Anda di halaman 1dari 28

BUSINESS PLAN-PT.

LAMPION SAMUDRA

PROPOSAL

Oleh : Kelompok dua

Silvia Ratna Sari Dewi 716.6.2.0783

R.A. Nadia Haq 716.6.2.0795

Moh. Syahril Ilham Rizki 716.6.2.0763

Nur Fariqah 716.6.2.0789

Robby Nur Cahyo 716.6.2.0761

Nurul Amal 716.6.2.0794

Rifqi Sugiarto 716.6.2.0796

Tri Andika

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
Jl. Raya Sumenep-Pamekasan Km 05 Patean Sumenep
Mei, 2017
1. EXECUTIVE SUMMARY

1.1. Profil Usaha


Nama usaha : PT. Lampion samudra
Alamat : Kecamatan Batuan Sumenep
Website : www.lampionsamudra.com
E- mail : lampionsamudra@yahoo.com
Pimpinan : SILVIA RATNA SARI DEWI
Alamat : Jl. Sumenep-Pamekasan, Desa Patean, Kecamatan Batuan
Telp. : +6285987456321

1.2. Gambaran Usaha


PT. Lampion samudra ini bergerak dalam bidang pendaur ulangan dan
pemanfaatan kembali bahan bekas/ sampah anorganik. Usaha tersebut merupakan
salah satu usaha yang pertama di kota sumenep, dan usaha ini merupakan suatu
usaha yang mempunyai daya tarik yang sangat tinggi karena bermula dari suatu
bahan yang awalnya sampah tidak bermanfaat seperti kardus susu, kardus karton
dan kemasan makanan/ciki-ciki dikembangkan menjadi sebuh lampion yang
sangat indah, sehingga bahan kardus atau bungkus makanan yang sudah tidak
digunakan bisa digunakan kembali sebagai bahan lampion dari usaha ini.

1.3. Gambaran Aksi Strategis


Untuk memasarkan usaha lampion ini yaitu diantaranya melalui media
elektronik dan media cetak. Media elektonik seperti radio, Facebook, instagram,
bbm, line, dll. Sedangkan media cetak seperti koran, majalah dan juga melalui
penyebaran brosur atau pemesanan lampion tersebut. Pemasaran lampion ini
mnggunakan sebuah promosi yang di lakukan oleh karyawan-karyawan yang
bekerja di PT. Lampion samudra yang disebarkan ke tempat-tempat seperti toko
lampion, komunitas mahasiwa dan komunitas ibu-ibu, perkantoran, toko
modern/mall, dan juga di toko-toko kecil dengan harga yang sesuai agar produk
tersebut dapat di terima di kalangan pasar manapun.

1.4. Gambaran Manajerial dan Pengalaman Teknik


Karyawan pada usaha lampion ini adalah karyawan yang benar-benar
memiliki skill dan kreatifitas tinggi sesuai dengan bidangnya masing-masing,
sehingga usaha lampion ini dapat berkembang hingga tingkat nasional bahkan
internasional dan menghasilkan lampion yang unik, berkelas, dan berkarakter.
karyawan yang bekerja pada bagian produksi memiliki skill dan kreatifitas yang
tinggi dalam membuat lampion yang unik, berkelas, dan berkarakter . Karyawan
yang bekerja dalam bidang keuangan juga memiliki pengetahuan, skill dan
kreatifitas yang tinggi dalam perencanaan keuangan, serta karyawan bagian
pemasaran dan personalia memiliki pengetahuan, skill dan kreatifitas yang tinggi
dalam bidang manajemen dan pemasaran.
1.5. Ringkasan Proyeksi Keuangan
Dalam satu bulan biaya operasional Rp. 333.609.250 dengan biaya
operasional tersebut usaha ini berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar sasaran
nasional.

2. PROFIL USAHA
2.1 Latar Belakang

Di masa globalisasi sekarang ini, kemajuan (development) bukan


merupakan kata yang asing di telinga kita. Kemajuan yang terjadi di Indonesia
dapat kita lihat pada berbagai macam bidang, yang mana diantaranya mencakup
kemajuan bidang teknologi, bidang ilmu pengetahuan, gaya busana, bidang
kewirausahaan, dan lain-lain. Bidang ekonomi atau kewirausahaan merupakan
salah satu aspek yang mempunyai peranan sangat penting bagi suatu Negara,
termasuk juga Indonesia. Kita banyak melihat Negara-negara maju yang mana di
dalamnya juga mempunyai perekonomian yang maju. Hal demikian tidak semata-
mata terjadi dengan sendirinya, melainkan adanya korelasi yang baik atau
menguntungkan antara produser dengan konsumen. Seorang wirausahawan dapat
kita posisikan sebagai produser karena ia bergerak untuk mendistribusikan
produk-produknya yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Akan tetapi,
secara perlahan akan banyak muncul para wirausahawan-wirausahawan baru yang
akan memperketat persaingan di dalam pasar ekonomi. Oleh karenanya, untuk
dapat memenangkan persaingan tersebut serta mendominasi pasar ekonomi,
seorang wirausahawan dituntut untuk tidak hanya memanfaatkan suatu peluang
atau lapangan kerja, namun ia harus menciptakan peluang atau lapangan kerja
tersebut dengan inovasi-inovasi yang baru.

Berdasarkan hal tersebut, penulis kemudian mempunyai ide baru pada


bidang kewirausahawan, yaitu dengan memproduksi lampion yang terbuat dari
kotak susu bekas dan bungkus makanan/ciki-ciki. Lampion merupakan salah satu
benda yang tidak hanya dijadikan sebagai alat bantu penerangan, namun juga
dijadikan pajangan. Ada banyak macam jenis bentuk lampion yang dijual di
pasaran, bahannya pun berbeda-beda. Bahan paling sederhana yang digunakan
untuk membuat lampion adalah benang. Namun karena penggunaan benang
sebagai bahan dasar membuat lampion telah banyak dipakai, maka kami
berinisiatif untuk melakukan hal yang berbeda namun tetap dapat menarik
perhatian konsumen. Tidak hanya bentuknya yang unik dan lucu, namun juga
lampion ini cukup terbilang relative lebih murah jika dibandingkan dengan
lampion-lampion yang lain.

Cara pembuatan lampion ini cukup sederhana dan disesuaikan dengan kreasi
dari produsennya. Bahannya pun sangat mudah untuk di dapat tanpa budget yang
tinggi, namun tetap mengandung nilai estetik di dalamnya. Bahan dasar yang
digunakan dalam pembuatan lampion ini adalah dengan menggunakan kardus
susu, kardus karton, dan kamasan makanan bekas. Hal ini dilakukan, karena
prinsip utama perusahaan ini adalah green peace yaitu ramah lingkungan.
Perusahaan ini menggunakan prinsip tersebut karena begitu banyak sekali
sampah-sampah berserakan yang di biarkan begitu saja.

Selain menciptakan suatu produk yang unik dan mewah, usaha ini juga bisa
menyadarkan masyarakat bahwa barang bekas masih bisa di daur ulang kembali
untuk dijadikan sesuatu yang lebih menarik.

2.2 Visi

Menjadi perusahaan yang berorientasi kepada prinsip re-use reduce yaitu


sebuah program ramah lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas untuk
didaur kembali dan mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional.
2.3 Misi

1. Menciptakan suatu produk yang layak diminati oleh masyarakat.


2. Menciptakan strategi pemasaran yang kompleks agar mampu bertahan,
berkembang, dan mampu bersaing dengan wirausahawan lain.
3. Menjadikan program re-use reduce sebagai sarana untuk menyadarkan
masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan pemanfaatan bahan
bekas.
4. Menciptakan lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi masyarakat daerah
sekitar tempat usaha operasi.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan dan
pengembangan tenaga kerja.

2.4 Nilai-nilai Usaha


1. Customer Focus : Titik berat layanan difokuskan pada pemilihan produk yang
sesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
2. Service Exellence : Memberikan pelayanan yang baik untuk konsumen PT.
Lampion
3. Re-Use dan Re-Duce : PT. Lampion menghasilkan suatu produk mewah dan
elegan yang memanfaatkan kardus susu, kardus karton dan kemasan makanan
ringan bekas dalam pembuatannya, dengan tujuan agar masyarakat sadar
tentang pentingnya kebersihan lingkungan.

2.5 Gambaran Usaha


2.5.1 Sifat usaha

Usaha yang dilakukan oleh perusahaan PT. Lampion ini adalah dengan
menciptkan suatu produk yang memanfaatkan kardus susu, kardus karton, dan
kemasan makanan ringan bekas untuk didaur ulang menjadi sebuah lampion
mewah yang menarik.

2.5.2 Jenis produk


Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah lampion mewah
dan elegan yang diproduksi dengan berbagai kreasi.

2.5.3 Lokasi usaha


Lokasi perusahaan PT. Lampion ini berada di tempat yang mudah dijangkau
oleh masyarakat dan strategis yaitu di Jl. Sumenep Pamekasan, Desa Patean,
Kecamatan Batuan Sumenep

2.5.4 Keunggulan
1. Lebih mudah untuk diproduksi.
2. Bahan-bahan yang digunakan lebih mudah didapat.
3. Berbagai kreasi lampion.
4. Tidak mudah rusak, karena lampion ini dibuat dari kardus dan dilapisi dengan
bungkus makanan.
5. Mempunyai nilai tambah yaitu memanfaatkan dan mendaur ulang sampah
anorganik (kardus susu, kardus (karton) bekas dan bungkus ciki-ciki/makanan
menjadi lampion sehingga dapat mengurangi sampah di lingungan.
6. Memenuhi kebutuhan konsumen terhadap sumber penerangan dan hiasan

2.5.5 Keunggulan kompetitif produk


Menghasilkan lampion mewah, elegan dan memiliki berbagai kreasi dengan
harga yang mudah di jangkau.

2.5.6 Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan


Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan ini adalah sebagai
berikut :

1. Pemilihan bahan baku yang tepat.


2. Keterampilan dan profesionalisme dari tenaga kerja.
3. Penggunaan prinsip ramah lingkungan (green peace).
4. Pemasaran yang kompleks.

3. STRATEGI PEMASARAN
3.1 Analisis Pasar
3.1.1 Target pasar atau pasar sasaran (market targeting)

Target pasar pada usaha lampion kardus susu adalah mahasiswa serta ibu-
ibu yang gemar dalam mengoleksi barang guna yang unik dan lucu untuk
menghiasi rumahnya, komunitas ibu-ibu rumah tangga, penjual lampu hias dan
bekerjasama dengan Manager atau HDR/penanggung jawab untuk memasok
barang ke pasar modern seperti mall-mall.
Untuk dapat mencapai sasaran pasar tersebut kami menggunakan pekerja
yang bertugas mengantar pesanan permintaan lampion dari kardus susu, kardus
(karton) bekas, dan kemasan makanan ringan kepada konsumen.

Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah semua lapisan
masyarakat. Produk dari lampion dari kardus susu, kardus (karton) bekas, dan
kemasan makanan ringan ini disesuaikan dengan target pasannya, oleh karena itu
harga produk dapat terjangkau. Competitive advantage dalam usaha ini adalah
differentiation maksudnya yaitu usaha ini merupakan usaha yang berbeda dari
jenis usaha lampion lainnya karena fokus usaha ini adalah mendaur ulang dan
menggunakan kembali bahan-bahan bekas (kardus susu) menjadi lampion hias
yang unik dan menarik dengan bentuk lampion yang berbeda dari usaha yang
sudah ada sehingga pesaing di usaha ini masih sedikit.

3.1.2 Kebutuhan pelanggan


Dewasa ini kosumen menginginkan produk yang praktis dan hemat energy
dengan berbagai kegunaan diadalamnya. Sebagai contoh produk adalah lampion
dari kardus susu yang memiliki bentuk yang unik dan menarik. Produk rumah
tangga yang praktis dan murah inilah yang sangat diminati oleh konsumen.
Jumlah penduduk yang besar dan mobilitas yang tinggi akan berkembang budaya
hidup praktis dan instan, yang akan membuka peluang pasar tersendiri bagi usaha
yang ada. Berdasarkan pengalaman yang di dapat terlihat penduduk
yang mayoritas terdiri dari mahasiswa memiliki sifat konsumtif yang
menginginkan produk unik dan praktis dengan harga terjangkau.

3.1.3 Potensi/prospek
Dilihat dari kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki sifat konsumtif
dan kebanyakan dari masyarakat kita adalah menengah kebawah maka
kesempatan untuk bersifat konsumtif terbuka lebar karena produk yang kami
tawarkan terjangkau dan unik.
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan, karena
lampion kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan ringan ini
terbuat dari bahan - bahan yang memiliki harga yang ekonomis, sehingga bisa
dimiliki dengan biaya yang terjangkau.
Selain itu juga lampion ini memberikan manfaat bagi konsumen sebagai
penerang dan hiasan sehingga lampion ini menjadi alternatif yang tepat.
3.1.4 Potensi pembeli terhadap barang
Konsumen akan mendapatkan suatu produk yang memuaskan yaitu lampion
yang dihasilkan memiliki berbagai bentuk yang unik, menarik dan praktis. Selain
itu lampion dari kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan ringan
memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan lampion lain, karena lampion
ini memanfaatkan, mendaur ulang dan mengggunkan kembali bahan bekas yang
seharusnya menjadi sampah yang tidak ternilai. Dengan mengolah bahan bekas
kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan ringan menjadi
lampion, maka diperoleh nilai tambah dan manfaatnya semakin tinggi karena
dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang konsumtif dan lebih ramah
lingkungan.

3.1.5 Ukuran pasar


Pelanggan kami yaitu mahasiswa serta ibu-ibu yang gemar dalam
mengoleksi barang serba guna yang unik dan lucu untuk menghiasi rumahnya,
komunitas ibu-ibu rumah tangga, penjual lampu hias dan bekerjasana dengan
Manager atau HDR/penanggung jawab untuk memasok barang ke pasar modern
seperti supermarket dan mall-mall.

Semua pelanggan tersebut merupakan target utama dalam pemasaran


produk yang ditawarkan. Dengan memberikan suatu hasil produk yang
memuaskan serta memberikan harga yang terjangkau kepada pelanggan
diharapkan dapat mempromosikan usaha lampion kardus susu, kardus (karton)
bekas, dan kemasan makanan ringan dari mulut ke mulut maupun media
promosi lain (Facebook, instagram,line, bbm, dll) sehingga jumlah pelanggan
dapat meningkat.

3.1.6 Sifat-sifat pembelian


Untuk sifat pembeliannya perusahaan kami melayani secara grosir maupun
eceran. Biasanya untuk pendistribusian lampion dari susu kardus dalam skala
besar kami menjalin mitra dengan agen lampion, menggunakan pekerja yang
bertugas mengantar pesanan permintaan lampion dari kardus susu kepada
konsumen dan ada juga pedagang/penjual lampion yang dapat datang langsung ke
tempat produksi dengan harga grosir. Sedangkan untuk masyarakat sekitar bisa
melakukan pembelian dengan harga eceran tapi dengan harga yang lebih murah
dari harga pasar
3.1.7 Pengaruh pasar eksternal,
Dalam menjalankan usaha lampion pasar eksternal penting karena dapat
mempengaruhi banyak sedikitnya konsumen yang akan membeli dan
menggunakan produk yang kami produksi. Dalam hal ini pengaruh eksternal yang
paling berpengaruh adalah:

a. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor penting guna menjalankan usaha ini.
Faktor ekonomi mempengaruhi jumlah konsumen yang membeli lampion
ini. Hal ini terjadi pada kebanyakan dari masyarakat terutama masyarakat
menengah kebawah yang mempunyai penghasilan hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga mereka lebih
mengutamakan kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan
dibandingkan kebutuhan sekunder (misalnya lampion). Adanya
perekonomian negara yang tidak stabil saat ini tentu dapat mempengaruhi
kondisi ekonomi pelanggan khususnya pelanggan dari kalangan menengah ke
bawah.
b. Faktor Politik
Setiap harga dipasaran diatur oleh kebijakan pemerintah. Hal tersebut
menyebabkan tidak tetapnya harga bahan baku (kardus susu, kardus karton
berkas, kemasan makanan/ciki-ciki, lem perekat, lampu, dan kabel) untuk
membuat lampion ini, sehingga kami tidak dapat menentukan harga secara
pasti dan semuanya bersifat fluktuatif sehingga mempengaruhi penjualan
produk lampion kepada konsumen.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial memberikan suatu pengaruh terhadap proses produksi lampion.
Karena usaha tersebut dapat menghasilkan sisa sampah dari bahan baku yang
tidak dibutuhkan dan sisa sampah tersebut dibakar sehingga masyarakat
merasa terganggu dengan bau asap yang dihasilkan pembakaran sisa sampah
bahan bekas tersebut. Akan tetapi pembakaran sisa sampah dari bahan bekas
hanya dilakukan 2 minggu sekali.

3.2 Analisis Pesaing

Untuk pesaing dari usaha ini adalah penjual lampion dari bahan lain yang
ada di sumenep. Tetapi produk perusahaan ini berbeda dengan produk lampion
biasa karena kami menggunakan bahan bekas yaitu kardus susu, kardus (karton)
bekas, dan kemasan makanan ringan serta menggunakan tekhnik re-use dan re-
duce, serta memiliki bentuk yang beraneka ragam jika dibandingakan dengan
produk lampion lain. Sehingga dapat memiliki keunggulan yang lebih dan hasil
yang memuaskan dibandingkan lampion yang bukan dari bahan bekas dan nilai
jualnya lebih tinggi dibandingkan produk lampion lain.

4. PERENCANAAN PEMASARAN

Perencanaan strategi pemasaran usaha lampion ini berkaitan dengan


strategi pemasaran adalah 4P, yang meliputi product (produk), place (tempat),
price (harga) dan promotion (promosi).

4.1 Tempat
Kita menyediakan tempat penyimpanan untuk barang-barang yang telah
diproduksi dan siap untuk didistribusikan.

4.1.1 Segmentasi pasar

Memperluas pemetaan pasar dengan menyediakan beberapa cabang di


daerah indonesia yang akan memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga konsumen
yang berada jauh dari tempat pusat produksi dapat memesan dan menerima
pesanan lampion dari kami pada waktu yang tepat.

4.1.2 Target

Sasaran pasar pada usaha lampion kardus susu adalah mahasiswa serta ibu-
ibu yang gemar dalam mengoleksi barang guna yang unik dan lucu untuk
menghiasi rumahnya, komunitas ibu-ibu rumah tangga, penjual lampu hias dan
bekerjasama dengan Manager atau HDR/penanggung jawab untuk memasok
barang ke pasar modern seperti mall-mall.

Untuk dapat mencapai sasaran pasar tersebut kami menggunakan pekerja


yang bertugas mengantar pesanan permintaan lampion dari kardus susu, kardus
(karton) bekas, dan kemasan makanan ringan kepada konsumen.

4.1.3 Positioning

Kami akan menata tempat yang strategis yang bisa di jangkau masyarakat,
kami akan membagi lahan menjadi beberapa bagian yaitu gedung produksi ,
gudang penyimpanan bahan baku, dan gudang penyimpanan produk jadi.
Pembagian lahan tersebut dapat mengefisiensikan produksi dan mencegah
terjadinya kontaminasi antar tahapan proses produksi yang dilakukan.
4.2 Produk
Setiap produk selalu mengalami daur hidup (product life cycle), yang
terdiri dari tahap pengembangan, tahap pengenalan, tahap pertumbuhan penjualan,
tahap kematangan, tahap kejenuhan, dan penurunan.

Tahap pengembangan merupakan bagian terpenting dalam pemasaran


karena pada tahap ini sering timbul risiko yang besar untuk mengalami kegagalan
strategi. Kami mengatasi timbulnya kegagalan dari hasil produksi adalah dengan
menyediakan variasi dari bahan dasar kardus susu, kardus (karton) bekas dan
kemasan makanan ringan seperti menjadikan bahan dasar tersebut sebagai tas,
bross, taplak meja dan hiasan rumah lainnya.

Tahap pengenalan merupakan tahap dimana produk diperkenalkan pada


konsumen yang potensial. Pada tahap ini terdapat kemungkinan bahwa produk
lampion/ produk baru kurang diterima dan kadang sulit diterima oleh masyarakat.
Strategi yang kami gunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan
penetrasi ke pasar dengan mempromosikan dan mengilankan produk kami
semenarik mungkin sehingga masyarakat tertarik dengan produk kami dan
membeli produk kami . Sasaran pemasaran dari produk lampion ini adalah seluruh
lapisan masyarakat. Sistem periklanan produk kami yaitu melalui media
elektronik dan media cetak. Media elektonik seperti Facebook, instagram, bbm,
line, dll. Sedangkan media cetak seperti koran, majalah dan juga melalui
penyebaran brosur yang berisikan berbagai informasi tentang produk yang kami
kembangakan, manfaat produk kami dalam mengurangi sampah di lingkungan,
dan keunikan produk kami dibandingkan yang lain sehingga para konsumen
mengetahui kualitas dan manfaat produk yang kami produksi, baik manfaat bagi
konsumen maupun manfaat bagi lingkungan.

Tahap pertumbuhan penjualan merupakan tahap dimana produk mulai


masuk dan diterima oleh konsumen. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh tahap
sebelumnya yaitu perkenalan. Apabila pada tahap perkenalan berhasil
menyakinkan konsumen akan kualitas produk yang kami produksi dan kelola,
maka pada tahap pertumbuhan ini permintaan akan produk yang dihasilkan akan
meningkat sehingga strategi yang digunakan adalah melakukan peningkatan
variasi produk untuk dapat memenuhi permintaan konsumen dengan
menambahkan kapasitas produksi melalui penambahan sumber daya.

Pada tahap kematangan volume penjualan akan meningkat dan margin


laba mencapai puncaknya tetapi kemudian akan menurun karena adanya pesaing.
Strategi yang akan digunakan untuk mengatasi tahap ini agar volume penjualan
dapat dipertahankan di posisi maksimal adalah berusaha menjaga kualitas produk
yang dihasilkan.

Setiap produk hasil produksi yang memasuki pasaran pasti akan


mengalami suatu tahap kejenuhan dan tahap penurunan. Tahap kejenuhan ini
muncul apabila konsumen mulai jenuh terhadap produk yang dihasilkan. Untuk
usaha lampion dari kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan
ringan yang dilapisi kemasan makanan/ciki-ciki menjanjikan pasar yang cukup
dinamis dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun karena keunikan dan
variasi yang terdapat pada produk yang kami produksi. Tahap penurunan akan
terjadi jika wirausaha tidak dapat mempertahankan kualitas, keunikan dan variasi
dari produk yang diproduksi sehingga pelanggan akan beralih dari produk kita ke
produk yang lebih unik dan memiliki harga yang lebih terjangakau. Stratergi yang
dilakukan untuk mengatasi tahap ini adalah tetap mempertahankan kualitas,
keunikan dan variasi dari produk yang diproduksi dan selalu melakukan inovasi-
inovasi baru terhadap produk yang diproduksi.

4.3 Harga
Harga produk yang kami pasarkan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat tetapi tetap menguntungkan bagi produsen. Tekhnik penentuan harga
yang kami gunakan yaitu dengan memperhatiakan dan mengamati harga produk
sejenis/produk pesaing di pasaran, harga bahan baku dan peralatan, biaya produksi
serta biaya lain yang dibutuhkan untuk memproduksi lampion dari kardus susu
dan lampion dari kardus (karton) bekas yang dilapisi kemasan makanan/ciki-ciki
(seperti gaji karyawan dan biaya operasional lain).

4.4 Promosi
Promosi yang kami terapkan adalah secara langsung, melalui media
elektronik dan media cetak. Media elektonik seperti radio, Facebook, instagram,
bbm, line, dll. Sedangkan media cetak seperti koran, majalah dan juga melalui
penyebaran brosur atau pemesanan lampion tersebut. Selain itu, kami juga
memberikan diskon untuk pembelian secara grosir dalam jumlah yang cukup
banyak.

5. PERENCANAAN OPERASIONAL

5.1 Kapasitas dan Lokasi Produksi

Usaha lampion kardus susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan
ringan ini memanfaatkan, menggunakan kembali dan mendaur ulang kardus susu
menjadi suatu peluang bisnis lampion dengan berbagai bentuk yang unik sesuai
dengan pesanan konsumen. Dengan demikian, produk yang dihasilkan dalam
usaha ini memiliki daya saing dengan produk sejenis di pasaran. Selain itu,
kegiatan mendaur ulang dan menggunakan kembali bahan bekas seperti kardus
susu, kardus (karton) bekas, dan kemasan makanan ringan merupakan langkah
perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan (green peace).

Daerah yang dipilih sebagai tempat usaha yaitu lokasi yang strategis untuk
mendistribusikan produk lampion kardus susu, sehingga lebih efisisen, lebih
efektif, lebih hemat waktu, biaya, dan tenaga dalam proses produksi dan
pendistribusiannya.

5.2 Teknologi Produksi

Terdapat 2 teknologi yang digunakan untuk produk lampion ini yaitu


modern/menggunkan alat-alat modern dan konvensional yaitu dengan
menggunkan tangan untuk membuat kerajinan tangan. Tekhnologi modern/
menggunakan alat-alat ini dilakukan pada pemotongan dan pengeringan bahan
dasar. Sedangkan tekhnologi konvensional yaitu dengan menggunakan kreativitas
tangan untuk merangkai potongan bahan-bahan dasar menjadi lampion yang unik,
menarik dan memiliki berbagai variasi.

5.3 Proses Produksi


5.3.1 Pengumpulan

Perusahaan PT. Lampion mendapatkan bahan-bahan utama dalam


pembuatan produk ini dari para pengepul. Setelah mendapatkannya, para
karyawan mulai memisah dan mengumpulkan kardus susu, kardus(karton) bekas
dan plastic pembungkus makanan ringan/ciki-ciki yang layak untuk dijadikan
sebuah lampion. Kardus yang digunakan adalah kardus yang tidak lembek dan
tidak terlalu kaku, dan plastic yang digunakan adalah bungkus makanan berwarna
silver. Warna silver digunakan untuk memberikan kesan elegan dan mewah pada
lampion yang diproduksi.

5.3.2 Pengeringan

Kegiatan selanjutnya adalah mengeringkan kardus dan plastic yang telah di


pilih. Bahan- bahan ini dikeringkan menggunakan mesin pengering.

5.3.3 Proses Produksi


a. Penyiapan Alat dan Bahan
Alat-alat yang di butuhkan dalam pembuatan lampion ini adalah sebagai
berikut.
Mesin pengering
Mesin pemotong
Alat pengukur
Impulse sealer
Gunting

Bahan- bahan yang digunakan adalah sebagai berikut.


Kardus bekas (seperti karton)
Kardus susu
Kemasan makanan
Lem perekat
Kabel
Lampu
Kap Lampu
Solasi kertas
Plstik pembungkus lampion
Kardus pembungkus lampion
Sterofom pelindung lampion yang terletak didalam kardus pembungkus
lampion

b. Produksi

Dibawah ini merupakan proses pembuatan lampion dari kardus susu :

1. Membuat pola persegi panjang sebanyak-banyaknya. (Biasanya 2 x 12 cm


dan 2 x 4).
2. Memotong pola persegi tersebut menggunakan alat pemotong.
3. Membuat pola tersebut menjadi segitiga sama sisi.
4. Merekatkan segitiga yang besar dengan yang lebih kecil sebagai penghubung.
5. Menyusun dan merekatkan segitiga-segitiga tersebut membentuk sebuah pola.
6. Menyambungkan lampu, kap lampu, dan kabel.
7. Menyisakan lubang kecil, untuk memasukkan lampu pada pola tersebut.
8. Memasukkan lampu yang telah disambungkan dengan kap lampu dan kabel
9. Produk lampion selesai diproduksi.
10. Pengemasan lampion menggunakan plstik dan kardus yang didalamnya telah
diberi sterofom sesuai dengan bentuk lampioan.
11. Pelebelan lampion pada kemasan lampion.

Dibawah ini merupakan proses pembuatan lampion dari kardus (karton) bekas dan
plastik makanan ringan/ciki-cicki :

1. Membuat pola persegi panjang pada kardus (karton) bekas dan plastik
makanan ringan/ciki-cicki sebanyak-banyaknya. (Biasanya 2 x 12 cm dan 2 x
4).
2. Memotong pola persegi tersebut menggunakan alat pemotong.
3. Melapisi pola persegi panjang pada kardus (karton) bekas yang sudah
dipotong dengan bungkus makanan ringan/ciki-cicki yang sudah dipotong
dengan menggunakanlem perekat.
4. Membiarkan kardus yang dilapisi plastik makanan ringan/ciki-ciki selama 5-
10 menit agar merekat sempurna.
5. Membuat pola tersebut menjadi segitiga sama sisi.
6. Merekatkan segitiga yang besar dengan yang lebih kecil sebagai penghubung.
7. Menyusun dan merekatkan segitiga-segitiga tersebut membentuk sebuah pola.
8. Menyambungkan lampu, kap lampu, dan kabel.
9. Menyisakan lubang kecil, untuk memasukkan lampu pada pola tersebut.
10. Memasukkan lampu yang telah disambungkan dengan kap lampu dan kabel
11. Produk lampion selesai diproduksi.
12. Pengemasan lampion menggunakan plastik dan kardus yang didalamnya telah
diberi sterofom sesuai dengan bentuk lampioan.
13. Pelabelan lampion pada kemasan lampion.

Dapat diketahui dari proses pembuatan lampion ini secara garis besar
prosesnya meliputi pengumpulan, penyortiran, pencucian, pengeringan,
pemotongan kertas dan plastic, perekatan, pembuatan pola, mengkreasikan pola,
pemberian lampu, pengemasan, dan pelabelan. Proses produksi lampion dapat
digambarkan sebagai berikut.

Pengumpulan Penyortiran Pencucian Pengeringan

Bagan 3. Garis Besar Proses Produksi Lampion


5.4 Organisasi dan Manajemen

Dalam menjalankan usaha lampion mewah dan elegaan ini, perusahaan PT.
Lampion memiliki seorang pimpinan usaha yang melakukan dan memantau
proses produksi, pemasaran, dan manjemen usaha sekaligus merupakan pemilik
dari usaha ini. Pimpinan ini dibantu oleh sekretaris, bagian operasional,
pemasaran, keuangan, keamanan dan karyawan/staff pekerja lainnya pada proses
produksi hingga perawatan. Manajemen diatur oleh bagian masing-masing sesuai
job design-nya atas persetujuan dari pemilik usaha yakni pimpinan perusahaan
mulai dari modal, biaya belanja bahan makanan dan minuman, gaji karyawan,
pengaturan menu dan lainnya. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik
bersama dengan permodalan bersama yang diperoleh dari pinjaman bank dan
penjualan saham investasi.

5.5 Implementasi (action plan) dan Fasilitas

Sesuai dengan perencanaan pemasaran sampai operasional usaha ini,


aktivitas implementasinya meliputi kegiatan pembuatan lampion dari bahan bekas.

1. Melakukan pemilahan untuk bahan yang layak digunakan, dengan tujuan


untuk menghasilkan produk lampion yang berkualitas.
2. Melakukan budidaya ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan
bekas yaitu kardus susu, kardus (karton) bekas dan kemasan makanan
ringan untuk dijadikan lampion.
3. Melakukan pengemasan lampion sebelum dipasarkan kepada konsumen
4. Melakukan pelebelan lampion pada kemasan.
5. Melakukan pemasaran dari lampion yang dihasilkan.

Perencanaan operasional juga menggambarkan fasilitas, tenaga kerja, bahan


mentah, permintaan produk, metode pelayanan dan operasi dan metode
pengendalian kualitas. Berikut akan dijelaskan perencanaan operasional pada
usaha lampion mewah dan elegan.
1. Tanah dan gedung
Untuk mendirikan usaha lampion ini, yang dibutuhkan pertama kali adalah
tanah dan gedung. Usaha ini menyediakan tanah dengan luas 1000 m2 terdiri dari
beberapa ruangan, yaitu:

1). Front Office dan Kantor


Tempat para konsumen menunggu saat akan melakukan pemesanan atau
pengangkutan barang, tempat pegawai membuat laporan administrasi dan
merupakan tempat bagian-bagian manajerial dalam melakukan tugasnya.
2). Ruang Penyortiran
Tempat untuk memisahkan bahan dasar yaitu kardus susu, kardus (karton)
bekas dan kemasan makan ringan yang tidak layak dipakai dengan yang
layak dipakai untuk pembuatan lampion. digunakan juga sebagai ruang
pengemasan produk. Di dalam ruangan ini juga terdapat ruangan untuk
menyimpan produk telur yang belum dipasarkan.
3). Tempat Produksi lampion
Tempat untuk memproduksi lampion, pengemasan lampion dan pelebelan
lampion.
4). Ruang Penyimpanan lampion hasil produksi
Ruang yang digunakan untuk menyimpan produk lampion yang belum
dipasarkan.
5). Toilet
6). Mushola
2. Tenaga kerja
PT. lampion samudra membutuhkan tenaga kerja yang ramah dan
professional yang ditempatkan di:

1). Sekretaris : S1 Ekonomi Manajemen (1 orang)


2). Bagian Pemasaran : S1 Ekonomi (1 orang)
3). Staff Pemasaran : D3 Ekonomi (2 orang)
4). Staff Delivery : SMA (2 orang)
5). Bagian Keuangan : S1 Ekonomi Akutansi (1 orang)
6). Bagian Operasional Produksi : S1 Seni (1 orang)
7). Bagian mesin pemotong kertas : SMA(2 orang)
8). Bagian pengepresan plastik&cuci : SMA (2 orang)
9). Bagian Personalia : S1 Keperawatan (1 orang)
10). Bagian Keamanan : Satuan Pengamanan (2 orang)
11). Cleaning Service : SMA (2 orang)
12). Pengrajin : 30 orang

3. Fasilitas
1). Pelayanan via telepon, media online, dan media cetak.
Konsumen dapat memesan lampion melalui telepon dan media sosial
dengan ongkis kirim yang ditanggung oleh konsumen. Selain itu, media
social dan media cetak juga digunakan untuk media pemasaran produk, agar
produk lebih dikenal dan diketahui oleh kalangan luas.
Fasilitas yang diberikan bertujuan agar konsumen lebih mudah untuk
mendapatkan produk tanpa harus datang ke tempat.
2). Pengaduan konsumen
PT. Lampion menerima semua kritik dan saran yang disampaikan oleh
konsumen, sebagai koreksi dari produk yang dihasilkan, dan menjadikan
pengaduan tersebut sebagai sarana untuk membuat dan mengembangkan
perusahaan ini menjadi lebih baik.

6 PERENCANAAN MANAJEMEN
6.1 Aspek Kepemilikan dan Yuridis
PT. Lampion Samudra ini, dilihat dari aspek kepemilikan, bentuk
kepemilikan dari perusahaan ini adalah perusahaan berskala besar. Sedangkan
dilihat dari aspek yuridis, perusahaan ini berbadan hukum.

6.2 Struktur Organisasi


Keterangan
1. Nama : Silvia Ratna Sari Dewi
Jabatan : Pimpinan
Rumusan Pekerjaan : Memimpin, melaksanakan usaha yang sedang
dijalankan serta mengendalikan program-progam
pemasaran pada lampion tersebut.
2. Nama : Moh. Syahril Ilham Rizki Ilahi
Jabatan : Sekretaris
Rumusan Pekerjaan : Membantu dalam menjalankan suatu usaha lampion
tersebut dengan melakukan atau membuat kerja sama
dengan perusahan atau pihak-pihak lain.
3. Nama : Nur Fariqah
Jabatan : Kepala Bagian Keuangan
Rumusan Pekerjaan : Mampu menerima dan mengatur keuangan yang berada
pada usaha lampion tersebut.
4. Nama : R.A. Nadia Haq
Jabatan : Kepala Bagian Personalia
Rumusan Pekerjaan : Mampu dalam melaksanakan dan melaporkan tentang
program-program yang sudah di jalankan kepada
pemimpin
5. Nama : Robby Nur Cahyo
Jabatan : Kepala Bagian Pemasaran
Rumusan Pekerjaan : Mampu merancang suatu pemasaran yang complete
dengan menggunakan ide-ide baru agar usaha lampion
ini mampu berkembang luas sehingga kulitas dari
lampion ini tetap terjaga.
6. Nama : Rifqi Sugiarto
Jabatan : Kepala Bagian Operasional
Rumusan Pekerjaan : Mampu melaksankan suatu pemenuhan bahan ,sarana
dan prasarana dan mampu memilih bahan yang bagus
agar kualitas dari usaha lampion tersebut tetap berjalan
dengan apa yang diinginkan.
7. Nama : Nurul Amal
Jabatan : Kepala Keamanan
Rumusan Pekerjaan : Melakukan keamanan dalam menjalankan usaha
lampion ini agar usaha lampion ini tidak di anggap
ilegal atau semacamnya.

6.3 Perencanaan Perekrutan dan Pelatihan


1. Perekrutan
a. Perekrutan pegawai di informasikan melalui via internet, sosmed, brosur,
koran, lewat radio atau lewat pegawai, PT Lampion Samudra ini
membutuhkan pegawai yang pengetahuan, skill dan kreatifitas yang tinggi di
bidangnya masing-masing.
b. Pelamar pekerjaan harus menyerahkan syarat-syarat yang sudah di tentukan:
1) data pribadi
2) foto resmi berwarna
3) pendidikan dan ketrampilan
4) pengalaman kerja
5) referensi
6) tanda tangan
c. Menyeleksi atau menilai lamaran pekerjaan yang sudah di kirim pelamar.
d. Menguji pengetahuan, skill dan kreatvitas pelamar.
e. Memanggil pelamar yang sudah lulus untuk diwawancara
f. Melakukan diskusi antara anggota dengan kepala bagian dalam
penerimaan karyawan.
2. Pelatihan
a. Pelatihan dilakukan dengan metode magang selama 1 bulan untuk karyawan
baru sebagai masa percobaan.
b. Bagi karyawan tetap di instruksikan untuk membina karyawan baru dalam
pembuatan lampion.
c. Bagi karyawan yang telah bekerja dilakukan pelatihan di luar perusahaan,
biasanya bekerja sama dengan pihak lain.

7. PERENCANAAN KEUANGAN

7.1. Sumber Dana


Sumber dana untuk memenuhi biaya investasi dan modal kerja, diperoleh dari
dua sumber, yaitu sumber internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana internal
perusahaan yaitu modal berasal dari penghimpunan atas penjualan saham kepada
investor. Sumber dana eksternal yaitu dari pinjaman bank tertentu.

7.2. Kebutuhan Dana


7.2.1 Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya awal yang digunakan untuk membeli


barang-barang modal atau barang yang penggunaannya lebih dari satu tahun.
Biaya ini meliputi investasi lahan, investasi bangunan dan investasi peralatan.

1. Investasi Lahan. Lahan yang digunakan untuk usaha pendaur ulangan


merupakan lahan sewa. Luas lahan untuk lokasi pendaur ulangan adalah 1000
m2 dengan harga per meternya Rp 50.000,-. Lahan tersebut digunakan untuk
tempat produksi, gudang penyimpanan hasil produksi, tempat penyediaan
bahan baku, kantor, toilet, dan mushalla.

2. Investasi Bangunan. Biaya investasi bangunan meliputi biaya pembangunan


lahan tersebut digunakan untuk tempat produksi, gudang penyimpanan hasil
produksi, tempat penyediaan bahan baku, kantor, toilet, dan mushalla.
3. Investasi Peralatan. Peralatan di tempat produksi yang digunakan adalah alat
mesin pemotong kardus, plastic listrik impulse, tempat sampah, lampu
penerang, troly barang, alat pengering, gunting, dan ember.

7.2.2 Biaya Operasional

Dalam perencanaan keuangan terdapat kebutuhan-kebutuhan biaya


tertentu diantaranya biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost).
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang dan jasa yang
penggunaannya sekitar satu tahun dan besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah
produk/output yang dihasilkan dan dinyatakan dalam rupiah. Biaya tidak tetap
adalah biaya yang dikeluarkan setiap priode produksi dan besarnya dipengaruhi
oleh kapasitas produksi dan dinyatakan dalam rupiah. Berikut biaya tetap dan
biaya tidak tetap dalam perincian biaya operasional.

Tabel 1. Rincian Biaya Operasional Usaha PT. Lampion Samudra

No Rincian Biaya Jumlah Harga Satuan Total


1. Biaya Investasi
Lahan 1000 m2 @ Rp 50.000/m2 Rp. 50.000.000
Bangunan/Gedung
- Kantin Kantor 4 m2 (2 x 2 m) @ Rp. 50.000/m2 Rp. 200.000
- Kantor 90 m2 (9 x 10 m) @ Rp. 800.000/m2 Rp. 72.000.000
- Ruang Penyortiran 36 m2 (6 x 6 m) @ Rp. 90.000/m2 Rp. 3.240.000
- Tempat Produksi 96 m2 (12 x 8 m) @ Rp. 100.000/m2 Rp. 9.600.000
- Ruang Penyimpanan 64 m2 (8 x 8 m) @ Rp. 100.000/m2 Rp. 6.400.000
- Toilet 2 4 m2 (2 x 2 m) x @ Rp. 50.000/m2 Rp. 400.000
2
- Mushalla 20 m2 (4 x 5 m) @ Rp. 100.000/m2 Rp. 2000.000
Mesin & Peralatan
Produksi
- Mesin Pemotong 8 unit @ Rp. 3.300.000 Rp. 26.400.000
Kardus
- Plastik Listrik Impuls 5 unit @ Rp. 110.000 Rp. 550.000
- Tempat sampah 3 unit @ Rp. 135.000 Rp. 405.000
- Lampu Penerang 18 unit @ Rp. 65.000 Rp. 1.170.000
- Troly barang 3 unit @ Rp. 175.000 Rp. 525.000
- Gunting 5 unit @ Rp. 15.000 Rp. 75.000
- Alat Pengering 5 unit @ Rp. 200.000 Rp. 1000.0000
- Ember 10 buah @ Rp. 20.000 Rp. 200.000

Biaya Perlengkapan Rp. 7.500.000


Kantor
Kendaraan Rp. 50.000.000
Total Biaya Investasi Rp. 231.665.000
2. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya Penyusutan (10 Rp. 7.500.000
tahun)
Biaya Tenaga Kerja Rp. 63.500.000
Biaya Listrik dan Air Rp. 2.000.000
Pajak Bumi dan Rp. 500.000
Bangunan
Total Fixed Cost Rp. 73.500.000
3. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) / Bulan
Kardus susu 35 kg @ Rp. 3000/kg Rp. 6.000.000
Kardus kertas karton 35 kg @ Rp. 2700/kg Rp. 10.500.000
Transportasi Rp. 1.000.000
Plastik pembungkus 208 @ Rp. 500 Rp. 104.000
Lampu jari 208 @ Rp. 22.000 Rp. 4.576.000
Steroform 208 @ Rp. 2000 Rp. 416.000
Kardus Pembungkus 208 @ Rp. 2000 Rp. 416.000
Biaya Iklan Rp. 2.000.000
Kabel 208 m @ Rp. 15.000 Rp. 3.012.000
Lem Pelekat 5 kg @ Rp. 41.250/kg Rp. 206.250
Kap Lampu 208 @ Rp. 5000 Rp. 104.000
Solasi Kertas 20 @ Rp. 5.500 Rp. 110.000
Total Variable Cost Rp. 28.444.250
TOTAL COST (Biaya/Pengeluaran) Rp. 333.609.250
Rincian gaji pegawai per bulan:
1. Sekretaris : Rp. 2.000.000
2. Kepala bagian pemasaran : Rp. 3.000.000
3. Staff bagian pemasaran (2 orang) : Rp. 2.750.000
4. Staff delivery (2 orang) : Rp. 1.500.000
5. Kepala bagian keuangan : Rp. 3.000.000
6. Kepala bagian operasional : Rp. 3.000.000
7. Staff bagian mesin pemotong kertas (2 orang) : Rp. 1.250.000
8. Staff bagian mesin pengepresan plastik & cuci(2 orang) : Rp. 1.250.000
9. Kepala bagian personalia : Rp. 2.500.000
10. Bagian keamanan (2 orang) : Rp. 1.250.000
11. Staff Front Office (2 orang) : Rp. 750.000
12. Cleaning service (2 orang) : Rp. 1.000.000
13. Pengrajin (30 orang) : Rp. 1000.000

7.3. Prediksi Penerimaan dan Pendapatan


Penerimaan usaha adalah nilai produk total usaha yang dijual dalam
jangka waktu tertentu dan dalam bentuk rupiah. Sedangkan, pendapatan usaha
atau laba adalah besarnya penerimaan yang diterima setelah dikurangi oleh
pengeluaran atau biaya operasional dan dinyatakan dalam bentuk rupiah. Berikut
prediksi penerimaan usaha PT. Lampion Samudra dalam Tabel 2.

Tabel 2. Prediksi Penerimaan Usaha PT. Lampion Samudra

Jumlah/ Jumlah/
No Jenis Kegiatan Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)
hari bulan
1. Lampion Bola (kardus 45 1350 Rp. 80.000 Rp. 108.000.000
susu)
2 Lampion Cinta 40 1200 Rp. 100.000 Rp. 120.000.000
3 Lampion Stars 20 600 Rp. 115.000 Rp. 69.000.000
4 Lampion Kotak 45 1350 Rp. 80.000 Rp. 108.000.000
TOTAL REVENUE (Pendapatan) Rp. 405.000.000
Kemudian untuk menghitung laba yaitu dari perhitungan perkiraan
penerimaan yang diketahui sebesar Rp. 405.000.000 dan perhitungan biaya
operasional/pengeluaran dengan total sebesar Rp. 333.609.250. Sehingga dari
perkiraan tersebut dapat diperoleh pendapatan/laba sebagai berikut.

Laba bersih = Total Revenue Total Cost


= Rp. 405.000.000 Rp. 333.609.250
= Rp. 71.390.750
Jadi, laba yang diperoleh dari produksi PT.Lampion ini sebesar Rp. 71.390.750

7.4. Analisis Kelayakan Usaha


Kelayakan usaha merupakan suatu penilaian atau analisis ekonomi
terhadap kegiatan bisnis atau kewirausahaan tertentu dimana dari hasil analisis ini
dapat diketahui apakah usaha atau bisnis ini memiliki prospek yang baik dan
cocok untuk dijalankan. Analisis ekonomi dihitung berdasarkan pada biaya
investasi, biaya tetap, biaya tidak tetap, penghasilan dan laba yang diperoleh
dimana penilaian ini dilakukan diantaranya dengan menghitung Return of
Investment (pengembalian modal), Pay Back Period, dan penghitungan Break
Even Point (titik impas).

Berikut ini perhitungan untuk mengetahui lamanya modal dapat


dikembalikan (payback period) dan break event point (BEP) sebagai berikut:
Return of Investment = {(keuntungan+penyusutan)/modal investasi} x 100%
= {(71.390.750+7.500.000)/ 231.665.000} x 100%
= {78.890.750/231.665.000} x 100%
= 34%
Pay Back Period = (total investasi/laba bersih) x 1 tahun
= (231.665.000/71.390.750) x 1 tahun
= 3,2 tahun
= 3 tahun 2 bulan

Break Even Point (BEP)


TR = TC
RU x Q = TFC + (VCU x Q)
Q (BEQ) = TFC/(RU-VCU)
BEQ = TFC/(RU-VCU) (1)
BER = Q x RU (2)
1. Break Even Quantity (BEQ)
a. Lampion Bola
BEQ = 305.165.000/(108.000.000-28.444.250)
BEQ = 3,83
BER = 3.83 x 108.000.000
BER = 413.640.000
b. Lampion Cinta
BEQ = 305.165.000/(120.000.000-28.444.250)
BEQ = 3.33
BER = 3.33 x 120.000.000
BER = 399.600.000
c. Lampion Stars
BEQ = 305.165.000/(69.000.000-28.444.250)
BEQ = 7,52
BER = 7,52 x 69.000.000
BER = 518.880.000
d. Lampion Kotak
BEQ = 305.165.000/(108.000.000-28.444.250)
BEQ = 3,83
BER = 3.83 x 108.000.000
BER = 413.640.000

Perhitungan diatas menunjukan bahwa modal usaha terlunasi sebesar 34


%. Hal ini berarti dalam waktu 3,2 tahun seluruh biaya investasi sudah terlunasi.
Sementara batas rugi laba atau titik impas (BEP) pada masing masing
penjualan hasil usaha yang ditawarkan bervariasi berdasarkan jenis produknya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Cara Membuat Lampion Mewah. [artikel online]. (di akses :
http://eyeger.blogspot.com [01 Mei 2017]

Anda mungkin juga menyukai