Materi Advokasi STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 2012 PDF
Materi Advokasi STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 2012 PDF
Penyusun
Buklet ini dikembangkan oleh tim Water and Sanitation
Program yang terdiri dari Nilanjana Mukherjee, Deviariandy
Setiawan, Djoko Wartono, Amin Robiarto, Ari Kamasan,
Wano Irwantoro dan Effentrif dengan kontribusi editorial
Yosa Yuliarsa. Tim mengucapkan terima kasih atas kontribusi
berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan TSSM (Total
Sanitation and Sanitation Marketing) di Provinsi Jawa Timur.
Kontak kami
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
wspeap@worldbank.org
sekretariat@stbm-indonesia.org
Kita tidak bisa
mentoleransi
sanitasi yang buruk
1
Indonesia kehilangan US$6,3 miliar atau Rp56
triliun per tahun akibat buruknya sanitasi dan
kebersihan.
2
Apakah kita sudah
peduli pada kondisi
higiene dan sanitasi
yang buruk?
Pemutakhiran data global pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa 63 juta
penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS) di sungai, kali,
danau, laut atau di daratan. Mayoritas pelaku praktik buang air besar sembarangan
tinggal di desa-desa.
Hanya 38,4% dari penduduk perdesaan yang memiliki akses pada sanitasi yang
layak. Akses sanitasi di perdesaan tidak bertambah secara berarti selama 30 tahun
terakhir. Pemerintah Indonesia telah mengindikasikan bahwa target Tujuan
Pembangunan Milenium (Millennium Development Goal MDG) untuk sanitasi
sebagai suatu sasaran yang memerlukan perhatian khusus karena tidak berada pada
jalur yang benar. Dengan hanya tersisa tiga tahun lagi sampai tahun 2015, kita harus
menemukan metode-metode yang lebih cepat, murah dan berkelanjutan untuk
meningkatkan akses sanitasi yang layak di Indonesia.
Strategi baru Pemerintah Indonesia yang dirancang untuk tujuan tersebut adalah San-
itasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang diluncurkan pada tahun 2008, untuk
meningkatkan cakupan nasional secara cepat menuju SANITASI TOTAL.
Institusionalisasi
Peningkatan Peningkatan
kebutuhan penyediaan
sanitasi sanitasi
Pendekatan baru untuk perluasan cakupan sanitasi perdesaan - Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
Sebagai tambahan, jika terbangun kebijakan yang mendukung dan lingkungan kelem-
bagaan yang menunjang STBM di kabupaten, maka manfaat sanitasi akan menjadi
permanen. Masyarakat akan melakukan lebih dari sekedar menjadi suatu masyarakat
yang bebas dari buang air besar sembarangan, namun menjadi masyarakat SANITASI
TOTAL dimana setiap rumah tangga melaksanakan perilaku higiene dan sanitasi
sebagai kunci untuk menjaga kesehatan, produktivitas, dan kemakmuran masyarakat
terhadap aktivitas ekonomi, termasuk pariwisata.
SANITASI
aku TOTAL
r il
Pe
han
ba
ru
n Pe
aia
n gk Perbaikan Sarana
Masyarakat sudah
Ra + Perilaku Higiene
lainnya mempraktikkan
perilaku higiene
sanitasi secara
berkelanjutan
ODF - Terjadinya
peningkatan
kualitas sarana
sanitasi
- Terjadinya
OD - 100% masyarakat perubahan
sudah berubah perilaku higiene
perilakunya dengan lainnya di
status ODF masyarakat
(terverifikasi) - Adanya upaya
- Adanya proses - Adanya rencana pemasaran dan
pemicuan untuk merubah promosi aktif
- Adanya perilaku higiene - Adanya peman-
Komite/Natural lainnya tauan dan evalu- n
leaders - Ada aturan dari asi ga
un
- Adanya Rencana masyarakat untuk gk
Lin
Aksi menjaga status ODF asi
- Adanya peman- nit
- Adanya peman- Sa
tauan terus tauan dan verifikasi t as
uali
menerus secara berkala
ta nK
- Tersedianya paso- ka
kan ning Diterbitkan oleh Sekretariat STBM
Pe
Sejak tahun 2009, kabupaten yang sudah melaksanakan STBM sesuai dengan
kapasitas mereka, melembagakan prinsip dan pendekatan STBM dengan
baik, mendapatkan hasil yang nyata serta pembiayaan program yang lebih
efektif, seperti terlihat pada grafik penilaian kinerja. Kabupaten Bojonegoro
memenangkan JPIP award pada tahun 2011, Kabupaten Jombang pada
tahun 2010 dan Kabupaten Lumajang tahun 2009. Jawa Pos Institute Pro-
Otonomi di Jawa Timur telah mulai melakukan evaluasi kinerja kepemerin-
tahan kabupaten menurut azas-azas STBM. Hal ini kemungkinan besar akan
diperluas ke provinsi-provinsi lain, dengan JPIP atau dengan badan regional
sejenis lainnya.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 30 60 90 120 150
Investasi masyarakat yang tumbuh Rata-rata penambahan rumah
untuk mendapat akses ke jamban tangga yang akses ke jamban sehat
sehat, per Rp 1 juta investasi program per tahun, per Rp 1 juta investasi
(dalam juta rupiah) program
1500
2500
1200
2000
Jumlah Orang (ribu)
Jumlah Komunitas
900
1500
600
1000
300
500
0 0
Jun Des Jun Des Jun Des Jun Des Jun Des
2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011 2008 2008
*) ODF/SBAB (Sto
2500
2000
Jumlah Komunitas
1500
1000
500
0
Jun Des Jun Des Jun Des Jun Des Jun Des
2011 2011 2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011
*) ODF/SBAB (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
Dengan demikian, STBM menyatakan bahwa dana pemerintah tidak boleh dipakai
untuk memberikan subsidi rumah tangga (individu dan on-site). Dana subsidi ini
harus digunakan untuk pengembangan pendekatan yang telah terbukti sangat efektif
dalam memperbaiki perilaku sanitasi masyarakat, dan untuk meningkatkan investasi
masyarakat dalam memperbaiki sanitasi.
Penciptaan 1. Pemicuan STBM pada tingkat komunitas. 1. Berfokus pada konstruksi jamban alih-
PERMINTAAN 2. Penelitian formatif mengenai perilaku konsumen untuk alih pada perubahan perilaku.
akan sanitasi mengidentifikasi sebab-sebab orang melakukan BAB 2. Pendekatan mendidik, memberitahu
sembarangan, sebab-sebab mereka berpindah dari BAB masyarakat apa yang mereka harus
sembarangan ke jamban, sebab-sebab mereka berinvestasi kerjakan.
dalam kepemilikan fasilitas sanitasi. 3. Mempromosikan kesehatan sebagai
3. Kampanye media komunikasi berdasarkan penelitian formatif, manfaat sanitasi satu-satunya.
dengan menggunakan motivasi yang ada untuk mengubah 4. Memproduksi bahan-bahan Informasi,
perilaku. Edukasi, dan Komunikasi (Information,
4. Menawarkan opsi-opsi untuk tindakan konsumen (misalnya Education, and Communication - IEC)
desain yang berbeda/biaya/pilihan pembayaran untuk tanpa penelitian yang tepat untuk me-
membangun atau meningkatkan fasilitas, berkaitan dengan mahami yang diinginkan para konsumen,
penawaran pasar seperti dijelaskan di bawah ini. produk apa yang bersedia mereka bayar,
dan apa yang memudahkan mereka untuk
berinvestasi di bidang sanitasi.
5. Menetapkan sasaran untuk konstruksi
jamban, atau komunitas dan kecamatan
yang BAB sembarangan. Target kapan
masyarakat akan terbebas dari BAB
sembarangan hanya ditentukan oleh
komunitas sendiri, sebagai pencerminan
Memperbaiki 1. Penilaian pasar provinsi untuk membandingkan opsi-opsi 1. Mengambil alih fungsi penyedia layanan
perubahan.
Memperbaiki 1. Penilaian pasar provinsi untuk membandingkan opsi-opsi 1. Mengambil alih fungsi penyedia layanan
PASOKAN sanitasi apa saja yang ada dengan keinginan dan kesediaan dan tidak membiarkan pasar berfungsi
pasaran konsumen miskin dan tidak miskin untuk membayar. dengan bebas.
produk- 2. Mengembangkan suatu kisaran opsi yang diinginkan dan 2. Menyediakan uang tunai atau subsidi
produk dan terjangkau untuk semua kategori konsumen di provinsi. material kepada rumah tangga.
jasa-jasa 3. Pengembangan katalog pilihan sanitasi layak, untuk 3. Membatasi pilihan konsumen dan
sanitasi membantu konsumen memilih. menghambat pengembangan pasaran
4. Pembinaan pengusaha lokal dan pelatihan tukang bangunan lokal dengan menyediakan subsidi
untuk pilihan teknologi dengan jaminan kualitas. material dari dana pemerintah atau
proyek.
17
Tahukah Anda tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat?
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah suatu pendekatan yang
menekankan pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang berperan aktif
dalam proses pengambilan keputusan.
Tujuan STBM
Terciptanya suatu kondisi sanitasi total dalam upaya mengurangi penyakit
berbasis lingkungan.
Indikator STBM
Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan
lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
jika ya..
Silahkan menghubungi
Sekretariat STBM Nasional untuk
bantuan teknis, pengembangan kapasitas,
alat bantu dan cara penggunaannya.
Sekretariat STBM-Nasional