*SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai,**
SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, RSU Haji Medan, ***SMF Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin,RSUP H. Adam Malik Medan, Indonesia
Pendahuluan :
Laporan Kasus:
Pada pemeriksaan fisik didapat keadaan umum baik, tekanan darah 120/80
mmHg, frekuensi nadi 80x/menit , frekuensi pernafasan 20x/menit, suhu tubuh
afebris. Pada pemeriksaan dermatologis dijumpai luka ukuran kurang lebih 35 cm
x 13 cm yang mudah berdarah, krusta, papul, squama, keloid, likenfikasi, dan
erosi pada region cruris dextra. Diagnosa banding pada kasus ini adalah
Stenotrophomonas maltophilia, infeksi nosokomial, bakterimia. Hasil
pemeriksaan laboratorium rutin ditemukan leukositosis, shift to the left. Pada hasil
pemeriksaan sitologi/FNAB ditemukan :
1. Makroskopis :
Dilakukan scrapping / kerokan dan biopsi aspirasi jarum halus pada
tungkai kanan bawah, aspirasi berupa secret kecokelatan bercampur darah
dengan volume sekitar.
2. Mikroskopis :
Sediaan smear, dengan populasi sel hiposeluler, terdiri dari banyak sebaran
sel sel radang PMN, limfosit, makrofag dan serat serat fibrin. Tampak
juga sebaran sel sel skuamous matur dan kelompok sel sel, spindle
ujung runcing dan tumpul, dengan latar massa amorf basofilik, latar
belakang smear terdiri dari massa fibrin, nekrotik, dan sel sel darah lisis,
tidak tampak tanda malignasi pada sediaan ini.
3. Kesimpulan : - C2 Benign smear
Stenotrophomonas maltophilia.
Pada hasil pemeriksaan jamur mikroskopis bahan kerokan kulit ditemukan spora.
Pola intermediet : -
Pola resisten : -
Gambar. 1 Sebelum Pemberian Antimikroba
S. maltophilia merupakan organisme air yang dapat hidup lama dicairan yang
sering dipergunakan di rumah sakit seperti cairan handrub, tap water, sekresi
pasien.3