Definisi Informasi
Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara
umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran
komunikasi, dan sebagainya. informasi dalam system informasi: informasi memperkaya
penyajian, mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak
tahu atau tidak tersangka. Dalam dunia yang tidak menentu, informasi mengurangi
ketidakpastian. Definisi umum untuk informasi dalam pemekaian system informasi adalah
sebagai berikut, informasi adalah data yang telah di olah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang.
Penyimpan data
Data Informasi
Pengolah
Gambar 2.2 Data bagi tingkat organisasi mungkin berupa informasi bagi tingkat yang lainnya.
manajemen keputusan
Peringkasan data
Data Transaksi
1
Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau
keputusan. Informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan
berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi
dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan. Sebagai contoh, angka
8109.49 tidak dapat dianggap bernilai kecuali diketahui mengakibatkan suatu keputusan.
1.Tingkatan teknis
2.Tingkatan semantik
3.Tingkatan efektivitas
2
Ada sebuah pemancar yang memungkinkan simbol-simbol kode dikirim melalui
sebuah saluran kepada sebuah penerima. Saluran tadi biasanya bukan penyalur pesan
sandi yang sempurna karena bising ( noise) dan distorsi. Ciri ini tampak dalam diagram
sebuah sistem komunikasi yang diperluas berikut :
Gambar 2.3
Bising &
Distorsi
Ada perbedaan antara bising dengan distorsi. Distorsi disebabkan oleh suatu
operasi yang diketahui dan dapat dikoreksi oleh operasi lain. Bising adalah gangguan
tidak menentu dan tak terduga. Tujuan sebuah sistem komunikasi adalah membuat
reproduksi pesan yang dipilih dari sumber ke tujuan. Ada berbagai pesan yang dapat
dipancarkan. Sebagai contoh, tiap huruf dan angka dapat disampaikan sebagai pesan
melalui teletype.
Dalam teori matematis komunikasi, informasi memiliki arti yang sangat seksama.
Jumlah rata-rata cacah biner (binary digits) yang harus dipancarkan dipakai untuk
identifikasi suatu pesan di antara sekian pesan yang mungkin. Dengan perkataan lain,
teori tadi mengatakan bahwa ada batas banyaknya pesan yang perlu dipancarkan. Pesan
dapat didefinisikan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, setiap karakter alfa-numerik
(huruf dan angka) dapat menjadi sebuah pesan, atau kalimat lengkap dapat merupakan
pesan-pesan, bila ada sejumlah kalimat tertentu dan terbatas yang akan dipancarkan.
Entropi
Redundansi
Manajemen Puncak
Peringkasan
Tingkat
Menengah Disaring
Tingkat Disaring
Bawah
4
Data Inferensi
Pengamatan Statistik
Tambahan
Yang mengelabuhi
March dan Simon memakai istilah penyerapan tak tentu untuk reduksi data yang
timbul bila inferensi/kesimpulan ditarik dari seperangkat data dan inferensi (bukannya
data) tersebut yang dikomunikasikan dalam organisasi. Ini menyebabkan reduksi data
yang cukup besar. Tetapi patut diketahui bahwa si penerima dapat mempunyai estimasi
subjektif atas keyakinan terhadap inferensi tersebut berdasarkan pengetahuan tentang
sumber, metodenya, dan sebagainya.
4. Mutu Informasi
Dalam sebuah telaah yang dibuat oleh Adam mengenai sikap manajemen terhadap
sistem informasi, 75 persen manajer menilai peningkatan kuantitas dan mutu hamper
identik dampaknya terhadap prestasi kerja. Tetapi bila diminta memilih, maka 90 persen
lebih menyukai peningkatan dalam mutu informasi dibandingkan terhadap
kuantitasnya.informasi bervariasi dalam mutunya karena adanya bias atau kesalahan.
Kesalahan adalah persoalan yang lebih gawat karena terhadap hal ini tidak dapat
dilakukan penyesuaian sederhana. Kesalahan dapat disebabkan oleh :
5
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal kesalahan program komputer)
7. Kesalahan yang disengaja
Adanya perbedaan antara dua cara pertama dalam mengatasi kesalahan dengan
kedua cara terakhir. Kedua cara terakhir berusaha member batas kepercayaan pada
pemakai, sedangkan dua cara pertama berusaha mengurangi ketidakpastian data dan
karena itu meningkatkan kandungan informasi.
Cara penyajian data akan mempengaruhi atau menyebabkan bias pada cara
pemakaiannya. Sebagai contoh, bila seorang manajer portefolio meminta daftar sediaan
barang berdasarkan tingkat keuntungan di atas 5 persen, maka sediaan tersebut dapat
disajikan dalam cara yang berbeda-beda.
6
5.Usia Informasi
Bagian ini meneliti sifat usia informasi sehubungan dengan informasi yang
terkandung dalam laporan periodik. Seperti laporan operasi bulanan dan laporan posisi
keuangan pada akhir sebuah periode. Dibedakan dua jenis data:
1. Data kondisi yang berhubungan dengan sebuah titik waktu 31 Desember. Sebagai
contoh adalah sediaan barang pada 31-12-1982 seperti dilaporkan dalam neraca.
2. Data operasi yang mencerminkan perubahan selama satu periode waktu. Sebagai
contoh adalah sediaan barang yang dipakai selama sebulan atau penjualan selama
seminggu.
Rumusan untuk informasi kondisi menyatakan bahwa usia minimum adalah waktu
penundaan pengolahan. Bila penundaan ini adalah lima hari, maka angka sediaan untuk 15
september setidaknya telah berusia lima hari sebelum laporan diterima pada 20
september. Usia maksimum informasi kondisi adalah penundaan ditambah interval. Bila
laporan sediaan diterbitkan secara mingguan (interval informasi adalah tujuh hari) dan
penundaan pengolahan adalah lima hari, maka usia informasi yang dipegang sesaat
sebelum menerima laporan baru adalah 7 + 5.
7
i
Usia maksimum = d + i
Usia minimum = d
Waktu
i = Interval infonnasi
Usia maksimum = d + i
Usia minimum = d
1/2i
Waktu
Jadi angka sediaan 15 september harus dipakai sampai laporan baru dikeluarkan
tanggal 22 (yang baru akan keluar tanggal 29). Usia rata-rata informasi kondisi adalah
penundaan pengolahan ditambah setengah interval informasi.
Penundaan pada pengolahan computer tergantung pada metode yang dipakai. Pada
pengolahan secara batch (tumpak), batch atau tumpak tersebut dapat dikumpulkan
selama sehari, seminggu, atau periode lain sebelum diolah. Pada pengolahan secara online,
tidak ada penundaan dari batch. Data diolah pada saat diterima, yang biasanya pada saat
terjadi transaksi. Akibatnya penundaan batch adalah nol. Permintaan informasi atas data
kondisi biasanya diolah dengan penundaan minim sehingga d sangat kecil. Kenyataan
8
bahwa laporan rutin diterbitkan pada interval tetap meski ada kemampuan diatas,
mungkin disebabkan alasan ini:
Model dasar sistem komunikasi dalam teori informasi lebih rumit bila manusia
diikutsertakan. Manusia adalah sistem yang dapat menyesuaikan diri dalam menuju
sasaran. Oleh karena itu lebih sulit diterangkan daripada sebuah sistem komunikasi
perangkat keras.
pengirim penerima
Bising
(kerangka acuan,
Prasangka, gamgguan
Informasi dihubungkan dengan keraguan karena adanya pilihan yang harus diambil dan
pilihan mana yang tepat tidak dapat dipastikan.Bila seseorang penerima mempunyai
9
wewenang mengambil keputusan, mudah dipahami mengapa informasi didefinisikan
sebagai keputusan sehubungan dengan keberhasilan tindakan yang mungkin.
Adanya bising secara jelas telah disebutkan dalam teori komunikasi. Redundansi
dipakai untuk menjamin penerimaan yang tepat dari pesan yang dipancarkan. Dalam
system informasi manajemen, ada cukup banyak bising akibat berbedanya latar belakang
masing-masing manusia.
Kebutuhan akan reduksi data telah menimbulkan berbagai mekanisme, yang semuanya
relevan terhadap rancangan system pengolahan. Konsep mutu informasi berlaku pada
rancangan system informasi dengan memberikan metode untuk mendeteksi dan
menyesuaikan terhadap bias dan metode untuk mendeteksi, mengendalikan, mengurangi
kesalahan.Konsep mengenai usia informasi memperkenalkan gagasan data kondisi yang
diukur pada sebuah titik dan data operasi yang meliputi sebuah periode waktu.
7. IKHTISAR
Bab ini khusus membahas konsep-konsep informasi.Teori informasi lebih tepat
disebut teori matematis komunikasi, tetapi juga member beberapa pandangan yang
berguna bagi system informasi manajemen.
Diuraikan metode mengenai reduksi data antara lain klasifikasi dan pemampatan,
peringkasan dan penyaringan keorganisasian, dan inferensi. Konsep usia informasi
menunjukan hubungan interval informasi, jenis data, dan penundaan pengolahan dalam
menentukan usia informasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11