PENDAHULUAN
hampir 170 juta orang tiap tahunnya di hampir 103 negara endemis. Angka
ditular-kan oleh nyamuk anopheles betina dan sudah dikenal sejak 3000 tahun
yang lalu. Ada empat jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria
1
2
ganas, sehingga menyebabkan malaria berat dan menimbulkan lebih dari dua
belum dilaporkan. P.falciparum terdiri dari sekitar 5300 gen dan 211 gen di
spesifik maupun non spesifik, imunitas humoral maupun seluler yang timbul
secara alami maupun di dapat sebagai akibat infeksi. Sejak permulaan invasi
plasmodium.6
Sitokin adalah suatu glikoprotein yang berasal dari sel T helper, sel
natural killer (NK) dan makrofag, yang berperan penting pada respon tubuh
melawan infeksi malaria. Sel T helper terdiri dari dua subset yang masing-
bereaksi satu sama lain. Sel T helper tipe 1 (Th-1) menghasilkan IFN-
inflamasi seperti TNF-, IL-1 dan IL-6 dan menginduksi mekanisme imun
mengak-tifkan sistim imun seluler, dan juga dapat membunuh parasit secara
langsung namun aktifitasnya lemah. Peran ganda dari sitokin terutama TNF-
yaitu pada kadar yang tepat akan memberi perlindungan dan penyembuhan.
monosit, sel Th-2 dan sel B, menghambat produksi sitokin pada Th-1 dan sel
dan menekan produksi IFN- dan TNF-. Pada malaria serebral, peng-
hambatan IFN- dan sekresi TNF- oleh sintesis IL-10 berperan penting
Tengah (Jepara), Sulawesi Utara, Maluku dan Irian Jaya. Di Sulawesi Utara
rata rata 11% - 12%. Menurut kelompok usia, malaria cerebral menonjol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
dinilai dengan skala dari Glasgow Coma Scale (GCS). Nilai GCS untuk
Plasmodium falsiparum.10
2.2 Etiologi
kapiler di otak karena menurunnya aliran darah efektif dan adanya hemolisa
sel darah. Hal tersebut dikarenakan oleh infeksi Plasmodium falciparum yang
bulan sabit (ujung bulat atau runcing), sitoplasmanya berwarna biru tua,
Keterangan Gambar 2 :
sub kutan lalu beredar dalam darah menuju hepar dan menyerang sel
hepar.
b) Parasit berkembang biak dan setelah 1-2 minggu skizon pecah dan
eritrosit.
dan betina).
lambung nyamuk.
c) Pada dinding luar lambung nyamuk, ookinet akan menjadi ookista dan
Sampai saat ini masih belum memuaskan dan belum dimengerti dengan
baik patogenesis dan patofisiologi malaria serebral. Ada tiga teori yang
banyak perbedaan antara ketiga teori tersebut dimana teori yang satu saling
a. Teori Mekanis
1) Sitoadherens
banyak pada otak, tetapi juga pada hati, mata, jantung, ginjal,
sitoadherens.
dalam jaringan.
10
b. Teori Toksik
proinflamasi dalam darah seperti TNF alfa, IL-1. IL-6, dan IL-8
meningkat, begitu juga dengan sitokin Th2 anti inflamasi (IL-4 dan IL-10).
TNF alfa dan juga limfotoksin. Kedua sitokin tersebut dapat meregulasi
c. Teori Permeabilitas
berat, namun Blood Brain Barrier (BBB) pada pasien dewasa dengan
malaria serebral secara fungsional utuh. Penelitian pada anak anak afrika
11
dewasa biasanya normal, namun meningkat > 80% pada anak dengan
malaria serebral
dengan sel endotel dan menyebabkan molekul adhesi baru antara 2 tipe
mempromosikan apoptosis.13
fase, yaitu :
b. Fase akut: gejala yang timbul menjadi bertambah berat dengan timbulnya
komplikasi seperti sakit kepala yang sangat hebat, mual, muntah, diare,
berakhir dengan kematian. Pada fase akut ini dalam pemeriksaan fisik
rujukan ke spesialis telinga hidung dan tenggorok untuk menilai pita suara
kepala, gangguan mental, nyeri tengkuk, kaku otot dan kejang umum.
b. Pemeriksaan fisik:
c. Pemeriksaan Penunjang
a. Meningitis
plasmodium pada apusan darah, hitung leukosit pada CSS, kultur darah
dan CSS, serta tes antigen bakteri pada CSS (berkley, mwang, mellington,
b. Tifoid ensefalopati
maupun plasmodium.
c. Tetanus
Pada malaria dan tetanus yang terjadi pada anak sering menunjukkan
detail, seperti riwayat luka sebelumnya dan demam yang menyertai. pada
kesadaran). Namun koma pada malaria serebral dan koma oleh penyebab
diketahui dari pemeriksaan gula darah. Koma hipotiroid dan krisis tiroid
2.8 Penatalaksanaan
a. Pengobatan Lini 1
>
10
Hari 0- 1 2 11 14 59 15
Dosis 14
tunggal bulan bulan Tahun tahun tah
tahun
un
Artesunate 1 2 3 4
Amodiakuin 1 2 3 4
1
2-
Primakuin -- -- 1 2
3
Artesunate 1 2 3 4
2
Amodiakuin 1 2 3 4
Artesunate 1 2 3 4
3
Amodiakuin 1 2 3 4
16
b. Pengobatan Lini 2
a
Dosis 0 11 14 59 10 14 > 15
r
i tunggal Bulan tahun tahun tahun tahun
3 x 10
Kina mg/kg 3x 3x1 3 x 1 3 x (2-3)
BB
1
Doksisiklin -- -- -- 2 x 50mg 2 x 100mg
Primakuin -- 1 2 2-3
3 x 10
2 Kina mg/kg 3x 3x1 3 x 1 3x2
BB
3
Doksisiklin -- -- -- 2 x 50mg 2 x 100mg
17
4x4
Dosis Tetrasiklin -- -- -- 4 x 250 mg
mg/kg BB
2 x 10 2 x 10
Dosis Clindamycin -- -- --
mg/kg BB mg/kg BB
2.9 Pencegahan
a. Pemberian obat anti malaria secara teratur pada anak tiap jadwal vaksinasi
2.10 Komplikasi
a. Kecacatan
2.11 Prognosis
c. Kepadatan parasit
Pada malaria serebral kadar laktat pada CSS meningkat, yaitu >2,2
mmol/l. Bila kadar laktat >6 mmol/l memiliki prognosa yang fatal.18
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
anak.
Plasmodium falciparum.
3.2 Saran