Anda di halaman 1dari 2

Piutang dan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Piutang secara umum merupakan tagihan kepada pihak lain ( yang berutang ) dan memiliki batas
waktu pengembalian yang sudah disepakati bersama. Artinya, pihak yang berutang ini memiliki
kewajiban tuntutan untuk melunasi kewajibannya.

Untuk pencatatannya, piutang digunakan untuk transaksi yang melibatkan penjualan secara kredit,
dan digunakan untuk pelunasan piutang yang telah terjadi. Piutang di sisi debit untuk penjualan kredit
dan piutang di sisi kredit untuk pelunasan piutang.

Contoh pencatatan piutang yaitu:

Pada tanggal 15 Agustus 2022, PT. A telah menjual sebuah barang secara kredit seharga Rp 10.000.000
kepada PT. B, dan dijurnal oleh PT. A sebagai berikut.

Tgl. Akun Ref. Debit Kredit


15 Agu Piutang Rp 10.000.000
Penjualan Barang Dagang Rp. 10.000.000

Pada tanggal 20 Agustus 2022, PT. B telah melunasi utangnya kepada PT. A, dan pencatatannya untuk PT.
A sebagai berikut.

Tgl. Akun Ref. Debit Kredit


20 Agu Kas Rp 10.000.000
Piutang Usaha Rp. 10.000.000

Secara umum piutang dapat dibagi menjadi dua yaitu piutang jangka pendek dan piutang jangka
panjang, yang dibedakan oleh jangka waktu pelunasannya.

Piutang jangka pendek adalah jumlah jumlah uang yang akan diterima oleh suatu perusahaan, yang
diharapkan diterima perusahaan dalam waktu 1 tahun sejak tanggal pelaporan.

Piutang jangka panjang adalah piutang yang di harapkan atau di jadwalkan akan diterima dalam
jangka waktu lebih dari 1 tahun setelah tanggal pelaporan.

Piutang juga dapat dibagi lagi dalam tiga jenis yaitu, piutang usaha, piutang wesel, dan piutang lainnya.

Penyisihan piutang tak tertagih adalah hutang pihak lain kepada perusahaan atas transaksi suatu
bisnis, tetapi piutang terebut tidak bisa dikembalikan kreditur meskipun telah diupayakan tindakan
penagihan, dan perusahaan menyiapkan cadangan berupa uang untuk menghapus piutang yang tidak
dapat dibayarkan oleh kreditur tersebut, dengan nama akun cadangan kerugian piutang.

Kriteria Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

- Piutang telah memiliki usia tertentu


- Penagihan telah dilakukan melewati batas
- Kreditur mengalami kebangkrutan
- Debitur dipastikan gagal bayar karena kejadian tertentu

Sebagai contoh penyisihan piutang tidak tertagih, sebagai berikut:

Pada 31 Desember 2022, PT. A telah menetapkan cadangan kerugian piutang perusahaan untuk piutang
yang tidak tertagih sebesar Rp 20.000.000, dan pencatatannya sebagai berikut.

Tgl. Akun Ref. Debit Kredit


31 Des Kerugian Piutang Rp 20.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 20.000.000

Pada 15 Januari 2023, PT. A telah menghapus piutang PT. B yang tidak dapat dilunasi sebesar Rp
5.000.000 dikarenakan kebangkrutan perusahaan, dan pencatatannya sebagai berikut.

Tgl. Akun Ref. Debit Kredit


15 Jan Cadangan Kerugian Piutang Rp 5.000.000
Piutang Rp. 5.000.000

Pada 20 Januari 2023, PT. A telah menerima pelunasan piutang dari PT. C yang telah dihapus sebelumnya
sebesar Rp 8.000.000, dan pencatatannya sebagai berikut.

Tgl. Akun Ref. Debit Kredit


20 Jan Piutang Rp 8.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 8.000.000

(Mencatat kembali piutang yang telah dihapus)

Tgl. Akun Ref. Debit Kredit


20 Jan Kas Rp 8.000.000
Piutang Rp. 8.000.000

(Mencatat penerimaan kas)

Anda mungkin juga menyukai