Anda di halaman 1dari 2

Menjejal Dugaan Tipikor Dinkes Pekanbaru

June 30, 2015 Hukum, Investigasi, Kesehatan, Ovumnews, Pekanbaru No comments

Pekanbaru, Ovumnews.com- Setidaknya senilai Rp.2.6 miliar alokasi APBD 2014 diduga
telah Obok- obok oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan kota
Pekanbaru secara berjamaah. Hal tersebut yang terindikasi telah terjadi 3 kegiatan fiktif dan
Mark-up itu, akhirnya dilaporkan LSM Bangun Negeri ( BaNi ) ke Polda Riau.
LSM BaNi, yang mengusung motto, Berjuang Bersama Rakyat Basmi Korupsi, khususnya
di bumi Lancang kuning itu, dalam Laporannya No.020/lsm-BaNi/lap.ke-1/2015, tanggal 22
Juni 2015, oleh Elfreth Simamora, SH, selaku Ketum dan Ali Asyar.K, SH, Sekjen LSM
BaNi kepada Dir Dit Reskrimsus Polda Riau, adanya indikasi dugaan Tindak Pidana
Korupsi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, yang
dilakukan Berjamaah dengan cara membuat kegiatan fiktif, overlapping dan atau setidak-
tidaknya telah terjadi perbuatan melawan hukum.
Dalam laporan BaNi adanya dugaan Tindak Pidana Korupsi, yang telah dilakoni secara
Berjamaah di Dinas Kesehtan kota Pekanbaru, sumber dana APBD 2014, berupa Kegiatan
Pelatihan UKS ( Unit Kegiatan Sekolah ) tingkat SD- SMP- SMA dan SMK se kota
Pekanbaru, dengan menghabiskan dana sebesar Rp.2.615.369.090,-.
Berdasarkan temuan LSM BaNi menduga pada beberapa kegiatan di lingkungan SKPD Dinas
Kesehatan kota Pekanbaru telah terjadi dugaan korupsi pada 3 kegiatan, yakni kegiatan
Penyusunan Naskah Akademis Standar Kesehatan, Kode rekening : 1.02.23.04, dengan
jumlah dana Rp.1.050.900.000,- setelah perubahan, sumber dana APBD tahun anggaran
2014.
Selanjutnya kegiatan Penyuluhan Pelayanan dan Perawatan ibu Hamil dan Nifas, kode
rekening : 1.02.32.04 dengan jumlah dana Rp.368.649.590 setelah perubahan sumber dana
APBD tahun anggaran 2014, serta kegiatan Kesehatan Haji, kode rekening : 1.02.22.12 lokasi
kegiatan kota Pekanbaru, jumlah dana Rp.195.819.500, setelah perubahan sumber dana
APBD tahun anggaran 2014.
Dipaparkan dalam laporan BaNi atas dugaan Tindak Pidana Korupsi Berjamaah pada Dinas
Kesehatan Pekanbaru 2014, kegiatan Pelatihan Unit Kegiatan Sekolah SD-SMP-SMA dan
SMK se kota Pekanbaru itu, dengan cara membuat pelaksanaan kegiatan fiktif, over leping
yang berpotensi dijerat UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Berdasarkan analisa BaNi, telah terjadi dugaan Tindak Pidana Korupsi pada kegiatan
Penyusunan Naskah Akademis Standar Pelayanan Kesehatan yang berpotensi fiktif dan
diduga terjadinya Mark Up anggaran seperti, tentang uraian honor serta jumlah tenaga
Penatar Dinas, biaya penggandaan/ fotocopy materi pelatihan, Biaya makan, minum rapat,
biaya Konsultasi Penelitian, Jasa Survey, Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Kesehatan di Puskesmas, dapat diduga berpotensi program akal- akalan SKPD terkait.
Demikian juga halnya, kegiatan Penyuluhan Pelayanan dan Perawatan Ibu Hamil Bersalin
dan Nifas, dengan uraian Honorarium kegiatan PNS, seperti honor pembaca doa, pembawa
acara, Penggandaan, belanja makan- minum rapat, Biaya perjalanan dinas luar daerah, serta
honorarium tenaga ahli/ Instruktur atau nara sumber, LSM BaNi mengindikasikan telah
terjadi dugaan Mark Up anggaran serta kegiatan fiktif.
Tak terkecuali kegiatan Kesehatan Haji, dengan uraian Honorarium tenaga harian lepas, PNS,
belanja cetak serta penggadaan materi, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, belanja
makan- minum, LSM BaNi mensinyalir kegiatan yang dibuat bersifat akal- akalan belaka
untuk menghabiskan anggaran, tentunya berpotensi kuat yang berasal dari pungutan pajak
rakyat, berharap kepada lembaga penegak hokum negeri ini dapat dijerat UU Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, demikian harap Elfreth Simamora, SH dan Ali Astar.K, SH.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbarau, Dr.Hj. Helda Suryani Munir, M.Kes,
beberapa kali dihubungi wartawan, hingga berita ini naik, terkesan menghindar atau
bungkam. Demikian halnya, Kabag Humas Polda Riau, AKBP. Guntur, belum didapati
tanggapan sejauh mana tindaklanjut laporan LSM Bangun Negeri, tentang dugaan Korupsi
Berjemaah yang dilakukan SKPD Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, Tahun Anggaran 2014.
Ed/aspil.

Anda mungkin juga menyukai