Anda di halaman 1dari 4

FISIKA MODEREN

Pertemuan 1 :Relativitas galilean, relativitas khusus einsten, konstraksi lorenz, dilatisi waktu,
massa energi dan kesetaraannya.

Fisika adalah: ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejara alam , interaksi dalam kehidupan sehari.

Apa itu fisika moderen: ilmu fisika yang mempelajari tentang interaksi materi dan energi pada skala
atomik dan pertikel2 subatomik atau gelombang.

Pada prinsipnya fisika moderen memprlajari tentang partikel2 yang kecepatanya sangat tinggi.

Jika suatu benda bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya maka dapat dikatakan
gelombang.

Fisika moderen dikembangkan pada awal abad ke 20 sekitar tahun 1905 dimana einsten
memformulasikan teori relatifitas khusus.

Fisika klasik tidak mampu memjelaska tentang matari2 sacara mikro dan dengan kecepatan yang
sangat tinggi.

Fisika moderen diawali dengan hipotesa planck suatu benda yang berosilasi tidak lagi bersifat
kontintu atau sambung menyambung tetapi bersifat diskrit(kuanta) atau paket2 gelombang .

TEORI RELATIVITASN KHUSUS

suatu benda bergerak secara relatir terhadap bebda lain jika dalam kedudukan tertentu kedudkan
relatif benda yang bersangkutan berubah terhadap benda yang lain tersebut.

jika kedudukan relatif suatu benda tidak berubah maka benda tersebut dikatakan diam atau tidak
bergerak.

transformasi galileo: kecepatan relatif terhadap setiap keranggka acuan inersia mematuhi aturan
jumlah yang paling sederhana.

Untuk memahami transformasi galileo tinjaulah kerangka acuan di bawah ini:

Ada dua macam obyek dengan kerangka acuannya masing-masing. Obyek OA dengan kerangka
XAYAZA dan obyek OB dengan kerangka XBYBZB. OA melihat OB bergerak dengan kecepatan v ke
arah sumbu XB. Jika merunut pada pemikiran Galileo, karena sumbu Y A sejajar dengan YB dan
sumbu ZA sejajar pula dengan ZB, maka bisa dikatakan YA = YB dan ZA = ZB, sehingga yang perlu
diperhatikan hanyalah sumbu XA dan XB, dengan pengamat A di OA dan pengamat B di
OB.Kecepatan OB relatif terhadap OA adalah v dan kecepatan OA relatif terhadap OB adalah - v.
Waktu permulaan t = 0. Jadi, baik OA maupun OB bersamaan waktunya. Perhatikan diagram (2D)
berikut.

Menurut Galileo, OA melihat OB bergerak sejauh :

XB = XA + vt

Sementara jika dibalik, OB melihat OA bergerak sejauh :

XA = XB - vt

Selanjutnya, karena kedudukan benda merupakan fungsi dari waktu, maka transformasi dari
kecepatan dan percepatan diperoleh dengan melakukan penurunan secara berturut-turut dari
koordinat kedudukan terhadap waktu sehingga diperoleh:

KEGAGALAN HIPOTESIS ETER

Sampai dengan akhir abad sernbilan belas, para ilmuwan masih percaya adanya eter yang
merupakan zat perantara bagi cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya. Oleh karena
keberadaan eter belum pernah teramati, maka dipostulatkan bahwa eter merupakan zat
yang tidak bermassa dan tidak tampak, tetapi mengisi seluruh ruangan dan berfungsi hanya
untuk merambatkan gelombang elektromagnetik.

Laju cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya diukur terhadap eter tsb.

Dengan demikian, seorang pengamat yang bergerak dengan kecepatan v melalui eter akan
mgngukur kecepatan cahaya c' dan menurut transformasi Galileo

c = c v
Hubungan inilah yang akan diuji secara eksperimen oleh beberapa ilmuwan

Percobaan Michelson Morley

M1
v
L M
M
Su 2
mb L
er

Teles
kop
Eksperimen yang paling terkenal yang didisain untuk menentukan perubahan kecil laju
cahaya oleh A. A. Michelson (1852-1931) dan E. W. Morley (1838-1923) pada tahun 1887.
hasil eksperimen negatip, artinya bertentangan dengan hipotesis eter oleh H. C. Huygens.
Hasil negatip eksperimen Michelson Morley memiliki arti bahwa tidak mungkin mengukur
kecepatan absolut Bumi (kecepatan orbital) terhadap kerangka eter. Sebagaimana akan kita
lihat pada Bagian berikut, Einstein mengembangkan suatu postulat untuk teori relativitasnya
bahwa ada perbedaan interpretasi pada hasil nihil tersebut.Kini, telah dipahami dan
dibuktikan bahwa cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, yang dalam perambatannya
tanpa butuh medium. Hasil ini juga menunjukkan bahwa eter yang berfungsi untuk
merambatkan cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya tidak ada.


Pertemuan Kedua: Teori Relativitas Khusus Einstein

Untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam percobaan Michelson-Morley, Einstein


pada tahun 1905 mengajukan dua postulat sebagai berikut

1) Asas relativitas: hukum-hukum fisika mempunyai bentuk yang sama di dalam setiap kerangka
acuan inersial

2) Ketidakubahan laju cahaya: laju cahaya mempunyai nilai yang sama di semua kerangka
inersial, tidak bergantung dari gerak sumber maupun pengamatnya

3) Postulat pertama dari Einstein pada prinsipnya menegaskan bahwa tidak ada satupun
percobaan yang mampu mengukur kecepatan secara mutlak tetapi yang dapat diukur
hanyalah kecepatan relatif dari kedua kerangka acuan inersial

4) Sedangkan postulat kedua menegaskan kebenaran dari percobaan Michelson-Morley yang


menyatakan bahwa laju cahaya adalah sama bagi semua pengamat meskipun mereka dalam
keadaan saling bergerak relatif.

5) Hal ini bertentangan dengan perkiraan menurut transformasi Galileo.

6) Postulat pertama dari Einstein pada prinsipnya menegaskan bahwa tidak ada satupun
percobaan yang mampu mengukur kecepatan secara mutlak tetapi yang dapat diukur
hanyalah kecepatan relatif dari kedua kerangka acuan inersial
7) Sedangkan postulat kedua menegaskan kebenaran dari percobaan Michelson-Morley yang
menyatakan bahwa laju cahaya adalah sama bagi semua pengamat meskipun mereka dalam
keadaan saling bergerak relatif.

8) Hal ini bertentangan dengan perkiraan menurut transformasi Galileo.

Anda mungkin juga menyukai