Anda di halaman 1dari 4

Diagram alir operasi pengecilan ukuran bijih

Secara umum operasi pengecilan ukuran bijih melibatkan operasi crushing, grinding dan
sizing. Pabrik pengolahan bijih biasanya dimulai dengan operasi sizing, yaitu pemisahan berdasarkan
besar ukuran dengan menggunakan Grizzly Feeder. Alat ini akan mengeluarkan bijih yang memiliki
ukuran yang lebih kecil daripada ukuran setting Jaw Crusher. Grizzly Feeder juga berfungsi sebagai
pengatur laju penumpanan. Umpan yang masuk diatur sesuai dengan kapasitas Jaw
Crusher. Underflow yang merupakan Under size dari Grizzly Feeder langsung masuk ke Cone Crusher.
Sedangkan overflow yang merupakan oversize dari Grizlly Feeder masuk ke Jaw Crusher.

Jaw Crusher menerima umpan dari overflow-nya Grizzly Feeder dan oversize dari Screen 1.
Operasi Screen 1 akan memisah ukuran bijih berdasarkan besar ukuran umpan yang dapat diterima
oleh Cone Crusher. Jadi fungsi Screen 1 adalah untuk memastikan bahwa ukuran produk Jaw Crusher
dapat diterima dan yang masuk ke cone crusher.
Cone Crusher menerima umpan yang merupakan underflow-nya grizzly feeder, under flow-
nya screen 1, dan overflow-nya screen 2. Fungsi sreen 2 adalah untuk mengeluarkan ukuran bijih yang
lebih besar dari kemampuan Ball Mill. Sehingga yang masuk ke Ball Mill hanya bijih berukuran yang
sesuai dengan kemampuan Ball Mill.
Ball Mill menerima umpan yang merupakan underflow-nya screen 2 dan undersize yang
merupakan underflow-nya classifier. Produk operasi Ball Mill masuk dalam classifier untuk dipisah
berdasarkan ukuran. Classifier membagi produk ball mill menjadi dua bagian yaitu underflow dan
overflow. Overflow classifier merupakan bijih dengan ukuran yang sudah sesuai dengan target operasi
kominisi dan siap untuk dipasah bedasarkan sifat-sifat fisiknya. Sedangkan underflow merupakan
produk ball mill yang terdiri dari bijih berukuran kasar yang belum siap untuk dipisiah. Bijih dari
Underflow langsung masuk lagi ke dalam ball mill.
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN BIJIH NIKEL
Diagram alir pengolahan bijih nikel dengan metode pirometalurgi dapat dilihat pada skema
sebagai berikut ini :

Proses pengolahan bijih nikel dengan menggunakan teknologi pengolahan pirometalurgi yaitu proses
ekstraksi bijih nikel dengan menggunakan suhu tinggi. Biasanya teknologi ini digunakan untuk
kriteria bijih dengan kadar nikel yang tinggi (kadar Ni > 1,5 %). Hasil akhir pengolahan dengan
menggunakan teknologi ini berupa ferronikel dalam bentuk ingot danatau granular nikel matte.
Sedangkan pengolahan bijih nikel dengan menggunakan metode hidrometalurgi dapat dilihaat pada
skema berikut :

Proses pengolahan bijih nikel dengan penggunkan teknologi hidrometalurgi adalah proses ekstraksi
bijih nikel dengan menggunakan proses pelindian (leaching) dengan menggunakan reagent-reagent
tertentu. Teknologi ini biasanya digunakan untuk pengelohan bijih nikel dengan kadar rendah. Hasil
akhir pengolahan ini berupa nikel (Ni).
UNIT OPERASI MEKANIK

DISUSUN OLEH:

NURISMIYANTI PUTRI
NIM: 061630401004
KELAS: 2 KB

DOSEN PEMBIMBING: lr. IRAWAN RUSNAIDI, M.T

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai