Anda di halaman 1dari 3

Judul : THE MARTIAN Si Penghuni Mars

Penulis : Andy Weir


Penerjemah : Rosemary Kesauly
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-602-03-2439-5
Ketebalan Buku : 528 hlm
Panjang : 20 cm
Cover : Softcover
Harga : Rp. 99.500,-

Aku terdampar di Mars. Aku sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan Hermes atau Bumi. Semua
orang mengira aku sudah mati. Aku berada di Hab yang dirancang untuk bertahan 31 hari. (hal. 17)

Blurb

Enam hari lalu, astronaut Mark Watney menjadi salah satu orang pertama yang menjejakkan kaki di
Mars. Sekarang dia yakin akan menjadi yang pertama mati di sana.

Mark ditinggalkan di Mars oleh rekan rekannya yang mengira dia tewas ketika badai pasir. Dia sendirian,
tak punya sarana untuk mengirim sinyal ke Bumi, dan persediaan makanan yang dimilikinya akan habis
lama sebelum tim penyelamat bisa datang. Rintangan demi rintangan berhasil diatasinya, dan Mark
mulai yakin dia dapat keluar dari Mars hidup-hidup tetapi planet ini ternyata menyimpan banyak
kejutan untuknya.

Hal terakhir yang kuingat adalah tangan Johanssen yang menggapai-gapai putus asa ke arahku.
(hal.12)

Review

Mark Watney harus menerima kenyataan saat dia harus hidup seorang diri di dataran gersang Mars. Kru
Ares 3 meninggalkannya. Mereka mengira Mark telah mati saat badai pasir menerjang Acidalia Planitia.
Dengan keahlian botani yang dimilikinya, Mark berhasil membuat sepetak kebun berisi kentang yang
tumbuh di dataran Mars. Tak hanya itu, gelar insinyur teknik mesin yang dimilikinya pun berhasil
membuat pathfinder yang telah lama tertimbun debu dapat berfungsi kembali. Dengan menggabungkan
rover mini sojourner, pathfinder akhirnya berhasil menangkap sinyal Deep Space Network NASA di Bumi
dan membuat Mark dapat berkomunikasi kembali dengan NASA.
NASA menyusun proyek pengiriman makanan untuk Mark menggunakan roket tanpa awak bernama Iris.
Namun, misi pengiriman gagal. Saat peluncuran, Iris berputar melenceng dari orbit, hilang sinyal, dan
puing-puing nya ditemukan jatuh dari langit. Mencari cara lain, NASA terpaksa harus menggunakan
Manuver Rich Purnell dalam misi penyelamatan Watney, dengan melibatkan para kru Hermes yang
sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi. Lewis, Vogel, Beck, Martinez, Johanssen senang saat mereka
harus kembali ke Mars untuk menjemput Mark dan tidak keberatan jika harus menambahkan 533 hari ke
dalam misi mereka. Sehingga Mark tidak harus menunggu hingga ares 4 datang, empat tahun kemudian.

540 sol lebih di Mars, akhirnya Mark dapat terselamatkan. Para kru Hermes dan Manuver Rich Purnell
tersebut berhasil menolongnya dari kehidupan mengerikan di Mars.

Aku memikirkan betapa banyaknya orang yang bersatu padu untuk menyelamatkan diriku yang malang
ini, dan semua itu benar-benar di luar jangkauan akalku. (hal. 526)

The Martian adalah Novel fiksi ilmiah pertama karya Andy Weir yang saya baca dan hasilnya sangat
memuaskan. Meskipun terkadang, saya sulit untuk membayangkan keadaan dan kejadian yang
diceritakan dalam novel tersebut. Cover versi terjemahannya terlihat simpel dan sangat menarik
perhatian saya. Komposisi yang sempurna dengan warna dominan oranye dan gambar seorang astonaut
ditengahnya, membuat pembaca ikut merasakan bagaimana keadaan dataran Mars itu sendiri. Gambar
astronaut dalam cover pun terlihat seimbang dengan teks yang ada di bagian atas dan bawahnya.

Novel yang telah diangkat menjadi film layar lebar Hollywood ini, hampir keseluruhan memasukkan
berbagai unsur sains dan teknologi ke dalam ceritanya. Dengan adanya dua unsur tersebut, tidak hanya
dramatisasi saja yang didapatkan pembaca, melainkan juga ilmu pengetahuan.

Ada banyak sekali tokoh yang ditampilkan dalam cerita ini. Masing masing tokoh digambarkan dengan
ciri khas latar belakang karakter yang berbeda beda. Kebanyakan tokoh yang ada akan terlibat hingga
akhir cerita. Tokoh Mark Watney dengan rasa humor yang dimilikinya berhasil membuat pembaca
merasa sedikit rileks setelah dihujani berbagai macam konflik yang ditampilkan dalam cerita.

Aku mengacungkan jempol ke kamera agar sesuai dengan pesanku yang bebunyi, Ayyyyyy!. (hal. 186)

Alur cerita dalam novel ini cukup rumit dan lambat karena banyak sekali detail dan konflik-konflik yang
harus dilalui oleh para tokohnya. Sudut pandang orang pertama dan ketiga yang ditampilkan secara
bergantian oleh tokoh tokohnya membuat dramatisasi cerita semakin hidup. Alur yang digunakan juga
adalah alur maju-mundur sehingga memberikan gambaran yang konkrit mengenai keadaan yang terjadi
antara Mars, Bumi, serta Antariksa.
Hasil terjemahannya juga cukup baik walaupun banyak sekali istilah-istilah sains mengenai perlengkapan-
perlengkapan luar angkasa sehingga saya harus membaca berulang kali agar dapat memahami apa yang
dimaksudkan oleh cerita. Dari segi bahasa, ada beberapa kalimat terjemahan rancu yang terlihat sedikit
menganggu ketika membaca.

Konflik yang ditampilkan dalam novel ini sangat berbelit namun tidak menghilangkan keseruannya. Weir
berhasil membuat kesinambungan kerjasama antara Mars, Bumi, dan Antariksa dalam misi
penyelamatan Mark . Konflik paling menegangkan terjadi dibagian akhir cerita saat MAV yang dikendarai
Mark mengalami hambatan dan melenceng jauh dari jalur. Tak habis pikir, Weir menambahkan konflik
lain ketika kru terpaksa harus membom bagian depan Hermes untuk melakukan penyesuaian dengan
MAV.

Secara keseluruhan, The Martian berhasil menggabungkan cerita mengenai misi petualangan bertahan
hidup, ilmu pengetahuan dan kekeluargaan menjadi suatu kesatuan cerita yang menarik. Weir membuat
cerita terlihat seperti nyata dan tidak berlebihan. Tokoh Mark memberi kesan bahwa kreativitas dan
keterampilan ilmu pengetahuan akan membawamu keluar dari segala rintangan.

Saat seorang pemanjat gunung tersesat di pegunungan, orang-orang akan berkoordinasi untuk
melakukan pencarian. Saat ada kecelakaan kereta, orang-orang mengantre untuk menyumbangkan
darah. Saat ada gempa bumi yang meratakan seluruh kota, orang-orang dari seluruh dunia akan
mengirimkan bantuan darurat. Semua itu sifat fundamental manusia yang dapat ditemukan dalam
budaya mana pun tanpa kecuali. Ya, tentu saja ada orang-orang brengsek yang tidak peduli, tapi mereka
kalah jumlah dibanding orang-orang yang peduli. Dan karena itu, ada miliaran orang yang
mendukungku. (hal. 527)

Pengenyanggratisanyanmnm

Anda mungkin juga menyukai