Akupunktur bekerja dengan cara berusaha melepaskan aliran energi vital tubuh atau chi
dengan merangsang titik sepanjang 14 jalur energi. Para ilmuwan mengatakan, jarum membantu
tubuh melepaskan endorfin (obat penghilang rasa sakit alami) dan meningkatkan aliran darah
serta mengubah aktivitas otak. Namun bagi kaum Skeptis mengatakan, akupunktur bekerja hanya
karena orang-orang percaya akan efek yang disebut efek plasebo.
Jarum akupunktur sangat tipis dan kebanyakan orang mengaku tidak merasakan sakit atau hanya
sedikit merasakan sakit ketika jarum ditusukkan ke tubuh mereka, mereka yang sudah sudah atau
sering melakukannya mengatakan, tubuhnya jadi lebih berenergi atau santai setelah perawatan.
1. Penyakit pencernaan seperti gastritis dan hyperacidity (asid dispepsia), kolik, sembelit,
dan diare.
3. Penyakit saraf dan otot seperti sakit kepala, kaku pada wajah, sakit leher, neuritis
pada rusuk, kaku bahu, siku yang membesar seperti bola tenis, berbagai jenis radang otot
atau tendinitis, rasa sakit di bagian bawah punggung, dan osteoartritis.
Efek samping akupunktur pun terbilang ringan. Seseorang yang melakukan pengobatan
akupunktur mungkin mengalami perubahan selera makan, kebiasaan tidur, kebiasaan buang air
besar maupun kecil, hingga emosi. Namun, Anda tak perlu cemas sebab keberadaan efek
samping menandakan akupunktur tengah bekerja. Sensasi rileks ataupun kebingungan ringan
yang singkat wajar terjadi dan hanya berlangsung sementara.
Apakah akupresur itu ?
A : Akupresur adalah tehnik penyembuhan tradisional China dengan cara menekan titik-titik
tertentu pada tubuh untuk memperlancar aliran chi dalam tubuh. Aliran chi yang lancar akan
mengaktifkan antibodi di dalam tubuh untuk menyembuhkan penyakit.
Q : Saat melakukan terapi akupresur, apakah ada aturan yang harus diikuti ?
A : Saat terapi tidak boleh dibarengi minum obat, herbal ataupun jamu, karena dapat
menyebabkan komplikasi. Bila masih ketergantungan dengan obat, dapat dikombinasikan
dengan memberi jarak 5-6 jam sebelum atau sesuadah terapi. Bila dilanggar dapat menyebabkan
sesak nafas dan kejang-kejang.
Q : Autis
A : Bisa, tapi butuh waktu. Ada terapi lain yang lebih efektif seperti SEFT
Q : Saraf kejepit
A : Bisa dibantu dengan akupresur.
Q : Kalau sudah menjalani kemoterapi dan sinar, apakah masih bisa dibantu dengan
Akupresur?
A : Bisa dan Tidak, tergantung dari kondisi pasien itu sendiri.