Anda di halaman 1dari 44

Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan,

aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli teknik.

Di dalam teknik mesin ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut berupa normalisasi atau standarisasi yang
sudah ditetapkan oleh ISO (International Organisation for Standarisation) yaitu sebuah badan/lembaga
internasional untuk standarisasi. Di samping ISO sebagai sebuah badan internasional (antarbangsa), di negara-
negara tertentu ada yang memiliki badan standarisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di
Jerman ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII.

Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu, perintah-perintah atau informasi
dari pembuat gambar (perencana) untuk disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel)
dalam bentuk gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode, simbol-simbol
yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan.

Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami dengan mudah dan benar oleh
orang lain, diperlukan adanya peralatan yang memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar.

Macam - macam alat gambar :

Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan gambar teknik antara lain: kertas gambar, pensil, mistar dan
penggaris segitiga, jangka, rapidograph (dapat pula drawing pen), mistar sablon, mal, busur derajat, dan meja
gambar.

1. Kertas Gambar

Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir.
Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk
membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang
tembus cahaya (transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari
pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan (reproduksi).

Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2. Apabila kertas Ao dibagi
menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao
yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas
ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5 .

Normalisasi Ukuran Kertas Gambar

Ukuran Garis
Ukuran Panjang (mm) Lebar (mm)
Tepi (mm)
A0 A1 1189 841 841 594 10
A2 594 420 10
A3 420 297 10
A4 297 210 10
A5 210 148 5
5

2. Pensil Gambar

Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik kualitas
maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil dicantumkan pada salah satu ujungnya.

Nomor Urut Keras Sedang Lunak


12 4H 5H 3H 2H 2B 3B
3 6H H 4B
4 7H F 5B
5 8H HB 6B
6 9H B 7B

3. Mistar gambar Penggaris segitiga (segitiga set)

Mistar gambar mempunyai dua bagian, yaitu bagian mistar yang panjang disebut daun mistar, dan bagian mistar
yang pendek disebut kepala mistar. Sudut antara bagian daun dan bagian kepala mistar sebesar 900 (siku-siku)

Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mempunyai salah satu sudut 900 (siku-siku). Sepasang
penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua buah penggaris segitiga siku-siku, yang satu bersudut 450 450 dan
yang lainnya bersudut 600 300.

Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis skala ukuran. Salah satu sisi siku-sikunya berskala
ukuran milimeter dan pada sisi siku-siku yang lain berskala ukuran inchi. Dengan demikian disamping dapat
digunakan untuk menarik garis, penggaris segitiga dapat berfungsi sebagai mistar ukur. Tetapi untuk
menghasilkan pengukuran yang baik dianjurkan menggunakan mistar ukur / mistar skala.

4. Jangka

Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu
kotak. Satu kotak jangka yang sederhana paling sedikit harus berisi: sebuah jangka besar, sebuah alat
penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka pegas) dan sebuah pena penggaris
(trek pen). Untuk keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang
berfungsi untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Di samping kotak jangka yang
sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka yang lengkap.
5. Rapidograph

Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang biasanya terletak dalam kotak jangka.
Akan tetapi hal ini tidak praktis karena tinta dapat menetes keluar dan untuk membuat garis dengan ketebalan
yang dikehendaki harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refill atau dapat diisi ulang jika tinta telah habis,
oleh karena itu rapido perlu dilengkapi dengan tinta gambar yang biasanya banyak dijual di toko .

6. Sablon

Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat tulisan digunakan sablon atau mal huruf dan angka,
sedangkan untuk membuat gambar lambang-lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal
bentuk..Adapun untuk menggambar macam-macam garis lengkung (kurva) misalnya elips, parabola, dan
hiperbola digunakan mal kurva.
7. Busur Derajat

Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya busur derajat ini mempunyai
garis-garis pembagi 00 sampai dengan 1800.

8. Meja gambar

Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan gambar dan standar (rangka penyangga). Standar atau rangka
penyangga dapat diatur kemiringannya sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki oleh juru gambar.

Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linde, kayu lapis (plywood) atau hardboard. Syarat-syarat papan
gambar adalah harus mempunyai permukaan rata dan tepi yang lurus, tidak melengkung, dan sambungan
papannya harus rapat. Papan gambar yang sedrehana dapat diletakkan di atas meja gambar biasa.
B. FUNGSI DAN PENGGUNAAN ALAT GAMBAR

1. Menempatlkan Kertas Gambar

2. Penggunaan Pensil

3. Penggunaan Jangka

4. Alat untuk Meninta Gambar


Semoga artikel Gambar Teknik ini dapat bermanfaat, terima kasih .

http://kosongsembilan-09.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-gambar-teknik-macam-macam.html

Blog 09Blogspot adalah blog personal yang memberikan informasi apa saja, baik itu seputar blog, tutorial blog,
tips blog, SEO, Desain Blog, Antivirus, Kesehatan dan masih banyak lagi. Blog ini resmi berdiri pada tanggal
26 Maret 2014. Artikel di blog ini adalah tentang pengalaman saya menyusuri dunia Blogger.

About Admin
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nama saya Evan Dwi Nugraha Iskandar, biasa di panggil Evan. Saya kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan
tanggal 04 - 09 -1995. Sekarang saya kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar. Di Universitas Hasanuddin,
saya mengambil Jurusan Perkapalan. Yah, semoga saja bisa sarjana dan dapat kerja. Amin
Saya mengenal blog pada saya masih SMP, dan masih belum tau apa - apa, maklum saja pemula. Namun
sekarang sudah ada peningkat 1% :D . Ini bukan blog pertama saya. Saya berharap blog ini dapat bermanfaat
seperti apa yang saya harapkan. Dan saya harap, sobat bisa nyaman di blog saya ini yang mempunyai banyak
sekali kekurangan.

a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)


Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar meliputi :
- Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas
gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter.
- Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas kalkir, karena gambar cetak
biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat langsung dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik
adalah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah dicetak
kembali.
- Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan untuk jangka waktu yang
lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar. Sesuai dengan sistem
ISO(International Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet),
ukuran kertas gambar ditentukan sebagai berikut (lihat tabel 1).

Tabel 1 ukuran kertas gambar


Ukuran
Ukuran Sisi Kiri C (Constant)
Lebar Panjang
A0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm
A1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm
A2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm
A3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm
A4 210 mm 297 mm 20 mm 5 mm
A5 148 mm 210 mm 20 mm 5 mm

Keterangan : C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan.
Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di maksudkan agar
gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya.
Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas A 1 didapat dari A 0 dibagi
dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua
dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.

Kertas gambar Ukuran A 0

Ukuran kertas gambar dengan garis tepi

b) Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya


Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil yang dapat diisi
kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki tingkat kekerasan tertentu mulai dari
yang lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Tingkat Kekerasan Pensil

Lunak Sedang Keras


2B B 4H
3B HB 5H
4B F 6H
5B H 7H
6B 2H 8H
7B 3H 9H

Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin
keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak, angkanya
semakin besar).

Meruncingkan dan Menggunakan Pensil


Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no. 220 atau no. 400) atau kikir
halus, dengan cara pensil dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari kemudian saat mengasah pensil
diputar (gambar 1.5)

Gambar 1.5 Mengasah pensil


Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar sambil
ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6)
Gb. 1.6 Cara menarik garis dengan menggunakan pensil.
Pena gambar digunakan untuk membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta. Pena gambar ada
dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan
tetap dengan ukuran yang bermacam-macam yang biasa disebut dengan nama rapido (lihat gambar
1.8)

Gb. 1.7 Rapidograf dan bagian-bagiannya


Keterangan :
1. Rapido
2. Mahkota/Kepala (luas)
3. Mahkota/Kepala (dalam)
4. Tutup
5. Kunci pembuka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai

Bagian bagian Pena Gambar


Gb.1.8 Bagian-bagian pena gambar / trekpen

Bagian bagian pena gambar terdiri dari :

No. 1. Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan garis yang di inginkan (lihat
ukuran 2 di bawah)
No. 2. Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur no 1
No. 3. Tangkai
No. 4. Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6. Daun pena (mata pena) yang dapat di putar
No. 7. Bagian bagian pena yang perlu mendapatkan perawatan (dibersihkan atau diratakan)

Gb.1.9: Penggunaan pena gambar( trek-pen)


Penggunaan pena gambar (trek-pen)
Hal hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan trek penadalah sebagai berikut :
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, jangan terlalu
banyak (x = 3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no 7 pada gambar 1.8.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya (antara kertas no. 10 dengan
mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasangpada gambar atau diletakkan mistar lain) atau dapat pula
dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah (lihat
gambar 1.9).
d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat (lihat gambar 1.9)

Hindarkan pena bagian lunaknya basah dengan tinta, karena tinta tersebut akan membasahi mistar
dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar
1.10. a). Tampak pada gambar 1.10.b garis yang dihasilkan tidak memuaskan (gagal)

Gb.1.10 a: Tinta tampak melebar

Gb.1.10 b:Garis yang dihasilkan gagal


Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)
Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut :
a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian
semprot kembali dengan air keran sampai bersih !
Gb.1.11 : Cara membersihkan mata rapido
Gb.1.12: Cara membersihkan trekpen

Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya adalah dengan memutar
daun/mata pena kemudian bagian dalam dari trek-pen tersebut dibersihkan dengan lap/tissue.
Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan cara
mengasahnya pada batu asah atau ampelas halus (lihat gambar 1.12).
b) Penggaris dan cara Penggunaannya
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
(1) Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga
siku-siku 600.
(2) Penggaris T (teken hak) : sebuah penggaris T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun.
Penggaris T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken
hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.
(3) Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1
: 3 dan seterusnya.
Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan gambar 1.13.
Gb.1.13: Macam-macam penggaris Gb.1.14: Penggunaan penggaris segitiga

Penggunaan Penggaris Segitiga


Sepasang penggaris segitiga dapat digunakan untuk membuat garis tegak lurus atau garis-garis
sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar 1.14 ) caranya sebagai berikut :
(1) Letakkan mistar 45o mendatar dengan posisi 1 !
(2) Letakkan mistar 30o / 60o rapat pada sisi bawah dan peganglah/tekan !
(3) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar 45oke atas atau ke bawah (lihat
anak
panah) sesuai dengan kebutuhan !
(4) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x, putarkan
mistar 45o menjadi posisi 2
(5) Dengan cara menggeser mistar 45o pada posisi 1 dan memutar mistar 45o ke posisi 2, kita dapat
membuat garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak

Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga


Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga adalah :
(1) Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu dengan lap atau jika perlu
dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan akan mengotori kertas gambar.
(2) Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas, ataupun digunakan untuk
mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk
menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
(3) Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu ketegaklurusannya, yaitu dengan
meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.

Gambar 1.15 Memeriksa ketegak lurusan penggaris segitiga Gb.1.16 Mengampelas penggaris Segitiga

- Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis (m) !


- Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah garis (n) !
- Jika garis m dan n yang dibuat hasilnya tidak sejajar (berimpit) maka penggaris tersebut harus
diluruskan, yaitu dengan cara menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada
ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja kaca (lihat gambar 1.16). Periksa kembali
penggaris segitiga tersebut sampai garis yang dihasilkan sejajar/berimpit

c) Jangka dan kelengkapannya.


Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau busur lingkaran baik dengan ujung
pensil atau dengan tinta.
Macam macam Jangka
Macam macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar terdiri atas :
1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 mm sampai 200
mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 50 mm sampai
dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 mm
sampai dengan 50 mm
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh jangka kecil.
Jangka orleon ini dapat dipergunakan menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan
5 mm

Gbr.1.17 Macam-macam jangka

Kotak Jangka (Penyimpan Jangka)

Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk dari jangka tersebut
(lihat gambar 1.18)
Gbr 1.18 Kotak Jangka

e) Macam macam Mal


Macam macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri atas mal huruf, mal busur
(kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya).

(1) Mal huruf


Mal huruf dipergunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pensil mekanik/rapido. Mal
huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm (lihat gambar 1.19)

Gb 1.19 Mal huruf

(2) Mal Busur (mal kurva)

Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur misalnya
lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida, hipocicloida dan semacamnya. Contoh penggunaannya
perhatikan gambar . Untuk garis yang memotong 1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1,
sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2 sehingga didapat lengkungannya.

Gb 1.20 Mal kurva

(3). Mal Elips


Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambargambar silinder, cincin poros dan
bentukbentuk elips kainnya.

Gb 1.21 Mal Elips


Gambar di bawah merupakan gambar yang dibuat dengan pertolongan mal elips.
Gb. 1.22 Hasil gambar dengan menggunakan mal elips

(3). Mal / Sablon dengan Bentuk lain


Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk bermacammacam. Misalnya
untuk simbolsimbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbolsimbol dan
konstruksi pipa, konstruksi listrik dan lainlain. Salah satu contoh mal dengan bentuk lain adalah
mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar 1.23)

Gb. 1.23 Mal Khusus

f). Penghapus dan Pelindung Penghapus


Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna agar tidak merusak
kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih yang
halus.
Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat ini
garisgaris yang perlu dapat terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah
dapat dihapus (lihat gambar 1.24)

Gb. 1.24 Pelindung penghapus

g) Papan gambar dan Meja gambar

Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk kertas ukuran A0
mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm.
Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, agar kepala dari
penggaris T dapat digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang
dapat diatur ketinggiannya maupun kemiringannya. Papan gambar khusus yang dipasang di atas
sebuah standar ini disebut juga meja gambar.
Gb. 1.25 Papan gambar
h) Mesin Gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alatalat gambar lainnya seperti busur
derajat, pengganti T, segitiga dan ukuran. Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar jenis kereta
pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah kereta vertikal yang
penggarisnya dapat digerakkan secara vertikal dan keseluruhannya dapat digerakkan secara
horisontal pada kereta horisontal.

Gb 1.26 Mesin gambar jenis kereta

3) Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar.


Setiap gambar kerja selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan bawah kertas gambar. Yang
dicantumkan pada etiket meliputi:
a) Nama yang membuat gambar, b) nama gambar, c) nama instansi/departemen/sekolah, d) nomor
gambar, e) tanggal menggambar atau selesainya gambar, f) tanggal diperiksanya gambar dan nama
yang memeriksa, g) ukuran kertas gambar yang dipakai, h) skala gambar, i) proyeksi yang dipakai
pada gambar tersebut, j) satuan ukuran yang digunakan, k) berbagai data yang diperlukan untuk
kelengkapan gambar. Contoh etiket seperti pada gambar 1.27
Gb 1.27 Etiket

Skala gambar adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari unsur
yang sama dari benda. Ada 3 (tiga) macam skala gambar, yaitu : ukuran penuh, skala pembesaran,
dan skala pengecilan. Skala pembesaran digunakan jika gambarnya di buat lebih besar daripada
benda sebenarnya, misalnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1. Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di
buat sama besar dengan benda sebenarnya ( 1 : 1 ). Skala pengecilan digunakan bilamana
gambarnya di buat lebih kecil dari benda yang sebenarnya, misalnya : 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10.

4) Huruf, Garis dan Konstruksi Geometri

a) Huruf dan angka

Dalam menggambar teknik, huruf-huruf, angka-angka dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran,


catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syarat yang perlu diperhatikan pada huruf dan angka adalah
harus mudah dibaca, mudah ditulis, jelas dan seragam.
Dalam ISO 3098 / 1 1974 diberikan contoh huruf miring dan huruf tegak.

Penulisan huruf dan angka tegak Penulisan huruf dan angka miring
Dasar ukuran diambil dari tinggi h dari huruf besar. Daerah standar tinggi huruf adalah sebagai
berikut : 2,5, 3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari
perbandingan ukuran kertas yang distandar yaitu 2.
Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2,5 mm. Jika terdapat
gabungan antara huruf besar dan kecil, dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm maka h akan menjadi
3,5 mm.
Berdasarkan perbandingan tebal huruf dan tinggi huruf, huruf dan angka dibagi menjadi dua tipe
yaitu :
1) Tipe huruf A ( d = h / 14 )
2) Tipe huruf B ( d = h / 10 )
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi-tinggi huruf kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang
minimum antara garis dasar dan jarak antara perkataan dijelaskan pada tabel 3.

Tabel 3 Perbandingan huruf yang dianjurkan

Huruf A ( d = h/14 )

Sifat
Perbandingan
Ukuran

Tinggi huruf h
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(14/14) h

(10/14) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20

- 2,5 3,5 5 7 10 14

Jarak antara huruf a


Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/14) h
(20/14) h

(6/14) h
0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8
3,5 5 7 10 14 20 28

1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4

Tebal huruf d
(1/14) h
0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4

Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek visual
yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.
Huruf B ( d = h/10 )

Sifat
Perbandingan
Ukuran

Tinggi huruf h
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(10/10) h

(7/10) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14

Jarak antara huruf a


Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/10) h
(14/10) h

(6/10) h
0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4
3,5 5 7 10 14 20 28

1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2

Tebal huruf d
(1/10) h
0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2

Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek visual
yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.

Huruf dan angka jenis TECHNIC BOLT


Huruf dan angka jenis ISOCT SHX

b) Garis
Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal sesuai
penggunaannya. Jenis-jenis garis dan penggunaannya dapat dilihat pada table 4.
Tabel 4 Macam-macam garis dan penggunaannya.
(ISO. R 128)

Jenis garis
Keterangan
Penggunaan

A
Tebal kontinu
A1. Garis-garis nyata (gambar)
A2. Garis-garis tepi

B
Tipis kontinu.
(lurus atau lengkung)
B1. Garis-garis berpotongan khayal (imaginer).
B2. Garis-garis ukur.
B3. Garis-garis proyeksi/bantu.
B4. Garis-garis penunjuk.
B5. Garis-garis arsir.
B6. Garis-garis nyata dari penampang yang diputar ditempat.
B7. Garis sumbu pendek.

C.
Tipis kontinu bebas
C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis
bergores tipis.

D.
Tipis kontinu dengan sig-sag
D1. Sama dengan C1.

E
Garis gores tebal
E1. Garis nyata terhalang.
E2. Garis tepi terhalang.

F
Garis gores tipis
F1. Garis nyata terhalang
F2. Garis tepi terhalang

G
Garis bergores tipis
G1. Garis sumbu.
G2. Garis simetri.
G3. Lintasan.

H
Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan arah perobahan arah.
H1. Garis (bidang) potong.

J
Garis bergores tebal.
J1. Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penangan khusus.

K
Garis bergores ganda tipis
K1. Bagian yang berdampingan.
K2. Batas-batas kedudukan benda yang bergerak.
K3. Garis sistem (pada baja profil).
K4. Bentuk semula sebelum dibentuk.
K5. Bagian benda yang berada di depan bidang potong.

Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b, dan gambar 1.27 c, memperlihatkan contoh-contoh
penggunaan jenis-jenis garis.
c

Gb. 1.27 Penggunaan macam macam garis

c) Konstruksi Geometri

(1) Membagi Garis Sama Panjang


Caranya :
(a). Gambarkan garis A-B (sembarang) !
(b). Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya !
(c). Dengan tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2tersebut dengan
titik pusat di B, sehingga berpotongan di C dan D !
(d). Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga
AE = EB !

Gb. 1.29 Membagi garis A B sama besar

(2) Membagi Garis Menjadi n Bagian Sama Besar


Caranya : lihat gambar 3.7
(a) misalkan n = 15 bagian sama besar !
(b) tentukan garis AB dan gambarkan !
(c) tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang !
(d) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !
(e) buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r tersebuit dengan titik pusat
berturut-turut A-1, 2, 3, , sampai dengan 14 !
(f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !
(g) buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3, , dan seterusnya yang
sejajar dengan garis penutup, hingga didapat perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya !
Diperoleh AC = CD = DE = EF = FG dan seterusnya.
(3) Membagi Sudut Sama Besar

Caranya :
a) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama besar !
b) Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik pusat di A, hingga memotong garis AB di
D dan garis AC di E !

Gb. 1.31 Membagi sudut sama besar

c) Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di D dan E, sehingga berpotongan di F
!
d) Hubungkan garis dari titik A ke titik F !
Diperoleh sudut BAF = sudut FAC.

(4) Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian


Caranya : lihat gambar 1.32
a) Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga bagian sama besar !
b) Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pertolongan !
c) Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di A hingga berpotongan di E, D, dan
F!
d) Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga berpotongan di G !
e) Tarik garis bantu dari D ke G hingga berpotongan di H !
f) Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1 dan 2 !
g) Tarik garis dari G ke 1 dan G ke 2 hingga didapat I dan J pada lingkaran !
h) Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !

Gb. 1.32 Membagi sudut menjadi 3 bagian

(5) Membuat Sudut 60o


Caranya :
1) tentukan garis OA mendatar !
2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O !
3) Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik pusat di B hingga berpotongan di
C!
4) Hubungkan O dengan C !
Diperoleh sudut AOC = 60o.
Gambar 1.33 Membagi sudut 600 dan 300

(6) Membuat Sudut 30o


Caranya :
a) buat garis OA mendatar !
b) tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !
d) pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E !
e) hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o !

(7) Membuat Sudut 90o


Cara I :
a) tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !
b) tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !
c) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !
d) hubungan O dengan D maka sudut AOD = 90o !

Cara II :
a) tarik garis OA mendatar
b) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan berpotongan di C !
d) pindahkan kembali ke titik pusat C dan berpotongan di D !
e) putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan di E !
f) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.

Gb. 1.34 Membuat sudut 900

(8) Membuat Sudut 45o


Caranya :
1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !
2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !
3) tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !
4) tarik garis bantu dari O ke D hingga berpotongan dengan busur lingkaran r1 di E !
5) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan E hingga berpotongan di F
6) hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o !
Gb. 1.35 Membuat sudut 450

(9) Membuat segi empat beraturan


Caranya :
1) Tarik garis sumbu AB (mendatar) !
2) Lingkarkan jangka dengan r = sisi segiempat yang dikehendaki (lingkaran bertitik pusat di O) !
3) Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang) dan bertitik pusat di A dan B, sehingga didapat
titik C dan D !
4) Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memotong lingkaran di E dan F !

Gb. 1.36 Segi empat beraturan

5) Tarik garis sejajar AB melalui E dan F !


6) Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J !
Maka segiempat GHIJ adalah segiempat beraturan.

(10) Segi lima beraturan

Gb. 1.37 Segi lima beraturan

Caranya :
1) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik pusat di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan titik pusat di A dan B hingga berpotongan di C !
4) Tarik garis dari O ke C hingga memotong lingkaran di G !

5). Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik pusat B, hingga memotong lingkaran di titik D
dan E; lalu hubungkan D dengan E hingga memotong sumbu AB di titik F !
6) Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2tersebut dengan titik pusat di F hingga
memotong sumbu AB di H !
7) Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini merupakan sisi segilima beraturan !
8) Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik pusat di I, J, K, dan L !
9) Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, sehingga didapat
segilima beraturan !

(11) Segi enam Beraturan


Caranya :
1) Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan titik pusat di A dan titik pusat
di B, hingga didapat titik potong dengan lingkaran di C, D, E, dan F !
4) hubungkan A dengan D, D dengan E, E dengan B, B dengan F, F dengan C, dan C dengan A, hingga
didapat segienam beraturan !

Gbr. 1.38 Segi enam beraturan

(12) Segi tujuh beraturan

Gb. 1.39 Segi tujuh beraturan

Caranya :
1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B !
3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang ke atas !
4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar, hingga didapat 1, 2, 3, 4, 5,
6, dan 7 !
5) ukur dengan jangka dari A ke 1 (A1 = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di A
hingga berpotongan dengan perpanjangan AB di E !
6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3tersebut dengan titik pusat di O hingga
memotong garis perpanjangan OP di G !
7) tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H !
8) ukur dengan jangka dari H ke 3, ini merupakan sisi segitujuh !
9) pindahkan s=H-3 ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan
!

(13) Segi-n Beraturan


Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, dapat dilakukan/dilukiskan seperti cara
melukis segitujuh beraturan; perbedaannya hanya terletak dalam pembagian garis tengahnya, yaitu
garis tengahnya dibagi dalam n bagian sama besar. Misalnya untuk segi-11, maka garis tengahnya
dibagi menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk menentukan panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3
ke titik H pada gambar segi-7 atau titik F pada contoh segi-n = 11 untuk gambar berikut.
Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain dapat dilukis dengan menentukan lingkaran pembantu
terlebih dulu, dapat juga dilukis dengan menentukan panjang sisi segi-n terlebih dahulu (lihat
gambar 1.40).

Gb. 1.40 Segi-n beraturan

(14) Elips
Elips dengan dua lingkaran pertolongan sepusat dapat dilukiskan dengan langkah-langkah seperti
berikut :
a) tentukan titik pusat lingkaran O !
b) buat lingkaran kecil dengan jari-jari r dan lingkaran besar dengan jari-jari R yang titik pusatnya
di
titik O!
c) bagi lingkaran tersebut menjadi 16 bagian sehingga pada lingkaran besar terdapat titik potong A,
B, C, , P dan pada lingkaran kecil terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, , 16!
d) Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8,
ke
kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!
e) Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1, 2, dan 3!
f) Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6, 7, dan 8, sedangkan 5 = 5!
g) Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpotongan
dengan
garis mendatar 9 = 9, 10, 11, 12, 13 = 13, 14, 15, dan 16!
h) Hubungkan titik A dengan 2, 3, 4, , 16 menggunakan mal busur, hingga mendapatkan elips
yang diinginkan!

c. Rangkuman 1
1) Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi orang-orang teknik.
Gambar teknik berfungsi sebagai : a) penyampaian informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c)
penuangan gagasan dan pengembangan.
2) Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan
tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi teknik.
3) Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap, cara
menggunakan alat gambar serta membersihkan dan menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-
alat gambar yang biasa digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c)
macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g) papan gambar dan meja
gambar, h)mesin gambar.
4) Dalam gambar teknik huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang dipergunakan untuk
memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan sebagainya. Huruf dan angka harus jelas,
seragam dan bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Penulisan huruf dan angka biasanya
dalam bentuk tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe huruf dan angka berdasarkan perbandingan
tinggi huruf dan tebal huruf adalah tipe huruf A (d=h/14) dan tipe huruf B (d=h/10).
5) Macam-macam garis pada gambar teknik antara lain: a) garis tebal kontinu, b) garis tipis kontinu,
c) garis tipis kontinu bebas, d) garis gores tebal, e) garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang
dipertebal pada ujung-ujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut mempunyai kegunaan sendiri-
sendiri.
6) Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam menggunakan peralatan
gambar. Konstruksi geometri antara lain: a) membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c)
menggambar segi-segi dan elips.

Sumber : http://modulsmk.blogspot.com/

MATERI GAMBAR TEKNIK UNTUK SMK , TAMAO FERYZAWA FERY DWI TANTA 2013

Anda mungkin juga menyukai