Definisi
Meningitis adalah suatu reaksi peradangan yang mengenai satu atau semua
lapisan selaput yang membungkus jaringan otak dan sumsum tulang belakang,
yang menimbulkan eksudasi berupa pus atau serosa. Disebabkan oleh bakteri
2. Etiologi
Bakteri ini paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-
anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia,
3. Haemophilus influinzae
Tipe b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis.
Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga
Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan
meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan
keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari
3. Faktor resiko
1) Usia
Kebanyakan meningitis yang disebabkan oleh virus dan bakteri terjadi pada
an, setelah adanya vaksin untuk anak, pasien meningitis bergeser dari usia
meninggal. Jika lolos dari maut, balita akan mengalami gejala-gejala dari
mental.
Orang yang tinggal perumahan yang padat penduduk, siswa yang tinggal di
berkumpul.
3) Ibu hamil
Pada wanita yang hamil, ada peningkatan kontraksi listeriosis, yaitu infeksi
meningitis. Bila ibu hamil memiliki listeriosis, bayi yang belum lahir pun
meningitis.
a. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur) dan berat lahir rendah
4. Gejala klinis
medis darurat. Meningitis bisa menyebabkan septikema dan ini bisa berujung
pada kematian.
Jika terjadi demam tinggi disertai dengan pertanda awal di bawah ini,
awalnya adalah:
a. Nyeri pada otot dan persendian, misalnya pada tangan dan kaki
Demam berarti suhu tubuh mencapai 38 Celcius atau lebih, hal ini bisa
terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Tanda demam lainnya adalah
wajah akan terasa panas saat disentuh dan kulit akan terlihat memerah.
a. Bernapas cepat
b. Bingung
c. Mengantuk
d. Leher kaku, meski hal ini jarang terjadi pada anak kecil
e. Ruam merah terang yang tidak memudar atau berubah warna saat gelas
ditekan di atas ruam itu. Tapi gejala ini tidak selalu ada pada setiap
orang
f. Sensitif terhadap cahaya (fotofobia), hal ini jarang terjadi pada anak
kecil
g. Kejang-kejang
di atas.
2. Gejala Meningitis Bakterialis Pada Anak Kecil dan Bayi
d. Muntah-muntah
h. Tatapan kosong
mengidap meningitis virus seperti demam, sakit kepala, dan badan merasa
berpotensi terjadi komplikasi. Tapi pada kasus yang lebih parah, gejala-
a. Diare
5. Patofisiologi
jaringan di dekat selaput otak misalnya abses otak, otitis media, martoiditis
reaksi radang pada pia dan araknoid, CSS dan sistem ventrikulus.
hiperemi, dalam waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel-sel leukosit
Dalam beberapa hari terjadi pembentukan limfosit dan histiosit dan dalam
minggu ke 2 sel-sel plasma. Eksudat terbentuk dan terdiri dari dua lapisan,
Organisme masuk melalui sel darah merah, dapat melalui trauma penetrasi,
prosedur pembedahan, atau kelainan sistem saraf pusat. Efek patologis yang
Proses radang selain pada arteri juga terjadi pada vena-vena di korteks dan
fibrino purulen menyebabkan kelainan nervi kraniales (Nn. III, IV, VI, VII,
& VIII). Organisasi di ruang subaraknoid superfisial dapat menghambat aliran
(Harsono : 1996)
b. Perkontuinitatum
yang berada diantara lapisan. Tidak jarang pula infeksi mengenai jaringan
antara lain :
a. Hyperemia Meningens
c. Eksudasi
Hydrocephalus terjadi bila eksudat (lebih sering terjadi pada infeksi bakteri)
spesifik dan non virus. Penyakit ini lebih sering didapatkan pada anak
didekat selaput otak, misalnya abses otak, otitis media, mastoiditis dan
lain lain.
adalah panas, menggigil, nyeri kepala yang terus menerus, mual dan
muntah, hilangnya napsu makan, kelemahan umum dan rasa nyeri pada
punggung dan sendi, setelah 12 (dua belas ) sampai 24 (dua pulu empat )
jam timbul gambaran klinis meningitis yang lebih khas yaitu nyeri pada
kuduk dan tanda tanda rangsangan selaput otak seperti kaku kuduk dan
brudzinski. Bila terjadi koma yang dalam , tanda tanda selaput otak akan
menghilang, penderita takut akan cahaya dan amat peka terhadap
keadaan yang berat dapat terjadi herniasi otak sehingga terjadi dilatasi
rongga archnoid.
serebrospinal. Anak juga bias menjadi tuli atau buta dan kadang kadang
Gambaran klinik pada penyakit ini mulainya pelan. Terdapat panas yang
tidak terlalu tinggi, nyeri kepala dan nyeri kuduk, terdapat rasa lemah,
berat badan yang menurun, nyeri otot, nyeri punggung, kelainan jiwa
rangsangan selaput otak seperti kaku kuduk dan brudzinski. Dapat terjadi
hemipareses dan kerusakan saraf otak yaitu N III, N IV, N VI, N VII,N
3) Meningitis Bakteri
eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan leukosit terbentuk diruangan
cairan ini akan menyebabkan peningkatan intra cranial. Hal ini akan
4) Meningitis virus
Tipe dari meningitis ini sering disebut aseptic meningitis. Ini biasanya
seperti :herpes simplek dan herpes zoster. Eksudat yang biasanya terjadi
pada meningitis bakteri tidak terjadi pada meningitis virus dan tidak
jaringan otak terhadap virus bervariasi tergantung pada jenis sel yang
terlibat.
7. Tatalaksana
2 Bulan Pertama :
d. Mencegah perlekatan
3. Indikasi
a. Kesadaran menurun
terbagi 4 x / hari.
mg Intravena.
8. Komplikasi
penekatan pada bagian yang sempit --> obstruksi cairan cerebrospinal -->
hydrocephalus
3) Perubahan yang dekstruktif ada pada kortex serebral dan adanya abses otak
yang lain pada kepala dan leher --> penyebaran infeksi pada daerah syaraf
cranial
b. DI
c. Perdarahan
d. Purpura
hydrocephalus.
Penderita meningitis dapat sembuh, baik sembuh dengan cacat motorik atau
a. umur penderita.
10. Diagnosis
jumlah sel darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur
bakteri)
3) Elektrolit darah : abnormal
penyebab infeksi
5) MRI /CT Scan : dapat membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran / letak
1. Pemeriksaan Darah
Dilakukan pemeriksaan kadar Hb, jumlah dan hitung jenis leukosit, laju
endap darah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit, kultur. Pada
campuran leukosit yang hidup dan mati, jaringan yang mati dan bakteri.
3. Pemeriksaan Radiologis
b. Foto dada.