Anda di halaman 1dari 6

NOTULEN

Hari/ Tanggal : Senin, 04 September 2023


Tempat : Aula Pertemuan Balai Penyuluh KB kec Nguter
Kegiatan : Mini lokakarya Percepatan Penurunan Stunting
Susunan Acara :

1. Pembukaan
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh pembawa acara dengan bacaan
Basmallah bersama-sama.
2. Sambutan Camat Nguter
3. Penyampaian materi oleh Ibu Ir. Rr. C. Marjanti P.A. (Koordinator Balai Penyuluh KB
Kec. Nguter)
Materi : Peran Lintas Sektoral dalam Percepatan Penurunan Stunting
TPK adalah Tim yang terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK, dan Kader KB yang
berdomisili dan mendapat penugasan di desa atau Kelurahan untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam melakukan pendampingan keluarga
terhadap seluruh sasaran percepatan penurunan stunting.
Pendampingan adalah serangkaian Kegiatan yang dilakukan oleh TPK terhadap keluarga
yang memiliki ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia di bawah 2 tahun, calon
pengantin/pasangan usia subur untuk deteksi dini faktor resiko stunting dan melakukan
upaya meminimalisir ataupun pencegah pengaruh dari resiko stunting.

Tugas TPK :
Umum : Melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas pendampingan keluarga
yang meliputi
- penyuluhan, edukasi, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program
bantuan sosial serta surveilans/pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini
faktor risiko stunting.
Khusus :
- Melakukan skrining 3 (tiga) bulan kepada catin, memberikan edukasi serta
memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko stunting mengatasi faktor tersebut.
- Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan pemeriksaan
kehamilan/pemantauan secara berkala sampai Persalinan.
- Bidan menolong persalinan normal, melakukan deteksi dini faktor risiko,
mendampingi dan merujuk persalinan dengan risiko pada fasyankes tingkat rujukan.
- Melakukan asuhan dan pendampingan pasca salin dengan promosi, KIE KB
pasca salin, ibu pasca salin mengunakan KBPP MKJP dan melakukan deteksi dini
kategori resiko dan komplikasi masa nifas, serta memfasilitasi rujukan jika
diperlukan.
- Melakukan asuhan bayi baru lahir dan pendampingan pengasuhan dan tumbuh
kembang anak dibawah 5 tahun (balita) dengan melakukan skrining penilaian faktor
resiko stunting, memfasilitasi bayi mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan, dan
pemberian MPASI pada bayi diatas usia 6 bulan dengan gizi cukup dan imunisasi
dasar lengkap sesuai jadwal.
- Memfasilitasi keluarga mendapatkan bantuan sosial

Konvergensi Multi Sektor Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting dan


Perbaikan melalui gizi intervensi spesifik dan sensitif :

A. INTERVENSI SPESIFIK Sektor Kesehatan (Berkontribusi 30%) :


1) Layanan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil kurang
energi kronik (KEK) dan balita kurus
2) Pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil dan remaja putri
3) Layanan ibu hamil Kontak minimal 4 kali selama kehamilan (K4)
4) Pemberian vitamin A untuk balita (6 bulan – 59 bulan)
5) Imunisasi dasar lengkap
6) Pelayanan ibu Nifas
7) Pemberian zinc balita diare
8) Balita gizi mendapat perawatan
9) ASI eksklusif dan Makanan Pengganti ASI (MP ASI)

B. INTERVENSI SENSITIF Sektor Non-Kesehatan (Berkontribusi 70%) :


1) Penyediaan sanitasi yang layak
2) Penyediaan air minum yang layak
3) Konseling gizi dan Bina keluargabalita
4) Layanan Pendidikan anak usia dini (PAUD)
5) Program perlindungan sosial : JKN/Jamkesda, program keluarga harapan
6) Kawasan rumah pangan Lestari
Intervensi yang sudah dilakukan :
- Penyuluhan kepada remaja, catin, PUS, ibu baduta
- Kelas bumil dan kelas KB
- Kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak lewat KKA di BKB Posyandu HI
- Penyuluhan 1000 HPK
- Penyuluhan reproduksi sehat pada remaja catin, PUS
- Aksi konvergensi bersama mitra dengan pelaksanaan program kerja TP PKK
Kecamatan dalam rangka penurunan dan pencegahan stunting dan sudah
ditindaklanjuti juga di prokernya TP PKK desa se-Kecamatan Nguter
- Fasilitasi penerimaan bantuan paket pemulihan Kesehatan ibu anak
4. Penyampaian materi oleh Ibu Sumini, SE.MM (Dinas PPKBP3A Kab. Sukoharjo)
Materi : Optimalisasi Peran Lintas Sektoral
Ibu Sumini mengharapkan agar semua pihak bekerja sama untuk percepatan
penurunan angka stunting di Kecamatan Nguter. Langkah-langkah penurunan stunting
dapat dilakukan dengan pemantapan koordinasi lintas sektor, baik Puskesmas, Perangkat
Desa di Kelurahan, pengurus PKK Kecamatan dan Desa, Bidan desa, dan unsur lainnya.
Ibu Sumini juga menghimbau untuk memantapkan gerak langkah Tim Pendamping
Keluarga bagi keluarga yang berisiko mengalami stunting. Sasaran bisa dilakukan kepada
calon pengantin, ibu hamil, dan ibu baduta. Juga perlu penekanan pada desa yang
mengalami lokus stunting, seperti Desa Nguter. Minimal tidak ada penambahan angka
stunting di desa lokus.
Ibu Sumini menyampaikan dalam upaya penurunan stunting diperlukan komitmen
yang kuat, kerja keras , tekad yang bulat dari pemerintah, swasta dan seluruh elemen
masyarakat. . Di sini desa diharapkan terlibat aktif dalam kegiatan untuk menurunkn
stunting, baik yang berhubungan dengan intervensi spesifik maupun sensitif , yang
terwadahi melalui anggaran pembiayaan dari pusat, kabupaten, maupun dana desa.
Sangat diharapkan desa mampu menjadi ujung tombak dalam upaya Pemerintah
Indonesia khususnya Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk menekan dan menurunkan
angka stunting di desa nya masing – masing. Jadi semua harus bergerak, termasuk
dukungan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sangat membantu di setiap kelurahan.
Semua kelurahan harus berperan dari mulai tingkat bawah kelurahan, dan tentunya
didukung oleh seluruh komponen, di tingkat kecamatan, maupun di tingkat kota.
5. Penutup
Acara ditutup pada jam 12.00 WIB oleh pembawa acara dengan bacaan
Hamdallah.

Nguter, 4 September 2023


Yang membuat notulen,

Karlina Puspitasari, Amd.


NOTULEN

Hari/ Tanggal : Senin, 22 Mei 2023


Tempat : Gedung PKK Kec. Nguter
Kegiatan : Mini lokakarya Percepatan Penurunan Stunting
Susunan Acara :

6. Pembukaan
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh pembawa acara dengan bacaan
Basmallah bersama-sama.
7. Sambutan Camat Nguter
8. Penyampaian materi oleh Ibu Ir. Rr. C. Marjanti P.A. (Koordinator Balai Penyuluh KB
Kec. Nguter)
Materi : Peran Penting Tim Pendamping Keluarga
TPK adalah Tim yang terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK, dan Kader KB yang
berdomisili dan mendapat penugasan di desa atau Kelurahan untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam melakukan pendampingan keluarga
terhadap seluruh sasaran percepatan penurunan stunting.
Pendampingan adalah serangkaian Kegiatan yang dilakukan oleh TPK terhadap keluarga
yang memiliki ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia di bawah 2 tahun, calon
pengantin/pasangan usia subur untuk deteksi dini faktor resiko stunting dan melakukan
upaya meminimalisir ataupun pencegah pengaruh dari resiko stunting.

Tugas TPK :
Umum : Melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas pendampingan keluarga
yang meliputi
- penyuluhan, edukasi, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program
bantuan sosial serta surveilans/pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini
faktor risiko stunting.
Khusus :
- Melakukan skrining 3 (tiga) bulan kepada catin, memberikan edukasi serta
memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko stunting mengatasi faktor tersebut.
- Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan pemeriksaan
kehamilan/pemantauan secara berkala sampai Persalinan.
- Bidan menolong persalinan normal, melakukan deteksi dini faktor risiko,
mendampingi dan merujuk persalinan dengan risiko pada fasyankes tingkat rujukan.
- Melakukan asuhan dan pendampingan pasca salin dengan promosi, KIE KB
pasca salin, ibu pasca salin mengunakan KBPP MKJP dan melakukan deteksi dini
kategori resiko dan komplikasi masa nifas, serta memfasilitasi rujukan jika
diperlukan.
- Melakukan asuhan bayi baru lahir dan pendampingan pengasuhan dan tumbuh
kembang anak dibawah 5 tahun (balita) dengan melakukan skrining penilaian faktor
resiko stunting, memfasilitasi bayi mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan, dan
pemberian MPASI pada bayi diatas usia 6 bulan dengan gizi cukup dan imunisasi
dasar lengkap sesuai jadwal.
- Memfasilitasi keluarga mendapatkan bantuan sosial

Konvergensi Multi Sektor Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting dan


Perbaikan melalui gizi intervensi spesifik dan sensitif :

B. INTERVENSI SPESIFIK Sektor Kesehatan (Berkontribusi 30%) :


1) Layanan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil kurang
energi kronik (KEK) dan balita kurus
2) Pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil dan remaja putri
3) Layanan ibu hamil Kontak minimal 4 kali selama kehamilan (K4)
4) Pemberian vitamin A untuk balita (6 bulan – 59 bulan)
5) Imunisasi dasar lengkap
6) Pelayanan ibu Nifas
7) Pemberian zinc balita diare
8) Balita gizi mendapat perawatan
9) ASI eksklusif dan Makanan Pengganti ASI (MP ASI)

B. INTERVENSI SENSITIF Sektor Non-Kesehatan (Berkontribusi 70%) :


1) Penyediaan sanitasi yang layak
2) Penyediaan air minum yang layak
3) Konseling gizi dan Bina keluargabalita
4) Layanan Pendidikan anak usia dini (PAUD)
5) Program perlindungan sosial : JKN/Jamkesda, program keluarga harapan
6) Kawasan rumah pangan Lestari
Intervensi yang sudah dilakukan :
- Penyuluhan kepada remaja, catin, PUS, ibu baduta
- Kelas bumil dan kelas KB
- Kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak lewat KKA di BKB Posyandu HI
- Penyuluhan 1000 HPK
- Penyuluhan reproduksi sehat pada remaja catin, PUS
- Aksi konvergensi bersama mitra dengan pelaksanaan program kerja TP PKK
Kecamatan dalam rangka penurunan dan pencegahan stunting dan sudah
ditindaklanjuti juga di prokernya TP PKK desa se-Kecamatan Nguter
- Fasilitasi penerimaan bantuan paket pemulihan Kesehatan ibu anak
9. Penyampaian materi oleh Ibu Khatarina Candra Dewi (Dinas PPKBP3A Kab. Sukoharjo)
Materi : Optimalisasi Peran Lintas Sektoral
Bapak Yudianta mengharapkan agar semua pihak bekerja sama untuk percepatan
penurunan angka stunting di Kecamatan Nguter. Langkah-langkah penurunan stunting
dapat dilakukan dengan pemantapan koordinasi lintas sektor, baik Puskesmas, Perangkat
Desa di Kelurahan, pengurus PKK Kecamatan dan Desa, Bidan desa, dan unsur lainnya.
Bapak Yudianta juga menghimbau untuk memantapkan gerak langkah Tim Pendamping
Keluarga bagi keluarga yang berisiko mengalami stunting. Sasaran bisa dilakukan kepada
calon pengantin, ibu hamil, dan ibu baduta. Juga perlu penekanan pada desa yang
mengalami lokus stunting, seperti Desa Nguter. Minimal tidak ada penambahan angka
stunting di desa lokus.
Bapak Yudianta menyampaikan dalam upaya penurunan stunting diperlukan
komitmen yang kuat, kerja keras , tekad yang bulat dari pemerintah, swasta dan seluruh
elemen masyarakat. . Di sini desa diharapkan terlibat aktif dalam kegiatan untuk
menurunkn stunting, baik yang berhubungan dengan intervensi spesifik maupun sensitif ,
yang terwadahi melalui anggaran pembiayaan dari pusat, kabupaten, maupun dana desa.
Sangat diharapkan desa mampu menjadi ujung tombak dalam upaya Pemerintah
Indonesia khususnya Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk menekan dan menurunkan
angka stunting di desa nya masing – masing. Jadi semua harus bergerak, termasuk
dukungan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sangat membantu di setiap kelurahan.
Semua kelurahan harus berperan dari mulai tingkat bawah kelurahan, dan tentunya
didukung oleh seluruh komponen, di tingkat kecamatan, maupun di tingkat kota.
10. Penutup
Acara ditutup pada jam 12.00 WIB oleh pembawa acara dengan bacaan
Hamdallah.

Nguter, 22 Mei 2023


Yang membuat notulen,

Karlina Puspitasari, Amd.

Anda mungkin juga menyukai