Mekanisme Kliring New
Mekanisme Kliring New
BANK A BANK B
Cek 50 Jt
Ridho Estu
20Jt
Bank A memiliki nasabah giro bernama Ridho. Suatu saat Ridho mengirim cek kepada
Estu sebesar 50jt, kemudian Estu ingin mencairkan ceknya melalui Bank B tetapi tidak
bisa langsung mencairkan ceknya. Untuk mencairkan cek, harus melalui perantara ke
BI. BI akan menjadi perantara dengan syarat Bank A dan Bank B mempunyai simpanan
di BI. Itu disebut rekening koran pada BI (R/K pada BI), dan jumlahnya minimal 8%
dari deposit.
A L
R/K Bank A -50jt
R/K Bank B +50jt
Akhirnya setelah Estu dapat mencairkan cek melalui BI, nama suratnya adalah Nota
debet keluar. Dana Bank B pada BI bertambah dan dana Bank A pada BI berkurang
sebesar 50jt. Prosesnya, uang di Giro Ridho dikirim ke BI, dari BI uang Bank A dikirim
ke Bank B dari simpanan BI, lalu dikirim ke Estu.
Nota debet terjadi jika Bank B menerima cek dari bank lain dan harus menagih ke bank
lain.
Catatan pembukuannya :
Surat Saldo
Nota Debet Keluar +
Nota Debet Masuk -
Nota Kredit Keluar -
Nota Kredit Masuk +
Hasilnya +/-
+ menang kliring
Jika menang akan menambah simpanan pada BI (+ R/K pada BI).
kalah kliring
Jika kalah akan mengurangi R/K pada BI (- R/K pada BI).
Andaikan Bank A kalah kliring. Bank A menyimpan uang di BI 8% dari deposit sebesar
100jt. Maka Bank A menyimpan uang di BI sebesar 8jt, dan Bank A kalah 2jt. Sehingga
dana Bank A berkurang menjadi 6jt. Dengan adanya kekurangan 2jt ini dicari dengan
cara call money (pinjam ke bank lain), hitungannya pernight (p.n). Call money adalah
pinjaman antar bank karena peristiwa kliring
Dari peristiwa itu, Bank A mengantisipasi dengan menyimpan dana di BI sebesar 12jt.