Kliping ini dibuat sebagai bahan belajar untuk persiapan lomba ibu-ibu PKK dalam rangka
peringatan Hari Kartini 21 April 2013.
Ada banyak topik yang ingin dipelajari (lihat daftar bahan bacaan). Namun karena kendala
waktu, hanya ini yang berhasil dirangkum. Meski demikian, semoga kliping mini ini tetap
bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf jika terdapat informasi yang kurang tepat, atau
kesalahan penulisan maupun kutipan.
Selamat menikmati.
i
Daftar Isi
ii
1. Belimbing Wuluh
Belimbing sayur, belimbing wuluh, belimbing buluh, atau belimbing asam (Averrhoa
bilimbi L.) adalah sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku, dan
dikembangbiakkan serta tumbuh bebas di Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Myanmar, dan
Malaysia. Tumbuhan ini biasa ditanam di pekarangan untuk diambil buahnya. Buahnya yang
memiliki rasa asam sering digunakan sebagai bumbu masakan dan campuran ramuan jamu.
Pohon belimbing wuluh kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar
dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang
tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpi. Pohon yang berasal dari
Amerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh tidak ternaungi dan cukup lembab.
Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol, percabangan sedikit, arahnya
condong ke atas. Cabang muda berambut halus seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun
berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun.
Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal
membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah
hijau muda. Perbungaan berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau percabangan
yang besar, bunga kecil-kecil berbentuk bintang warnanya ungu kemerahan.
Buahnya buah buni, bentuknya bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 ern, warnanya hijau
kekuningan, bila masak berair banyak, rasanya asam. Biji bentuknya bulat telur, gepeng. Rasa
buahnya asam, digunakan sebagai sirop penyegar, bahan penyedap masakan, membersihkan
1
noda pada kain, mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan, membersihkan
tangan yang kotor atau sebagai bahan obat tradisional. Perbanyakan dengan biji dan cangkok.
Nama Lokal
- Bugis Soppeng: Caleneng,
- Aceh: Limeng ungkot, bohlimeng
- Gayo: selemeng
- Batak: asom, belimbing, balimbingan
- Nias: malimbi,
- Minangkabau: balimbieng,
- Melayu: belimbing asam,
- Lampung: balimbing,
- Sunda: calincing, balingbing,
- Jawa: blimbing wuluh,
- Madura: bhalingbhing bulu,
- Bali: blingbing buloh,
- Bima: limbi,
- Flores: balimbeng,
- Sawu: libi,
- Sangir: belerang,
- Banjarmasin: Belimbing tunjuk.
- Makassar: Bainang
Komposisi
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa asam, sejuk. Menghilangkan sakit
(analgetik), memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang, peluruh kencing, astringent.
KANDUNGAN KIMIA: Batang: Saponin, tanin, glucoside, calsium oksalat, sulfur, asam
format, peroksidase. Daun: Tanin, sulfur, asam format, peroksidase, calsium oksalat, kalium
sitrat.
2
Pemanfaatan
Bunga:
- Batuk.
- Sariawan (stomatitis)
Daun:
- Perut sakit. Gondongan (Parotitis).
- Rematik.
Buah:
- Batuk rejan.
- Gusi berdarah, sariawan.
- Sakit gigi berlubang.
- Jerawat. Panu.
- Tekanan darah tinggi.
- Kelumpuhan.
- Memperbaiki fungsi pencernaan.
- Radang rektum.
Pemakaian
Untuk minum: Lihat resep.
Pamakaian luar: Daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur,
dipakai sebagal tapal (pemakaian setempat) pada gondongan, rheumatism, jerawat, panu.
Cara Pemakaian
1. Pegel linu:
1 genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkeh, 15 biji lada,
digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yang sakit.
2. Gondongan:
10 ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir bawang merah setelah
dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ke tempat yang sakit.
3. Batuk pada anak.
Segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula secukupnya dan air 1
cangkir, ditim selama beberapa jam. Setelah dingin disaring dengan sepotong kain,
dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan malam sewaktu perut kosong.
4. Batuk:
25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu-giring, 1 jari kulit kayu manis,
1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, genggam pegagan, genggam daun
saga, genggam daun inggu, 1/4 genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong
3
seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin
disaring, diminum dengan madu seperlunya. Sehari 3 kali gelas.
5. Batuk rejan:
a. 10 buah belimbing wuluh dicuci lalu ditumbuk halus-halus, diremas dengan 2
sendok makan air garam, lalu disaring. Minum, lakukan 2 kali sehari.
b. Buah belimbing wuluh dibuat manisan, sehari makan 3 x 6-8 buah.
6. Rematik :
a. 100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu
digiling halus, tambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur.
Oleskan adonan bubur tadi ke tempat yang sakit.
b. 5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia champaca L.), 15 biji
cengkeh, 15 butir lada hitam, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2 sendok
makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk
menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
7. Sariawan:
a. Segenggam bunga belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan 1 cangkir air
direbus sampai kental. Setelah dingin disaring, dipakai untuk membersihkan mulut
dan mengoles sariawan.
b. 2/3 genggam bunga belimbing wuluh, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih
sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum, sehari 3 kali
gelas.
c. 3 buah belimbing wuluh, 3 butir bawang merah, 1 buah pala yang muda, 10 lembar
daun seriawan, sendok teh adas, jari pulosari, dicuci lalu ditumbuk halus,
diremas dengan 3 sendok makan minyak kelapa, diperas lalu disaring. Dipakai
untuk mengoles luka-luka akibat sariawan, 6-7 kali sehari.
8. Jerawat:
a. Buah belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air
garam seperlunya, untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari.
b. 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang, digiling halus lalu
diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Ramuan ini dipakai untuk
menggosok dan melumas muka yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.
9. Panu:
10 buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji
asam, diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai untuk menggosok kulit yang terserang
panu. Lakukan 2 kali sehari.
10. Darah tinggi.
a. Buah belimbing wuluh dicuci dengan air bersih lalu dipotong-potong. Kemudian
rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, airnya disaring
sebelum diminum setelah makan pagi.
b. Siapkan tiga buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr yang sudah dicuci
bersih. Biji srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panci berisi empat gelas
4
air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum
diminum. Cukup diminum segelas sehari.
c. Buah belimbing wuluh diparut, peras ambil airnya dan diminum sekali sehari.
Catatan: Penderita hipertensi yang air kencingnya mengandung kristal oksalat
disarankan tidak menggunakan resep ini karena bahannya mengandung asam oksalat.
Penderita hipertensi dengan gangguan lambung seperti maag juga tidak dianjurkan
menggunakan resep ini karena rasanya yang asam. Anda dapat menganti belimbing
wuluh dengan belimbing manis.
5
2. Binahong
Binahong (Latin : Bassela rubra linn, Inggris : Heartleaf maderavine madevine, Cina :
Deng san chi) adalah tanaman obat yang tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi
dan mempunyai banyak khasiat dalam meyembuhkan berbagai macam penyakit ringan
maupun berat. Tanaman ini sudah lama ada di Indonesia tetapi baru akhir-akhir ini saja
menjadi alternatif bagi sebagian orang untuk dijadikan obat alami untuk menyembuhkan atau
mengurangi beberapa penyakit ringan maupun berat.
Tanaman yang konon berasal dari Korea ini dikomsumsi oleh orang-orang Vietnam pada saat
perang melawan Amerika Serikat pada tahun 1950 sampai 1970an. Tanaman ini dikenal juga
di kalangan masyarakat Cina dengan nama Dheng San Chi dan telah ribuan tahun dikonsumsi
oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan dll. Bagian daun dari tanaman inilah yang biasanya
dijadikan sebagai obat alami selain dari batang dan umbinya.
6
Nama Lain
- Latin : Bassela rubra linn
- Indonesia : Binahong
- Cina : Deng san chi
- Inggris : Heartleaf maderavine madevine
Khasiat
Daun binahong bisa digunakan untuk mengobati penyakit berat maupun ringan. Berikut
adalah beberapa khasiat tanaman ini selengkapnya:
7
- Menjaga stamina tubuh : 1 lembar daun binahong diminum setiap hari
- Penghangat badan : 5 lembar daun binahong diminum setiap hari
- Lemah syahwat : 3-10 lb daun binahong diminum setiap hari.
8
3. Cabai Merah
Cabai atau cabai merah atau lombok (Capsicum Annuum L) adalah buah dan tumbuhan
anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu,
tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di
Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan
dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi
masakan Padang dibuat tanpa cabai.
Cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika
Selatan. Di Indonesia, umumnya cabal dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan,
hanya kadang-kadang menjadi liar. Perdu tegak, tinggi 1-2,5 m, setahun atau menahun.
Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang bersegi, batang muda
berambut halus berwarna hijau. Daun tunggal, bertangkai (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak
tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing,
tepi rata, peutulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Bunga
tunggal, berbentuk bintang, berwarna putih, keluar dari ketiak daun. Buahnya buah buni
berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya,
menggantung, permukaan licin mengilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, beutangkai
pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah.
Biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih,
berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang
9
menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan.
Keanekaragaman jenis cabai merah cukup tinggi. Artinya, cabal merah memiliki beberapa
varietas dan kultivar yang dibedakan berdasai-kan bentuk, ukuran, rasa pedas, dan warna
buahnya. Cabal merah dapat diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal
NAMA DAERAH Sumatera: campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu
(Gayo), lacina (Batak Karo), lasiak, lasina (Batak Toba), lada sebua (Nias), raro sigoiso
(Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabe, lasinao (Melayu). Jawa: cabe,
lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabe (Jawa), cabhi (Madura), tabia (Bali):
Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili
(Sawu). Kalimantan: sahang (Banjar), rada (Sampit), sambatu (Ngaju). Sulawesi: rica (Mana-
do), bisa (Sangir), mareta (Mongondow), malita (Gorontalo), lada (Makasar), ladang (Bugis).
Maluku: manca (Seram), siri (Ambon), kastela (Buru), maricang (Halmahera), rica lamo
(Ternate, Tidore), maresen (Kalawat), rihapuan (Kapaon), riksak (Sarmi), ungun gunah
(Berik).
NAMA ASING La chiao (C), spaanse peper (B), piment, guinea pepper, cayenne pepper, red
pepper (I), poivre long (P), beisbeere, spanischer pfeffer (J). NAMA SIMPLISIA Capsici
Fructus (buah cabai merah).
Komposisi
Cabai merah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna
kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu, juga
mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin
berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan
mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata.
Manfaat
1. Baik Untuk Jantung
Vitamin A dan C bersama dengan bioflavinoids yang terkandung dalam cabai dapat
memperkuat pembuluh darah, dan membuatnya elastis, serta lebih mampu
menyesuaikan diri dengan fluktuasi tekanan darah. Selain itu, cabai juga mampu
menurunkan kolesterol, dan mengurangi jumlah fibrin dalam darah.
2. Meredakan Rasa Sakit dan Peradangan
Capsaicinyang merupakan komponen utama dalam cabaimerangsang pelepasan
endorfin untuk meredakan rasa sakit. Selain itu, capsaicin juga mampu memenghambat
Zat P. Zat ini berhubungan dengan proses inflamasi (peradangan), rasa sakit untuk
sakit kepala atau migrain dan sinus.
3. Melegakan Hidung yang Tersumbat
Cabai membantu untuk merangsang sekresi yang membantu melegakan saluran hidung
yang tersumbat. Selain itu, cabai juga mengandung sifat antibakteri yang membantu
melawan infeksi sinus kronis.
10
4. Membantu Membakar Lemak
Studi menunjukkan bahwa capsaicin dapat membantu mempercepat metabolisme dan
mengurangi jaringan lemak, serta mampu mengendalikan nafsu makan.
5. Melawan Kanker
Menurut peneliti, capsaicin yang ditemukan dalam cabai membuat sel-sel kanker
prostat mati.
6. Menurunkan Kadar Gula Darah
Sebuah studi menunjukkan bahwa makan cabai dapat membantu mengontrol kadar
insulin setelah makan. Jumlah insulin yang diperlukan tubuh untuk menurunkan
tingkat gula darah setelah makan berkurang 60 persen.
Pemanfaatan
Bagian yang digunakan adalah buah dan daun.
Indikasi
Buah digunakan untuk pengobatan : rematik, sariawan, sakit gigi, :influenza, dan
meningkatkan nafsu makan.
Getah daun muda digunakan untuk : mempermudah persalinan.
Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus atau keringkan 0,5-1 g buah, lalu haluskan sampai menjadi
serbuk.
Untuk pemakaian luar, rebus 0,5-1 g buah, lalu air rebusannya digunakan sebagai obat
kompres. Selain itu, buah cabai dapat dicampur dengan bahan lain untuk obat gosok. Getah
daun muda digunakan untuk pengobatan luka, bisul, dan sakit gigi.
11
4. Daun Jeruk Purut
Jeruk (atau limau/limo) purut (Citrus hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang
dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya ma kruut
(Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau,
kulubut, kolobot (Filipina), dan truc (Vietnam).
Daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C.), dipakai sebagai pengharum dalam masakan.
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran
lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil
(perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal
akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis malam.
Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah
berdiameter lebih daripada 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya
kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang
masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa
mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya
12
untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya
dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula
dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang
kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom
yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari
Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga
menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk
nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu
mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet
adalah dengan dibekukan.
Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit
buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh
minyak atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena.
Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah
enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki
komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah
limonena dan -pinena.
Jenuk purut banyak ditanam orang di pekarangan atau di kebun kebun. Daunnya merupakan
daun majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak
daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau
tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8 -15 cm, lebar 2 - 6 cm,
kedua permukaan licin dengan bintik bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya
hijau tua agak mengilap, permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuningan, buram, jika
diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau
putih kekuningkuningan. Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, berbenjolbenjol,
rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue,atau
dibuat manisan. Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji.
13
Nama Lokal
NAMA DAERAH Sumatera: unte mukur, u. pangir (Batak), lemau purut, l. sarakan
(Lampung), lemao puruik (Minangkabau), dema kafalo (Nias). Jawa: limau purut, jeruk
wangi, jeruk purut (Sunda, Jawa). Bali: jeruk linglang, jeruk purut. Flores: mude matang
busur, mude nelu. Sulawesi: ahusi lepea (Seram), lemo puru (Bragi.s). Maluku: Munte kereng
(Alf'uru), usi ela (Amhoh), lemo jobatai, wama faleela (Halmahera). NAMA ASING Kaffir
lime leaf and zest (I), bai magrut (T), Kabuyao, percupin orange, citron combara. NAMA
SIMPLISIA Citri hystricis Folium (daun jeruk purut), Citri hystricis Pericaipium (kulit buah
jeruk purut).
Komposisi
Daun mengandung tanin 1,8%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri 1 - 1,5% v/b. Kulit buah
mengandung saponin, tanin I%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri yang mengandung sitrat
2 - 2,5% v/b.
Pemanfaatan
Bagian yang digunakan adalah buah dan daun.
Indikasi
1. Buah jeruk purut digunakan untuk mengatasi:
- influenza,
- badan terasa lelah,
- rambut kepala yang bau (mewangikan kulit), serta
- kulit bersisik dan mengelupas.
2. Daun,jeruk purut digunakan untuk mengatasi :
- badan letih dan lemah sehabis sakit berat.
Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, sediakan 1 - 2 buah air jeruk purut yang telah masak, lalu minum.
Untuk pemakaian luar, belah jeruk purut menjadi 2 - 4 bagian, lalu gosokkan ke kulit yang
bersisik atau air perasan buahnya digunakan untuk membasahi rambut setelah keramas.
14
2. Kulit bersisik dan mengelupas
Belah jeruk purut tua menjadi dua bagian. Gosokkan pada kulit yang bersisik, kering,
dan mudah mengelupas di kulit kepala atau bagian lain dari tubuh. Lakukan satu kali
sehari, malam sebelum tidur.
3. Mewangikan rambut kepala
Cuci 1 buah jeruk purut masak sampai bersih, lalu parut. Tambahkan 1 sendok makan
air bersih, lalu remas dan saring. Gunakan air saringannya untuk menggosok rambut
setelah keramas.
4. Badan lelah setelah bekerja atau letih sehabis sakit berat
Sediakan 2 genggam daun jeruk purut segar. Rebus dalam 3 liter air sampai mendidih
(selama 10 menit). Tuangkan ramuan tersebut ke dalam 1 ember air hangat dan
gunakan untuk mandi.
15
5. Daun Pandan Wangi
Pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili
Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen
penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang
teduh. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini bila telah
cukup besar. Daunnya memanjang seperti daun palem dan tersusun secara roset yang rapat,
panjangnya dapat mencapai 60cm. Beberapa varietas memiliki tepi daun yang bergerigi.
16
Pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun. Pandan
kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembap, tumbuh
subur dari daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 500 m dpl. Perdu tahunan, tinggi 1-
2 m. Batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di
sekitar pangkal batang dan cabang.
Daun tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga dalam garis
spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar,
panjang 40 - 80 cm, lebar 3 - 5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah
bagian ujung-ujungnya, warna hijau.
Bunga majemuk, bentuk bongkol, warnanya putih. Buahnya buah batu, menggantung, bentuk
bola, diameter 4 - 7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya jingga. Pandan wangi selain
sebagai rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi.
Daunnya harum kalau diremas atau diiris-iris, sering digunakan sebagai bahan penyedap,
pewangi dan pemberi warna hijau pada masakan atau penganan.
Irisan daun pandan muda dicampur bunga mawar, melati, cempaka dan kenanga, sering
diselipkan di sanggul supaya rambut menjadi harum, atau diletakkan di antara pakaian dalam
lemari. Daun pandan yang diiris kecil-kecil juga digunakan untuk campuran bunga rampai
atau bunga tujuh rupa. Perbanyakan dengan pemisahan tunas-tunas muda, yang tumbuh di
antara akar-akarnya.
Nama Lokal
Pandan rampe, p. seungit, p. room, p. wangi (Jawa).; Seuke bangu, s. musang, pandan jau, p.
bebau, p. harum,; pandan rempai, p. wangi, p. musang (Sumatera). pondang,; pondan, ponda,
pondago (Sulawesi).kelamoni, hao moni,; keker moni, ormon foni, pondak, pondaki, pudaka
(Maluku).; Pandan arrum (Bali), bonak (Nusa Tenggara).
17
4. Sebagai penenang bagi yang lagi galau ataupun gelisah
Ambilah 3 lembar daun pandan,cuci bersih. kemudian seduh dengan segelas air panas
dan tambahkan madu jika perlu,setelah itu minum selagi masih hangat.
5. Rematik dan pegal linu
Ambilah 3 lembar daun panda terus iris-iris tipis, kemudian campurkan dengan
setengah gelas minyak kelapa panas(diseduh) dan aduk-aduk sampai daun pandan
menjadi layu, setelah itu dinginkan. Kemudian campurkan ramuan tadi dengan minyak
kayu putih dan oleskan terhadap bagian yang terkena rematik ataupun pegal linu
6. Penambah nafsu makan
Ambilah daun pandan sebanyak 2 lembar kemudian rebus dengan air putih 2 gelas
sampai menyisakan 1 gelas, setelah itu minum pada pagi dan sore hari. Jika perlu
campurkan dengan madu sebagai penambah rasa manis.
18
6. Daun Salam
Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan
Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel,
sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum.
Pohon salam berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan (kulit
batang) berwarna coklat abu-abu, memecah atau bersisik.
Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk
jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun
sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik
kelenjar minyak yang sangat halus.
19
Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul di bawah daun
atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4;
kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5-3,5 mm;
benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah
agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak tertekan, 12 mm,
bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak.
Nama Lain
Salam memiliki banyak nama yaitu:
- Melayu: ubar serai
- Sunda, Jawa dan Madura: Salam
- Kangean: kastolam
- Jawa: manting
- Sumatera: meselengan
20
Ekstrak daun salam 3x250 mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan kadar
gula darah puasa dan 2 jam setelah makan terutama pada kadar gula darah di bawah 200
mg/dL walaupun secara statistik perbedaannya tidak signifikan.
Berikut ini manfaat daun salam untuk pengobatan selengkapnya:
1. Sebagai obat untuk mengatasi diabetes mellitus
2. Sebagai obat alami untuk diare
3. Mengatasi lambung yang lemah akibat dari sakit maag
4. Mengendalikan tekanan darah rendah atau darah tinggi
5. Sebagai obat alami untuk membantu menurunkan berat badan
6. Pengobatan untuk kolesterol tinggi
7. Untuk mengatasi mabuk alkohol
8. Memiliki sifat sebagai antijamur, zat anticacing, dan antibakteri
9. Sebagai sumber folat yang baik
10. Sebagai media hipoglikemik atau pengontrol kadar glukosa dalam darah
11. Mengobati penyakit maag
Ekologi
Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung
Malaya, Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan
primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di
Sabah) dan 1.300 m dpl (di Thailand); kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah.
Di samping itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang
lain, terutama untuk diambil daunnya. Daun salam liar hampir tak pernah dipergunakan dalam
masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga
menimbulkan rasa agak pahit.
Budidaya
Tanaman salam tumbuh pada tanah dengan ketinggian 225-450 meter di atas permukaan laut
dengan curah hujan 3.000-4.000 mm/tahun pada jenis latosol kehitaman. Pemupukan
dilakukan dengan menambah pupuk kandang secukupnya pada saat penanaman. Untuk
menambah daun, dilakukan penambahan pupuk NPK.
Pemanenen salam dilakukan dengan pemetikan daun yang sudah berwarna hijau tua. Daun
tersebut dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya. Sesudah daun diperoleh dari
rantingnya, daun dilayukan dengan cara dihamparkan di lantai pada suhu 27 C dengan
pembalikan intensif selama tiga hari. Untuk mendapatkan minyak atsiri selanjutnya simplisia
salam disuling dengan alat penyuling air dan uap selama 10 jam.
21
7. Daun Seledri
Seledri (Apium graveolens) dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Tumbuhan
seledri dikatageorikan sebagai sayuran, perkebunan seledri di Indonesia terdapat di Brastagi,
Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan Cipanas yang berhawa
sejuk. Tumbuhan berbonggol dan memiliki batang basah bersusun ini, pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis dan diantaranya seledri yang umbinya dapat dimakan. Di
Indonesia daun seledri dimanfaatkan untuk pelengkap sayuran (mis. untuk sup).
Bagi bangsa Romawi Kuno tumbuhan seledri digunakan sebagai karangan bunga. Menurut
ahli sejarah botani, daun seledri telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad XZII atau
tahun 1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru pada tahun 1942.
Pengembangbiakan tanaman seledri dapat digunakan 2 cara, yaitu melalui bijinya atau
pemindahan anak rumpunnya.
Nama Lokal
Celery (Inggris), Celeri (Perancis), Seleri (Italia); Selinon, Parsley (Jerman), Seledri
(Indonesia); Sledri (Jawa), Saledri (Sunda).
22
Manfaat Daun Seledri
Jangan remehkan daun seledri yang biasa kita temukan sebagai pelengkap makanan seperti
bakso, soto dll. Ternyata daun ini menyimpan khasiat-khasiat yang cukup luar biasa.
1. Reumatik
Potong 1 genggam daun dan batang seledri kecil-kecil, lalu rebus dalam 2 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminun sekaligus
2. Mata Kering
Makan daun seledri sebagai lalapan segar bersama-sama dengan makan nasi. Lakukan
tiap hari. Cuci daun seledri, daun bayam dan daun kelor (Moringan oleifera lamk.)
masing-masing 1/3 genggam sampai bersih, lalu giling sampai halus. Tambahkan
garam dapur seujung sendok tea dan cangkir air masak. Remas campuran ini sampai
rata, kemudian peras dan saring. Minum air perasannya sekaligus, lakukan 3 kali
sehari.
3. Tekanan Darah tinggi
Cuci 100 gr seledri seutuhnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1
cangkir air, lalu peras dan saring. Selanjutnya tim sampai mendidih. Setelah dingin,
bagi untuk 2 kali minum, pagi dan siang hari. Atau cuci 16 batang seledri seutuhnya
sampai bersih dan potong-potong secara kasar, lalu masukkan ke dalam panic email.
Tambahkan 2 gelas air bersih lalu rebus sampai airnya tersisa nya. Setelah dingin,
airnya diminum dan seledrinya dimakan. Lakukan 2 kali sehari, masing-masing
separuhnya.
4. Bronkitis
Cuci 60 gr seledri segar, 10 gr kulit jeruk mandarin kering dan 25 gr gula aren sampai
airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali
minum, pagi dan sore hari, masing-masing gelas.
5. Batuk
Cuci 30 gr seledri segar seutuhnya, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya rebus
dalam 3 gelas air bersih. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya.
Gunakan ramuan ini untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari.
6. Kolik
Sediakan 60 gr seledri segar seutuhnya, 1 ruas jari tangan jahe merah dan sepotong
gula aren. Cuci bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya, lalu rebus dalam
2 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya
diminum sekaligus.
7. Sebagai penyubur rambut
Cuci 7-10 tangkai daun seledri sampai bersih, lalu tumbuk halus. Setelah dikeramas,
gosokan tumbukan daun seledri tersebut ke kulit kepala dan rambut secara merata
sambil dipijat ringan. Setelah selesai, bungkus rambut dengan handuk selama kurang
lebh 1 jam. Selanjutnya, bilas rambut dengan air bersih. Lakukan seminggu sekali.
23
8. Jahe
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-
rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William
Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Jahe merupakan tanaman herbal semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur,
membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing,
pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing,
panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna
ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat.
24
Nama Lokal
NAMA SIMPLISIA Zingiberis Rhizoma; Rimpang Jahe.
Komposisi
Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena,
dan resin pahit.
Manfaat
Untuk obat:
1. Asi.
2. Batuk.
3. Membangkitkan nafsu makan.
4. Mulas.
5. Perut kembung.
6. Serbat.
7. Gatal (obat luar).
8. Luka (obat luar).
9. Sakit kepala (obat luar).
10. Selesma (obat luar).
25
Penggunan, Ramuan dan Takaran
Mulas
Ramuan: Jahe Merah (parut) 3 rimpang
Cara pembuatan: Diperas.
Cara pemakaian: Diminum 3 kali sehari 1 sendok teh.
Lama pengobatan: Diulang selama 3 hari.
Serbat
Ramuan:
- Jahe 1 rimpang
- Bunga Cengkih 2 biji
- Buah Kemukus 4 biji
- Buah Cabai Jawa 3 biji
- Sereh 1 ruas jari tangan
- Biji Pala 1 / 5 butir
- Daun Jeruk Purut 1/2 lembar
- Kulit Kayu Manis sedikit
- Gula Aren secukupnya
- Air 200 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan : Diulang selama 4 hari.
ASI
Ikan dan udang baik sekali untuk melancarkan ASI. Kadang-kadang bayi rentan terhadap ASI
yang berbau ikan atau udang. Untuk mencegah hal tersebut ibu menyusui harus makan lalap
Jahe atau Kemangi.
26
Selesma
Ramuan:
- Jahe Merah 1 rimpang
- Herba Poko segar 1 genggam
- Buah kemukus 6 butir
- Biji Jintan Hitam 2 butir
- Air sedikit
Cara pembuatan: Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian: Pindahkan ramuan ke kain bersih dan ikat dengan tali, kemudian masukkan
ke dalam cuka hangat dan oleskan ke seluruh badan, agar mempercepat keluarnya keringat.
27
9. Jahe Merah
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari
Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-
sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman,
bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan
(Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma
xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur
(Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara
lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka
(Ternate), dsb.
Jahe merah berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna
kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 23 mm, lebar 8 15 mm ; tangkai daun
berbulu, panjang 2 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 10 mm, dan tidak
berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah,
berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 3 kali lebarnya, sangat tajam ;
panjang malai 3,5 5 cm, lebar 1,5 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang
25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 7 buah, berbentuk lanset, letaknya
berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 5 cm; daun pelindung
28
berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah,
panjang 2,5 cm, lebar 1 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 2,5 cm, helainya
agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 2,5 mm, lebar 3
3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12
15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2
Jenis Tanaman
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya.
Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
Jahe Merah
Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama
seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan
minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
Manfaat Tanaman
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan
seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai.minuman. Jahe juga dapat digunakan
pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe,
dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan
jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe
bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan
koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur
dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut),
anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi,
anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah
lambung dan getah empedu.
29
10. Kemuning
Kemuning biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias
dan tanaman pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian 400 m dpl. Variasi
morfologi besar sekali. Yang biasa ditanam untuk memagari pekarangan, biasanya jenis yang
berdaun kecil dan lebat. Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3 - 8 m, batangnya
keras, beralur, tidak berduri.
Daun majemuk, bersirip ganjil dengan anak daun 3 - 9,. letak berseling. Helaian anak daun
bertangkai, bentuk bulat telur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau
agak beringgit, panjang 2 - 7 cm, lebar 1 - 3 cm, permukaan licin, mengilap, wamanya hijau,
bila diremas tidak berbau. Bunga majemuk berbentuk tandan, 1 - 8, warnanya putih, wangi,
keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat
memanjang, panjang 8 - 12 mm, masih muda hijau setelah tua merah mengilap, berbiji dua.
30
Nama Lokal
Kamuning (Sunda), kemuning, kumuning (Jawa).; Kajeni, kemuning, kemoning (Bali),
kamoneng (Madura),; Kamuning (Menado, Makasar), kamoni (Bare), palopo (Bugis).;
Kamuni (Bima). eseki, tanasa, kamone, kamoni (Maluku).; Jiu li xiang, yueh chu (China),
Orange jessamine (Inggris).;
Komposisi
KANDUNGAN KIMIA : Daun kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate,
bisabolene, P-earyophyllene, geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, s-
guaiazulene, osthole, paniculatin, tanin, dan coumurrayin. Kulit batang mengandung
mexotioin, 5-7-dimethoxy-8- (2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin. Sedangkan bunga kemuning
mengandung scopeletin, dan buahnya mengandung semi-ec-carotenone. Efek Farmakologis
dan Hasil Penelitian : 1. Infus daun kemuning dengan dosis 1.000 mg serbuk/kg bb mencit
albino pada percobaan analgesik dengan bahan pembanding asetosal 52 mg/kg bb,
memberikan efek analgesik (Pudjiastuti, dkk., Cermin Dunia Kedokteran No.59, 1989). 2.
Infus daun kemuning dengan dosis 210 mg, 420 mg dan 840 mgl 200 g bb diberikan per oral
pada tikus sesaat sebelum penyuntikkan 0,2 ml larutan karagenin 1 % dalam NACI fisiologis
secara subplantar (zat pembuat udern buatan). Pada infus daun kemuning dengan dosis 840
mg/200 g bb menunjukkan efek anti-inflamasi mendekati natrium diklofenak dengan dosis 8
mg/200 g bb yang digunakan sebagai pembanding (Farida Ibrahim, Jubeini, Katrin, Rosrini,
Jurusan Farmasi FMIPA Ul - warta Perhipba No.Lllll, Jan-Maret 1995). 3. Infus daun
kemuning 10%, 20%, 30%, 40% sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badan
secara bermakna (Ika Murni Sugiarti, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1990).
Pemanfaatan
Bagian yang digunakan: Daun, ranting dan akar. Kulit batang juga berkhasiat obat.
Daun dan ranting berguna untuk mengatasi:
Radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkitis), infeksi saluran kencing,
kencing nanah, keputihan, datang haid tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing
tubuh, nyeri pada tukak (ulkus), sakit gigi, kulit kasar.
Akar berguna untuk mengatasi:
memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo, digigit serangga dan ular
berbisa, bisul, ekzema, koreng. epideniik encephalitis B.
Kulit batang berguna untuk mengatasi:
sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus).
31
Cara Pemakaian
Akar dan daun kering sebanyak 9- 1 5 g atau daun segar sebanyak 30-60 g, direbus atau
direndam arak, lalu rninum. Untuk pemakaian luar, daun segar dipipis lalu diletakkan pada
tempat yang sakit, atau direbus, airnya untuk cuci.
Contoh Pemakaian
1. Bisul
Akar kemuning kering sebanyak 30 g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus
dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa l gelas. Setelah dingin disaring
Lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
2. Rematik, keseleo, memar
Akar kemuning kering sebanyak 15 - 30 g dicuci Lalu dipotong-potong seperlunya.
Tambahkan arak dan air masing-masing 1 gelas, lalu direbus sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
3. Memar
Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu
digiling halus.Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat
ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
4. Nyeri rematik sendi
Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang
kaki ayam. Semua bahan dipotong-potong seperlunya Lalu tambahkan air secukupnya
sampai terendam. Semua bahan tersebut Lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya
diminum sekaligus.
5. Sakit gigi
Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi
yang berlubang.
6. Melangsingkan badan
Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing
segenggam penuh dan temu giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus.
Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata. Peras dengan sepotong kain.
Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
7. Radang buah zakar
9 Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35 g dicuci lalu
direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing gelas. Lakukan setiap hari sampai
sembuh.
8. Infeksi saluran kencing:
Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus
sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 kali sehari,
masing-masing gelas.
32
9. Datang haid tidak teratur
Daun kemuning dan daun pacar kuku (Lawsonia inermis) masing-masing bahan segar
sebanyak genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong
seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih Lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
10. Kulit kasar
Daun kemuning segar sebanyak 30 g dicuci Lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan
air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum
tidur.
CATATAN :
- Di luar negeri sudah dibuat obat paten dengan nama Tongzhongling.
- Kapsul prolipid juga mengandung tumbuhan obat ini.
33
11. Kitolod
Kitolod merupakan tanaman semak yang memiliki tangkai bunga yang panjang, sesuai
dengan nama latinnya (longiflora). Mahkotanya berbentuk bintang dan berwarna putih bersih.
Secara sekilas mirip dengan mahkota melati untuk teh.
Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai,
pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Terna
tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam
dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung
runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip.
Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari
ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa
buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak.
Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.
34
Kitolod cocok untuk tumbuh di daerah dataran tinggi yang dingin (1.100 m dpl) meskipun
sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah. Kitolod yang ditanam pada dataran rendah
memberikan hasil yang kurang sempurna, yaitu daun tidak setebal di dataran tinggi dan
daunnya tumpul.
Nama Lokal
Ki tolod, daun tolod (Sunda), Kendali, sangkobak (Jawa);
35
Penyakit yang Dapat Diobati
Penyakit lain yang dapat diobati menggunakan kitolod, antara lain:
- SAKIT GIGI : Dua lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang
gigi yang sakit.
- ASMA, BRONCHITIS, RADANG TENGGOROKAN : Tiga lembar daun dicuci
bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin di
saring lalu di minum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore
- LUKA : Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus, tempelkan pada
luka lalu di balut dengan kain bersih. Ganti 2 - 3 kali sehari.
- OBAT KANKER : Daun 3 lembar berikut batangnya, di rebus dengan 5 gelas air
hingga menjadi 1 2 gelas dengan api kecil. Air rebusan di minum beberapa kali
hingga habis dalam sehari
- KATARAK : 1 lembar daun yang sudah bersih ditambah 5 sendok makan air bersih
kemudian tulang daun ditekan tekan dengan sendok. Daunnya dibuang, airnya 3-5 tetes
diteteskan kemata, didiamkan sejenak, kotoran mata dibuang kemudian mata dicuci
dengan air rebusan daun sirih.
- INFEKSI TELINGA : Telinga yang terinfeksi diteteskan dengan ramuan kitolod
sekitar 2-3 tetes.
36
12. Kunyit
Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli
tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian
mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir
setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman
rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan.
Nama Lokal
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai
daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit
(Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
37
Komposisi
KANDUNGAN KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut
kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan
zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 %
Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H
sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen
25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%,
Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya
38
- Studi sedang berlangsung dalam efek positif dari kunyit pada multiple myeloma.
- Penelitian menunjukan bahwa kunyit mampu menghentikan pertumbuhan pembuluh
darah baru pada tumor.
- Kunyit dapat mempercepat penyembuhan luka dan membantu dalam remodelling kulit
rusak.
- Dapat membantu dalam pengobatan psoriasis dan kondisi kulit inflamasi lainnya.
Pemanfaatan
1. Diabetes mellitus
Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air
sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.
2. Tifus
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah
1 gelas air masak yang masih hangat, dan disaring.
Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.
3. Usus buntu
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam
secukupnya.
Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan
bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.
Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.
4. Disentri
Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.
5. Sakit Keputihan
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong
gula kelapa/aren
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih,
kemudian di saring.
Cara menggunakan: diminum 1 gelas sehari.
39
6. Haid tidak lancar
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok The biji pala, 1/2
genggam daun srigading.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter
air sampai mendidih, kemudian disaring
Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.
7. Perut mulas pada saat haid
Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang
kencur sebesar 4 cm
Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya,
kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas
dan disaring.
Cara menggunakan:ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari
pertama haid.
8. Memperlancar ASI
Bahan: 1 rimpang kunyit
Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2
hari.
9. Cangkrang (Waterproken)
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,
Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.
10. Amandel
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian
dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring
Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.
11. Berak lendir
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur sirih
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.
12. Morbili
Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus.
Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak
40
13. Kunyit Putih
Kunci pepet atau kunir putih sering disebut "kunyit putih" atau "Curcuma alba", sebutan nama
latin yang salah. Karena daunnya bercorak indah dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya
menyerupai tanaman hias sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot. Kunci
pepet juga bisa ditemukan tumbuh liar di beberapa tempat di bagian timur Jawa sampai
ketinggian kurang dari 750 m dpl. Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional, kunci
pepet juga sering digunakan untuk kosmetika tradisional.
Ada dua fase tumbuh kunci pepet. Yang pertama disebut fase vegetatif, yaitu pertumbuhan
normal seperti biasa dengan daun dan batang semu. Yang kedua, yaitu fase generatif. Pada
fase ini yang terlihat hanya bunga-bunganya saja. Tanaman ini terdapat pada dataran rendah
dengan ketinggian kurang dari 750 m dpl. Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa. Selain
itu, juga ditemukan di India, Srilangka, dan Malaysia. Terna tahunan dengan tinggi 30-70 cm
ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya. Daun tunggal,
helaian daun berbentuk lanset, panjang 20-30 cm, lebar 7,5-10 cm, ujung runcing, pangkal
berpelepah, tepi rata, warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna cokelat.
41
Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek. Bunga bisa tumbuh
menggerombol, sering mekar beberapa kuntum sekaligus, warnanya ungu muda kemerahan.
Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar, yaitu seukuran telur puyuh.
Dari rimpang induk keluar akar-akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang
berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi rimpang induk. Jika rimpang dibelah
terlihat warnanya putih pucat, berserat halus, dan rasanya pahit. Jika telah keluar bunga,
menandakan rimpang siap di panen. Umbi muda bisa dijadikan lalap. Perbanyakan dengan
rimpang.
Nama Lokal
NAMA DAERAH Jawa: kunci pepet, temu rapet, ardong (Jawa), kunir putih (Sunda).
Madura: konce pet. Melayu: temu putri, t. rapet. NAMA ASING - NAMA SIMPLISIA
Kaempferiae rotundae Rhizoma (kunci pepet).
Komposisi
Rimpang mengandung minyak asiri berwarna kuning muda, agak berbau, mengandung
borneol, sineol, metil khavikol, dan saponin.
Pemanfaatan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpangnya.
Indikasi
Rimpang digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan
bengkak karena memar, keseleo.
Cara Pemakaian
Untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang untuk menurap bagian tubuh yang memar,
keseleo, dan bisul yang sulit pecah. Setelah digiling halus menjadi serbuk, rimpang induk
yang telah dikeringkan bisa digunakan sebagai bedak.
42
14. Kunyit Putih Mangga
Kunyit putih curcuma mangga, kaya akan kandungan kimia seperti tanin, kurkumin, amilum,
gula, minyak asiri, damar, saponin, flavonoid, dan protein toksis yang dapat menghambat
perkembangbiakan sel kanker. Kunyit putih jenis temu mangga ini rimpangnya mampunyai
bau khas seperti mangga kweni. Tanaman ini banyak dimanfaatkan rimpangnya. Mempunyai
khasiat antipiretik (penurun panas), antitoksik (menangkal racun), laksatif (pencahar), dan
antioksidan. Khasiat kunyit putih dari temu mangga ini diantaranya, mengatasi penyakit
kanker, sakit perut, mengecilkan rahim sesudah persalinan, menyempitkan organ kewanitaan,
mengurangi lemak perut, menambah nafsu makan, menguatkan syahwat, mengatasi gatal-
gatal pada vagina, gatal-gatal (pruiritis), luka, sesak napas (asma), radang saluran napas
(bronkitis), demam, kembung dan masuk angin.
Nama Lokal
Nama daerah: kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temu poh (Jawa), temu pao
(Madura), temu mangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap, konneng pare
(Sunda)
43
Khasiat Kunyit Putih
- Antipiretik (penurun panas), antitoksik (menangkal racun), laksatif (pencahar) dan
Antioksidan. Mengatasi penyakit kanker.
- Mengecilkan rahim sesudah persalinan.
- Menyempitkan organ kewanitaan.
- Mengurangi lemak perut, menambah nafsu makan.
- Menguatkan syahwat, mengatasi gatal-gatal pada vagina, gatal-gatal (pruiritis).
- Sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis).
- Sakit perut, demam, kembung dan masuk angin.
Anti Kanker
Kunyit Putih (Curcuma Mangga) juga diyakini memiliki khasiat antikanker. Walau begitu
hanya kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat yang
bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau mengobati kanker. Menurut Kepala
Direktorat Pengawasan Obat Tradisional Ditjen POM, Ketut Ritiasa, penelitian tentang kunyit
putih telah dilakukan di Cina sejak tahun 1988.
Pada Kunyit Putih (Curcuma Mangga) diketahui mengandungi minyak atsiri yang terdiri atas
curdione dan curcumol. Khasiat Tanaman ini bersifat antioksidan dan dapat menahan zat
radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker serta dapat meningkatkan sel darah merah.
44
lain adalah untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang kunyit putih untuk mengurap
bagian tubuh yang memar, terseliuh, dan bisul yang sulit pecah. Bahkan pada, rimpang induk
yang telah dikeringkan boleh digunakan sebagai bedak.
Kunyit Putih (Curcuma Mangga) juga dapat membantu mengeluarkan angin dari perut,
caranya Seduh serbuk kunci pepet sebanyak satu senduk teh dengan secawan air panas, lalu
tutup. Setelah dingin, minum beningannya. Dan rasakan langsung manfaat nya.
45
15. Onclang
Daun bawang (onclang) merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak
digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan
misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti
pada soto.
Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis
yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A.
ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga
disebut sebagai daun bawang.
Tanaman semusim yang sering dipakai untuk tambahan membuat masakan atau sup ini masuk
kedalam divisi spermatophyte. Pohon yang tingginya sekitar 60-70 cm ini disebut orang Jawa
biasanya dengan nama bawang daun. Sedangkan orang Jawa Barat menyebutnya sebagi
bawang bakung.
Daunnya bulat panjang dengan rongga seperti helai pita dibagian dalam, kadang berumbi
kecil. Batangnya semu, beralur tidak bercabang dan warnanya hijau muda. Berdaun tunggal,
berupa roset akar, tepi rata, ujung runcing, panjang sekitar 30 cm, lebar 5 cm dan daging
daunnya tipis berwarna hijau tua.
46
Bunganya bunga majemuk, berkelamin dua , tangkai silindris, panjang sekitar 2 cm, kelopak
bentuk corong dan ujungnya bertoreh. Akarnya serabut, membentuk umbi kecil. Varietas
bawang daun yang banyak ditanam adalah non hibrida yaitu Linda asal Taiwan, Long White
asal Tokyo dan Long White Koshigaya asal Jepang.
47
3. Bengkak dan bisul
Ambil beberapa helai bawang daun, campur dengan sedikit air remas-remas sampai
lembut. Tempelkan remasan itu pada bisul atau bagian tubuh yang bengkak.
4. Gigitan serangga
Potong-potong bawang daun, gunakan sebagai obat luar yang ditempelkan pada bagian
tubuh yang disengat lebah, gigitan serangga atau gatal berbintik-bintik merah.
5. Batuk, flu
Buatlah jus dari 4 helai bawang daun ukuran besar ditambah 1 liter air panas. Saring,
lalu minumlah.
6. Nyeri sendi
Seduhlah kulit luar bawang daun yang sudah dibersihkan secukupnya. Buatlah
semacam teh hangat yang akan memperbaiki sirkulasi darah, khususnya untuk kasus
nyeri sendi.
48
16. Laos (Lengkuas)
Lengkuas (Lenguas galanga atau Alpinia galanga) sering dipakai oleh kaum wanita dikenal
sebagai penyedap masakan. Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya
mencapai 2-2,5 meter.
Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, lebih kurang 1200
meter diatas permukaan laut. Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varitas
dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah. Lengkuas
berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang
umbi merah digunakan sebagai obat. Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari
susunan pelepah-pelepah daun.
Daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah
terdiri dari pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah
lengkap dengan helaian daun. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi
lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas.
49
Syarat Tumbuh a. Iklim 1. Ketinggian tempat : 1 - 1200 m diatas permukaan laut 2. Curah
hujan tahunan : 2500 - 4000 mm/tahun 3. Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 7 - 9 bulan 4.
Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 - 5 bulan 5. Suhu udara : 29' C - 25' C. 6.
Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi b. Tanah 1. Jenis : latosol merah coklat, andosol,
aluvial. 2. Tekstur : lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, lateristik. 3. Drainase
: baik 4. Kedalaman air tanah : 50 - 100 cm dari permukaan tanah 5. Kedalaman perakaran :
10 - 30 cm dari permukaan tanah 6. Kesuburan : sedang - tinggi
Nama Lokal
Greater galingale (Inggris), Lengkuas (Indonesia); Laos (Jawa), Laja (Sunda);
Komposisi
Senyawa kimia yang terdapat pada Lenguas galanga antara lain mengandung minyak atsiri,
minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol
dan kristal kuning.
Pemanfaatan
1. Reumatik
a. Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari dan 1 butir telur ayam kampung
Cara membuat: lengkuas diparut dan diperas untuk diambil airnya, telur ayam
kampung mentah dipecah untuk diambil kuningnya, kemudian kedua bahan
tersebut dioplos sampai merata.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari
b. Bahan: 3 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk merica, 1 potong
gula merah, dan 2 gelas air santan kelapa
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama-sama hingga airnya tinggal
1 gelas
Cara menggunakan: diminum sedikit demi sedikit selama 1 minggu
2. Sakit Limpa
Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi temulawak sebesar ibu
jari dan 1 genggam daun meniran
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.
3. Membangkitkan Gairah Seks
Bahan: 2 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi halia sebesar ibu jari
dan 2 buah jeruk nipis, 1 sendok teh merica, 1 sendok teh garam dan 1 ragi tape.
Cara membuat: umbi lengkuas dan halia diparut dan diperas untuk diambil airnya,
kemudian dioplos dengan bahan-bahan yang lain dengan 0,5 gelas air masak sampai
merata.
Cara menggunakan: diminum.
50
4. Membangkitkan Nafsu Makan
a. Bahan: 1 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 buah mengkudu mentah, 0,5
rimpang kencur sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk ketumbar, 1 siung bawang
putih, 3 mata buah asam jawa yang masak, 1 potong gula merah, jakeling, jalawe
dan jarahab.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 0,5 gelas, pagi dan sore.
b. Bahan: 1 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 rimpang temulawak sebesar ibu
jari, 1 pohon tumbuhan meniran dan sedikit adas pulawaras.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari
5. Bronkhitis
Bahan: rimpang umbi lengkuas, temulawak dan halia (masing-masing 2 rimoang)
sebesar ibu jari, keningar, 1 genggam daun pecut kuda, 0,5 genggam daun iler, daun
kayu manis secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus
kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
6. Morbili
Bahan: 4 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 sendok teh minyak kayu putih, dan
2 sendok teh minyak gondopura.
Cara membuat: umbi lengkuas diparut halus, kemudian dicampur dengan bahan
lainnya sampai halus.
Cara menggunakan: dipakai untuk obat luar.
7. Panu
a. Bahan: rimpang umbi lengkuas dan kapur sirih secukupnya
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: digosokkan pada bagian yang sakit, pagi dan sore.
b. Bahan: rimpang lengkuas dan spirtus
Cara membuat: rimpang lengkuas dipotong-potong.
Cara menggunakan: bagian yang sakit digosok-gosok dengan potongan-potongan
lengkuas, kemudian diolesi dengan spirtus
51
17. Temu Ireng
Temu hitam terdapat di Burma, Kamboja, Indocina, dan menyebar sampai ke Pulau Jawa.
Selain ditanam di pekarangan atau di perkebunan, temu hitam juga banyak ditemukan tumbuh
liar di hutan jati, padang rumput, atau di ladang pada ketinggian 400--750 m dpl.
Terna tahunan ini mempunyai tinggi 1-2 m, berbatang -semu yang tersusun atas kumpulan
pelepah daun, berwarna hijau atau cokelat gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, 2--9
helai. Helaian daun bentuknya bundar memanjang sampai lanset, ujung dan pangkal runcing,
tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua dengan sisi kiri - kanan ibu tulang daun
terdapat semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau lembayung, panjang 31--84
cm, lebar 10--18 cm.
Bunganya bunga majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar langsung dari rimpang,
panjang tandan 20--25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantong-kantong daun
pelindung yang besar, pangkal daun pelindung berwarna putih, ujung daun pelindung
berwarna ungu kemerahan. Mahkota bunga berwarna kuning. Rimpangnya cukup besar dan
merupakan umbi batang. Rimpang juga bercabang-cabang. Jika rimpang tua dibelah, tampak
lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya. Rimpang temu hitam mempunyai
aroma yang khas. Perbanyakan dengan rimpang yang sudah cukup tua atau pemisahan
rumpun.
52
Nama Lokal
NAMA DAERAH Sumatera: temu erang, t. itam (Melayu). Jawa: koneng hideung (Sunda),
temu ireng (Jawa). Nusa Tenggara: temo ereng (Madura), temu ireng (Bali). Sulawesi: tamu
leteng (Makasar), temu lotong (Bugis). NAMA asing Ezhu (C). NAMA SIMPLISIA
Curcumae aeruginosae Rhizoma (rimpang temu hitam).
Komposisi
Rimpang temu hitam mengandung minyak asiri, tanin, kurkumol, kurkumenol,
isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, a, , g-elemene,
linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, bisdemethyoxykurkumin.
Pemanfaatan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpangnya. Cuci rimpang, lalu potong-
potong, baru keringkan dengan cara diangin-anginkan agar kandungan minyak asirinya tidak
terlalu berkurang.
Indikasi
Rimpang berkhasiat untuk mengatasi:
- tidak nafsu makan,
- melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan,
- penyakit kulit seperti kudis, ruam, dan borok,
- perut mulas (kolik), sariawan,
53
- batuk, sesak napas, dan
- cacingan
Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, gunakan rimpang sebanyak 1-2 jari tangan.
Untuk pemakaian luar, cuci rimpang segar secukupnya, lalu kupas dan giling sampai halus.
Tambahkan minyak kelapa, aduk merata, lalu gunakan untuk menutup kudis, borok, dan ruam
kulit.
54
18. Temulawak
Nama Lokal
Temulawak, Temu putih (Indonesia), Temulawak (Jawa); Koneng Gede (Sunda), Temulabak
(Madura).
55
Komposisi
KANDUNGAN KIMIA : Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa
kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering
disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol.
Dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris,
disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan
empedu).
Pemanfaatan
1. Sakit Limfa
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam daun meniran.
Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua bahan tersebut
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.
2. Sakit Ginjal
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1 genggam daun
kacabeling.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus bersama dengan bahan
lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.
3. Sakit Pinggang
Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 genggam daun
kumis kucing.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.
4. Asma
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah kering direbus
dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren sampai mendidih hingga tinggal 3
gelas, kemudian disaring.
5. Sakit Kepala dan masuk angin.
Bahan: beberapa rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi
tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak direbus dengan 4-5 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring disaring.
56
6. Maag
Bahan: 1 rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sebentar, kemudian
direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.
7. Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa, garam
secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan
3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.
8. Menghilangkan bau amis sewaktu haid :
Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula kelapa. Cara
membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan, kemudian bersama bahan
lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup
rapat selama kurang lebih 15 menit, dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari.
9. Memperbanyak produksi ASI
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur dan
ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi bubur.
Cara menggunakan : dimakan biasa.
10. Memacu ASI yang macet
Bahan : 1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa, 2-3 sendok makan
adonan sagu.
Cara membuat : temulawak diparut, kemudian bersama bahan lainnya direbus dengan
1 liter air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur.
11. Kesulitan buang air besar/berak
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sampai kering,
kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.
12. Sembelit
Bahan : 1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya.
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, kemudian diseduh
dengan air panas secukupnya dan disaring.
Cara menggunakan : diminum biasa.
57
13. Menambah nafsu makan
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam daun meniran.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.
58
Daftar Bacaan
Belimbing Wuluh
"Belimbing Sayur". http://id.wikipedia.org/wiki/Belimbing_sayur. (25 April 2013)
Binahong
"10 Manfaat Daun Binahong Bagi Kesehatan".
http://makanansehat123.blogspot.com/2012/10/10-manfaat-daun-binahong-bagi-
kesehatan.html. (25 April 2013)
Cabai Merah
"6 Manfaat cabai merah". http://www.oganilirkab.go.id/index.php/unit-kerja/dinas/46-artikel-
lepas/297-6-manfaat-cabe-merah. (25 April 2013)
59
"Manfaat Cabai Merah, si Pedas Yang Bikin Sehat".
http://www.vemale.com/kesehatan/15220-manfaat-cabai-merah-si-pedas-yang-bikin-
sehat.html. (25 April 2013)
Daun Bawang
"5 Manfaat menakjubkan dari daun bawang". http://www.merdeka.com/sehat/5-manfaat-
menakjubkan-dari-daun-bawang.html. (25 April 2013)
Daun Pandan
"Daun Pandan Wangi Mengobati Lemah Saraf".
http://tanamanobattradisionalku.wordpress.com/2012/05/12/daun-pandan-wangi-
mengobati-lemah-saraf/. (25 April 2013)
Daun Salam
"Daun Salam". http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=97. (25 April 2013)
60
"Manfaat Daun Salam". http://manfaatdaunsalam.blogspot.com/2012/06/manfaat-daun-salam-
mengobati-kolesterol.html. (25 April 2013)
Daun Seledri
"Daun Seledri". http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=127. (25 April 2013)
Jahe
"Hangatkan Tubuh hingga Cegah Kolesterol, Ini 10 Manfaat Jahe".
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sehat/2013/02/18/923/Hangatkan-
Tubuh-hingga-Cegah-Kolesterol-Ini-10-Manfaat-Jahe. (25 April 2013)
Jahe Merah
"Jahe Merah". http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d1. (25 April
2013)
Jeruk Purut
"Jeruk Purut". http://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_purut. (25 April 2013)
61
"Manfaat Daun Jeruk Purut". http://tentangjeruk.blogspot.com/2012/06/manfaat-daun-jeruk-
purut.html. (25 April 2013)
Kemuning
"Kemuning". http://id.wikipedia.org/wiki/Kemuning. (25 April 2013)
Kitolod
"Kitolod (Isotoma longiflora)". http://jamu.biologi.ub.ac.id/?page_id=574. (25 April 2013)
Kunyit Putih
"15 Manfaat Kunyit Putih untuk Kesehatan".
http://makanansehat123.blogspot.com/2012/10/15-manfaat-kunyit-putih-untuk-
kesehatan.html. (25 April 2013)
62
"Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria)". http://www.uniplasma.webs.com. (25 April 2013)
Petai Cina
"Lamtoro". http://id.wikipedia.org/wiki/Lamtoro. (25 April 2013)
Sambiloto
"Khasiat dan Manfaat Daun Sambiloto". http://senjaaruna.blogspot.com/2012/04/khasiat-dan-
manfaat-daun-sambiloto.html. (25 April 2013)
Serai
"10 Manfaat Serai Sebagai Obat Herbal". http://www.hasbihtc.com/2013/02/10-manfaat-
serai-sebagai-obat-herbal.html. (25 April 2013)
63
Sirih
"Sirih". http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=6. (25 April 2013)
Temugiring
"Sehat Bersama Herbal Temu Giring (Curcuma Heyneana)".
http://medicalera.com/3/14254/sehat-bersama-herbal-temu-giring-curcuma-heyneana.
(25 April 2013)
Temuireng
"Khasiat Temu Hitam". http://khasiatdaunalami.blogspot.com/2012/10/khasiat-temu-
hitam.html. (25 April 2013)
Temulawak
"Khasiat Temulawak". http://jamu.biologi.ub.ac.id/?page_id=406. (25 April 2013)
Tomat
"Manfaat dan Khasiat Tomat". http://forum.kompas.com/alternatif/132956-manfaat-dan-
khasiat-tomat.html. (25 April 2013)
64
Wortel
"1001 Manfaat Wortel untuk Kesehatan Tubuh".
http://www.kesehatan22.com/2013/03/manfaat-wortel-untuk-kesehatan.html. (25 April
2013)
65