Anda di halaman 1dari 45

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

DANA BANTUAN PEMERINTAH PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK


UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PENDIDIKAN PROFESI DAN PEMBINAAN GURU
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 3


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 4
B. Dasar Hukum .................................................................................................................... 5
C. Tujuan Panduan ................................................................................................................ 6
D. Hasil Yang Diharapkan ..................................................................................................... 7
BAB II PELAKSANAAN BELANJA..................................................................................... 8
BAB III PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA .............................................................. 16
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 21

LAMPIRAN

Lampiran 1: Contoh Kuitansi Pembayaran Belanja Bahan (ATK/bahan cetakan/blanko


sertifikat/perlengkapan peserta/bahan habis pakai lainnya/konsumsi)................. 22
Lampiran 2: Contoh Kuitansi Pembelian Paket Data dan Komunikasi (1)............................... 23
Lampiran 3: Contoh Kuitansi Penerimaan Uang Pembelian Paket Data dan Komunikasi (2) .. 24
Lampiran 4: Contoh Kuitansi Pembayaran Paket Data dan Komunikasi (3) ............................ 25
Lampiran 5: Contoh Kuitansi Pembayaran Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan ................... 26
Lampiran 6: Contoh Kuitansi Pembayaran Honorarium Panitia/Moderator ............................ 27
Lampiran 7: Contoh Kuitansi Pembayaran Penyusunan Modul .............................................. 28
Lampiran 8: Contoh Kuitansi Pembayaran Honorarium Narasumber, Penceramah Diklat,
Pengajar dan Pakar/Praktisi/Profesional ............................................................. 29
Lampiran 9: Contoh Kuitansi Pembayaran Belanja Sewa (1) .................................................. 30
Lampiran 10: Contoh Kuitansi Pembayaran Belanja Sewa (2) ................................................ 31
Lampiran 11: Contoh Kuitansi Pembayaran Belanja Modal.................................................... 32
Lampiran 12: Contoh Kuitansi Perjalanan Narasumber, Fasilitator, Moderator, Peserta, dan
Panitia ............................................................................................................... 33
Lampiran 13: Contoh Daftar Pengeluaran Riil untuk kelengkapan Kuitansi Perjalanan Dinas. 34
Lampiran 14: Contoh Perjanjian Kontrak Sewa Tanah dan Bangunan .................................... 35
Lampiran 15: Contoh Perjanjian Kontrak Sewa Komputer/LCD/Mesin Fotokopi ................... 38
Lampiran 16: Contoh Perjanjian Kontrak Sewa Kendaraan .................................................... 40
Lampiran 17: Contoh Bukti Potong Pajak PPh 21 .................................................................. 42
Lampiran 18: Contoh Surat Setoran Pajak .............................................................................. 43
Lampiran 19: Contoh Pengisian e-billing untuk Pembayaran Pajak ........................................ 44
Lampiran 20: Contoh Pengisian e-billing untuk Pengembalian Sisa Dana .............................. 45

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 2


KATA PENGANTAR

Dalam rangka percepatan peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik untuk dapat memiliki
kompetensi abad 21, diperlukan sinergitas program peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang dilaksanakan antara Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. Sejalan
dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mengembangkan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang berorientasi pada proses dan hasil belajar
peserta didik melalui Program Organisasi Penggerak. Berdasarkan hasil verifikasi dokumen
administrasi, evaluasi teknis substantif proposal, dan verifikasi lapangan terhadap organisasi
kemasyarakatan yang mendaftar dalam Program Organisasi Penggerak, telah ditetapkan
organisasi kemasyarakatan yang memenuhi syarat sebagai penerima dana bantuan pemerintah
Program Organisasi Penggerak.

Organisasi kemasyarakatan yang lolos seleksi akan menerima dana bantuan dari Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pendidikan Profesi Dan Pembinaan
Guru Dan Tenaga Kependidikan untuk mengimplementasikan Peningkatan Kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar. Agar
dana Bantuan Pemerintah ini dapat digunakan secara baik dan benar untuk keperluan peningkatan
kompetensi pendidik yang berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik, maka perlu
disusun panduan Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Pemerintah dengan
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada Tim Penyusun dan
berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam menyelesaikan panduan ini.

Jakarta, 1 Juli 2021


Direktur Pendidikan Profesi dan
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan

Dr. Praptono, M.Ed


NIP 196905111994031002

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 3


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Secara umum Program Organisasi Penggerak (POP) bertujuan untuk meningkatkan


kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan melibatkan peran serta organisasi
kemasyarakatan (Ormas) bidang pendidikan yang berdampak pada peningkatan hasil
belajar peserta didik secara menyeluruh dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Hal
ini tentunya diperlukan sinergitas yang dilaksanakan antara Pemerintah dan organisasi
kemasyarakatan. Ormas yang berpartisipasi dalam POP telah memiliki praktik baik dalam
peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Arah kebijakan melalui POP
melibatkan berbagai pihak yang bergerak dan bersinergi dalam satu pola pikir yang sama
antara masyarakat, sekolah, dan pemangku kebijakan untuk menjadi ekosistem
pendidikan yang mendukung program Merdeka Belajar. Fokus pelaksanaan POP pada
penguatan literasi, numerasi, dan/atau penguatan karakter. Pendekatan dan metode yang
digunakan dalam pelaksanaan program peningkatan kompetesi pendidik dan tenaga
kependidikan tersebut ditentukan oleh masing-masing Ormas sesuai dengan desain
dan/atau hasil praktik baik yang sudah dilakukan.

Dalam melaksanakan POP, Ormas dapat menggunakan dana bantuan pemerintah dan/atau
biaya mandiri yang berasal dari Ormas atau pihak lainnya. Ormas yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD dan Pendidikan
Dasar menggunakan dana bantuan pemerintah yang telah diterima dari Direktorat
Pendidikan Profesi Dan Pembinaan Guru Dan Tenaga Kependidikan. Dana bantuan
pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2021
sampai dengan tahun 2023. Agar dana Bantuan Pemerintah dapat digunakan secara
efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, perlu adanya Panduan Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Dana Bantuan Pemerintah Program Organisasi Penggerak yang
merupakan penjabaran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK) Nomor 3554/B/HK.01.03/2021 tentang Petunjuk
Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah untuk Peningkatan Kompetensi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, sebagai acuan bagi Ormas dalam mengelola dana bantuan
pemerintah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 4


B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009;
5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana Telah
Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2008;
6. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan
Jasa Dan Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Barang Mewah Sebagaimana
Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 42 Tahun 2009;
7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
9. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran
dalam Rangka Pelaksanaan APBN sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam
Rangka Pelaksanaan APBN;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara
Pembayaran dan Penyetoran Pajak;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga;

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 5


14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara Pendaftaran
dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan dan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Pemotongan dan/atau Pemungutan,
Penyetoran, dan Pelaporan Pajak bagi Instansi Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2020, tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2021;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Permendikbud Nomor 44 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/KMK.03/2008, tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa
dan Kegiatan Orang Pribadi;
18. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
0518/B.B1/HK/2021 tentang Pedoman Program Organisasi Penggerak untuk
Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
19. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
3554/B/HK.01.03/2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah
untuk Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

C. Tujuan Panduan
Panduan ini disusun sebagai acuan bagi:
1. Organisasi kemasyarakatan pelaksana POP dalam mengelola dana bantuan
pemerintah untuk belanja dan penyusunan pertanggungjawaban belanja sehingga
tertib administrasi, efisien, transparan, dan akuntabel;
2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dalam melakukan pengendalian
pengelolaan dana bantuan pemerintah Program Organisasi Penggerak; dan
3. Pihak lain yang terkait sebagai bagian dari informasi pelaksanaan akuntabilitas
keuangan pemerintah.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 6


D. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari panduan ini adalah:
1. Terkelolanya dana bantuan pemerintah dan pertanggungjawaban belanja secara tertib
administrasi, efisien, transparan, dan akuntabel;
2. Terlaksananya pengendalian pengelolaan dana bantuan pemerintah untuk Peningkatan
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan; dan
3. Tersampaikannya informasi pelaksanaan akuntabilitas keuangan pemerintah pada
pihak lain yang terkait.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 7


BAB II
PELAKSANAAN BELANJA

Pelaksanaan Belanja Bantuan Pemerintah POP yang dilakukan oleh penerima bantuan diatur
dengan ketentuan sebagai berikut:

A. Belanja Bahan
Penggunaan belanja bahan, antara lain:
1. Belanja ATK, bahan cetakan, blanko sertifikat, perlengkapan peserta, dan bahan habis
pakai lainnya.
a. Pembelian kurang dari Rp5.000.000,00 tidak perlu dibubuhi meterai. Kuitansi
tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo
badan usaha.
b. Pembelian mulai dari Rp5.000.000,00 dibubuhi meterai Rp10.000,00. Kuitansi
tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo
badan usaha.
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 1.
2. Konsumsi/bahan makanan
a. Pembelian konsumsi/bahan makanan di rumah makan/restauran
i. Pembelian konsumsi/bahan makanan kurang dari Rp5.000.000,00 tidak
perlu dibubuhi meterai. Kuitansi tersebut disahkan dengan stempel badan
usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo badan usaha.
ii. Pembelian konsumsi/bahan makanan mulai dari Rp5.000.000,00 dibubuhi
meterai Rp10.000,00. Kuitansi tersebut disahkan dengan stempel badan
usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo badan usaha.
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 1.

b. Pembelian konsumsi/bahan makanan melalui Katering/Jasa Boga


i. Pembelian kurang dari Rp5.000.000,00 tidak perlu dibubuhi meterai.
Kuitansi tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau
kuitansi berlogo badan usaha;
ii. Pembelian mulai dari Rp5.000.000,00 dibubuhi meterai Rp10.000,00.
Kuitansi tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau
kuitansi berlogo badan usaha;
iii. Atas jasa katering/jasa boga dikenakan PPh pasal 23 sebesar 2% dari jumlah
bruto (apabila tidak memiliki NPWP tarif lebih tinggi 100%).
Berikut adalah contoh pembuatan kuitansi dan perhitungan pajak:
i. Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 1.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 8


ii. Contoh Perhitungan PPh Pasal 23:
Pembayaran jasa katering sebesar Rp1.000.000,00
PPh Pasal 23 = Rp1.000.000 x 2% = Rp20.000,00
Jika badan usaha/toko tidak memiliki NPWP maka PPh Pasal 23
= Rp1.000.000 x 4% = Rp40.000,00
Pajak tersebut disetorkan ke kas negara oleh Bendahara (pengelola
keuangan).

3. Biaya Paket Data dan Komunikasi


Pembelian paket data dan komunikasi harus dilampirkan bukti pembelian yang sah
berupa kuitansi atau dokumen pembelian lainnya. Kuitansi tersebut disahkan dengan
stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo badan usaha.
Jika paket data dan komunikasi diberikan dalam bentuk uang tunai dikarenakan
kondisi tertentu, maka dilampirkan bukti tanda terima atau bukti transfer bank atas
nama penerima manfaat atas paket data dan komunikasi.
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 2, 3, dan 4.

B. Belanja Honor Output Kegiatan


Penggunaan belanja honor output kegiatan, antara lain:
1. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan (Orang/Bulan - OB)
Dalam pembayaran honorarium perlu dilengkapi dengan berkas pendukung:
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Tim Pelaksanaan Kegiatan yang disahkan oleh
Pimpinan Ormas;
b. Kuitansi Pembayaran Honorarium;
c. Laporan kegiatan perbulan;
d. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21.
Pemungutan PPh Pasal 21 Bagi Non-PNS mengacu pada Penghitungan
Penghasilan Kena Pajak (PER 16 Tahun 2016) dengan tarif pajak PPh Pasal 17
dan jenis pajak PPh Pasal 21.
 Berkesinambungan (penghasilan hanya berasal dari 1 pemberi kerja dan
memiliki NPWP):
PPh 21 = 50% x (Penghasilan Bruto – PTKP Bulanan) x Tarif PPh Pasal 17
(5%).
 Tidak berkesinambungan (penghasilan berasal dari lebih dari 1 pemberi kerja
dan memiliki NPWP):
PPh 21 = 50% x Penghasilan Bruto x Tarif PPh Pasal 17 (5%).
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 5.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 9


2. Honorarium Panitia Kegiatan (Orang/Kegiatan – OK)
Dalam pembayaran honorarium perlu dilengkapi dengan berkas pendukung:
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Panitia Kegiatan disahkan oleh Pimpinan
Ormas;
b. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi bagi yang bekerja
pada suatu Lembaga/Ormas/Institusi;
c. Kuitansi Pembayaran Honorarium;
d. Daftar hadir;
e. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21.
Pemungutan PPh Pasal 21 Bagi Non-PNS mengacu pada Penghitungan
Penghasilan Kena Pajak (PER 16 Tahun 2016) dengan tarif pajak PPh Pasal 17
dan jenis pajak PPh Pasal 21 tidak berkesinambungan (penghasilan berasal dari
lebih dari 1 pemberi kerja dan memiliki NPWP):
PPh 21 = 50% x Penghasilan Bruto x Tarif PPh Pasal 17 (5%)
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 6.
C. Belanja Jasa Profesi
Penggunaan belanja jasa profesi. antara lain:
1. Honorarium Moderator
Dalam pembayaran honorarium perlu dilengkapi dengan berkas pendukung:
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Moderator disahkan oleh pimpinan ormas;
b. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi bagi yang bekerja
pada suatu Lembaga/Ormas/Institusi;
c. Kuitansi Pembayaran Honorarium;
d. Daftar hadir;
e. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21.
Pemungutan PPh Pasal 21 Bagi Non-PNS mengacu pada Penghitungan
Penghasilan Kena Pajak (PER 16 Tahun 2016) dengan tarif pajak PPh Pasal 17
dan jenis pajak PPh Pasal 21 tidak berkesinambungan (penghasilan berasal dari
lebih dari 1 pemberi kerja dan memiliki NPWP):
PPh 21 = 50% x Penghasilan Bruto x Tarif PPh Pasal 17 (5%).
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 6.
2. Honorarium Penyusunan Modul Diklat
Dalam pembayaran honorarium perlu dilengkapi dengan berkas pendukung:
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Penyusun Modul Diklat disahkan oleh
Pimpinan Ormas;

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 10


b. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi bagi yang bekerja
pada suatu Lembaga/Ormas/Institusi;
c. Kuitansi Pembayaran Honorarium;
d. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21.
Pemungutan PPh Pasal 21 Bagi Non-PNS mengacu pada Penghitungan
Penghasilan Kena Pajak (PER 16 Tahun 2016) dengan tarif pajak PPh Pasal 17
dan jenis pajak PPh Pasal 21 tidak berkesinambungan (penghasilan berasal dari
lebih dari 1 pemberi kerja dan memiliki NPWP):
PPh 21 = 50% x Penghasilan Bruto x Tarif PPh Pasal 17 (5%).
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 7.
3. Honorarium Narasumber, Penceramah Diklat, Pengajar, dan
Pakar/Praktisi/Profesional
Dalam pembayaran honorarium perlu dilengkapi dengan berkas pendukung:
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Narasumber, Pengajar, dan
Pakar/Praktisi/Profesional disahkan oleh Pimpinan Ormas;
b. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi bagi yang bekerja
pada suatu Lembaga/Ormas/Institusi;
c. Kuitansi Pembayaran Honorarium;
d. Daftar hadir;
e. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21.
Pemungutan PPh Pasal 21 Bagi Non-PNS mengacu pada Penghitungan
Penghasilan Kena Pajak (PER 16 Tahun 2016) dengan tarif pajak PPh Pasal 17
dan jenis pajak PPh Pasal 21 tidak berkesinambungan (penghasilan berasal dari
lebih dari 1 pemberi kerja dan memiliki NPWP):
PPh 21 = 50% x Penghasilan Bruto x Tarif PPh Pasal 17 (5%).
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 8.

D. Belanja Sewa
Pengunaan belanja sewa, antara lain:
1. Biaya Sewa ruang belajar/ kantor lapangan/ gedung pertemuan selain hotel
a. Sewa kurang dari Rp5.000.000,00 tidak perlu dibubuhi meterai.
a. Kuitansi sewa disahkan oleh pemilik ruang belajar/ kantor lapangan/ gedung
pertemuan, dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak. Contoh pembuatan Perjanjian
Kontrak tercantum dalam lampiran 14.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 11


b. Sewa mulai dari Rp5.000.000,00 dibubuhi meterai Rp10.000,00. Kuitansi sewa
disahkan oleh pemilik ruang belajar/ kantor lapangan/ gedung pertemuan,
dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak;
c. Sewa dikenakan PPh Pasal 4 ayat (2) 10% dan disetorkan ke kas negara.

Berikut adalah contoh pembuatan kuitansi dan perhitungan pajak:


a. Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 9 dan 10.
b. Contoh Perhitungan PPh Pasal 4 ayat (2):
Harga sewa gedung sebesar Rp6.000.000,00
PPh Pasal 4 ayat (2) = Rp6.000.000 x 10% = Rp600.000,00
Pajak tersebut disetorkan ke kas negara oleh Bendahara (pengelola keuangan).

2. Biaya Sewa Internet/ Lisensi aplikasi teleconference/video conference


a. Sewa internet:
i. kurang dari Rp5.000.000,00 tidak perlu dibubuhi meterai. Kuitansi sewa
internet tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau
kuitansi berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak;
ii. mulai dari Rp5.000.000,00 dibubuhi meterai Rp10.000,00. Kuitansi sewa
internet tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau
kuitansi berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak;
iii. Sewa dikenakan PPh Pasal 23 sebesar 2% dan disetorkan ke kas negara.

Berikut adalah contoh pembuatan kuitansi dan perhitungan pajak:


i. Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 9 dan 10.
ii. Contoh Perhitungan PPN dan PPh Pasal 23:
Harga sewa internet sebesar Rp6.600.000,00 termasuk PPN.
DPP = Rp6.600.000 x 100/110 = Rp6.000.000,00
PPh Pasal 23 = DPP X 2% = Rp6.000.000 x 2% = Rp120.000,00
Pajak tersebut disetorkan ke kas negara oleh Bendahara (pengelola
keuangan).
b. Lisensi aplikasi teleconference/video conference
Bukti pembelian lisensi aplikasi teleconference/video conference yang sah.

3. Biaya Sewa mesin fotokopi, sewa komputer/laptop, LCD


a. kurang dari Rp5.000.000,00 tidak perlu dibubuhi meterai. Kuitansi sewa mesin
fotokopi, sewa komputer/laptop, LCD tersebut disahkan dengan stempel badan
usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian
Kontrak. Contoh pembuatan Perjanjian Kontrak tercantum dalam lampiran 15;

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 12


b. mulai dari Rp5.000.000,00 dibubuhi meterai Rp10.000,00. Kuitansi sewa mesin
fotokopi, sewa komputer/laptop, LCD tersebut disahkan dengan stempel badan
usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian
Kontrak. Contoh pembuatan Perjanjian Kontrak tercantum dalam lampiran 15;
c. Sewa dikenakan PPh Pasal 23 sebesar 2% dan disetorkan ke kas negara.

Berikut adalah contoh pembuatan kuitansi dan perhitungan pajak:


a. Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 9 dan 10.
b. Contoh Perhitungan PPN dan PPh Pasal 23:
Harga sewa mesin fotokopi, sewa computer/laptop, LCD sebesar
Rp6.600.000,00 termasuk PPN
DPP = Rp6.600.000 x 100/110 = Rp6.000.000,-
PPh Pasal 23 = DPP X 2% = Rp6.000.000 x 2% = Rp120.000,00
Pajak tersebut disetorkan ke kas negara oleh Bendahara (pengelola keuangan).
4. Biaya Sewa Kendaraan
a. kurang dari Rp5.000.000,00 tidak perlu dibubuhi meterai. Kuitansi sewa
kendaraan tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi
berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak. Contoh pembuatan
Perjanjian Kontrak tercantum dalam lampiran 16;
b. mulai dari Rp5.000.000,00 dibubuhi meterai Rp10.000,00. Kuitansi sewa
kendaraan tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi
berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak. Contoh pembuatan
Perjanjian Kontrak tercantum dalam lampiran 16;
c. Sewa dikenakan PPh Pasal 23 sebesar 2% dan disetorkan ke kas negara.

Berikut adalah contoh pembuatan kuitansi dan perhitungan pajak:


a. Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 9 dan 10.
b. Contoh Perhitungan PPN dan PPh Pasal 23:
Menyewa kendaraan pada PT. A dengan harga sebesar Rp3.300.000 dan sudah
termasuk PPN.
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = Rp3.300.000.- x 100/110 = Rp3.000.000,00
PPN = DPP x 10% = Rp3.000.000,00 x 10% = Rp300.000,00
PPh Pasal 23 = DPP x 2% = Rp3.000.000,00 x 2% = Rp60.000,00
Pajak tersebut disetorkan ke kas negara oleh Bendahara (pengelola keuangan).

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 13


E. Belanja Modal Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Bahan Ajar/
Bahan Bacaan/ Alat Peraga, dan sejenisnya
a. Pembelian kurang dari Rp5.000.000,00 tidak perlu dibubuhi meterai. Kuitansi
tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo badan
usaha;
b. Pembelian mulai dari Rp5.000.000,00 dibubuhi meterai Rp10.000,00. Kuitansi
tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo badan
usaha;
Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 11.

F. Belanja Perjalanan Dinas


Belanja Perjalanan Dinas meliputi antara lain:
1. Biaya Transportasi Darat, Laut dan Udara
a. Surat Tugas disahkan Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi;
b. Bukti pengeluaran riil yang sah (tiket, boarding pass, dan bukti pembayaran
moda transportasi lainnya);
c. Daftar Pengeluaran Riil digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
menunjukkan bukti pengeluaran riil perjalanan pelaksanaan tugas,
ditandatangani oleh Pengelola Keuangan dan disetujui oleh Penanggung jawab
Kegiatan Bantuan Pemerintah. Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada
lampiran 13.
d. Pengeluaran transportasi darat yang tidak ada bukti kuitansi tidak dapat
dibayarkan melebihi standar biaya masukan.
e. Rincian Biaya Perjalanan Dinas ditandatangani oleh Pengelola Keuangan dan
disetujui oleh Penanggung jawab Kegiatan Bantuan Pemerintah. Contoh
pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 12.
2. Biaya Penginapan
Kuitansi/bukti pembayaran penginapan disahkan dengan stempel badan usaha/tempat
penginapan dan/atau kuitansi berlogo badan usaha.
3. Biaya Rapat/Pertemuan di Luar Kantor
a. Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor;
i. Kuitansi hotel/tempat pertemuan;
ii. Daftar hadir.
b. Uang harian Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor
i. Surat Keputusan (SK) Pelaksanaan Kegiatan disahkan oleh Pimpinan
Ormas;

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 14


ii. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi;
iii. Daftar hadir;
c. Daftar Pengeluaran Riil digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
menunjukkan bukti pengeluaran riil perjalanan pelaksanaan tugas,
ditandatangani oleh Pengelola Keuangan dan disetujui oleh Penanggung jawab
Kegiatan Bantuan Pemerintah. Contoh pembuatan kuitansi tercantum pada
lampiran 13.
f. Rincian Biaya Perjalanan Dinas ditandatangani oleh Pengelola Keuangan dan
disetujui oleh Penanggung jawab Kegiatan Bantuan Pemerintah. Contoh
pembuatan kuitansi tercantum pada lampiran 12.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 15


BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA

Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Pemerintah POP disusun memuat sekurang-


kurangnya sebagai berikut:

A. Belanja Bahan
Dokumen yang dilampirkan dalam pertanggungjawaban belanja bahan, antara lain:
1. Belanja ATK, bahan cetakan, blanko sertifikat, perlengkapan peserta, dan bahan habis
pakai lainnya.
a. Kuitansi yang telah disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi
berlogo badan usaha;
b. Bila ATK/barang dibagikan ke peserta atau nara sumber, dilampirkan tanda
terima ATK/barang yang ditandatangani oleh penerima.
2. Biaya Konsumsi/bahan makanan
a. Warung/Restoran/Toko (Pembelian Makanan/Minuman)
Kuitansi yang telah disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi
berlogo badan usaha;
b. Katering (Jasa boga)
i. Kuitansi yang telah disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau
kuitansi berlogo badan usaha;
ii. Bukti potong dan bukti setor ke kas negara PPh Pasal 23.
3. Biaya Paket Data dan Komunikasi
a. Kuitansi atau bukti pembelian yang sah. Kuitansi atau bukti pembelian tersebut
disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo badan
usaha;
b. Jika paket data dan komunikasi diberikan dalam bentuk uang tunai dikarenakan
kondisi tertentu, maka dilampiri bukti tanda terima atau bukti transfer bank atas
nama penerima manfaat atas paket data dan komunikasi.

B. Belanja Honor Output Kegiatan


Belanja Honor Output Kegiatan, antara lain:
1. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan (Orang/Bulan - OB)
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Tim Pelaksanan Kegiatan disahkan oleh
Pimpinan Ormas;

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 16


b. Kuitansi Pembayaran Honorarium yang yang ditandatangani oleh penerima,
Penanggung jawab Bantuan Pemerintah dan Bendahara;
c. Bukti potong dan bukti setor ke kas negara PPh Pasal 21.
2. Honorarium Panitia Kegiatan (Orang/Kegiatan - OK)
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Panitia Kegiatan disahkan oleh Pimpinan
Ormas;
b. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi bagi yang bekerja
pada suatu Lembaga/Ormas/Institusi;
c. Kuitansi Pembayaran Honorarium yang ditandatangani oleh penerima,
Penanggung jawab Bantuan Pemerintah dan Bendahara;
d. Daftar hadir;
e. Bukti potong dan bukti setor ke kas negara PPh Pasal 21;
f. Laporan kegiatan.

C. Belanja Jasa Profesi


Belanja Jasa Profesi, antara lain:
1. Honorarium Moderator
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Moderator disahkan oleh Pimpinan Ormas;
b. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi bagi yang bekerja
pada suatu Lembaga/Ormas/Institusi;
c. Kuitansi Pembayaran Honorarium yang ditandatangani oleh penerima,
Penanggung jawab Bantuan Pemerintah dan Bendahara;
d. Daftar hadir;
e. Bukti potong dan bukti setor ke kas negara PPh Pasal 21;
f. Notula Kegiatan, jika kegiatan dilakukan secara online disertai rekaman video
live menjadi moderator.
2. Honorarium Penyusunan Modul Diklat
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Penyusun Modul Diklat disahkan oleh
Pimpinan Ormas;
b. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi bagi yang bekerja
pada suatu Lembaga/Ormas/Institusi;
c. Kuitansi Pembayaran Honorarium yang ditandatangani oleh penerima,
Penanggung jawab Bantuan Pemerintah dan Bendahara;
d. Bukti potong dan bukti setor ke kas negara PPh Pasal 21;
e. Modul Diklat yang dihasilkan.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 17


3. Honorarium Narasumber, Penceramah Diklat, Pengajar dan
Pakar/Praktisi/Profesional
a. Surat Keputusan (SK) Penetapan Narasumber, Pengajar dan
Pakar/Praktisi/Profesional disahkan oleh Pimpinan Ormas;
b. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi bagi yang bekerja
pada suatu Lembaga/Ormas/Institusi;
c. Kuitansi Pembayaran Honorarium yang ditandatangani oleh penerima,
Penanggung jawab Bantuan Pemerintah dan Bendahara;
d. Bukti potong dan bukti setor ke kas negara PPh Pasal 21;
e. Daftar hadir;
f. Materi Nara Sumber, Jika kegiatan dilakukan secara online disertai rekaman
video live untuk melihat jumlah JP (Orang Jam/OJ) Nara Sumber.

D. Belanja Sewa
Belanja Sewa, antara lain:
1. Biaya Sewa ruang belajar/ kantor lapangan/ gedung pertemuan selain hotel
a. Kuitansi sewa disahkan oleh pemilik ruang belajar/ kantor lapangan/ gedung
pertemuan, dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak;
b. Bukti potong dan bukti setor PPh Pasal 4 ayat (2).

2. Biaya Sewa Internet/ Lisensi aplikasi teleconference/video conference


a. Sewa internet:
i. Kuitansi sewa internet tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko
dan/atau kuitansi berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian
Kontrak;
ii. Bukti potong dan bukti setor PPh Pasal 23.
b. Lisensi aplikasi teleconference/video conference:
Bukti pembelian lisensi aplikasi teleconference/video conference yang sah.
3. Biaya Sewa mesin fotokopi, sewa komputer/laptop, LCD
a. Kuitansi sewa internet tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko
dan/atau kuitansi berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak;
b. Bukti potong dan bukti setor PPh Pasal 23.
4. Biaya Sewa Kendaraan
a. Kuitansi sewa kendaraan tersebut disahkan dengan stempel badan usaha/toko
dan/atau kuitansi berlogo badan usaha, dilengkapi dengan Perjanjian Kontrak;
b. Bukti potong dan bukti setor PPh Pasal 23.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 18


E. Belanja Modal Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Bahan Ajar/
Bahan Bacaan/ Alat Peraga, dan sejenisnya
Kuitansi pembelian disahkan dengan stempel badan usaha/toko dan/atau kuitansi berlogo
badan usaha.

F. Belanja Perjalanan Dinas


Belanja Perjalanan Dinas, antara lain:
1. Biaya Transportasi Darat, Laut dan Udara
a. Surat tugas disahkan Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi;
b. Bukti pengeluaran riil yang sah (tiket, boarding pass dan bukti pembayaran moda
transportasi lainnya);
c. Daftar pengeluaran riil digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
menunjukkan bukti pengeluaran riil perjalanan pelaksanaan tugas,
ditandatangani oleh Pengelola Keuangan dan disetujui oleh Penanggung jawab
Kegiatan Bantuan Pemerintah;
d. Rincian biaya perjalanan dinas ditandatangani oleh pengelola keuangan dan
disetujui oleh penanggung jawab kegiatan bantuan pemerintah;
e. Laporan hasil pekerjaan perjalanan dinas.
2. Biaya Penginapan
Kuitansi/bukti pembayaran penginapan disahkan dengan stempel badan usaha/tempat
penginapan dan/atau kuitansi berlogo badan usaha.
3. Biaya Rapat/Pertemuan di Luar Kantor
a. Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor
i. Kuitansi hotel/tempat pertemuan;
ii. Daftar hadir.
b. Uang harian Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor
i. Surat Keputusan (SK) pelaksanaan kegiatan disahkan oleh Pimpinan Ormas;
ii. Surat Tugas disahkan oleh Pimpinan Lembaga/Ormas/Institusi;
iii. Daftar hadir;
iv. Daftar Pengeluaran Riil digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat
menunjukkan bukti pengeluaran riil perjalanan pelaksanaan tugas,
ditandatangani oleh pengelola keuangan dan disetujui oleh penanggung
jawab kegiatan bantuan pemerintah. Contoh format tercantum pada
lampiran 13.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 19


v. Rincian Biaya Perjalanan Dinas ditandatangani oleh pengelola keuangan dan
disetujui oleh penanggung jawab kegiatan bantuan pemerintah. Contoh
format tercantum pada lampiran 12.
vi. Laporan Kegiatan

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 20


BAB IV
PENUTUP

Panduan Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Pemerintah ini merupakan salah
satu acuan yang mengikat bagi Ormas pelaksana POP dalam melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan Pemerintah yang diterima. Ketentuan-
ketentuan yang tercantum pada panduan ini disusun untuk melengkapi dan memperjelas
ketentuan-ketentuan yang telah diatur pada Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah untuk Peningkatan
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 21


Lampiran 1: Contoh Kuitansi Pembayaran Belanja Bahan (ATK/bahan cetakan/blanko
sertifikat/perlengkapan peserta/bahan habis pakai lainnya/konsumsi)

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Pengadaan ATK/bahan cetakan/blanko sertifikat/perlengkapan peserta/ bahan
habis pakai lainnya/konsumsi dalam rangka Kegiatan
………………………………dengan perincian dalam faktur pajak terlampir.

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, CV/PT/PD……….,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 22


Lampiran 2: Contoh Kuitansi Pembelian Paket Data dan Komunikasi (1)

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Pembelian Paket Data dan Komunikasi dalam rangka Kegiatan
……………………………… dengan rincian penerima terlampir.

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, CV/PT/PD……….,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 23


Lampiran 3: Contoh Kuitansi Penerimaan Uang Pembelian Paket Data & Komunikasi (2)

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Uang Pembelian Paket Data dan Komunikasi dalam rangka Kegiatan
……………………………….

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, Yang Menerima,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 24


Lampiran 4: Contoh Kuitansi Pembayaran Paket Data dan Komunikasi (3)

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Biaya Paket Data dan Komunikasi dalam rangka Kegiatan
………………………………. dengan daftar terlampir (daftar transfer dari
bank).

Lunas dibayar tanggal:


Setuju dibayar: ……….,…, 20..
Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara,

……………… ………………

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 25


Lampiran 5: Contoh Kuitansi Pembayaran Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Honorarium Panitia kegiatan ……………………………………….

Dengan rincian penerimaan:


Honor 1 Bulan x Rp……….,00 = Rp ……………,00
PPh Ps.21 (….%) = Rp ……………,00
Jumlah diterima = Rp ……………,00

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, Yang Menerima,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 26


Lampiran 6: Contoh Kuitansi Pembayaran Honorarium Panitia/Moderator

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Honorarium Panitia kegiatan ……………………………………….

Dengan rincian penerimaan:


Honor 1 Keg x Rp……….,00 = Rp ……………,00
PPh Ps.21 (….%) = Rp ……………,00

Jumlah diterima = Rp ……………,00

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, Yang Menerima,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 27


Lampiran 7: Contoh Kuitansi Pembayaran Penyusunan Modul

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Honorarium Penyusunan Modul……………………………………….

Dengan rincian penerimaan:


Honor 1 Modul x Rp……….,00 = Rp ……………,00
PPh Ps.21 (….%) = Rp ……………,00

Jumlah diterima = Rp ……………,00

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, Yang Menerima,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 28


Lampiran 8: Contoh Kuitansi Pembayaran Honorarium Narasumber, Penceramah Diklat,
Pengajar dan Pakar/Praktisi/Profesional

KUITANSI

Sudah Terima dari : ……………(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…...,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …………… (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Honorarium ………. kegiatan ……………………………………….….

Dengan rincian penerimaan:


Honor …. Jam x Rp……….,00 = Rp ……………,00
PPh Ps.21 (….%) = Rp ……………,00

Jumlah diterima = Rp ……………,00

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, Yang Menerima,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 29


Lampiran 9: Contoh Kuitansi Pembayaran Belanja Sewa (1)

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Sewa ………. dalam rangka Kegiatan ……………. dengan perincian dalam
faktur pajak terlampir.

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, CV/PT/PD……….,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 30


Lampiran 10: Contoh Kuitansi Pembayaran Belanja Sewa (2)

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Sewa dalam rangka Kegiatan ……………. dengan perincian sebagai berikut:
No Jenis Barang Spesifikasi Biaya Sewa

Total Rp.…….
Nilai PPN Rp……..
Jumlah Rp…….

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, CV/PT/PD……….,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 31


Lampiran 11: Contoh Kuitansi Pembayaran Belanja Modal

KUITANSI

Sudah Terima dari : …………….(ditulis Jabatan dan Nama Ormas)


Jumlah : Rp…..,00 (ditulis dengan angka)
Banyak Uang : …….. (ditulis dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Pengadaan ………… dalam rangka Kegiatan …………………………
dengan perincian dalam faktur pajak terlampir.

Setuju dibayar: Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..


Penanggung jawab
Bantuan Pemerintah, Bendahara, CV/PT/PD……….,

……………… ……………… …………………..

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 32


Lampiran 12: Contoh Kuitansi Perjalanan Narasumber, Fasilitator, Moderator, Peserta, dan
Panitia

KUITANSI

Sudah Terima dari : ….......................(ditulis Jabatan dan Nama ormas)


Jumlah Uang : Rp....... (dengan angka)
Terbilang : ……… (dengan huruf)
Untuk Pembayaran : Biaya perjalanan dinas kegiatan
.....................................

RINCIAN PERHITUNGAN BIAYA PERJALANAN DINAS

NO PERINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN

1 Transportasi Darat PP
a. Dari tempat kedudukan ke
bandara/pelabuhan/stasiun
keberangkatan PP Rp ……... *) Darat
b. Dari bandara/pelabuhan/
stasiun tujuan ke lokasi
kegiatan PP Rp ………*) Darat
2
Tiket Pesawat Udara/Kapal
Laut/Kereta Api/Bus PP Rp ……...**)
3 Uang Harian
… hari x Rp…….,00 Rp ………
4 Uang Penginapan
… hari x Rp……,00 Rp ………..***)

JUMLAH
Rp …….

Lunas dibayar tanggal: ……….,…, 20..

Setuju dibayar:
Penanggung jawab Bantuan
Pemerintah, Bendahara Yang Menerima

……………. ……………. ……………..

Ket:

*) diisi bila menggunakan transportasi darat dalam kota.

**) diisi bila menggunakan transportasi udara / kapal laut / kereta api / bus antar provinsi /
kabupaten/kota.

***) diisi apabila jenis kegiatannya bukan paket meeting (halfday/fullday/fullboard).


PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 33
Lampiran 13: Contoh Daftar Pengeluaran Riil untuk kelengkapan Kuitansi Perjalanan Dinas

DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : …………………………………………………...……………………
NIP (jika ada) : …………………………………………………...……………………
Jabatan : …………………………………………………...……………………
dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Biaya transpor dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti
pengeluarannya, meliputi:

No Uraian Jumlah
1. Transport perjalanan *)

Asal – Bandara asal Rp………………

Bandara tujuan – Lokasi kegiatan Rp………………

Jumlah Rp……………
2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan Perjalanan
Dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia
untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Negara.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Menyetujui: ……….,…, 20..


Penanggung jawab Bantuan Pemerintah, Yang Menerima/Pelaksana Perjalanan,

……………………………… ………………………………

Keterangan:

*) Pengeluaran transportasi darat yang tidak ada bukti kuitansi tidak dapat dibayarkan melebihi standar
biaya masukan

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 34


Lampiran 14: Contoh Perjanjian Kontrak Sewa Tanah dan Bangunan

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : __________________________________
Tempat, Tanggal Lahir : __________________________________
Pekerjaan : __________________________________
Alamat : __________________________________
Nomor KTP/SIM : __________________________________
Telepon : __________________________________
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi/badan usaha yang selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA

Nama : __________________________________
Tempat, Tanggal Lahir : __________________________________
Pekerjaan : __________________________________
Alamat : __________________________________
Nomor KTP/SIM : __________________________________
Telepon : __________________________________
Dalam hal ini bertindak atas nama Yayasan/Perkumpulan/Ormas________ yang selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA setuju untuk menyewakan kepada PIHAK KEDUA tanah berikut bangunan
berlantai _____ yang terletak di alamat _________________________ dengan luas tanah
______________ meter persegi dan bangunan ____________ meter persegi dengan bukti dokumen
Pajak Bumi dan Bangunan. Selanjutnya kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian
sebagai berikut:

Pasal 1
Perjanjian kedua belah pihak ini berlaku sah untuk jangka waktu ______ hari/bulan, terhitung sejak
______/_____/_____ sampai dengan ______/_____/_____. PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA sepakat untuk menentukan harga kontrak atas tanah dan bangunan berikut tanah
pekarangannya tersebut di atas dengan nilai harga Rp. ________________ (terbilang
_______________ rupiah) untuk jangka waktu ____________ hari/bulan.
Pasal 2
PIHAK KEDUA telah memberikan uang muka sebagai tanda jadi sewa sebesar ____% (____________
persen) atau sejumlah Rp ________ (terbilang ____________ rupiah) pada hari ________,
[tanggal/bulan/tahun] dan sisa pembayaran sejumlah Rp ______________ (terbilang
_______________ rupiah) akan dibayarkan pada waktu penandatanganan Surat Perjanjian ini.
Pasal 3
1. PIHAK PERTAMA selaku pemilik sah tanah dan bangunan di alamat ____________________
menjamin bahwa hak tanah dan bangunan berikut semua fasilitas yang terdapat di dalamnya adalah hak
milik sahnya dan bebas dari semua tuntutan hukum dan persoalan-persoalan yang dapat
mengganggu PIHAK KEDUA atas pemakaiannya dalam jangka waktu berlakunya surat perjanjian ini.
2. Semua kerugian yang timbul akibat kelalaian PIHAK PERTAMA dalam memenuhi kewajibannya
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

Pasal 4
Sebelum jangka waktu kontrak seperti yang tertulis pada pasal satu Surat Perjanjian ini
berakhir, PIHAK PERTAMA tidak dibenarkan meminta PIHAK KEDUA untuk mengakhiri jangka
waktu kontrak dan menyerahkan kembali tanah dan bangunan tersebut kepada PIHAK
PERTAMA kecuali telah disepakati oleh kedua belah pihak.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 35


Pasal 5
Selama jangka waktu berlakunya Surat Perjanjian ini, PIHAK KEDUA sama sekali tidak dibenarkan
untuk mengalihkan hak atau mengontrakkan kembali kepada PIHAK KETIGA dengan dalih atau
alasan apa pun juga tanpa izin dan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 6
1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab seluruhnya akibat kerusakan maupun kerugian yang
disebabkan oleh kesalahan struktur dari bangunan tersebut. Yang dimaksud dengan struktur adalah
sistem konstruksi bangunan yang menunjang bangunan, seperti: pondasi, balok, kolom, lantai dan
dinding.
2. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan mengubah struktur dan instalasi dari bangunan tersebut tanpa
izin dan persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas kerusakan struktur sebagai akibat dari pemakaian.
4. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab atau dibebaskan dari segala ganti rugi atau tuntutan
dari PIHAK PERTAMA yang terjadi akibat kerusakan pada bangunan yang diakibatkan oleh force
majeure. Yang dimaksud dengan force majeure adalah hal-hal yang disebabkan oleh faktor luar yang
tidak dapat diatasi maupun dihindari, contohnya: banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, angin topan,
kebakaran, huru-hara, kerusuhan, pemberontakan dan perang.

Pasal 7
Dalam perjanjian sewa-menyewa ini sudah termasuk hak bagi PIHAK KEDUA untuk menggunakan
semua fasilitas yang telah terpasang sebelumnya pada tanah dan bangunan yang disewa. Fasilitas-
fasilitas tersebut yaitu:
1. Listrik,
2. Saluran nomor telepon,
3. Saluran air dari PDAM,
4. Dst.
Untuk membayar semua tagihan-tagihan atau rekening-rekening serta biaya-biaya lainnya atas
penggunaan semua fasilitas tersebut. Segala kerugian yang timbul akibat kelalaian PIHAK
KEDUA dalam memenuhi kewajibannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal 8
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas berlakunya peraturan-peraturan Pemerintah yang
menyangkut pelaksanaan perjanjian ini, seperti: Pajak Sewa, Iuran Retribusi Daerah (IREDA), dan
lainnya.

Pasal 9
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan ketentraman lingkungan.

Pasal 10
Setelah berakhir jangka waktu kontrak sesuai dengan pasal satu Surat Perjanjian ini, PIHAK
KEDUA diharuskan segera mengosongkan tanah dan bangunan serta menyerahkannya kembali
kepada PIHAK PERTAMA serta telah memenuhi kewajibannya sesuai dengan pasal tujuh dan delapan
dari Surat Perjanjian ini.

Pasal 11
Apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bermaksud melanjutkan perjanjian kontrak, maka
masing-masing pihak harus memberitahukan terlebih dahulu minimal _________________ sebelum
waktu kontrak berakhir.

Pasal 12
PIHAK KEDUA mendapat prioritas pertama dari PIHAK PERTAMA untuk memperpanjang masa
penyewaan berikutnya sebelum PIHAK PERTAMA menawarkan kepada calon-calon penyewa
lainnya.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 36


Pasal 13
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk menempuh jalur musyawarah dan
mufakat untuk menyelesaikan hal-hal atau perselisihan yang mungkin timbul sehubungan dengan Surat
Perjanjian ini. Apabila jalan musyawarah dianggap tidak berhasil untuk mendapatkan penyelesaian
yang melegakan kedua belah pihak, kedua belah pihak bersepakat untuk menempuh upaya hukum
dengan memilih domisili pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang beralamat di
_____________________________________.
Surat Perjanjian ini dibuat oleh kedua belah pihak dengan dasar akal sehat dan pikiran sehat tanpa
adanya paksaan maupun tekanan dari pihak-pihak manapun.

Surat Perjanjian ini ditandatangani di kota ________________ pada hari ______/____/_______ dan
berlaku mulai tanggal tersebut sampai dengan ______/_______/__________.

PIHAK PERTAMA ( _________________ ) PIHAKKEDUA ( _________________ )

Saksi-saksi:

SAKSI PERTAMA ( _________________ ) SAKSI KEDUA ( _________________ )

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 37


Lampiran 15: Contoh Perjanjian Kontrak Sewa Komputer/LCD/Mesin Fotokopi

SURAT PERJANJIAN KONTRAK


TENTANG SEWA ……………………..

(NAMA YAYASAN/ORMAS…………………..)
DENGAN
CV/PT/……………………………….

Pada hari ini …………………. tanggal ………..bulan ………tahun……… bertempat di ………. yang
bertandatangan di bawah ini:
Nama : __________________________________
Pekerjaan : __________________________________
Alamat : __________________________________
Nomor KTP/SIM : __________________________________
Telepon : __________________________________
Tujuan Sewa : Kegiatan ___________________________
Pemakaian : mulai tanggal ________sampai dengan ______ (selama_____)
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Yayasan/Perkumpulan/Ormas ………………. sebagai
PIHAK PERTAMA,
Nama : __________________________________
Nama Perusahaan : __________________________________
Alamat Perusahaan : __________________________________
Telepon : __________________________________
Dalam hal ini bertindak sebagai PIHAK KEDUA,

Kedua belah Pihak bersepakat mengadakan perjanjian Sewa ………. untuk kegiatan …….. dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Perjanjian kerja sama ini mengenai Sewa ……………………….. selama ……….. dengan rincian biaya
sebesar Rp……….. dan sudah termasuk pajak dengan spesifikasi ……… yang disewa sebagai berikut:
 ………….
 …………..

Pasal 2
PIHAK PERTAMA akan menanggung biaya sewa ……… sesuai dengan anggaran yang tersedia.

Pasal 3
PIHAK KEDUA menyerahkan ………… kepada PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik untuk
digunakan pada kegiatan………………….

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 38


Demikian perjanjian kontrak sewa ini dibuat rangkap 2(dua) masing-masing bermeterai.

……….,…, 20..

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

……………………………. ……………………………

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 39


Lampiran 16: Contoh Perjanjian Kontrak Sewa Kendaraan

SURAT PERJANJIAN SEWA KENDARAAN

Pada hari ini ___________________ telah dibuat dan ditandatangani perjanjian sewa oleh dan antara
para pihak sebagai berikut:
Nama : __________________________________
Instansi : __________________________________
Alamat : __________________________________
Nomor Identitas (KTP/SIM) : __________________________________
Telepon : __________________________________
Tujuan Sewa : Kegiatan ___________________________
Pemakaian : mulai tanggal ________sampai dengan ______ (selama_____)
Sebagai pihak penyewa, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : __________________________________
Nama Perusahaan : __________________________________
Alamat Perusahaan : __________________________________
Telepon : __________________________________
Sebagai pihak yang menyewakan, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA,
MENGINGAT:
Bahwa PIHAK PERTAMA menyewa kendaraan dengan ciri-ciri:
Tipe/Merk Kendaraan :___________________________
Nomor Polisi :___________________________
Maka, berkenaan dengan keterangan-keterangan tersebut di atas, kedua belah pihak sepakat untuk
mengadakan Perjanjian Sewa Kendaraan (selanjutnya disebut “Perjanjian”).
Dengan ini PIHAK PERTAMA menyatakan bahwa:
1. Bersedia membayar lunas biaya tersebut di atas paling lambat pada saat menerima kunci.
2. Apabila pemakaian melebihi jangka waktu sewa, maka dikenakan biaya tambahan sesuai tarif
dan dibayarkan pada saat pengembalian kunci;
3. Bersedia merawat, menjaga, serta memanfaatkan dengan baik kendaraan yang disewa;
4. Tidak menggunakan kendaraan untuk yang melanggar hukum seperti membawa narkoba,
buronan, teroris, barang curian, merampok, dsb;
5. Jika terjadi kecelakaan pada saat masa sewa, maka PIHAK PERTAMA tidak akan menuntut
tentang asuransi pengemudi dan penumpang;
6. Pada saat pengembalian kendaraan, kondisi kendaraan dan bahan bakar sama pada posisi awal
pemakaian, dan apabila tidak sesuai, maka tanggung jawab tersebut dibebankan kepada
penyewa.
Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 40


Check list serah terima kendaraan:

Kelengkapan Sebelum Sewa Sesudah Sewa


Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
Kunci Kontak
STNK
Ban Serep
Dongkrak
Kunci Roda
AC
Tape
Bensin Liter Liter
Kilometer KM KM
Jam Keluar WIB Kembali WIb
………………………….,…, 20..

Pihak Pertama Pihak Kedua

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 41


Lampiran 17: Contoh Bukti Potong Pajak PPh 21

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 42


Lampiran 18: Contoh Surat Setoran Pajak

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 43


Lampiran 19: Contoh Pengisian e-billing untuk Pembayaran Pajak

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 44


Lampiran 20: Contoh Pengisian e-billing untuk Pengembalian Sisa Dana

PANDUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH POP | 45

Anda mungkin juga menyukai