Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada wanita primipara dengan kehamilan tunggal dan persalinan

pervaginam memiliki faktor risiko ruptur perineum derajat ketiga dan

keempat. Bayi dengan berat badan lahir 3500 gr (makrosomia) dapat

meningkatkan risiko ruptur perineum.1

Ruptur perineum dapat terjadi karena adanya ruptur spontan maupun

episiotomi, perineum yang dilakukan episiotomi itu sendiri harus dilakukan

atas indikasi antara lain : bayi besar, perineum kaku, persalinan letak yang

lain, persalinan menggunakan forcep dan vakum.2

Data hasil penelitian hirayama dkk (2012) menunjukkan prevalensi

hubungan berat badan lahir terhadap ruptur perineum ialah <2500 gr ialah 0,5

% diwilayah Afrika, 0,5 % diwilayah Asia, dan 0,6 % diwilayah Amerika

Latin. Sedangkan untuk berat badan lahir 4000 gr, 1,0% di wilayah Afrika,

1,4% di wilayah Asia, dan 1,1% di wilayah Amerika Latin. Berat badan lahir

4000 gr berhubungan secara signifikan 1,98; 2,99, dan 2,54 kali lebih

beresiko lebih tinggi terhadap ruptur perineum derajat 3 dan derajat 4

dibandingkan dengan berat badan normal berturut - turut di Afrika, Asia, dan

Amerika Latin.3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Ruptur perineum adalah suatu kondisi robeknya perineum yang terjadi pada

persalinan pervaginam.4

2.2 Etiologi dan Faktor Risiko

- Rupture perineum umumnya terjadi pada persalinan, dimana :

1. Kepala janin terlalu cepat lahir

2. Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya

3. Sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut

4. Pada persalinan dengan distosia bahu

5. Partus pervaginam dengan tindakan

- Faktor risiko ruptur perineum :

Known Risk Factor :

1. Nulipara

2. Makrosomia

3. Persalinan dengan instrument terutama forcep

4. Malpresentasi

5. Malposisi seperti oksiput posterior

6. Distoisa bahu

7. Ruptur perineum sebelumnya

8. Lingkar kepala yang lebih besar


Suggested Risk Factor

1. Peningkatan usia

2. Etnis

3. Status nutrisi

4. Analgesia epidural.4

2.3 Klasifikasi

Klasifikasi Ruptur Perineum dibagi menjadi 4 derajat :

1. Derajat 1

Robekan terjadi hanya pada selaput lender vagina dengan tau tanpa

mengenai kulit perineum

2. Derajat II

Robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot perineal transversalis,

tetapi tidak melibatkan kerusakan otot sfingter ani

3. Derajat III

Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dengan

pembagian sebagai berikut :

III a. Robekan < 50% sfingter ani eksterna

III b. Robekan > 50% sfingter ani eksterna

III c. Robekan juga meliputi sfingter ani interna

4. Derajat IV

Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dan mukosa

rectum.4
2.4 Berat Bayi Lahir 2

Berat badan janin dapat mengakibatkan terjadinya ruptur perineum.

Berat badan janin lebih dari 3500 gr ,karena resiko trauma partus melalui

vagina seperti distosia bahu dan kerusakan jaringan lunak pada ibu, perkiraan

berat badan janij tergantung pada pemeriksaan di klinik atau ultrasonografi

pada masa kehamilan hendaknya terlebih dahulu mengukur tapsiran berat

badan janin.

Berat badan lahir adalah berat badan bayi yang dimbang 24 jam

pertama kelahiran, semakin besar bayi yang dilahirkan semakin

meningkatkan resiko terjadinya ruptur perenium, pada normal nya berat

badan bayi sekitar 2500 gr 3800 gr.

Klasifikasi berat badan bayi baru lahir saat kelahiran sebagai berikut :

1. Bayi besar dengan berat lahir > 4000 gr.

2. Bayi berat lahir cukup adlah bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gr

4000 gr.

3. Bayi lahir rendah rendah atau low birtweight infant adalah bayi dengan

berat badan lahir 1500 gr 2500 gr.

Kepala janin merupakan bagian paling besar dan keras dari pada bagian

bagian lain yang akan dilahirkan, Kepala janin dapat mempengaruhi jalan

nya persalinan.
Besarnya kepala janin menyebabkan ruptur perineum terdapat beberapa

faktor yang memperbesar kemungkinan bayi lahir besar diantaranya orang tua

yang perawakannya besar, multiparitas, kehamilan memanjang, usia ibu,

janin laki-laki, bayi sebelumnya berat badan lebih dari 4000 gr, ras.

2.5 Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Ruptur Perineum Persalinan

Normal Pada Pimigravida

Berat badan lahir sangat berpengaruh terhadap terjadinya ruptur

perineum. Hal ini disebabkan oleh penekanan kepala janin yang sangat keras

sehingga pada perineum ibu yang lunak dapat terjadi kerusakan pada jalan

lahir, hal ini sering dihadapi oleh bayi makrosomia.

Kepala janin merupakan bagian paling besar dan keras dari pada bagian

bagian yang lain yang akan dilahirkan, janin dapat menpengaruhi jalannya

persalinan, dan janin besar dapat menyebabkan terjadinyaruptur perineum.

Kepala janin berpengaruh terhadap pereganggan perineum pada saat kepala

didasar panggul dan membuka pintu dengan diameter 5 6 cm akan terjadi

penipisan perineum sehingga pada perineum kaku mudah terjadi ruptur

perineim.2

Umumnya terjadi pada ibu yang baru melahirkan pertama kali, angka

kejadiann hingga 90%, dengan episiotomy 40 60%. Luka di perineum dapat

menyebabkan nyeri, dispareunia, hingga disfungsi psikososial.5


Berdasarkan hasil penelitian tentang ruptur perineum pada ibu

primigravida di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh

tahun 2012 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Ibu yang mengalami ruptur tingkat I dari 16 responden dengan berat badan

lahir rendah sebanyak 21 (30,0%) ,sedangkan ruptur tingkat II dari 24

responden dengan berat badan lahir normal yaitu sebanyak 14 (58,3%) dan

dari 30 responden yang berat badan lahir makrosomia mengalami ruptur

perineum tingkat IV sebanyak 12 (40,0%).

Peneliti berasumsi salah satu penyebab rupture perineum adalah berat

badan lahir, karena ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan diatas

normal perineumnya mengalami peregangan yang sangat kuat, sehingga

resiko terjadinya rupture lebih besar, namun ibu yang melahirkan bayi dengan

berat badan normal atau rendah tidak begitu mengalami peregangan pada

perineum sehingga resiko rupture lebih kecil, namun semua itu juga bisa saja

dihalangi oleh keelastisitasan otot perineum, bisa saja ibu yang melahirkan

bayi makrosomia tidak terjadi rupture karena otot perineum yang elastis.6

Data hasil penelitian hirayama dkk (2012) menunjukkan prevalensi

hubungan berat badan lahir terhadap ruptur perineum ialah <2500 gr ialah 0,5

% diwilayah Afrika, 0,5 % diwilayah Asia, dan 0,6 % diwilayah Amerika

Latin. Sedangkan untuk berat badan lahir 4000 gr, 1,0% di wilayah Afrika,

1,4% di wilayah Asia, dan 1,1% di wilayah Amerika Latin. Berat badan lahir

4000 gr berhubungan secara signifikan 1,98; 2,99, dan 2,54 kali lebih
beresiko lebih tinggi terhadap ruptur perineum derajat 3 dan derajat 4

dibandingkan dengan berat badan normal berturut - turut di Afrika, Asia, dan

Amerika Latin.3
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh,

dapat ditarik kesimpulan bahwa berat badan lahir <2500 gram dan berat

badan lahir > 3500 gram terdapat hubungan terhadap ruptur perineum spontan

pada primigravida.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rafael T. Mikolajczyk M.D., M.Sc., Jun Zhang, Ph.D., M.D., James

Troendle, Ph.D., Linda Chan, M.D. Risk Factors For Birth Canal Lacerations

In Primiparous Women. NIH Public Access. 2008.

2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. 2012.

3. Hirayama, A. Koyanagi R. Mori AJ. Zhang JP. Souza AM. Gu Lmezogluc.

Prevalence And Risk Factors For Third- And Fourth-Degree Perineal

Lacerations During Vaginal Delivery: A Multi-Country Study. General

Obstetrics. 2011.

4. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

IDI. 2011.

5. Kapita Selekta Kedokteran. Essentials Of Medicine. Edisi 4. Jilid 2. 2014

6. Mursinah A. Karya Tulis Ilmiah. Gambaran Tingkat Ruptur Perineum

Dengan Berat Badan Lahir Pada Primigravida Di Rumah Sakit Umum

Zainoel Abidin. Stikes Ubudiyah Program Studi Diploma Iii Kebidanan.

Banda Aceh. 2012

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Ambliopia
    Referat Ambliopia
    Dokumen27 halaman
    Referat Ambliopia
    Langen Mafela
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen15 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Cardiac Output
    Cardiac Output
    Dokumen9 halaman
    Cardiac Output
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen7 halaman
    Laporan Kasus
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Indo
    Jurnal Indo
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Indo
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Logbook Anestesi 2
    Logbook Anestesi 2
    Dokumen2 halaman
    Logbook Anestesi 2
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Tytydetr
    Tytydetr
    Dokumen1 halaman
    Tytydetr
    Grace KwAn
    Belum ada peringkat
  • Bab 1,2,3
    Bab 1,2,3
    Dokumen14 halaman
    Bab 1,2,3
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen17 halaman
    Kejang Demam
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen17 halaman
    Meningitis
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen17 halaman
    Meningitis
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Obgyn 1
    Jurnal Obgyn 1
    Dokumen14 halaman
    Jurnal Obgyn 1
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen17 halaman
    Kejang Demam
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Malaria Serebral: Referat
    Malaria Serebral: Referat
    Dokumen21 halaman
    Malaria Serebral: Referat
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Laring
    Infeksi Laring
    Dokumen16 halaman
    Infeksi Laring
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Malaria Cerebral
    Malaria Cerebral
    Dokumen19 halaman
    Malaria Cerebral
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Ppthematomsubgalel
    Ppthematomsubgalel
    Dokumen22 halaman
    Ppthematomsubgalel
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Sanitasi Dan Air Bersih
    Sanitasi Dan Air Bersih
    Dokumen45 halaman
    Sanitasi Dan Air Bersih
    Aditya Cipta Kusuma
    100% (1)
  • Bab 1,2,3
    Bab 1,2,3
    Dokumen14 halaman
    Bab 1,2,3
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Refarat Ten
    Refarat Ten
    Dokumen23 halaman
    Refarat Ten
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Referat THT
    Referat THT
    Dokumen21 halaman
    Referat THT
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kasus SM
    Kasus SM
    Dokumen8 halaman
    Kasus SM
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Pengetahuan Dasar Bedah Minor
    Pengetahuan Dasar Bedah Minor
    Dokumen7 halaman
    Pengetahuan Dasar Bedah Minor
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Anamnesis Psikiatri
    Anamnesis Psikiatri
    Dokumen12 halaman
    Anamnesis Psikiatri
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Salaman Dokter
    Salaman Dokter
    Dokumen8 halaman
    Salaman Dokter
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Anestesi Umum
    Status Pasien Anestesi Umum
    Dokumen5 halaman
    Status Pasien Anestesi Umum
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Obgyn
    Status Pasien Obgyn
    Dokumen16 halaman
    Status Pasien Obgyn
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Sanitasi Dan Air Bersih
    Sanitasi Dan Air Bersih
    Dokumen45 halaman
    Sanitasi Dan Air Bersih
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Format Pemeriksaan Fisik
    Format Pemeriksaan Fisik
    Dokumen25 halaman
    Format Pemeriksaan Fisik
    Aditya Cipta Kusuma
    Belum ada peringkat