PENDAHULUAN
atas indikasi antara lain : bayi besar, perineum kaku, persalinan letak yang
hubungan berat badan lahir terhadap ruptur perineum ialah <2500 gr ialah 0,5
Latin. Sedangkan untuk berat badan lahir 4000 gr, 1,0% di wilayah Afrika,
1,4% di wilayah Asia, dan 1,1% di wilayah Amerika Latin. Berat badan lahir
4000 gr berhubungan secara signifikan 1,98; 2,99, dan 2,54 kali lebih
dibandingkan dengan berat badan normal berturut - turut di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin.3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Ruptur perineum adalah suatu kondisi robeknya perineum yang terjadi pada
persalinan pervaginam.4
1. Nulipara
2. Makrosomia
4. Malpresentasi
6. Distoisa bahu
1. Peningkatan usia
2. Etnis
3. Status nutrisi
4. Analgesia epidural.4
2.3 Klasifikasi
1. Derajat 1
Robekan terjadi hanya pada selaput lender vagina dengan tau tanpa
2. Derajat II
3. Derajat III
4. Derajat IV
Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dan mukosa
rectum.4
2.4 Berat Bayi Lahir 2
Berat badan janin lebih dari 3500 gr ,karena resiko trauma partus melalui
vagina seperti distosia bahu dan kerusakan jaringan lunak pada ibu, perkiraan
badan janin.
Berat badan lahir adalah berat badan bayi yang dimbang 24 jam
Klasifikasi berat badan bayi baru lahir saat kelahiran sebagai berikut :
2. Bayi berat lahir cukup adlah bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gr
4000 gr.
3. Bayi lahir rendah rendah atau low birtweight infant adalah bayi dengan
Kepala janin merupakan bagian paling besar dan keras dari pada bagian
bagian lain yang akan dilahirkan, Kepala janin dapat mempengaruhi jalan
nya persalinan.
Besarnya kepala janin menyebabkan ruptur perineum terdapat beberapa
faktor yang memperbesar kemungkinan bayi lahir besar diantaranya orang tua
janin laki-laki, bayi sebelumnya berat badan lebih dari 4000 gr, ras.
perineum. Hal ini disebabkan oleh penekanan kepala janin yang sangat keras
sehingga pada perineum ibu yang lunak dapat terjadi kerusakan pada jalan
Kepala janin merupakan bagian paling besar dan keras dari pada bagian
bagian yang lain yang akan dilahirkan, janin dapat menpengaruhi jalannya
perineim.2
Umumnya terjadi pada ibu yang baru melahirkan pertama kali, angka
Ibu yang mengalami ruptur tingkat I dari 16 responden dengan berat badan
responden dengan berat badan lahir normal yaitu sebanyak 14 (58,3%) dan
badan lahir, karena ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan diatas
resiko terjadinya rupture lebih besar, namun ibu yang melahirkan bayi dengan
berat badan normal atau rendah tidak begitu mengalami peregangan pada
perineum sehingga resiko rupture lebih kecil, namun semua itu juga bisa saja
dihalangi oleh keelastisitasan otot perineum, bisa saja ibu yang melahirkan
bayi makrosomia tidak terjadi rupture karena otot perineum yang elastis.6
hubungan berat badan lahir terhadap ruptur perineum ialah <2500 gr ialah 0,5
Latin. Sedangkan untuk berat badan lahir 4000 gr, 1,0% di wilayah Afrika,
1,4% di wilayah Asia, dan 1,1% di wilayah Amerika Latin. Berat badan lahir
4000 gr berhubungan secara signifikan 1,98; 2,99, dan 2,54 kali lebih
beresiko lebih tinggi terhadap ruptur perineum derajat 3 dan derajat 4
dibandingkan dengan berat badan normal berturut - turut di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin.3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dapat ditarik kesimpulan bahwa berat badan lahir <2500 gram dan berat
badan lahir > 3500 gram terdapat hubungan terhadap ruptur perineum spontan
pada primigravida.
DAFTAR PUSTAKA
Troendle, Ph.D., Linda Chan, M.D. Risk Factors For Birth Canal Lacerations
Prawirohardjo. 2012.
Obstetrics. 2011.
IDI. 2011.