Oleh:
Kelompok 2 / Kelas C
Dwi Pipit Indriyanti 1703418645
Muhammad Khalil 170341864514
Robiatul Adawiyah 170341864507
Rosita Nur Fadilah 170341864560
III. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melakukan pengamatan mengenai
mikroba apa saja yang terdapat pada makanan fermentasi yang diamati (pada tape
singkong dan ketan).
IX. Pembahasan
Tape merupakan makanan hasil terapan mikrobiologi yang memanfaatkan
khamir sebagai fasilitator untuk mengubah ketan dan singkong menjadi makanan
fermentasi yang enak untuk dimakan. Fungi yang digunakan pada proses
pembuatan tape adalah khamir yang dibentuk seperti tepung yang disebut ragi.
Khamir merupakan fungi uniselular tanpa miselium, hanya merupakan sel
tunggal. Menurut Dwidjoseputro (1988) ragi terdiri dari berbagai macam jenis
jamur, seperti Aspergillus sp, Saccharomyces sp, candida sp, hansenulla sp dan
bakteri Acextobacter sp. Semua jenis ini hidup bersama-sama dalam ragi tersebut
dengan bersinergi satu dengan lain. Proses fermentasi tidak hanya menimbulkan
efek pengawetan tetapi juga menyebabkan perubahan tekstur, cita rasa dan aroma
bahan pangan yang membuat produk fermentasi lebih menarik, mudah dicerna
dan bergizi .
Hasil pengamatan jamur pada tape singkong dan ketan yang telah
dilakukan telah mendapatkan 2 jenis pada tape singkong dan 1 jenis jamur di tape
ketan. Jenis khamir berdasarkan pengamatan pada tape singkong ialah
Saccharomyces sp. dan Hansenula sp. Saccharomyces sp. memiliki struktur
bentuk luar bulat dengan bagian lonjong berukuran kecil menempel serta berpisah
antara satu sel lainnya (tidak berkoloni). Struktur tersebut merupakan bagian tunas
vegetatif (Dwidjoseputro 1988). Penemuan ini sejalan dengan pernyataan yang
diungkakan oleh Gembong (2008) bahwa jenis Saccharomyces sp merupakan sel
tunggal. Sedangkan, Hansenula memiliki ciri khas bercabang dengan bentuk
bulatan pada ujung dan tengah cabang. Jenis jamur yang ditemuka pada tape ketan
adalah Hansenula sp.
Pada tape ketan tidak ditemukan anggota dari marga Candida sp, dan
Saccharomyces sp. Hal ini bukan berarti kedua marga tersebut tidak terdapat pada
tape ketan, melainkan hanya pada pengamatan saja tidak ditemukan. Penyebabnya
berupa kurangnya ketelitian pratikan dan waktu yang terbatas pada saat
pengamatan.
Jenis kapang yang ditemukan pada tape singkong dan ketan selaras dengan
keterangan Prof. Dr. D. Dwidjoseputro dalam bukunya Dasar-dasar Mikrobiologi
(1984) bahwa pada ragi hidup berbagai macam genus kapang. Jenis tersebut telah
ditemukan pada pengamatan tape singkong dan ketan.
Berdasarkan hasil pengamatan, ditemuakan genus Saccharomyces dan
Hansenula. Saccharomyces ini mempunyai spora yang berada pada bagian
terminal (Clamidospora terminal), spora berbentuk bulat atau oval. Keberadaan
kedua jenis khamir ini merupakan penyebab terjadinya fermentasi pati pada
singkong dan ketan. Menurut Drs. Janeng Tarigan dalam bukunya Pengantar
Mikrobiologi(1988) menjelaskan bahwa jenis Aspergillus sp memiliki fungsi
menguraikan amilum yang terdapat pada ketan dan singkong. Sedangkan,
Hansenula sp, Saccharomyces cerevisiae, Candida sp mampu menguraikan gula
menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lainnya. Khamir fermentatif
dapat melakukan fermentasi alkohol, yaitu memecah glukosa melalui jalur
glikolisis dengan total reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP
Glukosa alkohol Karbondioksida
Pada saat proses fermentasi tape ketan maupun tape singkong merupakan
fermentasi aerob, dengan adanya oksigen namun sedikit, S. cerevisiae juga dapat
melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbondioksida dan air.
Oleh karena itu, tergantung dari kondisi pertumbuhan, S. cerevisiae dapat
mengubah sistem metabolismenya dari jalur fermentatif menjadi oksidatif
(respirasi). Kedua sistem tersebut menghasilkan energi, meskipun energi yang
dihasilkan melalui respirasi lebih tinggi dibandingkan dengan melalui fermentasi
(Jarvis, 1978).
Alkohol hasil fermentasi oleh khamir akan dimanfaat oleh bakteri
(Acetobacter) untuk media hidup dan hasil sampinganya adalah asam. Semakin
banyak oksigen masuk ke dalam proses fermentasi maka perombakan alkohol
menjadi asam akan semakin cepat. Hal ini akhirnya mengurangi kualitas dari tape
ketan dan singkong.
X. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, ditemukan mikroorganisme
Hansenula sp. dan Saccharomyces cerevisiae pada tape singkong dan
mikroorganisme Hansenula sp. pada tape ketan.
XI. Diskusi
1. Macam mikroorganisme apa sajakah yang terdapat dalam makanan
fermentasi yang diperiksa dalam kegiatan ini?
Jabawan: Mikroorganissme yang kami temukan pada tape singkong dan tape
ketan saat praktikum adalah Hansenula sp. dan Saccharomyces cerevisiae.
2. Apakah peranan mikroorganisme-mikroorganisme tersebut tersebut dalam
proses pembuatan makanan-makanan fermentasi?
Jawaban: Hansenula sp. dan Saccharomyces cerevisiae berperan dalam
mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2.
DAFTAR RUJUKAN