sampel pada setiap tingkatan
kedalaman dapat diambil.
Suhu air laut di kedalaman akan direkam dengan menggunakan termometer tertentu ke
botol nansen. Termometer ini adalah termometer air raksa dengan penyempitan dalam
tabung kapilernya, ketika termometer tersebut terbalik, menyebabkan tali berhenti dan
termometer akan membaca suhu. Karena tekanan air pada kedalaman akan memampatkan
dan mempengaruhi dinding termometer untuk menunjukkan suhu, maka termometer
dilindungi oleh lapisan dinding yang tebal. termometer yang tidak dilindungi terlebih dahulu
akan dipasangkan dengan pelindung, biasanya termometer ini digunakan untuk pembacaan
suhu titik sampling pada tekanan yang memungkinkan.

Alat sampling bahan padat


Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan pinset,spatula atau alat lain lalu dimasuikkan
ke dalam wadah steril. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel
padat adalah:
1.aliran udara di sekitar sampel.
2.stratifikasi dan distribusi karakteristik mikroorganisme pada sampel.
3.kedalaman atau letak sampel
Daftar Nama,Rumus,Dan Ciri Fisik Beberapa Zat Kimia Yang Umum

No. 1. Garam
Wujud : Serbuk
Penyimpanan : Garam beryodium tidak boleh disimpan sembarangan, hal ini
dikarenakan kadar Yodiumnya dapat mudah menguap apabila cara menyimpan
garam beryodiumnya tidak benar. Yodium dalam garam mudah menguap apabila
disimpan di tempat lembab, dekat perapian dan disimpan dalam wadah terbuka.

Berikut adalah tips-tips dalam memilih dan cara menyimpan garam beryodium yang
benar :

1. Periksa label komposisi garam beryodium saat membeli, tidak usah terpengaruh
merk, yang penting diperhatikan adalah kandungan yodium dalam garam tersebut
yang harus memenuhi syarat SNI yaitu 30-80 mg KIO3/ kg garam (30-80 ppm).
2. Garam disimpan dalam wadah tertutup dan tidak terkena sinar matahari
3. Jauhkan dari kompor dan perapian karena garam bersifat higroskopis, yaitu mudah
menyerap air
4. Lebih baik apabila disimpan dalam stoples/botol kaca, karena ternyata apabila
disimpan dalam tempat plastik, dapat mengalami penurunan kadar Yodium.

Keterangan : Yang penting diperhatikan yaitu penggunaan garam saat pemasakan.


Dianjurkan tidak menambahkan garam beryodium saat sayuran mendidih, lebih baik
setelah sayuran diangkat dari panci. Hal ini karena yodium akan menguap jika terkena
panas hingga 1000C. Cara yang terbaik lainnya adalah dengan menyediakan garam
diatas meja, dengan demikian yodium yang terkandung dalam garam tidak akan hilang
dan garam dapat dibubuhkan sesuai selera.

No. 2. Asam sulfida

Wujud : Larutan

Penyimpanan : Tidak boleh bercampur dengan asam Asam nitrat berasap, Asam
lain, Gas oksidator,Asetilen, Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen.

Keteranagan : Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas yang tidak berwarna, beracun,
mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas
biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen
(aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga
muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.

No. 3. Asam klorida

Wujud : Larutan

Penyimpanan : Tidak boleh bercampur dengan bahan kimia oksidator lainnya, seperti
natrium hipoklorit (pemutih NaClO) atau kalium permanganat (KMnO4), gas beracun
klorin akan terbentuk.

Keterangan : Alat-alat pelindung seperti sarung tangan PVC atau karet, pelindung
mata, dan pakaian pelindung haruslah digunakan ketika menangani asam klorida.

No. 4. Asam asetat

Wujud : Larutan

Penyimpanan : Tidak boleh bercampur dengan asam kromat, asam nitrat, senyawa
hidroksil, etilen glikol, asam perklorat, peroksida, permanganat.

Keterangan : Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan
dengan penuh hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan
mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa. Luka bakar atau lepuhan bisa
jadi tidak terlihat hingga beberapa jam setelah kontak. Sarung tangan latex tidak
melindungi dari asam asetat, sehingga dalam menangani senyawa ini perlu
digunakan sarung tangan berbahan karet nitril.

No. 5. Aseton

Wujud : Cairan

Penyimpanan : Tidak boleh bercampur dengan campuran asam nitrat dan asam
sulfat pekat, dan basa kuat.

Keterangan : Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon,


propan-2-on, dimetilformaldehida,dan -ketopropana, adalah senyawa berbentuk
cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar.
No. 6. Natrium nitrit

Wujud : Larutan

Penyimpanan : Tidak boleh bercampur dengan amonium nitrat dan garam amonium
lain.

Keterangan : Natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan


sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium nitrit sangat penting dalam
mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan
ditribusi produk-produk daging.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/search?q=instrumen%20kimia&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np
(instrumen kimia)
http://binalab-indonesia.indonetwork.co.id/2438434/alat-sampling-udara-ambient-air-
sampler-ambient-impinger.htm (alat sampling udara)
http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa-alat-dalam-laboratorium/ (alat
gelas di laboratorium)
http://ritayuliadarwis.blogspot.com/2011/05/pengenalan-alat-dan-bahan-di.html (alat
gelas di laboratorium)
http://astor09.blogspot.com/2011/08/pengenalan-alat-dan-bahan-di_25.html (alat
dilab)
http://qualitycontrol-07.blogspot.com sumber-sumber (alat laboratorium)
http://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kimia (bahan-bahan kimia)

Anda mungkin juga menyukai