Anda di halaman 1dari 5

STATUS PASIEN ANESTESI

I. Resume
Seorang laki-laki, umur 63 tahun dengan riwayat susah buang air kecil, nyeri dan merasa kurang puas bila buang air
kecil dengan suspect BPH dan mempunyai penyakit penyerta berupa asma bronchial yang menjalani operasi dengan
anestesi umum.

II. Data Umum


Nama : Asep S.

Umur : 63 tahun.

Berat badan : 65 kg.

Pekerjaan : PNS.

Alamat : Gang Loji, Garut Kota.

No CM : 978893.

Masuk RSU : 26 Januari 2007.

Tanggal operasi : 29 Januari 2007.

Diagnosis pra-bedah : BPH.

Jenis pembedahan : open prostatektomi.

Ahli bedah : dr Hadiyana S, SpB.

Asisten bedah : dr Agnes.

Ahli anestesi : dr Hayati Usman, SpAn.

Asisten anestesi : Bpk Didin.

III. Pemeriksaan Pra-anestesi


Anamnesa
Pasien mengeluh susah buang air kecil, nyeri dan menetes selama satu bulan yang lalu. Pasien juga merasa kurang
puas bila buang air kecil, dan sering terbangun pada malam hari.
Pasien mempunyai riwayat asma tapi tidak dalam serangan, akan tetapi setiap ada serangan pasien memeriksakan
ke dokter dan diberi terapi aminofilin dan terasma.
Pasien mempunyai riwayat alergi sehingga jika terkena debu atau asap, pasien mengeluh sering bersin-bersin.
Pasien mempunyai riwayat anestesi sebelumnya. Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : kompos mentis

Keadaan umum : gizi cukup

Tekanan darah : 150/ 80 mmHg

Nadi : 84 x/ menit

Napas : 20 x/ menit
Suhu : afebris

Kepala : konjuntiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, JVP tidak meningkat

Toraks : bentuk dan gerak simetris, dinding toraks tidak teraba massa atau tumor, sonor pada kedua lapangan paru,
wheezing -/-, ronki -/-

Abdomen : dinding abdomen datar simetris dan lembut, hepar dan lien tidak teraba, timpani pada 4 regio abdomen,
bising usus +

Ekstremitas : tidak ada edema dan kelainan

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

Hb : 13,3 gr/ dl

Leukosit : 7500/ mm3


Trombosit : 220.000/ mm3
Ht : 38,6%

Gula darah sewaktu : 88 mg/ dl

Ureum : 39 mg/ dl

Creatinin : 1,21 mg/ dl

SGOT : 34 / lt

SGPT : 44 / lt

Foto rontgen toraks tidak ada kelainan.

Konsul dari bagian penyakit dalam :

Diagnosis asma bronchial + insufisiensi hati ringan

Tindakan operasi dengan NU cukup baik

Instruksi : combivent 1 ampul

Nebulizer 15 menit pre op

Aminofilin 2 x 100

Histrin

Terasma 2 x

Konsul dengan anestesi :

Puasa 6 jam pre op.

Pre medikasi : valium tab 5 mg po 2 jam pre op diminum dengan air 2 sendok makan.

Evaluasi akhir di OK.


Kesimpulan
Pasien 63 tahun dengan diagnosis BPH dan asma bronchial dengan status ASA III elektif.

Prosedur Anestesi
Metode : Narkose Umum
Persiapan Anestesi
Persiapan Alat
S = scope : stetoskop dan laringoskop

T = tube : pipa trakea ukuran 34 spiral balon

A = airway : pipa mulut-faring (guedel, orotrakeal airway) atau mayo

T = tape : plester

I = introducer : mandrin/ stilet

C = conector : penyambung antara pipa dan peralatan anesthesia

S = suction : penyedot lender, ludah dengan kanula suctionnya

Tensimeter dan monitor EKG

Tabung gas O2 dan NO2 terisi dan buka


Spuit kosong

Persiapan Obat
Sulfas Atropin 2-3 ampul

Propofol 1 ampul

Tracrium 1 ampul

Petidin 1 ampul

Tradosik 1 ampul

Premedikasi : Sulfas Atropin (SA) 0,25 mg iv


Induksi Anestesi
Obat yang digunakan : propofol 100 mg ( dosis 2-4 mg/ kgBB)

Tracrium 30 mg (dosis 0,5-0,6 mg/ kgBB)

Petidin 50 mg (dosis 1-2 mg/ kgBB)

Intubasi : dengan ETT no 34 spiral balon per oral

Rumatan : NO2 + O2 (1:1) + halotan 3 vol %


Tracrium 10 mg

Respirasi : controlled, tehnik closed, ventilasi volume controlled

Posisi : terlentang

Monitoring
Tekanan darah : 120/80 mmHg 150/80 mmHg

Nadi : 84 100 x/ menit

Respirasi : 16 20 x/ menit

Pemberian cairan ringer laktat : 8 kolf (@ kolf = 500 cc)

Keadaan Pasca Operasi


Pasien diobservasi di ruang pemulihan masuk jam 17:45 WIB dalam keadaan belum sadar, nadi 80x/ menit, tekanan
darah 140/80 mmHg, suhu 36C, pernapasan baik, kesan baik. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang Topaz dalam
keadaan kompos mentis untuk monitoring lebih lanjut dan terapi pemberian cairan serta terapi obat-obatan.

Instruksi dari dokter bedah. Post open prostatektomi ai retensio uri ec BPH, observasi tekanan darah, nadi, respirasi,
suhu. Puasa sampai bising usus +, infuse RL:dextrose = 2:1 20 tetes/ menit, cek ulang laboratorium lengkap,
kaltrofen 21.

Penatalaksanaan Anestesi pada Penderita BPH dengan Penyakit Penyerta


Asma Bronkial dan Usia Tua
I. Penatalaksanaan Anestesia pada Usia Tua
Usia tua menyebabkan beberapa organ mengalami banyak perubahan. Penurunan elastisitas dari pembuluh darah
menyebabkan hipertensi sistolik. Aktivitas parasimpatik meningkat sedangkan aktivitas simpatik menurun.
Penurunan ventilasi menyebabkan hiperkarbi dan hipoksia. Refleks saluran nafas kurang aktif. Penurunan filtrasi
glomerolus dan reabsorpsi tubulus. Penurunan fungsi ginjal yang mengganggu keseimbangan air dan elektrolit.
Penurunan fungsi hati dalam mengeliminasi obat. Penurunan basal metabolic rate 1% tiap tahunnya setelah umur 30
tahun. Penurunan kebutuhan untuk anestetik.

Evaluasi pre-operativ pada pasien usia lanjut antara lain harus diteliti disfungsi organ yang berhubungan dengan usia
tua. Penyakit penyerta yang sering berhubungan dengan usia tua misalnya hipertensi, gagal jantung kongestif,
penyakit paru obstruktif, diabetes mellitus, arthritis, spondilosis servikal. Terapi obat-obatan sebelumnya dan
kemungkinan interaksinya juga harus dipikirkan. Selain hal-hal tersebut dilihat pula gigi yang copot ada berapa.
Oleh karena itu evaluasi dan persiapan penderita sebelum pembedahan harus dilakukan secara hati-hati, terutama
diarahkan pada pemeriksaan kardiologi, pulmonologi, nefrologi, neurology untuk mengetahui pengobatan apa yang
pernah atau sedang diberikan pada penderita.

Campuran obat-obat diberikan untuk premedikasi dengan maksud mengurangi rasa sakit dan takut, memperlancar
masa induksi, mengurangi sekresi jalan napas. Umumnya dosis yang diperlukan lebih kecil karena metabolismenya
menurun dan kadang-kadang adanya depresi mental. Beberapa obat tertentu harus kita berikan secara lebih hati-hati
karena ada yang menimbulkan reaksi idiosinkrasi sehingga terjadi kegelisahan dan delirium, kalau diazepam 5 mg
sudah memberikan efek hipnotik yang lama.

Usia tua bukan merupakan kontraindikasi untuk anesthesia. Suatu kenyataan bahwa tindakan anesthesia sering
memerlukan ventilasi mekanik, sirkulasi yang memanjang pada orang tua memerlukan obat intravena dosis kecil
dan pengawasan perubahan faal yang lebih teliti. Sering pula efek spasme laring dan rangsangan endotrakeal
memberikan efek hipotermi. Untuk mencegah pengaruh tersebut, anestesi harus dibatasi agar jangan terlalu lama
mempengaruhi organ tubuh. Macam obat yang dipakai harus dipilih, obat mana yang tidak terlalu mengganggu faal
organ tertentu sesuai dengan kelainan sistim yang didapat. Ketamin dipakai hati-hati karena memberi efek
simpatomimetik, kurare dapat memberikan efek pelepasan histamine dan hipotensi berat karena blockade ganglion.
Prostigmin dapat memberikan bradikardia yang berat. Oleh karena itu pada saat melakukan anestesi harus di
monitoring sesering mungkin. Intubasi mungkin sulit dilakukan pada pasien dengan spondilosis servikal dan sudah
kehilangan giginya.

Pasien usia tua yang mengalami anestesi, pada saat post operasi harus tetap dijaga oksigenasinya dan monitoring
tetap terus dilanjutkan, terapi obat untuk penyakit penyerta juga harus dilanjutkan, demensia juga kadang terjadi jika
berada di lingkungan yang kurang dikenalnya seperti misalnya di rumah sakit. Oleh karena itu pasca operasi juga
harus dilakukan monitoring yang ketat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Ambliopia
    Referat Ambliopia
    Dokumen27 halaman
    Referat Ambliopia
    Langen Mafela
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen15 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • BAB I RP
    BAB I RP
    Dokumen9 halaman
    BAB I RP
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen7 halaman
    Laporan Kasus
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Indo
    Jurnal Indo
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Indo
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Logbook Anestesi 2
    Logbook Anestesi 2
    Dokumen2 halaman
    Logbook Anestesi 2
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Tytydetr
    Tytydetr
    Dokumen1 halaman
    Tytydetr
    Grace KwAn
    Belum ada peringkat
  • Bab 1,2,3
    Bab 1,2,3
    Dokumen14 halaman
    Bab 1,2,3
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen17 halaman
    Meningitis
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen17 halaman
    Kejang Demam
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Cardiac Output
    Cardiac Output
    Dokumen9 halaman
    Cardiac Output
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Referat THT
    Referat THT
    Dokumen21 halaman
    Referat THT
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen17 halaman
    Kejang Demam
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Laring
    Infeksi Laring
    Dokumen16 halaman
    Infeksi Laring
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen17 halaman
    Meningitis
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Malaria Serebral: Referat
    Malaria Serebral: Referat
    Dokumen21 halaman
    Malaria Serebral: Referat
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kasus SM
    Kasus SM
    Dokumen8 halaman
    Kasus SM
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Ppthematomsubgalel
    Ppthematomsubgalel
    Dokumen22 halaman
    Ppthematomsubgalel
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Obgyn
    Status Pasien Obgyn
    Dokumen16 halaman
    Status Pasien Obgyn
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Obgyn 1
    Jurnal Obgyn 1
    Dokumen14 halaman
    Jurnal Obgyn 1
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Malaria Cerebral
    Malaria Cerebral
    Dokumen19 halaman
    Malaria Cerebral
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Refarat Ten
    Refarat Ten
    Dokumen23 halaman
    Refarat Ten
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Sanitasi Dan Air Bersih
    Sanitasi Dan Air Bersih
    Dokumen45 halaman
    Sanitasi Dan Air Bersih
    Aditya Cipta Kusuma
    100% (1)
  • Bab 1,2,3
    Bab 1,2,3
    Dokumen14 halaman
    Bab 1,2,3
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Salaman Dokter
    Salaman Dokter
    Dokumen8 halaman
    Salaman Dokter
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Anamnesis Psikiatri
    Anamnesis Psikiatri
    Dokumen12 halaman
    Anamnesis Psikiatri
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Sanitasi Dan Air Bersih
    Sanitasi Dan Air Bersih
    Dokumen45 halaman
    Sanitasi Dan Air Bersih
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Pengetahuan Dasar Bedah Minor
    Pengetahuan Dasar Bedah Minor
    Dokumen7 halaman
    Pengetahuan Dasar Bedah Minor
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Format Pemeriksaan Fisik
    Format Pemeriksaan Fisik
    Dokumen25 halaman
    Format Pemeriksaan Fisik
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat