Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN KARIES DENTIN

No.Dok :

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 1 dari 3
PUSKESMAS drg. Hendra Setiawan
MALINAU KOTA NIP. 19830416.200904.1.002

1. Pengertian Karies dentin adalah :


Karies yang terjadi pada email sebagai lanjutan karies dini yang
lapisan permukaannya rusak
Karies yang sudah berkembang mencapai dentin
Karies yang umumnya terjadi pada individu yang disebabkan oleh
resesi gigi
1. Patofisiologi
Bergantung pada keparahan proses kerusakan
Jika sudah terdapat tubuli dentin yang terbuka akan disertai dengan
gejala ngilu, hal ini juga bergantung pada rasa sakit pasien.
2. Anamnesa
Perubahan warna gigi
Permukaan gigi terasa kasar, tajam
Terasa ada makanan yang mudah tersangkut
Jika akut disertai rasa ngilu, jika kronis umumnya tidak ada rasa
ngilu
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan sondasi dan tes vitalitas gigi masih baik
Pemeriksaan perkusi dan palpasi apabila ada keluhan yang
menyertai
Pemeriksaan dengan pewarnaan deteksi karies gigi (bila perlu)
4. Diagnosis Banding
Abrasi, atrisi, erosi, abfraksi
5. Faktor Penyulit
Hipersalivasi
Letak kavitas
Lebar permukaan mulut
Pasien tidak kooperatif
6. Prognosis
Baik

Puskesmas Malinau Kota


PENATALAKSANAAN KARIES DENTIN

No.Dok :

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 2 dari 3
PUSKESMAS drg. Hendra Setiawan
MALINAU KOTA NIP. 19830416.200904.1.002

7. Keberhasilan Perawatan
Klinis tidak ada keluhan, tidak terbentuk karies sekunder atau
kebocoran.
Pulp capping: klinis tidak ada keluhan, pemeriksaan radiografik
terbentuk dentinreparatif.
2. Tujuan Sebagai acuan kerja petugas di Unit Poli Gigi UPTD Puskesmas Malinau Kota
dalam melakukan penanganan karies enamel.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Malinau Kota Nomor 24/SK PKM WR/IX/2015
tentang Standar Pelayanan Poli Gigi
4. Referensi 1. Buku Saku Pelayanan Primer Gigi
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/62/2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.
5. Alat dan 1. Dental unit lengkap
Bahan 2. Alat pemeriksaan standar
3. Set alat ART
4. Enamel Access Cutter, hatchet, carver, excavator sopon besar, sedang dan
kecil.
5. Bor untuk preparasi
6. Bahan tumpat tergantung letak dan macam giginya (resin komposit,
GIC, kompomer).
7. Bahan pelapis dentin/bahan pulp capping
8. Alat poles
9. Larutan fluor
6. Prosedur 1. Pasien datang ke Unit Poli Gigi UPTD Puskesmas Malinau Kota.
2. Petugas dengan ramah mengucapkan salam dan sapa.
3. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di Dental Chair.
4. Petugas melakukan anamnesa.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
6. Petugas menegakkan diagnosa karies dentin (K02.1).
7. Petugas melakukan tindakan tergantung pada kondisi kedalaman dan
bahan yang akan digunakan (bergantung pada lokasi).
8. Bila dentin yang menutup pulpa telah tipis, maka petugas melakukan

Puskesmas Malinau Kota


PENATALAKSANAAN KARIES DENTIN

No.Dok :

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 3 dari 3
PUSKESMAS drg. Hendra Setiawan
MALINAU KOTA NIP. 19830416.200904.1.002

tindakan pulpcapping terlebih dahulu. (Lihat SOP Pulpcapping)


9. Karies dentin tanpa disertai keluhan ngilu yang mendalam dapat
dilakukan penambalan permanen. (Lihat SOP Tumpatan Amalgam,
Tumpatan GIC, atau Tumpatan Komposit)
10. Petugas memberikan Dental Health Education (DHE): edukasi pasien
tentang cara menggosok gigi, pemilihan sikat gigi dan pastanya, serta
pengaturan diet.
11. Petugas mencatat semua tindakan pada rekam medis dan register
harian UPG.
12. Pasien pulang.
7. Alur
Proses
8. Unit 1. Unit Poli Gigi.
Terkait
9. Dokumen 1. Rekam Medis (BPU/Form-01/2015)
Terkait 2. Informed Consent (BPU/Form-04/2015)
3. Resep (BPU/Form-11/2015)
4. Buku Register Harian UPG (BPG/Form-01/2015)
10. Catatan
Revisi

Puskesmas Malinau Kota

Anda mungkin juga menyukai