Al-Hadid ayat 20
Kandungan :
{
}
sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-
banggaan tentang banyaknya harta dan anak. (Al-Hadid: 20)
{
}
{
}
Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa. (Asy-
Syura: 28)
Adapun firman Allah Swt.:
}
{
{ }
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning,
kemudian menjadi hancur. (Al-Hadid: 20)
{
}
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian
Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui
lagi Mahakuasa. (Ar-Rum: 54)
{
}
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang menipu. (Al-Hadid: 20)
Artinya, tiada di akhirat yang akan datang dalam waktu yang dekat kecuali
azab yang keras dan ampunan dari Allah dan rida-Nya. Firman Allah Swt.:
{
}
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al-
Hadid: 20)
:
:
"
:
.
: { }
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Harb Al-
Mausuli, telah menceritakan kepada kami Al-Muharibi, telah menceritakan
kepada kami Muhammad ibnu Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah
r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tempat
cambuk di dalam surga lebih baik daripada dunia dan seisinya, bacalah
oleh kalian akan firman-Nya, "Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu.
Hadis ini telah disebutkan di dalam kitab sahih, tanpa tambahan ayat;
hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
:
:
"
:
" .
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Namir
dan Waki', keduanya dari Al-A'masy, dari Syaqiq, dari Abdullah yang
mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Sesungguhnya surga
itu lebih dekat kepada seseorang dari kamu daripada tali terompahnya, dan
neraka pun sama seperti itu.
Imam Bukhari meriwayatkan hadis ini secara tunggal di dalam kitab Raqa-
iq melalui hadis As-Sauri, dari Al-A'masy dengan sanad yang sama. Di
dalam hadis ini terkandung makna yang menunjukkan dekatnya kebaikan
dan keburukan dengan manusia.
Alasan :
Ayat ini mengungatkan saya akan dunia yang fana. Dunia yang kelak tidak
aka nada apa-apanya kecuali sebagai tempat kita singgah sementara. Dunia
yang akan hancur pada masanya. Bahwa manusia senang mengejar
kehidupan dunia sampai mereka lupa akan akhirat. Itu membuka mata
saya akan dunia. Ada hadist yang mengatakan bahwa kita seperti musafir,
dan itu benar faktanya. Hanya melakukan perjalanan, dengan tujuan surga.
Seseorang pernah berkata, bahwa iman seperti kita naik pesawat. Semakin
tinggi, semakin kecil kita melihat dunia, semakin focus kita akan apa yang
ada di atas. Ayat ini membuka mata saya terhadap sesuatu yang krusial,
bahwa kita takkan kekal di dunia.