Antara Pangan dan Kesadaran Masyarakat Indonesia

Pangan di Indonesia saat ini sudah mulai dikatakan rawan. Hal ini berdasarkan Badan
Pusat Statistik pada tahun 2013 yang mencatat angka kerawanan pangan rakyat Indonesia
pada tahun 2012 ternyata masih terdapat 47,64 juta penduduk berada dalam kondisi sangat
rawan pangan. Melihat kenyataan tersebut, siapakah yang harus bertanggung jawab atas
semua itu?. Jawabannya adalah semua elemen masyarakat. Semua elemen masyarakat
Indonesia harus bertanggung jawab dan sadar akan kerawanan pangan yang terjadi.
Kesadaran ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi angka kerawanan pangan di Indonesia
yang semakit tahun akan semakin memburuk.

Salah satu yang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia adalah penekanan jumlah
penduduk dengan mengikuti program KB yang telah dicanangkan pemerintah sejak lama. Hal
ini sangat bermanfaat karena semakin dapat ditekan jumlah penduduk, maka lahan terbuka
akan semakin luas dan lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Dan akhirnya akan
berdampak pada ketersediaan bahan pangan di Indonesia. Pemerintah juga sudah
mencanangkan empat pilar strategi atasi kerawanan pangan. Empat pilar tersebut, yaitu (1)
pembangunan infrastruktur pertanian; (2) penyediaan informasi dan IPTEK berbasis kearifan
lokal; (3) perluasan akses pendidikan; dan (4) budaya penelitian dan pengembangan
pertanian. Manfaatnya, pemenuhan kebutuhan pangan tidak tergantung lagi pada produk
impor. Namun, sarana dan prasarana pertanian dan pendidikan di Indonesia harus banyak
diperbaiki. Bukan tidak mungkin empat pilar tersebut tidak bisa diimplementasikan dengan
baik hanya karena belum siapnya jajaran pemerintahan yang akan melaksanakan empat pilar
tersebut atau masyarakat yang belum siap untuk mengimplementasikan hal tersebut. Selain
solusi diatas, masih banyak lagi yang bisa masyarakat Indonesia lakukan untuk mengatasi
masalah pangan ini. Jadi, mari kita sadarkan masyarakat Indonesia akan kondisi pangan di
negara kita.

Robiatul Adawiyah
201210070311003
Pendidikan Biologi