3. Kebijakan
1
Prekusor Farmasi
5. Alat dan
Bahan
6. Prosedur A. Pengawasan penggunaan obat narkotika, psikotropika, dan prekuesor
farmasi
1. Peresepan obat narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi hanya
boleh dilakukan oleh dokter
2. Kelengkapan peresepan terdiri dari:
- Tanda tangan dokter
- Nama lengkap pasien
- Nomor Rekam medis
- Alamat pasien
- Tanggal resep
- Umur pasien
3. Penyerahan obat narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi hanya
boleh dilakukan oleh apoteker atau tenaga tekhnis kefarmasian
B. Pengendalian obat narkotika, psikotropika, dan prekuesor farmasi
1. Penyimpanan obat narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi
dilakukan terpisah dan dalam lemari terkunci dua pintu
2. Setiap pengeluaran obat narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi
harus dicatat dalam kartu stok dan buku register.
3. Pencatatan meliputi:
- Tanggal pengeluaran
- Jenis dan jumlah obat
- Identitas pasien
4. Dilakukan pengontrolan antara jumlah pengeluaran dan sisa stok obat
narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi setiap bulannya.
5. Apabila terjadi selisih jumlah pada kartu stok, harus dilakukan
pengontrolan lebih lanjut.
6. Obat narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi tidak didistribusikan
ke puskesmas keliling.
7. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran obat narkotika,
psikotropika dan prekursor farmasi setiap bulan ke Dinas Kesehatan
Kota dan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota.
7. Alur Proses
8. Unit Terkait 1. Unit Pelayanan
9. Dokumen 1. Resep
Terkait 2. Etiket Tablet, Kaplet,Puyer
3. Kartu Stock
4. Buku Pencatatan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor farmasi