Anda di halaman 1dari 2

HASIL KEGIATAN PERTEMUAN RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI TIM PERCEPATAN

PENURUNAN STUNTING (TPPS) KABUPATEN BARITO SELATAN

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Oktober 2023


Waktu : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Aula Setda Kabupaten Barito Selatan

Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Pembacaan Doa
3. Sambutan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting
4. Penyampaian Materi :
1. Materi Progres Program Stunting Dari OPD-OPD Terkait
2. Pelaporan TPPS Semester II
3. Diskusi Dan Hasil Rapat
1. Prevalensi Stunting di Wilayah Kabupaten Barito Selatan (sumber Dinas Kesehatan) berdasarkan EPPGBM
bulan Agustus 2023 adalah sebesar 19.89% dan bulan September 2023 sebesar 19.43%, keadaan turun
sebesar 0,46%. Diharapkan dari hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) untuk prevalensi stunting di
Kabupaten Barito Selatan tahun 2023 tidak terlalu jauh dari hasil EPPGBM.
2. Dari hasil paparan Kepala Dinas Kesehatan disebutkan bahwa :
a. Angka Prevalensi stunting dari EPPGBM berdasarkan jumlah kehadiran di posyandu masih di kisaran
60%, diharapkan beberapa penanggung jawab kegiatan posyandu (OPD, TP-PKK, Kader Posyandu,
TPK) dapat mengedukasi ibu balita agar melakukan kunjungan ke posyandu setiap bulannya, sehingga
angka kehadiran balita di posyandu dapat meningkat menjadi 80% dan hasil prevalensi stunting dari
EPPGBM hasilnya sesuai dengan jumlah sasaran.
b. Intervensi Gizi Sensitif yang telah dilakukan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan OPD lain adalah :
- Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2l) Bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Dalam Mendukung
Penurunan Stunting Di Desa Kalahien
- Septic Tank Individu
- Stimulan Cuci Tangan
- Konseling Catin
- Edukasi Kesehatan Dan Gizi Remaja
- Pertemuan P2K2 PKH
c. Intervensi Gizi Spesifik yang telah dilakukan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan OPD lain adalah:
- Pencegahan Remaja Putri Anemia : Kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan Dinas Pendidikan
Dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, Kampanye gizi pada remaja khususnya
anemia, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas
- Balita : Pemberian PMT pada balita Gizi bermasalah, Pemberian kapsul Vitamin A, Pemberian obat
cacing, Pendataan Baduta dan balita stunting, Pemeriksaan SHK (Screening Hypotiroid Konginetal),
Orientasi Pemantauan Tumbuh Kembang bagi Petugas Kesehatan, Peningkatan Kapasitas Kader
Posyandu, Guru PAUD dll, Imunisasi dasar lengkap, Kelas Balita, Penanganan Balita Gizi Buruk,
Suplementasi Gizi bagi Balita Gizi Kurang.
- Ibu Hamil : Pemberian Tablet Tambah Darah, Pemberian PMT Bumil KEK, Pemberian Vitamin A pada Ibu
Nifas, Pelacakan bumil KEK, Kelas Ibu hamil, Pemantauan dan konseling ASI Eksklusif, Imunisasi.
2. Peran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DPPKBP3A) dalam Percepatan Penurunan Stunting yakni sebagai Sekretariat Pelaksana dan
mengkoordinir Tim Pendamping Keluarga dalam melaksanakan tugasnya mendampingi keluarga beresiko
stunting dengan sasaran calon pengantin (catin), ibu hamil, pasca persalinan dan baduta/balita, agar secara
dini dapat di deteksi faktor-faktor resiko terjadinya stunting pada sasaran. Tim Pendamping Keluarga sebagai
pendamping kegiatan penurunan stunting di desa bisa memberikan masukan, rujukan, dan intervensi kepada
sasaran.
3. Peran Kementerian Agama (KEMENAG) dalam percepatan penurunan Stunting yang dilaksanakan berupa
Pencegahan melalui bimbingan perkawinan calon pengantin, Calon Pengantin diberikan pemahaman dan
materi tentang stunting dan gizi, termasuk mengisi aplikasi ELSIMIL yang disiapkan oleh DPPKBP3A
dilaksanakan pada saat bimbingan perkawinan bagi calon pengantin yang dilaksanakan oleh tim BP.4 di
setiap kecamatan dan para penyuluh agama Islam ketika memberikan penyuluhan agama di masyarakat.

4. Penyelenggaraan Stunting di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sudah memasuki aksi 7
(Melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting kabupaten/kota).
5. Peran Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PERKIMTAN) dalam Percepatan
Penurunan Stunting yakni melaksanakan program pengadaan air minum, sanitasi, mengurangi rumah tangga
tidak layak huni untuk anak stunting.
6. Peran Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) dalam Percepatan Penurunan Stunting yakni
melakukan sosialisasi Gerakan Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN), sudah dilaksanakan di desa Sababilah dan
Muara Ripung.
7. Peran Dinas Pendidikan dalam Percepatan Penurunan Stunting yakni :
- Mengadakan pelatihan kepada para guru terkait Pola Asuh pada anak, guru yang sudah mendapatkan
pelatihan sejumlah 290 orang dari 371 sasaran, tersisa 81 orang guru yang belum mendapatkan pelatihan.
- Bekerja sama dengan UPTD Puskesmas untuk melaksanakan posyandu di sekolah.
- Membangun MCK/WC disekolah, salah satunya yang sudah dilaksanakan di sekolah di Kecamatan
Jenamas.
8. Peran Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) dalam Percepatan Penurunan Stunting yakni :
- Melakukan edukasi melalui Baliho
- Melakukan edukasi melalui media sosial web, youtube, dan instagram.
- Melakukan talkshow di radio dengan instansi lain
9. Peran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) dalam Percepatan Penurunan Stunting
yakni :
- Menyediakan data kependudukan untuk mensukseskan program Keluarga Sejahtera dalam upaya
menekan angka stunting di Kabupaten Barito Selatan.
- Memastikan setiap anak usia 0-17 tahun mendapatkan Akta Kelahiran, dan siap memberikan data-data
yang diperlukan.
10. Peran TP-PKK dalam Percepatan Penurunan Stunting yakni melaksanakan program B2SA (Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman) dan melakukan pembinaan ke TP-PKK di Kecamatan untuk disampaikan ke TP-PKK di
Kelurahan, serta pembinaan kepada kader posyandu di desa/kelurahan.
11. Peran Kepolisian dalam Percepatan Penurunan Stunting yakni :
- Melaksanakan pencegahan stunting terkhusus untuk anak-anak dari anggota kepolisian
- Memberikan edukasi terkait pencegahan stunting untuk masyarakat di desa binaan melalui Bhayangkara
Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas)
12. Diharapkan DPPKBP3A dapat mengkoordinir Tim Pendamping Keluarga untuk memantau/melaporkan
perkembangan angka kunjungan ke posyandu selama 2 (dua) bulan untuk bulan Oktober dan November dan
di serahkan ke Dinas Kesehatan pada bulan Desember.
13. Terkait Laporan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) semester II di harapkan OPD terkait segera
mengumpulkan hasil Capaian Program ke Bidang Data, Monev dan Knowledge Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (DISNAKERTRANS), apalagi pada semester I banyak yang belum melaporkan hasil capaian
programnya.

Mengetahui, Kabid K3 DPPKBP3A


Kepala DPPKBP3A Kabupaten Barito Selatan,
Kabupaten Barito Selatan,

MARIO, SE., M.AP ANITA APRILISA,SKM,M.Ling


NIP.19670401 198903 2 021 NIP. 19670401 198903 2 021

Anda mungkin juga menyukai