LAMPION SAMUDRA
PROPOSAL
Tri Andika
2. PROFIL USAHA
2.1 Latar Belakang
Cara pembuatan lampion ini cukup sederhana dan disesuaikan dengan kreasi
dari produsennya. Bahannya pun sangat mudah untuk di dapat tanpa budget yang
tinggi, namun tetap mengandung nilai estetik di dalamnya. Bahan dasar yang
digunakan dalam pembuatan lampion ini adalah dengan menggunakan kardus
susu, kardus karton, dan kamasan makanan bekas. Hal ini dilakukan, karena
prinsip utama perusahaan ini adalah green peace yaitu ramah lingkungan.
Perusahaan ini menggunakan prinsip tersebut karena begitu banyak sekali
sampah-sampah berserakan yang di biarkan begitu saja.
Selain menciptakan suatu produk yang unik dan mewah, usaha ini juga bisa
menyadarkan masyarakat bahwa barang bekas masih bisa di daur ulang kembali
untuk dijadikan sesuatu yang lebih menarik.
2.2 Visi
Usaha yang dilakukan oleh perusahaan PT. Lampion ini adalah dengan
menciptkan suatu produk yang memanfaatkan kardus susu, kardus karton, dan
kemasan makanan ringan bekas untuk didaur ulang menjadi sebuah lampion
mewah yang menarik.
2.5.4 Keunggulan
1. Lebih mudah untuk diproduksi.
2. Bahan-bahan yang digunakan lebih mudah didapat.
3. Berbagai kreasi lampion.
4. Tidak mudah rusak, karena lampion ini dibuat dari kardus dan dilapisi dengan
bungkus makanan.
5. Mempunyai nilai tambah yaitu memanfaatkan dan mendaur ulang sampah
anorganik (kardus susu, kardus (karton) bekas dan bungkus ciki-ciki/makanan
menjadi lampion sehingga dapat mengurangi sampah di lingungan.
6. Memenuhi kebutuhan konsumen terhadap sumber penerangan dan hiasan
3. STRATEGI PEMASARAN
3.1 Analisis Pasar
3.1.1 Target pasar atau pasar sasaran (market targeting)
Target pasar pada usaha lampion kardus susu adalah mahasiswa serta ibu-
ibu yang gemar dalam mengoleksi barang guna yang unik dan lucu untuk
menghiasi rumahnya, komunitas ibu-ibu rumah tangga, penjual lampu hias dan
bekerjasama dengan Manager atau HDR/penanggung jawab untuk memasok
barang ke pasar modern seperti mall-mall.
Untuk dapat mencapai sasaran pasar tersebut kami menggunakan pekerja
yang bertugas mengantar pesanan permintaan lampion dari kardus susu, kardus
(karton) bekas, dan kemasan makanan ringan kepada konsumen.
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah semua lapisan
masyarakat. Produk dari lampion dari kardus susu, kardus (karton) bekas, dan
kemasan makanan ringan ini disesuaikan dengan target pasannya, oleh karena itu
harga produk dapat terjangkau. Competitive advantage dalam usaha ini adalah
differentiation maksudnya yaitu usaha ini merupakan usaha yang berbeda dari
jenis usaha lampion lainnya karena fokus usaha ini adalah mendaur ulang dan
menggunakan kembali bahan-bahan bekas (kardus susu) menjadi lampion hias
yang unik dan menarik dengan bentuk lampion yang berbeda dari usaha yang
sudah ada sehingga pesaing di usaha ini masih sedikit.
3.1.3 Potensi/prospek
Dilihat dari kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki sifat konsumtif
dan kebanyakan dari masyarakat kita adalah menengah kebawah maka
kesempatan untuk bersifat konsumtif terbuka lebar karena produk yang kami
tawarkan terjangkau dan unik.
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan, karena
lampion kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan ringan ini
terbuat dari bahan - bahan yang memiliki harga yang ekonomis, sehingga bisa
dimiliki dengan biaya yang terjangkau.
Selain itu juga lampion ini memberikan manfaat bagi konsumen sebagai
penerang dan hiasan sehingga lampion ini menjadi alternatif yang tepat.
3.1.4 Potensi pembeli terhadap barang
Konsumen akan mendapatkan suatu produk yang memuaskan yaitu lampion
yang dihasilkan memiliki berbagai bentuk yang unik, menarik dan praktis. Selain
itu lampion dari kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan ringan
memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan lampion lain, karena lampion
ini memanfaatkan, mendaur ulang dan mengggunkan kembali bahan bekas yang
seharusnya menjadi sampah yang tidak ternilai. Dengan mengolah bahan bekas
kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan ringan menjadi
lampion, maka diperoleh nilai tambah dan manfaatnya semakin tinggi karena
dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang konsumtif dan lebih ramah
lingkungan.
a. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor penting guna menjalankan usaha ini.
Faktor ekonomi mempengaruhi jumlah konsumen yang membeli lampion
ini. Hal ini terjadi pada kebanyakan dari masyarakat terutama masyarakat
menengah kebawah yang mempunyai penghasilan hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga mereka lebih
mengutamakan kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan
dibandingkan kebutuhan sekunder (misalnya lampion). Adanya
perekonomian negara yang tidak stabil saat ini tentu dapat mempengaruhi
kondisi ekonomi pelanggan khususnya pelanggan dari kalangan menengah ke
bawah.
b. Faktor Politik
Setiap harga dipasaran diatur oleh kebijakan pemerintah. Hal tersebut
menyebabkan tidak tetapnya harga bahan baku (kardus susu, kardus karton
berkas, kemasan makanan/ciki-ciki, lem perekat, lampu, dan kabel) untuk
membuat lampion ini, sehingga kami tidak dapat menentukan harga secara
pasti dan semuanya bersifat fluktuatif sehingga mempengaruhi penjualan
produk lampion kepada konsumen.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial memberikan suatu pengaruh terhadap proses produksi lampion.
Karena usaha tersebut dapat menghasilkan sisa sampah dari bahan baku yang
tidak dibutuhkan dan sisa sampah tersebut dibakar sehingga masyarakat
merasa terganggu dengan bau asap yang dihasilkan pembakaran sisa sampah
bahan bekas tersebut. Akan tetapi pembakaran sisa sampah dari bahan bekas
hanya dilakukan 2 minggu sekali.
Untuk pesaing dari usaha ini adalah penjual lampion dari bahan lain yang
ada di sumenep. Tetapi produk perusahaan ini berbeda dengan produk lampion
biasa karena kami menggunakan bahan bekas yaitu kardus susu, kardus (karton)
bekas, dan kemasan makanan ringan serta menggunakan tekhnik re-use dan re-
duce, serta memiliki bentuk yang beraneka ragam jika dibandingakan dengan
produk lampion lain. Sehingga dapat memiliki keunggulan yang lebih dan hasil
yang memuaskan dibandingkan lampion yang bukan dari bahan bekas dan nilai
jualnya lebih tinggi dibandingkan produk lampion lain.
4. PERENCANAAN PEMASARAN
4.1 Tempat
Kita menyediakan tempat penyimpanan untuk barang-barang yang telah
diproduksi dan siap untuk didistribusikan.
4.1.2 Target
Sasaran pasar pada usaha lampion kardus susu adalah mahasiswa serta ibu-
ibu yang gemar dalam mengoleksi barang guna yang unik dan lucu untuk
menghiasi rumahnya, komunitas ibu-ibu rumah tangga, penjual lampu hias dan
bekerjasama dengan Manager atau HDR/penanggung jawab untuk memasok
barang ke pasar modern seperti mall-mall.
4.1.3 Positioning
Kami akan menata tempat yang strategis yang bisa di jangkau masyarakat,
kami akan membagi lahan menjadi beberapa bagian yaitu gedung produksi ,
gudang penyimpanan bahan baku, dan gudang penyimpanan produk jadi.
Pembagian lahan tersebut dapat mengefisiensikan produksi dan mencegah
terjadinya kontaminasi antar tahapan proses produksi yang dilakukan.
4.2 Produk
Setiap produk selalu mengalami daur hidup (product life cycle), yang
terdiri dari tahap pengembangan, tahap pengenalan, tahap pertumbuhan penjualan,
tahap kematangan, tahap kejenuhan, dan penurunan.
4.3 Harga
Harga produk yang kami pasarkan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat tetapi tetap menguntungkan bagi produsen. Tekhnik penentuan harga
yang kami gunakan yaitu dengan memperhatiakan dan mengamati harga produk
sejenis/produk pesaing di pasaran, harga bahan baku dan peralatan, biaya produksi
serta biaya lain yang dibutuhkan untuk memproduksi lampion dari kardus susu
dan lampion dari kardus (karton) bekas yang dilapisi kemasan makanan/ciki-ciki
(seperti gaji karyawan dan biaya operasional lain).
4.4 Promosi
Promosi yang kami terapkan adalah secara langsung, melalui media
elektronik dan media cetak. Media elektonik seperti radio, Facebook, instagram,
bbm, line, dll. Sedangkan media cetak seperti koran, majalah dan juga melalui
penyebaran brosur atau pemesanan lampion tersebut. Selain itu, kami juga
memberikan diskon untuk pembelian secara grosir dalam jumlah yang cukup
banyak.
5. PERENCANAAN OPERASIONAL
Usaha lampion kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan
ringan ini memanfaatkan, menggunakan kembali dan mendaur ulang kardus susu
menjadi suatu peluang bisnis lampion dengan berbagai bentuk yang unik sesuai
dengan pesanan konsumen. Dengan demikian, produk yang dihasilkan dalam
usaha ini memiliki daya saing dengan produk sejenis di pasaran. Selain itu,
kegiatan mendaur ulang dan menggunakan kembali bahan bekas seperti kardus
susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan ringan merupakan langkah
perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan (green peace).
Daerah yang dipilih sebagai tempat usaha yaitu lokasi yang strategis untuk
mendistribusikan produk lampion kardus susu, sehingga lebih efisisen, lebih
efektif, lebih hemat waktu, biaya, dan tenaga dalam proses produksi dan
pendistribusiannya.
5.3.2 Pengeringan
b. Produksi
Dibawah ini merupakan proses pembuatan lampion dari kardus (karton) bekas dan
plastik makanan ringan/ciki-cicki :
1. Membuat pola persegi panjang pada kardus (karton) bekas dan plastik
makanan ringan/ciki-cicki sebanyak-banyaknya. (Biasanya 2 x 12 cm dan 2 x
4).
2. Memotong pola persegi tersebut menggunakan alat pemotong.
3. Melapisi pola persegi panjang pada kardus (karton) bekas yang sudah
dipotong dengan bungkus makanan ringan/ciki-cicki yang sudah dipotong
dengan menggunakanlem perekat.
4. Membiarkan kardus yang dilapisi plastik makanan ringan/ciki-ciki selama 5-
10 menit agar merekat sempurna.
5. Membuat pola tersebut menjadi segitiga sama sisi.
6. Merekatkan segitiga yang besar dengan yang lebih kecil sebagai penghubung.
7. Menyusun dan merekatkan segitiga-segitiga tersebut membentuk sebuah pola.
8. Menyambungkan lampu, kap lampu, dan kabel.
9. Menyisakan lubang kecil, untuk memasukkan lampu pada pola tersebut.
10. Memasukkan lampu yang telah disambungkan dengan kap lampu dan kabel
11. Produk lampion selesai diproduksi.
12. Pengemasan lampion menggunakan plastik dan kardus yang didalamnya telah
diberi sterofom sesuai dengan bentuk lampioan.
13. Pelabelan lampion pada kemasan lampion.
Dapat diketahui dari proses pembuatan lampion ini secara garis besar
prosesnya meliputi pengumpulan, penyortiran, pencucian, pengeringan,
pemotongan kertas dan plastic, perekatan, pembuatan pola, mengkreasikan pola,
pemberian lampu, pengemasan, dan pelabelan. Proses produksi lampion dapat
digambarkan sebagai berikut.
Dalam menjalankan usaha lampion mewah dan elegaan ini, perusahaan PT.
Lampion memiliki seorang pimpinan usaha yang melakukan dan memantau
proses produksi, pemasaran, dan manjemen usaha sekaligus merupakan pemilik
dari usaha ini. Pimpinan ini dibantu oleh sekretaris, bagian operasional,
pemasaran, keuangan, keamanan dan karyawan/staff pekerja lainnya pada proses
produksi hingga perawatan. Manajemen diatur oleh bagian masing-masing sesuai
job design-nya atas persetujuan dari pemilik usaha yakni pimpinan perusahaan
mulai dari modal, biaya belanja bahan makanan dan minuman, gaji karyawan,
pengaturan menu dan lainnya. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik
bersama dengan permodalan bersama yang diperoleh dari pinjaman bank dan
penjualan saham investasi.
3. Fasilitas
1). Pelayanan via telepon, media online, dan media cetak.
Konsumen dapat memesan lampion melalui telepon dan media sosial
dengan ongkis kirim yang ditanggung oleh konsumen. Selain itu, media
social dan media cetak juga digunakan untuk media pemasaran produk, agar
produk lebih dikenal dan diketahui oleh kalangan luas.
Fasilitas yang diberikan bertujuan agar konsumen lebih mudah untuk
mendapatkan produk tanpa harus datang ke tempat.
2). Pengaduan konsumen
PT. Lampion menerima semua kritik dan saran yang disampaikan oleh
konsumen, sebagai koreksi dari produk yang dihasilkan, dan menjadikan
pengaduan tersebut sebagai sarana untuk membuat dan mengembangkan
perusahaan ini menjadi lebih baik.
6 PERENCANAAN MANAJEMEN
6.1 Aspek Kepemilikan dan Yuridis
PT. Lampion Samudra ini, dilihat dari aspek kepemilikan, bentuk
kepemilikan dari perusahaan ini adalah perusahaan berskala besar. Sedangkan
dilihat dari aspek yuridis, perusahaan ini berbadan hukum.
7. PERENCANAAN KEUANGAN
Jumlah/ Jumlah/
No Jenis Kegiatan Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)
hari bulan
1. Lampion Bola (kardus 45 1350 Rp. 80.000 Rp. 108.000.000
susu)
2 Lampion Cinta 40 1200 Rp. 100.000 Rp. 120.000.000
3 Lampion Stars 20 600 Rp. 115.000 Rp. 69.000.000
4 Lampion Kotak 45 1350 Rp. 80.000 Rp. 108.000.000
TOTAL REVENUE (Pendapatan) Rp. 405.000.000
Kemudian untuk menghitung laba yaitu dari perhitungan perkiraan
penerimaan yang diketahui sebesar Rp. 405.000.000 dan perhitungan biaya
operasional/pengeluaran dengan total sebesar Rp. 333.609.250. Sehingga dari
perkiraan tersebut dapat diperoleh pendapatan/laba sebagai berikut.
Anonim. 2014. Cara Membuat Lampion Mewah. [artikel online]. (di akses :
http://eyeger.blogspot.com [01 Mei 2017]