KOIL EKOWISATA LAUT SEBAGAI STRATEGI USAHA PEMANFAATAN
KONSERVASI LAUT BERKELANJUTAN
Oleh:
Robiatul Adawiyah
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015 KOIL Ekowisata Laut sebagai Strategi Usaha Pemanfaatan Konservasi Laut Berkelanjutan
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki perairan
yang sangat luas. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2008), Indonesia memiliki wilayah perairan terbesar di dunia dan dua pertiga dari wilayahnya merupakan wilayah perairan. Secara geografis Indonesia merupakan negara maritim, yang memiliki luas laut sebesar 5,8 Juta km yang terdiri dari laut territorial dengan luas 0.8 juta km 2, laut nusantara 2.3 juta km2 dan zona ekonomi eksklusif 2.7 juta km2. Disamping itu, Indonesia memiliki pulau sebanyak 17.480 pulau dan garis pantai sepanjang 95.181 km. Laut yang membentang luas di Indonesia memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia. Namun, saat ini keadaan laut Indonesia semakin hari semakin mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan eksploitasi oleh masyarakat yang berlebihan. Data terbaru (2012) Pusat Penelitian Oseanografi LIPI mengungkapkan hanya 5,3% terumbu karang Indonesia yang tergolong sangat baik. Sementara 27,18% digolongkan dalam kondisi baik, 37,25% dalam kondisi cukup, dan 30,45% berada dalam kondisi buruk. Bahkan, Burke, dkk menyebutkan setengah abad terakhir ini degradasi terumbu karang di Indonesia meningkat dari 10% menjadi 50%12 . Penyebab kerusakan terumbu karang diantaranya adalah pembangunan di kawasan pesisir, pembuangan limbah dari berbagai aktivitas di darat maupun di laut, sedimentasi akibat rusaknya wilayah hulu dan daerah aliran sungai, pertambangan, penangkapan ikan merusak yang menggunakan sianida dan alat tangkap terlarang, pemutihan karang akibat perubahan iklim, serta penambangan terumbu karang. Dengan melihat keadaan laut Indonesia yang semakin buruk tersebut, pemerintah telah mencanangkan beberapa program untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu program yang dicanangkan pemerintah adalah dengan diadakannya konservasi laut di berbagai daerah. Konservasi laut merupakan kawasan perairan yang dilindungi oleh pemerintah. Menurut sebuah artikel yang dirilis oleh greenpeace, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mensahkan Peraturan tentang Kawasan Konservasi Perairan (KKP). KKP adalah ekosistem laut yang dilindungi secara hukum serta aturan lain, dengan cara zonasi, konservasi dan pemanfaatan sumberdaya ikan. KKP mencakup kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dengan flora dan faunanya, dan bisa juga menyertakan bukti sejarah sosial dan budaya. Hukum melarang aktivitas seperti ekstraksi minyak dan gas, penangkapan ikan serta kehidupan dan ekologi bawah laut untuk perlindungan maksimal. KKP juga mengakui pentingnya melestarikan ekosistem untuk mencegah degradasi, serta mencegah penangkapan ikan berlebih. Dengan adanya program konservasi tersebut, sejak 3 tahun terakhir pemerintah telah berhasil menetapkan kawasan konservasi perairan lebih dari 10 juta hektar laut yang ada di Indonesia. Usaha pemanfaatan konservasi laut yang ada saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan bantuan sarana wisata bahari, serta rehabilitasi dan revitalisasi kawasan pesisir dan laut, dengan penanaman mangrove pada beberapa daerah. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan konservasi laut dan memperbaiki keadaan laut Indonesia yang semakin mengkhawatirkan akibat kelalaian dari beberapa pihak. Selain itu, bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir dan devisa negara. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, kekayaan maritim dan potensi bahari tersebut belum memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia, terutama sebagai sumber devisa negara. Semisalnya pariwisata bahari, sampai saat ini saja devisa dari sektor pariwisata bahari di Indonesia saja baru mencapai sekitar US$ 1 miliar per tahun. Jika kita mampu mengembangkan potensi tersebut, tentu nilai ekonomi berupa perolehan devisa, sumbangan terhadap PDB, peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan sejumlah multiplier effects sangatlah besar. Sudah seyogyanya, Indonesia menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu penggerak utama pembangunan nasional ke depan demi kemakmuran masyarakat dan negara, ujar Susi. Pariwisata bahari yang disebutkan oleh ibu Susi tersebut juga termasuk di dalamnya ekowisata yang saat ini banyak berkembang dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009, Ekowisata merupakan kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Sedangkan menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Ekowisata merupakan konsep pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah setempat. Berdasarkan pengertian ekowisata di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan dikembangkannya ekowisata di daerah konservasi laut sangat bermanfaat bagi berbagai pihak. Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh dari ekowisata ini, maka penulis memberikan gagasan atau ide sebagai peluang usaha/bisnis berkelanjutan berupa KOIL Ekowisata Laut. Ekowisata Laut ini diharapkan bisa menjadi sebuah solusi pemanfaatan konservasi laut yang tidak hanya meningkatkan ekonomi Indonesia, namun juga dapat meningkatkan wawasan masyarakat Indonesia dalam bidang kelautan dan perikanan serta bidang pendidikan. Beberapa sarana dan prasarana yang ada di KOIL ini adalah tempat pembibitan, penanaman, dan pemanenan rumput laut dan ikan laut, tempat mengeksplor pengetahuan tentang terumbu karang secara nyata, dll. Pengunjung yang datang ke KOIL ini akan diajak untuk menanam dan / atau memanen rumput laut yang ada dengan bantuan tour guide yang di ambil dari masyarakat sekitar konservasi laut dan telah distandarisasikan oleh pemerintah. Selain itu, pengunjung juga bisa memberi makan ikan laut yang telah dipelihara di tempat ni dan juga bisa memanen ikan ikan laut. Untuk pengunjung remaja sampai dewasa bisa mengeksplor keindahan terumbu karang yang ada di konservasi laut ini. Sedangkan untuk pengunjung anak anak, eksplorasi terumbu karang juga bisa dilakukan namun dibagian laut yang dangkal dan disarankan untuk tetap diawasi oleh orang tua masing masing walaupun tetap di pandu oleh tour guide yang ada. Untuk kegiatan penanaman dan pemanenan rumput laut serta pemberian makan dan pemanenan ikan laut dapat dilakukan oleh pengunjung dari usia anak anak sampai dewasa. Manfaat dari adanya KOIL ini antara lain masyarakat dapat mengetahui secara nyata bagaimana petani rumput laut menanam dan memanen rumput laut, bahkan anak anak yang terkadang masih awam dengan bentuk rumput laut yang masih asli dari laut dapat diberi pengetahuan tentang hal tersebut. Pengunjung juga dapat mengetahui berbagai pengetahuan tentang rumput laut baik dari pembibitan, penanaman, perawatan sampai pemanenan. Hal ini menjadi pengalaman yang sangat berharga, terutama untuk anak anak. Rumput laut menjadi salah satu objek yang diambil dalam KOIL ini karena budidaya rumput laut tidak mencemari laut. Menurut Abubakar (2010) dilihat dari aspek lingkungan, adanya kegiatan budidaya rumput laut tidak secara signifikan berdampak padapeningkatan nilai BOD, nitrogen, dan phospor. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya penggunaan zat kimia berbahaya, dan pakan buatan dalam budidaya rumput laut. Selain itu, harga ekspor rumput laut yang cukup besar menjadi alasan kedua penulis menjadikan budidaya rumput laut menjadi salah satu objek dari KOIL ini. Sedangkan ikan laut dan eksplorasi terumbu karang menjadi objek KOIL ini dikarenakan banyak masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat perkotaan yang jauh dari pesisir masih belum mengetahui indahnya terumbu karang yang ada di Indoneisa dan ikan ikan laut yang hidup di dalamnya. Sehingga, kegiatan pemberian makan dan pemanenan ikan laut serta eksplorasi terumbu karang juga menjadi kegiatan yang sangat bermanjfaat untuk menambah pengetahuan masyarakat Indonesia, khususnya anak anak. Manfaat manfaat inilah yang menjadi peluang usaha / bisnis berkelanjutan dalam pemanfaatan konservasi laut.