ABSTRACT
Hospital as a health institution must be able to give good services for its stakeholders, especially patients. However,
patients often have to wait for quite a long time in queues before service. A study case in an internal medicine
polyclinic in a large scale hospital in Yogyakarta showed that for around 60 patients in a day, they have to stay in
queues for more than one hour averagely. This observation occurred when appointment scheduling was used, i.e.
patient must make an appointment for the service time. This research evaluated some scenarios that can reduce
the waiting time in this system. Results showed that patient’s arrival was recommended to be schedulled every 15
minutes with adjustment on the number of operating server. This recommendation can reduce patient’s waiting
time by 28-50% by taking into account the presence of the late doctors.
ABSTRAK
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi layanan kesehatan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pasien. Salah satu bentuk layanan bagi pasien adalah lamanya waktu tunggu pasien
yang sering kali menjadi beban ketika mereka berada di dalam antrian. Di sebuah Poliklinik Penyakit
Dalam di salah satu rumah sakit di Yogyakarta, dengan rata-rata jumlah pasien 60 orang per hari,
mereka harus mengantri rata-rata lebih dari satu jam. Penelitian ini ditujukan untuk mencari salah satu
solusi yang dapat mengurangi waktu tunggu tersebut, yaitu dengan cara mensimulasikan beberapa
skenario pada appointment sccheduling yang pada saat ini digunakan. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa kedatangan pasien direkomendasikan untuk dijadwalkan setiap 15 menit dengan jumlah pasien
yang disesuaian dengan jumlah server yang beroperasi, waktu tunggu pasien dapat di kurangi sekitar
28-50% dengan mempertimbangkan adanya keterlambatan dokter.
49
| VOL 5, NO. 1, DESEMBER 2015; 49-60
50
Diyah Pramita Sari dan Anna Maria Sri Asih e Simulasi Antrian Untuk
Appointment scheduling Pada Sistem Pelayanan Kesehatan...
Pengambilan keputusan
dan kesimpulan akhir
Pelaporan dan
dokumentasi hasil pada
pihak RS Bethesda
Selesai
Gambar 1.
Diagram Alir Penelitian
51
| VOL 5, NO. 1, DESEMBER 2015; 49-60
Pembuatan model sistem nyata. dihari berikutnya (jika kuota dokter sudah
Data yang telah dikumpulkan dan diuji penuh di hari itu).
distribusinya digunakan sebagai input untuk
Model alternatif dibangun menggunakan
pembuatan model dengan menggunakan
beberapa alternatif untuk tiga model yang
software ProModel 4.0. Selanjutnya dibuat
telah dibuat, yaitu:
pemodelan simulasi untuk pelayanan
Kelompok model 2 Server, terdapat
dengan appointment scheduling.
9 alternatif perbaikan dengan penjelasan
Pengujian validasi model sistem nyata.
pada Tabel 1. Pada alternatif 2-9 alternatif ini
Untuk melakukan validitas model, hal per
dilakukan untuk mengatasi kemungkinan
tama yang dilakukan adalah dengan menen
jika pasien terlambat datang/pasien tidak
tukan minimum replikasi yang diperlukan,
datang tepat waktu sehingga menyebabkan
replikasi awal model sebanyak lima kali.
terjadinya waktu senggang Server. Contoh:
Satu kali replikasi mewakil kan simulasi
pasien dengan urutan pertama sudah selesai
selama satu hari. Kemudian dilakukan ana
dengan waktu kurang dari 8 menit (rata-
lisis replikasi minimum yang dibutuhkan
rata waktu pe layanan), sedangkan pasien
agar error yang dihasilkan tidak melebihi
selanjutnya belum/terlambat datang hal ini
batas yang diijinkan sesuai dengan tingkat
akan menyebabkan waktu tunggu pasien
kepercayaan 95% maka selang keper
akan semakin lama. Mekanisme pada
cayaannya adalah sebagai berikut:
alternatif 2-9 ini menerapkan First Come First
θ = Y±[(t0,025,R-1.S)/R1/2].............................. 1) Serve (FCFS) di mana pasien akan dilayani
sesuai dengan nomor urut pasien.
dengan :
θ : nilai rata-rata sesungguhnya Kelompok model 3 Server, terdapat 9
Y : nilai rata-rata dari replikasi yang alternatif perbaikan dengan penjelasan pada
telah dibuat Tabel 2.
t0,025,R−1 : batas t critical yang didapatkan Kelompok model khusus hari Jumat
dari table distribusi t untuk Poliklinik Penyakit Dalam. Pembuatan
alternatif ini perlu dilakukan karena pada
Tahap awal uji validitas adalah dengan
Poliklinik Penyakit Dalam untuk Hari Jumat
menentukan uji normalitas data dengan uji
terdapat perbedaan kedatangan jumlah
Kolgomorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk. Proses
pasien yang jauh lebih sedikit dibandingkan
selanjutnya adalah uji hipotesis apakah ada
hari hari yang lain,namun ada tiga dokter
perbedaan yang bermakna antara waktu
(Server) yang praktik. Hal ini menyebabkan
tunggu sistem nyata dan waktu tunggu
diperlukannya pembuatan model dan
model menggunakan uji t-test (jika data
alternatif khusus Hari Jumat untuk Poli
terdistribusi normal) atau dengan Mann-
Penyakit Dalam. Terdapat delapan alternatif
Whitney (jika atau tidak terdistribusi normal).
perbaikan dengan penjelasan pada Tabel 3.
Membuat model alternatif Model
alternatif dibangun menggunakan sistem Tabel 1. Penyusunan Alternatif Perbaikan
appointment scheduling atau pen jadwalan Kelompok Model 2 Server
via telepon sebelumnya sehing ga dapat Alter- Keterangan
diketahui nomor urut dan kapan pasien natif
tersebut akan dilayani. Hal ini bertujuan 1 Pasien dijadwalkan datang berdasarkan
untuk mengurangi waktu tunggu pasien. waktu rata-rata pelayanan dokter setiap
Dengan catatan, jika pasien datang langsung 8 menit. Pada alternatif ini pasien akan
dilayani dari nomor urut paling kecil
tanpa melakukan pendaftaran via telepon
sebelumnya, pasien akan mendapat nomor 2 Kedatangan pasien tetap mengikuti rata-
rata waktu pelayanan pada kondisi nyata.
urut sesuai antrian yang sudah ada atau Dimana setiap 15 menit terdapat empat
pasien dialokasikan melakukan penjadwalan kedangan pasien
52
Diyah Pramita Sari dan Anna Maria Sri Asih e Simulasi Antrian Untuk
Appointment scheduling Pada Sistem Pelayanan Kesehatan...
53
| VOL 5, NO. 1, DESEMBER 2015; 49-60
54
Diyah Pramita Sari dan Anna Maria Sri Asih e Simulasi Antrian Untuk
Appointment scheduling Pada Sistem Pelayanan Kesehatan...
55
| VOL 5, NO. 1, DESEMBER 2015; 49-60
c. Satuan waktu yang digunakan dalam b. Pasien yang datang lebih dari pukul 13.00
model adalah satuan menit. sudah tidak dapat dilayani.
d. Parameter validasi model berdasarkan c. Jumlah kedatangan pasien, waktu inter
pendekatan uji statistik. arrival kedatangan pasien, dan waktu
e. Sistem dalam model membatasi pelayanan pelayanan dokter dianggap mengikuti
dokter hanya sampai pukul 13.00, jika pada distribusi statistik berdasarkan observasi.
saat pelayanan dokter selesai dan pasien d. Proses pengecekan tekanan darah (tensi)
masih ada yang belum terlayani (berada hanya berlangsung 3 menit sehingga dianggap
pada ruang tunggu) maka pasien tersebut tidak mempengaruhi waktu tunggu.
masih mendapat pelayanan dokter. e. Proses pelayanan dokter dimulai tepat
pukul 09.00-13.00, dokter diasumsikan
Asumsi yang digunakan dalam model
selalu datang tepat waktu.
adalah sebagai berikut.
f. Pasien yang keluar dari ruang periksa
a. Sistem disimulasikan mulai pukul 07.00-
dianggap langsung keluar dari sistem.
13.00 sesuai dengan shift pagi di poli
klinik penyakit dalam. Namun, pada Setelah model dibuat, dilakukan analisis
keadaan nyatanya praktek dokter mulai dengan parameter yang digunakan pada
pukul 09.00 - 13.00 WIB dan sebelum jam penelitian kali ini adalah waktu tunggu
praktek dimulai pasien sudah banyak pasien, oleh karena itu yang dijadikan
yang datang. Hal ini menyebabkan pengamatan utama adalah location state
praktek dokter tidak dapat tutup tepat pada report Promodel 4.2. Hasil report untuk
waktu, poliklinik akan tutup sampai masing-masing kelompok Server dapat
semua pasien dilayani. dilihat dari Tabel 5 dan 6 berikut ini.
Pada Tabel 5 dan 6 di atas dapat dilihat untuk mendapatkan sistem yang optimal
bahwa total waktu tunggu pasien masih sesuai model yang dibangun.
sangat tinggi yaitu sekitar 80 menit. Dapat Alternatif dilakukan dengan mengatur
disimpulkan bahwa sekitar 85% dari total waktu kedatangan pasien yang telah me
waktu pasien pada sistem dialokasikan laku
kan perjanjian sebelumnya. Sekitar
untuk waktu tunggu pelayanan. 90% pasien Poliklinik Penyakit Dalam telah
melakukan perjanjian sebelumnya, namun
Pengembangan Alternatif Perbaikan belum ada pengaturan jadwal kedatangan
Sistem pasien sehingga pasien hanya mengasumsi
sendiri kedatangannya sehingga waktu
Alternatif Perbaikan Dua Server tunggu pasien cukup lama. Untuk itu
Alternatif perbaikan dilakukan setelah dilakukan penjadwalan kedatangan pasien
model sistem dibuat dan dapat merepre yang paling optimal untuk meminimalkan
sentasikan sistem nyata. Alternatif perbaikan waktu tunggu pasien.
dilakukan dengan melakukan eksperimen
56
Diyah Pramita Sari dan Anna Maria Sri Asih e Simulasi Antrian Untuk
Appointment scheduling Pada Sistem Pelayanan Kesehatan...
Pada setiap alternatif, model dijalankan mendapatkan hasil akhir yang terbaik sesuai
selama empat jam dari pukul 09.00 - 13.00 dan dengan tujuan awal yakni mendapatkan
kedatangan awal pasien pada pukul 09.00. sistem appointment scheduling atau penjad
walan kedatangan pasien yang paling
Alternatif Perbaikan Tiga Server optimal untuk mengurangi waktu tunggu
Setelah dilakukan pembuatan alternatif pada poliklinik penyakit dalam. Tabel 8
didapatkan sembilan alternatif perbaikan, merupakan hasil alternatif untuk kelompok
kemudian dari sembilan alternatif tersebut 3 Server setelah model dijalankan dengan
harus dibandingkan dan dilihat untuk replikasi sebanyak 20 kali.
Tabel 7. Hasil Alternatif Perbaikan untuk Kelompok 2 Server
Rata-rata Waktu Jumlah Pasien
no Pilihan Alternatif
Tunggu (min) yang Terlayani
1 Kedatangan Pasien setiap 4 menit 8,8 52
2 Kedatangan Pasien 4 pasien/15 menit 10,79 64
3 Kedatangan Pasien 8 pasien/30 menit 12,82 64
4 Kedatangan Pasien 12 pasien/45 menit 14,76 64
5 Kedatangan Pasien setiap 15 menit ; mengikuti distribusi 3,94 39
jumlah kedatangan pasien
6 Kedatangan Pasien setiap 30 menit ; mengikuti distribusi 6,98 44
jumlah kedatangan pasien
7 Kedatangan Pasien setiap 45 menit ; mengikuti distribusi 8,58 44
jumlah kedatangan pasien
8 Kedatangan Pasien setiap 60 menit ; mengikuti distribusi 11,23 44
jumlah kedatangan pasien
9 Kedatangan 2 Pasien dengan frekuensi ; mengikuti 10,97 63
distribusi waktu pelayanan (2 server)
Analisis Alternatif Hari Jumat (khusus yang jauh lebih sedikit dibandingkan hari
poliklinik penyakit dalam) hari yang tetapi, namun terdapat tiga dokter
Alternatif ini perlu dilakukan karena (Server) yang praktik. Hal ini menyebabkan
pada poliklinik penyakit dalam untuk hari diperlukannya pembuatan model dan
Jumat terdapat perbedaan jumlah pasien alternatif khusus Hari Jumat untuk poli
57
| VOL 5, NO. 1, DESEMBER 2015; 49-60
58
Diyah Pramita Sari dan Anna Maria Sri Asih e Simulasi Antrian Untuk
Appointment scheduling Pada Sistem Pelayanan Kesehatan...
59
| VOL 5, NO. 1, DESEMBER 2015; 49-60
waktu tunggu dari 69,11 menit menjadi Clinics to Minimize Patient Waiting
6,52 menit atau mencapai optimasi sebesar Times: A Review of Computer Simu
90% apabila tidak ada keterlambatan dok lation and Patient Survey Studies,
ter dan jika ada keterlambatan dokter, terjadi Anasthesia and Analgesia, 89, 925-931.
penurunan waktu tunggu dari 107,20 menit Gupta, D., and Denton, B., 2008, Appointment
menjadi 52,68 menit (optimasi 49%). scheduling in Health Care: Challenges
Untuk Hari Jumat khusus dengan me and Opportunities, IIE Transactions,
nerapkan alternatif 5 dapat mereduksi waktu 40:9, 800-819.
tunggu dari 46,.48 menit menjadi 1,77 menit
atau mencapai optimasi sebesar 96% apabila Jackson, J., Champberlin J. and Kroenke, K.,
tidak ada keterlambatan dokter jika ada 2001, Predictors of Patients Satis
keterlambatan dokter, ter jadi penurunan faction, Social Science and Medicine 52:
waktu tunggu dari 65,95 menit menjadi 49,91 609-620.
menit (optimasi 28%). Swisher, R.J., Jacobson, S.H., Jun, J.B.
and Balci,O., 2001, Modeling and
DAFTAR PUSTAKA Analyzing a physician clinic enviro
Dexter, F., 1999, Design of Appointment ment using discreteevent (visual)
Systems for Preanesthesia Evaluation simulation, Computers and Operations
Research, 28 (2), 105-125.
60