1, (2013) 1-6 1
Abstrak Disiplin antrian yang sering diterapkan adalah pelayanan yang dimaksud adalah meliputi jumlah tenaga
disiplin pelayanan FCFS, namun tidak semua sistem antrian medis, waktu pelayanan terhadap pasien [1]. Pasien yang
menerapkan disiplin antrian tersebut. Disiplin pelayanan yang akan memasuki antrian harus melalui beberapa tahap. Tahap
juga sering diterapkan adalah disiplin pelayanan prioritas, pertama pasien menuju loket untuk memperoleh nomer
yaitu pelanggan dilayani sesuai dengan tingkat prioritas dari
pelanggan tersebut. Disiplin prioritas sering diterapkan di
antrian, setelah itu pasien akan dipanggil sesuai nomor urut
rumah sakit, salah satu contohnya adalah di IRD RSUD Dr. untuk dilayani[2]. Namun, jika ada pasien yang keadaannya
Soetomo.Penelitian yang dilakukan adalah menghitung rata- lebih kritis maka akan dilayani terlebih dahulu. Hal ini
rata waktu antar kedatangan, waktu pelayanan, dan waktu sangat berpengaruh bagi pasien yang sebelumnya sudah
tunggu pasien dalam antrian prioritas di IRD RSUD dr. mengantri karena harus rela menunggu lebih lama lagi untuk
Soetomo Surabaya. Data yang diperlukan adalah waktu antar mendapatkan pelayanan. Jika hal ini berlangsung terus
kedatangan dan waktu pelayanan, sehingga dari data tersebut menerus maka akan mengakibatkan dampak negatif bagi
diperoleh hasil analisis sistem antrian prioritas. Hasil analisis pihak pasien dan rumah sakit. Dampak negatif yang dapat
sistem antrian prioritas adalah rata-rata waktu kedatangan terjadi bagi pihak rumah sakit dan pihak pasien adalah
pasien kategori gawat yang terpendek yaitu sekitar 12,233
menit per pasien, sedangkan untuk rata-rata waktu
terjadinya protes dari pihak pasien, pasien keluar dari
pelayanannya yaitu sekitar 2,91 menit per pasien. Waktu antrian sebelum mendapatkan pelayanan, pihak rumah sakit
tunggu terlama pasien kategori stabil dalam antrian prioritas akan kalah berkompetisi, dan yang lebih fatal adalah
yaitu sekitar 14,57937337 menit per pasien sedangkan waktu kematian[3].
yang dihabiskan pasien kategori stabil dalam sistem yang Dampak negatif tersebut harus segera diatasi, agar dapat
terlama yaitu sekitar 34,70006939 menit per pasien. memberikan pelayanan yang optimal untuk pasien. Sehingga
perlu solusi untuk dapat menghindari dampak-dampak
Kata Kunci Antrian Prioritas, Rumah Sakit , Sistem Antrian, negatif. Berdasarkan dampak dan masalah yang terjadi di
Waktu Tunggu. rumah sakit, maka dalam Tugas Akhir ini penulis
mengajukan judul Analisa Distribusi Waktu Tunggu Pada
I. PENDAHULUAN Antrian Dengan Menggunakan Disiplin Pelayanan Prioritas
(Studi Kasus: Instalasi Rawat Darurat Di RSUD Dr.
M engantri bagi sebagian besar masyarakat adalah suatu
pekerjaan yang membosankan dan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Bahkan sebagian orang tidak mau atau
Soetomo Surabaya).
2. LIFO (Latest In First Out) berarti pelanggan yang datang Langkah-langkah pengujian hipotesis kesesuaian (goodness
paling terakhir maka akan dilayani terlebih dahulu. of fit) dengan menggunakan metode uji chi square adalah
3. SIRO (Service In Random Order) berarti semua sebagai berikut:
pelanggan memiliki kesempatan yang sama untuk 1. Menentukan hipotesis
dilayani lebih dulu, tidak peduli siapa yang datang lebih Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang
dulu. masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau
4. PS (Priority Service) berarti pasien yang memiliki dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis yang
prioritas lebih tinggi akan dilayani terlebih dahulu, tidak digunakan adalah sebagai berikut:
peduli siapa yang datang lebih dulu. Hipotesis:
H 0 : tingkat kedatangan pelanggan berdistribusi poisson
C. Jenis Sistem Antrian atau waktu pelayanan pelanggan berdistribusi
1. Single Channel, Single Phase eksponensial
2. Single Channel, Multi Phase H 1 : tingkat kedatangan pelanggan tidak berdistribusi
3. Multi Channel, Single Phase poisson atau waktu pelayanan pelanggan tidak
4. Multi Channel, Multi Phase berdistribusi eksponensial.
2. Menentukan taraf nyata atau tingkat signifikansi.
D. Model Antrian Prioritas Preemptive M/G/S Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam
Model antrian M/G/s, tanda pertama (M) menunjukkan menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai
bahwa tingkat kedatangan berdistribusi poisson, waktu parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan
pelayanan berdistribusi umum, dengan jumlah server lebih dengan alpha (). Jika alpha yang digunakan 5% maka
dari satu (s>1). sistem antrian akan mencapai kondisi tingkat kepercayaan sebesar 95% atau dengan kata lain
steady-statte jika[6]: kesempatan untuk salah adalah sebesar 5% dengan
= <1 (1) tingkat kepercayaan sebesar 95%. Nilai 2 (2 =
2
Sedangkan persamaan untuk 0 , , , , yaitu sebagai 1 ; . ) ditentukan besarnya nilai taraf nyata dan nilai
Tabel 1. Waktu Antar Kedatangan (WAK) Pasien Kategori Gawat Syarat untuk melakukan analisis antrian prioritas lebih
(1 Agustus 2013-7 Agustus 2013) lanjut dengan model antrian prioritas M/M/S adalah tingkat
Hari n Min Maks Mean Std. Deviasi kedatangan berdistribusi Poisson. Maka dari itu dilakukan
(pasien) (menit) (menit) (menit/pasien) (menit)
pengujian terhadap tingkat kedatangan. Pengujian dilakukan
Kamis 14 2 27 13 8,106 dengan metode Chi Square. Frekuensi observasi dan
Jumat 13 6 22 12,231 5,352 harapan tingkat kedatangan pasien kategori stabil
ditunjukkan pada Tabel 5 sedangkan frekuensi observasi
Sabtu 11 12 32 17,857 7,598 dan harapan tingkat kedatangan pasien kategori gawat
Minggu 11 2 41 16,364 10,823 ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 5. Frekuensi Observasi Dan Harapan Tingkat Kedatangan Pasien
Senin 9 6 52 22,556 14,675 Kategori Stabil
x
Selasa 5 20 34 25,6 5,463 (jumlah kedatangan pasien)
1 2 3 4 5
oi
Rabu 5 1 40 30,8 11,089 (frekeunsi observasi)
2 5 10 9 2
ei
3,798 5,968 6,253 4,913 3,088
(frekuensi yang diharapkan)
Tabel 2. Waktu Antar Kedatangan (WAK) Pasien Kategori Stabil
(1 Agustus 2013-7 Agustus 2013) Dari Tabel 5 didapat nilai hitung = 7,038285506, 2
n Min Maks Mean Std. Deviasi sedangkan nilai 20,95;3 = 7,8174. Maka dapat disimpulkan
P
Hari
(pasien) (menit) (menit) (menit/pasien) (menit) bahwa 2 hitung < 20,95;3 , sehingga H 0 gagal ditolak yang
Kamis 12 2 41 12,917 13,048 berarti tingkat kedatangan pasien kategori stabil (kuning dan
hijau) berdistribusi Poisson.
Jumat 12 8 30 15,417 6,776
Sabtu 7 5 32 14,091 7,366 Tabel 6. Frekuensi Observasi Dan Harapan Tingkat Kedatangan Pasien
Kategori Gawat
Minggu 10 5 34 16,3 8,223 x
1 2 3 4 5
(jumlah kedatangan pasien)
Senin 10 11 32 18,5 7,338 oi
2 5 10 9 2
(frekeunsi observasi)
Selasa 11 5 34 15,909 9,238 ei
3,798 5,968 6,253 4,913 3,088
(frekuensi yang diharapkan)
Rabu 8 11 33 18,125 8,894
Dari Tabel 6 didapat nilai hitung = 5,26879866, 2
Statistika deskriptif untuk variabel waktu pelayanan bahwa 2 hitung < 20,95;3 , sehingga H 0 gagal ditolak yang
pasien kategori gawat (merah dan biru) ditampilkan pada
berarti tingkat kedatangan pasien kategori gawat (merah dan
Tabel 3, sedangkan waktu pelayanan pasien kategori stabil
biru) berdistribusi Poisson.
(kuning dan hijau) ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 3. Waktu Pelayanan (WP) Pasien Kategori Gawat (1
Agustus 2013-7 Agustus 2013) C. Uji Distribusi Waktu Pelayanan
n Min Maks Mean Std. Deviasi Syarat untuk melakukan analisis antrian prioritas lebih
Hari lanjut dengan model antrian prioritas M/M/S adalah waktu
(pasien) (menit) (menit) (menit/pasien) (menit)
Kamis 16 1 8 3,25 2,078 pelayanan berdistribusi Eksponensial. Maka dari itu
dilakukan pengujian terhadap waktu pelayanan. Pengujian
Jumat 15 2 5 3,133 1,097 dilakukan dengan metode Chi Square. Frekuensi observasi
Sabtu 13 2 6 2,889 1,328 dan harapan waktu pelayanan pasien kategori stabil
ditunjukkan pada Tabel 7 sedangkan frekuensi observasi
Minggu 13 2 9 3,231 1,889
dan harapan waktu pelayanan pasien kategori gawat
Senin 11 2 5 2,909 1,032 ditunjukkan pada Tabel 8.
Tabel 7 Frekuensi Observasi Dan Harapan Waktu Pelayanan Pasien
Selasa 7 2 6 3,143 1,355 Kategori Stabil
Rabu 7 2 5 3 1,069 Batas Kelas Interval
(menit) (frekuensi observasi) (frekuensi harapan)
11-13,56175 20 6,308
Tabel 4. Waktu Pelayanan (WP) Pasien Kategori Stabil (1 Agustus
2013-7 Agustus 2013) 13,56175-16,12351 17 5,482
Dari Tabel 7 didapat nilai 2 hitung = 115,6984699, 2. Probabilitas Tidak Ada Pasien Dalam Sistem (P 0 )
sedangkan nilai 20,95;6 = 12,5916. Maka dapat disimpulkan
P
Selanjutnya akan dicari probabilitas tidak ada pasien
bahwa 2 hitung > 20,95;3 , sehingga H 0 ditolak yang berarti kategori gawat dan stabil dalam sistem. Jika nilai yang
waktu pelayanan pasien kategori stabil (kuning dan hijau) diperoleh semakin tinggi maka probabilitas tidak ada pasien
tidak berdistribusi eksponensial. dalam sistem juga tinggi, dan berlaku sebaliknya yang akan
dihitung dengan persamaan (2). Perhitungan probabilitas
Tabel 8 Frekuensi Observasi Dan Harapan Waktu Pelayanan Pasien tidak ada pasien kategori gawat pada hari Kamis adalah
Kategori Gawat sebagai berikut
Batas Kelas Interval 0 = 1
(menit) (frekuensi observasi) (frekuensi harapan)
0 Kamis Gawat = 1
R
1-2,104376 36 16,924
= 1 0,143011918
2,104376-3,208752 19 11,855 = 0,857142857
0 Kamis Stabil = 1
R
Total 78 78
1 5,274725275 21
(5,274725275)2
Dari Tabel 8 didapat nilai hitung = 28,79025459,
2
=
(18,46153846)2 18,46153846
5,274725275 5,274725275
sedangkan nilai 20,95;6 = 12,5916. Maka dapat disimpulkan 2(2 1)! 2
5,274725275 2
21 18,46153846
=0
+
18,46153846
5,274725275
P
18,46153846 !
bahwa 2 hitung > 20,95;3 , sehingga H 0 ditolak yang berarti (2 1)! 2
18,46153846
= 0,008746356
waktu pelayanan pasien kategori gawat (merah dan biru)
tidak berdistribusi eksponensial.
1 5,419354839 21
(5,419354839)2
(3,307086614)2 3,307086614
=
D. Analisis Sistem Antrian Prioritas Saat Ini (2 Server) 5,419354839 5,419354839
5,419354839 2 3,307086614
21 3,307086614
2(2 1)! 2 3,307086614 =0 + 5,419354839
Berikut ini merupakan analisis sistem antrian yang ada !
(2 1)! 2
3,307086614
pada proses pemeriksaan awal pasien di IRD RSUD Dr. = 0,218466566
Soetomo saat ini. Berdasarkan pada lampiran 3, diketahui
tingkat kedatangan pasien kategori gawat (merah dan biru) 4. Ekspektasi Waktu Tunggu Dalam Sistem ()
untuk hari Kamis adalah 5,275 pasien per jam, sedangkan Ekspektasi waktu tunggu dalam sistem antrian adalah
untuk waktu pelayanan pasien kategori gawat (merah dan waktu total yang dihabiskan oleh pasien, dari proses
biru) pada hari Kamis adalah 18,462 pasien per jam. Tingkat menunggu dilayani sampai proses pelayanan selesai.
kedatangan pasien kategori stabil (kuning dan hijau) untuk Perhitungan waktu tunggu dalam sistem menggunakan
hari Kamis adalah 5,419 pasien per jam, sedangkan untuk persamaan (4).
1
waktu pelayanan pasien kategori stabil (kuning dan hijau) = +
pada hari Kamis adalah 3,307 pasien per jam. Maka 1
= 0,008746356 + 18,46153846
selanjutnya akan dihitung analisis sistem untuk pasien
kategori gawat dan stabil pada hari Kamis: = 0,062913022 jam
1
= 0,218466566 + 3,307086614
1. Utilitas Sistem = 0,520847519 jam
Utilitas sistem atau tingkat kesibukan server pada hari
Kamis akan dicari dengan menggunakan persamaan (1). Jika 5. Ekspektasi Banyak Pasien Dalam Antrian ( )
nilai yang dihasilkan >1 maka server tidak dapat melayani Ekspektasi banyak pasien dalam antrian adalah jumlah
atau menampung pasien yang ada. Namun jika 1 maka pasien yang menunggu untuk dilayani saja. Ekspektasi
server dapat melayani pasien. banyak pasien dalam antrian akan dihitung dengan
menggunakan persamaan (5).
gawat =
s. =
5,274725275
= (2)(18,46153846) = (5,274725275)(0,008746356)
= 0,143011918 = 0,046134623 pasien
= (5,419354839) (0,218466566)
stabil = = 1,183947843 pasien
s.
5,419354839
= (2)(3,307086614)
6. Ekspektasi Banyak Pasien Dalam Sistem ()
= 0,628770302
Ekspektasi banyak pasien dalam sistem berbeda halnya
dengan ekspektasi banyak pasien dalam antrian. Ekspektasi
banyak pasien dalam sistem adalah total pasien yang berada
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5
dalam sistem antrian, termasuk pasien yang sedang dihitung dengan persamaan (2). Perhitungan probabilitas
mengantri dan pasien yang sedang dilayani. Ekspektasi tidak ada pasien kategori gawat pada hari Kamis adalah
banyak pasien dalam sistem akan dihitung dengan sebagai berikut
menggunakan persamaan (6). 0 = 1
= 0 Kamis Gawat = 1
R
= (5,274725275)(0,062913022) = 1 0,095238095
= 0,331848909 pasien = 0,904761905
= (5,419354839)(0,520847519)
0 Kamis Stabil = 1
= 2,82265752 pasien
R
= 1 0,546236559
Tabel 9. Hasil Perhitungan Sistem Antrian Prioritas Dua Server = 0,453763441 R
Kategor
Minggu
Kamis
Selasa
Jumat
Sabtu
Senin
Rabu
Hari 3. Ekspektasi Waktu Tunggu Dalam Antrian ( )
i
= (5,274725275)(0,055418499)
= 0,292317358 pasien V. KESIMPULAN DAN SARAN
= (5,419354839)(0,40973457) 5.1 Kesimpulan
= 2,220497023 pasien 1. Rata-rata waktu kedatangan pasien kategori gawat yang
Tabel 10. Hasil Perhitungan Sistem Antrian Prioritas Tiga Server terpendek terjadi pada hari Jumat yaitu sektiar 12,23
menit per pasien, sedangkan pasien kategori stabil yang
Kategori
Minggu
Kamis
Selasa
terpendek terjadi pada hari Kamis yaitu sektiar 12,92
Jumat
Sabtu
Senin
Rabu
Hari
menit per pasien. Rata-rata waktu pelayanan pasien
kategori gawat dengan menggunakan dua server pada
Gawat 0,095 0,099 0,069 0,078 0,053 0,057 0,046 hari Jumat yaitu sekitar 3,13 menit per pasien, sedangkan
(%)
Stabil 0,546 0,521 0,484 0,401 0,395 0,44 0,441 untuk pasien kategori stabil dengan menggunakan dua
server pada hari Kamis yaitu sekitar 18,14 menit per
Gawat 0,905 0,902 0,931 0,922 0,948 0,943 0,955
P0
pasien.
Stabil 0,454 0,479 0,516 0,599 0,605 0,56 0,559 2. Waktu tunggu dalam antrian untuk pasien kategori stabil
Gawat 0,001 0,003 0,0008 0,001 0,0003 0,0004 0,0002
pada hari Sabtu merupakan yang terlama yaitu sekitar
Wq
(jam)
14,57937337 menit per pasien.
Stabil 0,107 0,097 0,082 0,051 0,049 0,065 0,066
3. Jika dilakukan penambahan satu server sehingga
W
Gawat 0,055 0,055 0,049 0,055 0,049 0,053 0,05 menjadi tiga server, waktu tunggu pasien dalam antrian
(jam)
Stabil 0,41 0,441 0,371 0,323 0,353 0,361 0,386
prioritas berkurang. Waktu tunggu dalam antrian paling
lama dalam prioritas dua server untuk pasien kategori
Gawat 0,007 0,016 0,003 0,005 0,0009 0,001 0,0004
stabil sebesar 14,57937337 menit per pasien, jika
Lq
(pasien)
Stabil 0,582 0,441 0,414 0,226 0,191 0,291 0,272 menggunakan tiga server waktu tunggu berkurang
Gawat 0,292 0,312 0,211 0,238 0,159 0,173 0,137
sehingga menjadi 6,441217041 menit per pasien.
L
(pasien)
Stabil 2,221 2,003 1,866 1,428 1,374 1,611 1,596
5.2 Saran
Sistem antrian yang disarankan untuk IRD RSUD Dr.
F. Perbandingan Sistem Antrian Prioritas Tiga Server, Soetomo Surabaya adalah dengan menggunakan
Empat Server dan Lima Server penambahan server (dokter), karena dengan semakin
Ada empat hal yang menjadi tolok ukur untuk banyaknya server yang beroperasi maka waktu tunggu dan
mendapatkan sistem terbaik dan yang dapat mengurangi panjang antrian pasien dapat dikurangi.
waktu tunggu pasien. Tolok ukur tersebut adalah
membandingkan nilai utilitas atau kegunaan sistem, panjang DAFTAR PUSTAKA
antrian, lama waktu tunggu dalam antrian dan lama waktu [1] Khasanah, Heksa Uswatun. 2010. Simulasi Sistem Pelayanan Pasien
Pada Poli Mata Di RSU Kabupaten Gresik. Tugas Akhir, Jurusan
tunggu yang dihabiskan pasien dalam sistem. Hasil S1 Matematika, ITS.
perbandingan sistem antrian dua server dan tiga server akan [2] Annisa, Zarah Ayu. 2011. Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan
ditunjukkan pada Tabel 11. Poli Kandungan Dan Ibu Ham il Di Rumah Sakit X. Tugas Akhir,
Tabel 11 Perbandingan Sistem Antrian Dua Server dan Tiga Server Jurusan D3 Statistik, ITS.
[3] Setiawan, Agus. 2003. Analisis Antrian Di Hero Supermarket Plaza
Tunjungan 1 Surabaya.Tugas Akhir, Jurusan D3 Statistik, ITS.
Kategori
Minggu
Kamis
Selasa
Jumat
Sabtu
Senin
Rabu