Anda di halaman 1dari 6

ELASTISITAS SILANG

TUJUAN
Untuk menentukan jumlah permintaan barang terhadap perubahan pendapatan.
Untuk menentukan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga barang lain.
Untuk menentukan jumlah penawaran barang terhadap perubahan harga.

Elastisitas Silang (Cross Elasticity)


Kecenderungan perubahan permintaan suatu barang disebabkan terjadi perubahan harga
barang lain. Sehingga jika terjadi perubahan harga pada barang X, permintaan jumlah barang
Y dapat mengalami perubahan.

RUMUS :

Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan
tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga macam respons
prubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang lain
(barang B), yaitu: positif, negatif, dan nol.

1. Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah


permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan
terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang
substitutif).

2. Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan


barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan permintaan
terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).

3. Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan
permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan.
Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan
bermotor.
Pengukuran elastisitas silang :
Elastisitas barang A

= Perubahan permintaan barang A : Perubahan harga barang B


Perminaan barang A mula-mula : Harga barang B mula-mula

Elastisitas silang barang X = % perubahan permintaan barang X


% perubahan harga barang Y

Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)


Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang
tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer
Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity
of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk
lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari
barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)
terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan
harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya
adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah
permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :


Qx Py
Es = - x - > 0 Substitusi
Px Qx

Qy Px
Es = - x - < 0 Komplementer Py Qy Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien
elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau slope dari kurva permintaan. Bila
elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang lain

KESIMPULAN

Elastisitas silang menentukan berapa banyak permintaan terhadap barang satu dengan barang
dengan patokan pada perubahan harga.
Elastisitas permintaan silang (cross price elasticities of demand) adalah mengukur respons
persentase perubahan jumlah barang yang diminta karena persentase perubahan harga barang
lain. Rumus perhitungan elastisitas permintaan silang adalah sebagai berikut:

Besarnya nilai elastisitas akan menunjukkan bentuk hubungan antar barang X dengan barang
Y. Sifat hubungan antar barang itu dapat berupa hubungan saling (complementer) atau berupa
hubungan barang yang menggantikan (substitute) atau tidak ada hubungan sama sekali
(netral). Hubungan antar barang yang bersifat komplementer bisa terjadi antara dua jenis
barang yang berfungsi saling melengkapi seperti antara kopi dengan gula pasir. Sedangkan
hubungan antara dua jenis barang yang bersifat substitusi terjadi antara dua barang yang
saling menggantikan misalnya air mineral dengan teh botol. Sementara itu hubungan antara
dua barang yang bersifat netral terjadi misalnya air dengan komputer. Kedua barang itu
secara logika tidak memiliki hubungan langsung.
Rumus atas sifat- sifat itu sebagai berikut:
Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka beras yang
diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik.
Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik sehingga
menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta juga turun.
Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan sama sekali.
Contoh:
Variasi harga dan jumlah barang yang diminta berupa gula pasir, gula jawa dan gula batu
untuk semester I dan II periode tahun tertentu berdasarkan laporan penjual eceran sebagai
berikut:

Hitunglah tingkat elastisitas silang antara gula pasir dan gula jawa !
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Epj = 1,75 > 0 berarti antara gula pasir dan gula jawa
merupakan barang substitusi, yaitu bila harga beli per kg gula pasir mengalami kenaikan,
maka jumlah gula pasir yang diminta akan turun dan peristiwa ini diikuti peningkatan jumlah
gula jawa yang diminta pasar. Sebaliknya jika harga beli per kg gula pasir turun, jumlah gula
pasir yang diminta akan meningkat, sementara jumlah gula jawa yang diminta mengalami
penurunan.

Elastisitas Silang (Cross Elasticity)


Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan
tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga 100 macam
respons prubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang
lain (barang B), yaitu: positif, negatif, dan nol.
1. Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah
permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan
terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang
substitutif).
2. Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan
barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan permintaan
terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).
3. Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan
permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan.
Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan
bermotor. Hubungan antarbarang berdasarkan nilai elastisitas silang dapat dilihat pada Tabel
3 berikut.
Tabel 3 Interpretasi Elastisitas Silang Nilai Elastisitas Silang Hubungan antarbarang
Kenaikan Harga Barang A Mengakibatkan Penurunan Harga Barang A Mengakibatkan E > 0
Substitutif Barang B yang diminta naik Barang B yang diminta turun E = 0 Tidak
berhubungan Barang B yang diminta tetap Barang B yang diminta tetap E < 0 Komplementer
Barang B yang diminta turun Barang B yang diminta naik Pengukuran Elastisitas Silang
Perubahan permintaan barang A Perubahan harga barang B Elastisitassilang barang A =
Permintaan barang A mula - mula Harga barang B mula - mula % perubahan permintaan
barang X Elastisitassilang barang X = % perubahan harga barang Y Contoh Pengukuran
Elastisitas Siang Harga mobil rata-rata naik dari Rp90 juta menjadi Rp100 juta, sedangkan
permintaan sepeda motor mengalami peningkatan dari 100 unit menjadi 127 unit.
Berapa nilai elastisitas silang antara mobil dengan sepeda motor dan bagaimana hubungan
kedua barang tersebut dapat dihitung sebagai berikut. Perubahan kuantitas sepeda motor
Perubahan harga mobil Elastisitas silang = Kuantitas sepeda motor mula - mula Harga
mobil mula - mula = 127 100 : 100 juta 90 juta 100 90 juta = 27 : 10 juta = 27 : 1 = 27 x 9
= 243 = 2,43 100 90 juta 100 9 100 1 100 101 Karena elastisitas silang bernilai positif, maka
dapat disimpulkan bahwa hubungan mobil dan sepeda motor bersifat substitutif (atau saling
menggantikan).

TUJUAN
Untuk menentukan jumlah permintaan barang terhadap perubahan pendapatan.
Untuk menentukan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga barang lain.
Untuk menentukan jumlah penawaran barang terhadap perubahan harga.

Elastisitas Silang dari Permintaan


Kecenderungan perubahan permintaan suatu barang disebabkan terjadi perubahan harga
barang lain. Sehingga jika terjadi perubahan harga pada barang X, permintaan jumlah barang
Y dapat mengalami perubahan.

RUMUS :

KESIMPULAN

Elastisitas silang menentukan berapa banyak permintaan terhadap barang satu dengan barang
dengan patokan pada perubahan harga.
Contoh 1.1 Pengukuran Elastisitas Silang
Harga mobil rata-rata naik dari Rp80 juta menjadi Rp100 juta, sedangkan permintaan sepeda
motor mengalami peningkatan dari 100 unit menjadi 127 unit. Berapa nilai elastisitas silang
antara mobil dengan sepeda motor dan bagaimana hubungan kedua barang tersebut dapat
dihitung sebagai berikut.
Elastisitas silang = Perubahan kuantitas sepeda motor : Perubahan harga mobil
Kuantitas sepeda motor mula-mula harga mobil mula-mula
= 127-100 : 100jt-80jt
100 80jt
= 27 : 20jt = 27 : 2 = 27 x 8 = 216 = 1,08
100 80jt 100 8 100 2 200

Contoh 1.2 Pengukuran Elastisitas Silang ( BUAT SENDIRI )

Harga mobil rata-rata naik dari Rp180 juta menjadi Rp200 juta, sedangkan permintaan
sepeda motor mengalami peningkatan dari 200 unit menjadi 227 unit. Berapa nilai elastisitas
silang antara mobil dengan sepeda motor dan bagaimana hubungan kedua barang tersebut
dapat dihitung sebagai berikut.
Elastisitas silang = Perubahan kuantitas sepeda motor : Perubahan harga mobil
Kuantitas sepeda motor mula-mula harga mobil mula-mula
= 227-200 : 200jt-180jt
200 180jt
= 27 : 20jt = 27 : 2 = 27 x 18 = 486 = 1,215
200 180jt 200 18 200 2 400

Anda mungkin juga menyukai