Anda di halaman 1dari 19

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM

PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B


DAN PROSEDUR MEMPEROLEH BANTUAN
OPERASIONAL PENYELENGGARAAN (BOP)
Tahun 2017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN
2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .(mak 2 hal)


...................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Dasar Hukum ........................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................
BAB II PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH ..(sesuai jenis bantuan)
mak 5 halaman
A. Pengertian Bantuan ..............................................................................
B. Manfaat Bantuan ...................................................................................
C. Sasaran Penerima Bantuan ..................................................................
D. Bentuk Bantuan .....................................................................................
E. Besaran dan Penggunaan Bantuan ..........................................
BAB III TATA CARA PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH....... (mak
3 hal)
A. Kriteria dan Persyaratan Penerima......................................................
B. Prosedur Pengajuan Bantuan ......................
C. Penetapan Penerima.............................................................................
D. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama .............................................
E. Prosedur Pencairan...............................................................................
BAB IV PELAPORAN DAN VERIFIKASI BANTUAN . (mak 2 hal)
A. Laporan Pelaksanaan Kegiatan...........................................................
B. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan................................................
C. Verifikasi Laporan .................................................................................

BAB V PENGENDALIAN MUTU ................................................. (mak 2 hal)


A. Indikator Keberhasilan ...
B. Monev
C. Sanksi
LAMPIRAN

1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan


2. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah (PMK No. 173 hal
28)
3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
4. Berita Acara Serah Terima
5. Contoh Perhitungan Pajak
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak dasar manusia yang harus diperoleh seluruh warga negara
Indonesia tanpa memandang perbedaan: jenis kelamin (laki-laki atau perempuan), status
sosial (kaya atau miskin), usia (muda atau tua), tempat tinggal (desa atau kota), dan
perbedaan lainnya. Untuk menjamin pemenuhan pendidikan bagi seluruh warga Negara
Kesatuan Republik Indonesia telah diatur dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 menyebutkan
Semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pasal ini jelas dinyatakan bahwa
setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan tanpa
kecuali.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor sumber daya manusia.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang utama dalam pengembangan potensi diri menuju
sumber daya manusia yang unggul. Sesuai dengan goal Millenium Development Goals
(MDGs) khususnya goal ketiga yang berbunyi mempromosikan kesetaraan dan
pemberdayaan perempuan dengan tujuan untuk menghapuskan segala bentuk disparitas
gender dalam pendidikan dasar dan menengah paling lambat pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 saja angka DO SMP/MTs di Indonesia mencapai 85.000 orang di seluruh
propinsi berdasarkan data dari Pusat Data Statistik Pendidikan (PDSP) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Sasaran tersebut pada umumnya adalah masyarakat marginal
yang karena faktor sosial ekonomi tidak memiliki kemampuan untuk mengikuti pendidikan di
jalur formal atau sekolah. Di samping itu juga mungkin karena faktor geografis, yang
bertempat tinggal atau bermukim di daerah-daerah terpencil, pulau-pulau kecil, daerah
perbatasan, atau wilayah lainnya yang sulit dijangkau dan tidak memperoleh akses layanan
pendidikan formal. Disamping itu, sangat mungkin mereka karena sesuatu hal terpaksa harus
putus sekolah atau putus lanjut dari bangku sekolah. Dalam rangka memberikan kesempatan
bagi mereka untuk memperoleh layanan pendidikan dasar untuk mendukung wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun, pemerintah menyelenggarakan program pendidikan
kesetaraan Paket B Setara SMP/MTs. Untuk mensukseskan layanan program ini, pemerintah
menyediakan bantuan operasional penyelenggaraan pembelajaran kesetaraan Paket B yang
akan digunakan oleh para pimpinan lembaga/organisasi atau satuan pendidikan nonformal
sebagai penyelenggara program pendidikan kesetaraan di daerah. Untuk mengakses bantuan
dana tersebut, setiap lembaga/organisasi atau satuan pendidikan nonformal harus mengikuti
prosedur dan ketentuan yang diatur dalam petunjuk teknis ini.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang
diperbaharui dengan PP Nomor 32 tahun 2015;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran
Pendidikan, sebagaimana diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;
4. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Panduan Pelaksanaan
Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
dan Pemberantasan Buta Aksara;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi
Pendidikan Kesetaraan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses
Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan Program Paket A, Paket B, dan Paket C;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman
Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pendirian
Satuan Pendidikan Nonformal.
13. Permenkeu Nomor173/PMK.05/2012 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
14. DIPA Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun Anggaran 2016
NOMOR : SP DIPA- 023.05.1.666866/2016

C. Tujuan Petunjuk Teknis


Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B dan Prosedur
Memperoleh Bantuan operasional penyelenggaraan ini disusun dengan tujuan:
1. Memberikan petunjuk atau panduan bagi pimpinan lembaga/organisasi atau satuan
pendidikan nonformal sebagai penyelenggara program pendidikan kesetaraan, tentang:
a. cara membuat dan menyusun proposal, dan kelengkapan persyaratan yang harus
dilampirkan;
b. prosedur dan tatacara pengajuan proposal untuk memperoleh bantuan operasional
penyelenggaraan program Pendidikan Kesetaraan Paket B;
c. sistem dan mekanisme penyelenggaraan program Pendidikan Kesetaraan Paket B.
2. Sebagai panduan bagi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dalam:
a. menyalurkan dana bantuan operasional penyelenggaraan penyelenggaraan program
Pendidikan Kesetaraan Paket B;
b. melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan program Pendidikan Kesetaraan Paket B.
3. Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan program
Pendidikan Kesetaraan Paket B pada khususnya dan program layanan pendidikan masyarakat
pada umumnya.
BAB II
PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B

A. Pengertian Bantuan
1. Bantuan operasional penyelenggaraan Penyelenggaraan Program Pendidikan Kesetaraan
Paket B selanjutnya disebut bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) adalah sejumlah
dana yang diberikan kepada lembaga penyelenggara program yang digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran dan pelatihan program Pendidikan Kesetaraan Paket B.
2. Pemberi BOP adalah pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang diberikan kepada lembaga penyelenggara program yang ditetapkan sebagai
penyelenggara program Pendidikan Kesetaraan Paket B.

B. Manfaat Bantuan
1. Memberikan layanan pendidikan pendidikan nonformal untuk menjaring anak-anak yang
putus sekolah di SMP/MTs atau putus lanjut SD untuk mensukseskan wajib belajar
pendidikan dasar;
2. Memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diakui setara dengan lulusan
SMP/MTs;
3. Memberikan kecakapan hidup yang bermanfaat untuk mencari nafkah atau berusaha
sendiri;
4. Memungkinkan lulusan program dapat meningkatkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi (melanjutkan pendidikan pada program Pendidikan Kesetaraan Paket C atau
SMA/MA).

C. Sasaran Penerima Bantuan


Sasaran program Pendidikan Kesetaraan Paket B adalah warga negara Indonesia yang ingin
memperoleh pendidikan setara SMP/MTs, yaitu:
1. tamatan Paket A/SD/MI;
2. putus sekolah di SMP/MTs, dibuktikan dengan raport terakhir;
3. prioritas bagi anak usia sekolah;
4. bersedia mengikuti proses pembelajaran dan pelatihan sampai akhir program.

D. Bentuk Bantuan
Bentuk bantuan yang disediakan per lembaga untuk pasca bencana berupa uang tunai yang
diserahkan melalui rekening masing-masing lembaga yang dianggap memenuhi syarat
menerima dana bantuan pasca bencana.

E. Besaran dan Penggunaan Bantuan


1. Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) untuk penyelenggaraan program Pendidikan
Kesetaraan Paket B yang dialokasikan di Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan
dan Kesetaraan Ditjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebanyak .. orang masing-masing warga belajar sebesar Rp. 1.400.000,- (satu juta empat
ratus ribu rupiah) . Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan membuat kuota
BOP di pusat sebanyak .. orang, dan daerah (Kabupaten/kota) sebanyak orang. Apabila
kabupaten/kota yang sudah ditetapkan sesuai kuota yang ditentukan tidak dapat memenuhi
kuota sasaran atau bahkan kekurangan maka dapat dialihkan ke kabupaten/kota lain dan atau
dapat juga diusulkan ke pusat. Adapun data kuota kabupaten/kota terlampir.
2. Adapun acuan rincian penggunaan dana penyelenggaraan program Pendidikan Kesetaraan
Paket B, adalah sebagai berikut:

Komponen Proporsi
No. Rincian penggunaan dana/biaya, antara lain:
Pembiayaan Biaya
1. Alat dan Bahan Papan tulis, kapur/spidol, alat peraga pendidikan
Pembelajaran Alat tulis peserta didik 40%
Buku/modul pembelajaran
Alat dan bahan praktek keterampilan
2. Administrasi Panduan pelaksanaan
Pembelajaran Absensi WB dan tutor 10%
Penyusunan silabus dan RPP
Spanduk
3. Honor/Transport Honor/transport tutor dan narasumber teknis 40%
Honor/transport penyelenggara
4. Evaluasi Penilaian semester ganjil, semester genap, dan ujian 5%
Pembelajaran nasional
5. Pelaporan Menyusun, menggandakan, dan mengirimkan laporan 5%
BAB III
TATA CARA PENYALURAN BANTUAN PAKET B

A. Kriteria dan Persyaratan Penerima


1. Lembaga Penyelenggara
Lembaga penyelenggara program Pendidikan Kesetaraan Paket B adalah lembaga/organisasi
atau satuan pendidikan nonformal yang memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan
program Pendidikan Kesetaraan Paket B seperti: pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM),
sanggar kegiatan belajar (SKB), lembaga kursus dan pelatihan, kelompok belajar, rumah
pintar, dan satuan pendidikan nonformal sejenis lainnya yang yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Administratif:
1) memiliki legalitas, berupa akte notaris pendirian lembaga, dan/atau ijin operasional lembaga
dari instansi berwenang;
2) Diprioritaskagi SKB yang sudah menjadi Satuan Pendidikan
3) Diprioritaskan bagi lembaga kursus (LKP) yang sudah terakreditasi dan atau memiliki
penilaian kinerja minimal B
4) Diprioritaskan bagi LKP yang sudah memiliki nomor Induk Lembaga (NILEK)
5) Diprioritaskan memiliki nomor induk lembaga (NILEM) bagi PKBM
6) diprioritaskan bagi PKBM yang sudah terakreditasi (minimal berkinerja B)
7) memiliki rekening bank atas nama lembaga;
8) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga;
9) memperoleh rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
b. Substantif:
1) memiliki sekretariat lembaga dengan alamat yang jelas;
2) memiliki susunan pengurus yang dilengkapi dengan uraian tugas;
3) mampu menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran/pelatihan;
4) dapat menyediakan tutor/narasumber yang kompeten sesuai bidang studi atau mata pelajaran
yang dibelajarkan;
5) sanggup melaksanakan proses pembelajaran dan pelatihan bagi warga belajar sesuai standar
kompetensi yang ditentukan sampai dengan akhir program.
2. Sasaran Program (Warga Belajar)
Sasaran program Pendidikan Kesetaraan Paket B adalah warga negara Indonesia yang ingin
memperoleh pendidikan setara SMP/MTs, yaitu:
a. tamatan Paket A/SD/MI;
b. putus sekolah di SMP/MTs, dibuktikan dengan raport terakhir;
c. prioritas bagi anak usia sekolah;
d. bersedia mengikuti proses pembelajaran dan pelatihan sampai akhir program.
3. Kriteria Tutor dan Narasumber Teknis
Adapun kriteria tutor atau narasumber teknis adalah:
a. memiliki kualifikasi/kompetensi akademik sesuai bidang studi atau mata pelajaran yang
dibelajarkan;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. memiliki pengalaman dan kompetensi pembelajaran orang dewasa;
d. bersedia membelajarkan warga belajar sampai akhir program;
e. diprioritaskan bagi yang telah mengikuti pelatihan tutor pendidikan kesetaraan.
4. Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan program Pendidikan Kesetaraan Paket B
dan hasil yang ingin dicapai, lembaga penyelenggara program wajib menyediakan sarana
dan prasarana, yaitu:
a. ruangan untuk proses pembelajaran dan pelatihan beserta kelengkapannya;
b. alat dan bahan pembelajaran seperti: whiteboard/papan tulis, spidol/kapur, meja dan kursi
tutor, meja/kursi warga belajar, lemari buku, buku-buku pelajaran, dan lain-lain;
c. media pembelajaran dan pendukung lainnya.
5. Materi Pembelajaran dan Pelatihan (Struktur Kurikulum)
Untuk membekali pengetahuan, keterampilan, dan sikap warga belajar sebagai peserta
program Pendidikan Kesetaraan Paket B, penyelenggara program harus menyusun silabus
pembelajaran/pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi lulusan dan kompetensi dasar
setiap mata pelajaran yang ditentukan dalam setiap tahapan pembelajaran.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar
Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C, maka struktur kurikulum
program pendidikan kesetaraan Paket B merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban
belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata
pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK).
Beban belajar program pendidikan kesetaraan Paket B dinyatakan dalam satuan kredit
kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek
keterampilan, dan atau kegiatan mandiri.
SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta
didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan
pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih
kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan
kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui
pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara
proposional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam
pembelajaran, yaitu sama dengan 40 menit.
Adapun struktur sebaran mata pelajaran Program Pendidikan Kesetaraan Paket B, dapat
digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
No. Mata Pelajaran
Tingkatan 3 / Tingkatan 4 / Jumlah
Drajat Terampil Drajat
1 Terampil 2
Setara Kelas VII- Setara Kelas IX
VIII
1. Pendidikan Agama 4 2 6
2. Pendidikan Kewarganegaraan 4 2 6
3. Bahasa Indonesia 8 4 12
4. Bahasa Inggris 8 4 12
5. Matematika 8 4 12
6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 4 12
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8 4 12
8. Seni Budaya 4 2 6
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga 4 2 6
dan Kesehatan
10. Keterampilan Fungsional*) 4 2 6
11. Muatan Lokal**) 4 **) 2 **) 6 **)
12. Pengembangan Kepribadian 4 2 6
Profesional
Jumlah 68 34 102
Keterangan:
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib
maupun pilihan. SKK untuk substansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran
yang dimuati.

B. Prosedur Pengajuan Bantuan


1. Sosialisasi Program
Direktorat Bindik Akstra (Ditbindik Keaksaraan dan Kesetaraan) melakukan sosialisasi
program kepada dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, lembaga dan
organisasi masyarakat penyelenggara program pendidikan masyarakat. Sosialisasi dapat
dilakukan dengan cara: melakukan pertemuan, penyebarluasan petunjuk teknis, dan/atau
melalui website; www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas.
2. Pengajuan Proposal
Lembaga penyelenggara program yang ingin memperoleh bantuan (BOP), harus:
a. membuat proposal yang disusun sebagaimana contoh yang tertera dalam lampiran Petunjuk
Teknis ini.
b. Proposal yang telah disusun harus dilengkapi dengan persyaratan sebagaimana diuraikan
pada Bab II.
c. Proposal disampaikan kepada:
1) Untuk bantuan kuota pusat:
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat (Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan
dan Kesetaraan)
(u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha)
d.a. Pusat Pelayanan Satu Pintu (PPSP)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung A Lantai 1,
Jalan Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270.
Untuk bantuan kuota daerah (kabupaten/ kota):
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kota ... (Kabupaten Kota Dinas Pendidikan Setempat)
(u.p. Kepala Bidang yang menangani Pendidikan Kesetaraan)
d.a. Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota Setempat.
d. Proposal diterima paling lambat tanggal 31 Agustus 2017, proposal yang diterima setelah
tanggal tersebut, dapat diproses lebih lanjut apabila kuota dana bantuan masih tersedia.
e. Fotocopy proposal dikirim kepada dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan
kabupaten/kota setempat.
3. Penilaian Proposal
a. Penilaian oleh pusat:
1) Tim Penilai Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan melakukan penilaian
dua tahap yaitu administrasi dan substansi
2) Penilaian administrasi untuk memverifikasi kelengkapan dokumen proposal seperti: legalitas
/ijin operasional, surat rekomendasi, rekening bank, NPWP, dan daftar peserta didik.
Sedangkan penilaian substansi dilakukan untuk menililai substansi proposal. Apabila Tim
penilai masih meragukan tentang proposal yang dinilai layak, maka tim penilai dapat
melakukan verifikasi dan visitasi lapangan apabila diperlukan, untuk: (1) pengecekan
keabsahan dokumen yang disampaikan, (2) penilaian lapangan tentang kondisi lembaga
pengusul, (3) memperoleh masukan yang terkait dengan kegiatan dan pencapaian hasil, (4)
kelayakan sarana dan prasarana serta program kondisi di lapangan.
3) Tim Penilai menyusun berita acara hasil penilaian.
b. Penilaian oleh daerah (Kabupaten/ Kota):
1) Tim Penilai Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota melakukan penilaian dua tahap yaitu administrasi dan
substansi
2) Penilaian administrasi untuk memverifikasi kelengkapan dokumen proposal seperti: legalitas
/ijin operasional, surat rekomendasi, rekening bank, NPWP, dan daftar peserta didik.
Sedangkan penilaian substansi dilakukan untuk menililai substansi proposal.
3) Tim Penilai menyusun berita acara hasil penilaian. Penetapan kuota yang diterima oleh
lembaga harus berdasarkan kemampuan lembaga, jumlah pendidik yang dimiliki, dan data
warga belajar. Berita acara hasil penilaian dan daftar usulan (lampiran).
c. Tim Penilai proposal Pusat dan Daerah terdiri dari 3 unsur yaitu:
1) Unsur Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan/Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
2) Unsur organisasi PAUD DIKMAS
3) Unsur Tim akademisi dan atau Praktisi

C. Penetapan Penerima
Berdasarkan hasil penilaian proposal, verifikasi, dan atau daftar usulan nominasi penerima
bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota (khusus kuota Kabupaten/ Kota) Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan menetapkan lembaga penerima bantuan
dengan Surat Keputusan (SK). Fotocopy SK disampaikan kepada dinas pendidikan provinsi
dan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.

D. Penandatangan Perjanjian Kerjasama


Apabila kedua belah pihak telah sepakat untuk melakukan kerjasama penyelenggaraan
program pendidikan kesetaraan paket B, PPK Diktaralanjut selaku pihak pertama bersama
lembaga penerima bantuan program paket B melakukan penandatanganan kerjasama di atas
materai Rp. 6000 dan diberi stempel.

E. Prosedur Pencairan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan melakukan penyaluran bantuan
kepada lembaga/organisasi yang telah ditetapkan sebagai calon penyelenggara yang dananya
bersumber dari DIPA Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, sesuai
prosedur dan ketentuan atau peraturan perundang-undangan.
BAB IV
PELAPORAN DAN VERIVIKASI BANTUAN

A. Laporan Pelaksanaan Kegiatan


Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas penyelenggaraan program, maka
lembaga penyelenggara program sebagai penerima bantuan berkewajiban untuk membuat
laporan, yaitu:
1. Laporan Awal
Laporan memberitahukan telah menerima bantuan oleh lembaga penyelenggara program
setelah menerima bantuan dalam rekeningnya, dengan mengirimkan foto kopi bukti
penerimaan bantuan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.
2. Laporan Akhir
Laporan akhir disusun oleh lembaga penyelenggara program setelah kegiatan pembelajaran
dan pelatihan selesai dilaksanakan. Laporan akhir mencakup: 1) substansi pelaksanaan
program dan hasil-hasilnya yang dilengkapi dengan dokumentasi dan foto-foto kegiatan, serta
2) penggunaan dana bantuan yang diterima dan disertai bukti-bukti pemanfaatannya.
Laporan akhir disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan dan tembusan ke dinas pendidikan provinsi dan kab/kota setempat, paling lambat
2 minggu setelah selesainya pelaksanaan kegiatan.

B. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan


Laporan pertanggungjawaban bantuan merupakan laporan akhir yang dibuat setelah kegiatan
telah selesai dilaksanakan. Laporan ini memuat tentang:
1. Substansi pelaksanaan program dan hasil-hasilnya yang dilengkapi dengan dokumentasi dan
foto-foto kegiatan; dan
2. Penggunaan dana bantuan program yang diterima dan disertai rekapitulasi penggunaan dana.

Laporan akhir disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan


Kesetaraan dan ditembuskan ke dinas pendidikan provinsi dan kabupaten setempat dua
minggu setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

C. Verifikasi Laporan
Laporan akhir yang disampaikan oleh pengelola kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan atas pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan akan
diverifikasi baik secara bersama-sama dan/atau secara sendiri oleh Direktorat Pembinaan
Keaksaraan dan Kesetaraan, Dinas Pendidikan Provinsi setempat, dan Dinas Pendidikan
Kabupaten setempat.
Verifikasi atas laporan yang disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan dapat dilakukan di pusat dan/atau di daerah (di lembaga
penyelenggaraan kegiatan masing-masing).

BAB V
PENGENDALIAN MUTU
A. Indikator Keberhasilan
1. Minimal penguasaan pengetahuan dan keterampilan peserta didik mencapai 85%
2. Minimal pesera didik 65% dapat melanjukan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Kehadiran peserta didik dalam pembelajaran mencapai 75%
4. Lembaga penyelenggara program membuat laporan tepat pada waktunya.

B. Monev
Untuk menjamin mutu penyelenggaraan program dan hasil pelaksanaan program perlu
dilakukan monitoring dan supervisi secara bersama atau sendiri-sendiri oleh Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dan/atau Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.
Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan monitoring dan supervisi,
antara lain adalah:
1. kredibilitas lembaga penyelenggara program;
2. kesesuaian warga belajar atau sasaran program;
3. materi pembelajaran/pelatihan;
4. jadwal kegiatan dan alokasi waktu;
5. kompetensi tutor/narasumber;
6. proses pembelajaran/pelatihan;
7. tingkat kehadiran warga belajar;
8. penggunaan dana bantuan;
9. dokumen penyelenggaraan program.

C. Sanksi
Bagi lembaga penyelenggara program sebagai penerima bantuan yang tidak menyampaikan
laporan sampai dengan akhir tahun anggaran, dapat dikenakan sanksi berupa:
1. Mengembalikan bantuan yang telah diterima ke kas negara.
2. Tidak diperkenankan mengakses dana bantuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan pada tahun berikutnya.
3. Dapat diteruskan ke jalur hukum karena disinyalir melakukan penyelewengan.

Lampiran:
1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
2. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah (PMK No. 173 hal 28)
3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
4. Berita Acara Serah Terima
5. Contoh Perhitungan Pajak

Lampiran 1: Contoh Laporan Awal

LAPORAN AWAL

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Alamat Lembaga : ......................................................................
Nomor Telepon/HP/Fax : ......................................................................

dengan ini melaporkan dengan sesungguhnya, bahwa kami:


1. telah menerima dana bantuan operasional penyelenggaraan penyelenggaraan program
Pendidikan Kesetaraan Paket B tahun 2017 sebesar Rp. ......................,-
(..........................................), melalui transfer bank pada rekening lembaga nomor
.................................... atas nama ........................ pada tanggal ...........................
2. Dana dimaksud angka 1 tersebut di atas, akan kami gunakan sebagai biaya penyelenggaraan
kegiatan program Pendidikan Kesetaraan Paket B tahun 2017, sesuai perjanjian kerjasama
yang telah ditandatangani.
b. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan dan penggunaan dana kepada
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat (Direktorat Pembinaan Pendidikan Kesetaraan
dan Keaksaraan), setelah kegiatan selesai dilaksanakan, atau paling lambat tanggal 7
Desember 2017.

Demikian laporan awal ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

. 2017
Yang membuat melaporkan,

(...)
Contoh Laporan Perkembangan

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B
TAHUN 2017

A. SAMPUL LAPORAN:
Nama Program : ............................
Nama Lembaga : ............................
Alamat Lengkap : ............................
Nomor Telp/Fax/HP/Email : ............................
Bulan/Tahun Laporan : ............................

B. SISTEMATIKA LAPORAN:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
2) Dasar Pelaksanaan Kegiatan
3) Tujuan (Kegiatan dan Laporan)
II PELAKSANAAN KEGIATAN
1) Persiapan pelaksanaan kegiatan
2) Sasaran kegiatan (data dan informasi tentang warga belajar sebagai peserta program)
3) Tutor/tenaga ahli/pelatih/nara sumber yang mendukung pelaksanaan program
4) Sarana/tempat, fasilitas, alat dan bahan pembelajaran/pelatihan yang digunakan
5) Jadwal pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan
6) Langkah dan proses pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan
7) Rincian penggunaan dana
8) Dukungan yang diperoleh dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembelajaran dan
pelatihan
9) Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan
10) Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program, dan rencana tindaklanjut pembelajaran dan
pelatihan pasca kegiatan.
III KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI
IV PENUTUP

Contoh Laporan Akhir

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B
TAHUN 2017

C. SAMPUL LAPORAN:
Nama Program : ............................
Nama Lembaga : ............................
Alamat Lengkap : ............................
Nomor Telp/Fax/HP/Email : ............................
Bulan/Tahun Laporan : ............................

D. SISTEMATIKA LAPORAN:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
2) Dasar Pelaksanaan Kegiatan
3) Tujuan (Kegiatan dan Laporan)
II PELAKSANAAN KEGIATAN
1) Persiapan pelaksanaan kegiatan
2) Sasaran kegiatan (data dan informasi tentang warga belajar sebagai peserta program)
3) Tutor/tenaga ahli/pelatih/nara sumber yang mendukung pelaksanaan program
4) Sarana/tempat, fasilitas, alat dan bahan pembelajaran/pelatihan yang digunakan
5) Jadwal pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan
6) Langkah dan proses pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan
7) Rincian penggunaan dana
8) Dukungan yang diperoleh dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembelajaran dan
pelatihan
9) Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan
10) Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program, dan rencana tindaklanjut pembelajaran dan
pelatihan pasca kegiatan.
III KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI
IV PENUTUP
LAMPIRAN
1. Bukti/kuitansi pengeluaran dana, termasuk setoran pajak sesuai ketentuan yang berlaku
2. Foto dokumentasi pelaksanaan kegiatan
3. Dokumen pendukung lainnya yang diperlukan.

Lampiran 2. Format Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah


Lampiran 3. Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja
Lampiran 4. Format Berita Acara Serah Terima
Lampiran 5: Contoh Perhitungan Pajak

FORMAT CONTOH BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK


Nomor Jenis Pajak
No Tanggal Uraian PPh PPh Jumlah Ket.
Bukti Ppn PPh 23
21 22

Catatan:
1. Pajak Pembelian Barang Rp. 1 juta), dikenakan pajak: PPN sebesar 10%, dan PPh 22
sebesar 1,5%.
2. Pajak Honorarium (nilai berapapun), dikenakan pajak: PPh 21 sebesar ....% (sesuai status
kepegawaian yang bersangkutan).
3. Pajak Sewa Barang/Jasa (nilai berapapun), dikenakan pajak: PPN sebesar 10%, dan PPh 23
sebesar 2%.
4. Besarnya pajak yang harus dibayarkan, sebaiknya dikonsultasikan dengan Kantor Pajak
setempat.

......................... 2017
Mengetahui Dibuat Oleh:
Ketua Lembaga Bendahara

Anda mungkin juga menyukai