Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SEISMOGRAM

Ramadhan Susan Prayogo (F1D315022)


Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Jambi
Abstract
Seismogram is the recorded result of the seismograph tool, it records the wave that
spreads below the surface, seismograph analysis is necessary to know the information
carried by the wave, the practicum of this seismogram analysis will be done on the wave that
has been obtained from the IRIS website, on seismogram analysis this time there were three
waves from different countries, but not too far away, namely Japan, Korea and Taiwan, from
the three countries recorded the wave on the same hour and date, but have different
recording results, in Korea the resulting record has large amplitude and periods, as well as
Taiwan, but the data recorded in Japan has smaller amplitude and periods than in those
countries.
Keywords: Seismograph analysis

Sari
Seismogram merupakan hasil yang terekam dari alat seismograf, alat ini merekam
gelombang yang menjalar dibawah permukaan, analisis seismograf perlu dilakukan untuk
mengetahui informasi yang dibawa oleh gelombang tersebut, pada praktikum analisis
seismogram ini akan dilakukan pada gelombang yang telah didapat dari website IRIS, pada
analisis seismogram kali ini didapatkan tiga gelombang dari Negara yang berbeda, namun
tidak terlalu jauh, yakni Negara Jepang, Korea, dan Taiwan, dari tiga Negara tersebut
merekam gelombang pada jam dan tanggal yang sama, namun memiliki hasil rekaman yang
berbeda, pada Negara Korea menghasilkan rekaman yang memiliki amplitude dan periode
yang besar, begitu juga yang terjadi pada Taiwan, namun data yang terekam di jepang
memiliki amplitude dan periode yang lebih kecil dibandingkan dikedua Negara tersebut.
Kata kunci: Analisis seismograf

PENDAHULUAN
Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi.
Gempa bumi yang ditimbulkan dapat disebabkan oleh adanya pergerakan lempeng tektonik,
aklifitas vulkanik, tanah longsor, dan lain sebagainya, pada proses terjadinya gempa terdapat
perpindahan energy dari suatu sumber menuju pada suatu titik tertentu yakni adanya
penjalaran gelombang, gelombang tersebut dapat berupa gelombang badan dan gelombang
permukaan, hasil dari perekaman kedua gelombang tersebut ialah seismogram, Setiap
seismogram mengandung informasi penting tentang sumber seismic dan medium yang
dilewati oleh gelombang.

LATAR BELAKANG
Seismogram merupakan hasil dari perekaman alat seismograf, di dalam sebuah
seismogram terdapat informasi tentang sumber seismik dan juga medium yang dilewati
gelombang. Oleh karena itu, dari data seismogram, kita dapat menganalisis struktur dalam
bumi dari sifat-sifat yang dimiliki oleh gelombang seismik. Adapun informasi yang bisa kita
ketahui dalam sebuah seismogram mengenai gelombang seismik yang dihasilkan dari pusat
gempa, interior struktur bumi dan karakteritik parameter gempa. Hasil seismogram dapat
berupa arah datang gelombang gempa, waktu datang gelombang seismik, kedalaman pusat
gempa, dan sudut keluar dari gelombang gempa.

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat membedakan antara sinyal dengan noise
2. Dapat menentukan fasa gelombang ( gelombang P dan S ) pada seismogram dan
menentukan waktu tiba gelombang tersebut
3. Menentukan arah datang gelombang dan sudut keluar gelombang dari seismogram
4. Dapat menggunakan tabel dan kurva Jeffreys-Bullen untuk menentukan berbagai fasa
gelombang yang mungkin muncul dalam seismogram

TEORI DASAR
Gelombang seismik terdiri dari gelombang body, yang merambat di dalam medium,
dan gelombang permukaan, yang merambat di permukaan bumi. Gelombang Body terdiri
dari gelombang P dan gelombang S. Gelombang P merupakan gelombang yang arah gerak
partikelnya searah terhadap arah rambat gelombangnya dan gelombang S merupakan
gelombang yang arah gerak pertikelnya tegak lurus terhadap arah rambat gelombangnya dan
terdiri atas gelombagn SV dan SH. Gelombang permukaan terdiri dari gelombang Rayleigh
dan Love. Gelombang Rayleigh merupakan gelombang yang terbentuk akibat interverensi
gelombang pantul P dan SV yang sudut datangnya melebihi sudut kritis. Gelombang love
merupakan gelombang yang terbentuk akibat adanya interferensi gelombang-gelombang
pantul SH pada suatu lapisan dekat permukaan bumi. Gelombang yang biasanya mudah
terlihat dalam seismogram adalah gelombang body jenis longitudinal (p) dan jenis transversal
(s) dan refleksi transmisinya. Gelombang permukaan tidak selalu mudah terlihat pada
seismogram, biasanya terlihat pada kasus gempa jauh dan dangkal yang bergantung pada
kekuatan gempa.
Fasa-fasa gelombang dalam kerak bumi dapat dilihat dalam gambar (1) dan keterangan
dari penamaan ini adalah sebagai berikut :
Pg, Sg : gelombang P dan S langsung atau yang menjalar dalam kerak.
Pn, Sn : gelombang P dan S transmisi yang melewati kerak dan mantel.
PmP : gelombang refleksi P pada batas lapisan Mohorovisic
SmS : gelombang refleksi S pada batas lapisan contrad

Gambar 1. Geometri ray yang mungkin dalam kerak bumi


Fasa-fasa gelombang bodi ini dapat ditentukan dari teori ray. Teori ray merupakan suatu
solusi pendekatan dari persamaan gelombang seismik berdasarkan prinsip Fermat yang
mengatakan bahwa lintasan ray antara dua titik adalah lintasan yang mempunyai waktu
tempuh minimum. Salah satu implikasi dari prinsip ini adalah hukum Snell. Untuk sistem
koordinat kartesian, hukum snell dapat dituliskan sebagai berikut:
sin 1 sin 2
=
1 2

untuk model bumi bulat,hukum Snell dapat dituliskan sebagai berikut:


r1 sin 1 r2 sin 2
=
v1 v2

Dengan kombinasi gelombang P dan S yang merambat kedalam bumi dengan mengikuti
hukum Snell, maka akan menghasilkan sejumlah geometri ray yang disebut dengan fasa fasa
seismik.
Label gelombang P dan S dalam lapisan mantel, inti luar yang berupa fluida dan inti
dalam yang solid adalah sebagai berikut:
P: gelombang P dalam mantel
K: gelombang P dalam inti luar
I: gelombang P dalam inti dalam
S: gelombang S dalam mantel
J: gelombang S dalam inti dalam
c: refleksi pada batas antara inti dan mantel
i: refleksi pada batas antara ini luar dan inti dalam
p: gelombang p yang terpantul di permukaan dekat episenter
s: gelombang s yang terpantul di permukaan dekat episenter

Gambar 2. Ray seismik global dan penamaan fasanya

Penamaan gelombang permuakaan berdasarkan pada pita frekuensinya, seperti dalam


keterangan berikut: x Untuk fasa gelombang permukaan berperioda yang lebih kecil daripada
3 detik. Label Rg adalah Gelombang Rayleigh dasar, dengan kecepatan group 3 km/s, absen
jika untuk kedalaman gempa melebihi 3 km. label Lg adalah fasa gelombang combinasi
antara gelombang Rayleigh dan gelombang Love, kecepatan grup 3.5 km /s, terobservasi
sampai 1000 km. x Untuk fasa gelombang permukaan berperioda antara 3 detik sampai 60
detik. Fasa R or LR untuk gelombang Rayleigh dan L or LQ untuk gelombang Love. x
Untuk fasa gelombang permukaan berperioda lebih daripada 60 detik. Gelombang ini sering
disebut sebagai gelombang mantel. Gelombang Rayleigh dilabeli R, gelombang Love dilabeli
G dan overtune gelombang Rayleigh dilabeli X.
Gelombang seismik menjalar dari pusat gempa ke segala arah, dengan arah penjalaran
berbentuk bola yang bergerak dalam bidang tiga dimensi. Untuk itu dibuat seismograf yang
dapat mencatat komponen getaran dalam arah vertikal (up-down UD) dan horizontal (north-
south NS dan east-west EW). Konvensi untuk komponen tersebut adalah positif arah up,
negatif arah down, positif arah north, negatif arah south, positif arah east, negatif arah west.
2
Berdasarkan teori kecepatan gelombang, kecepatan gelombang P: ,


sedangkan kecepatan gelombang S: . Seismogram akan mencatat gelombang P

disusul gelombang S kemudian gelombang permukaan.
Jarak dari episenter ke stasiun biasanya dinyatakan dalam derajat, dirumuskan
sebagai:
cos 1[cos E cos S sin E sin s cos(s E )

E ,E adalah koordinat episenter (lintang,bujur)


S , S adalah koordinat stasiun (lintang,bujur)
Klasifikasi gempa bumi berdasarkan jarak episentrumnya
a. Gempa lokal, yaitu episentrumnya kurang dari 10000 km.
b. Gempa jauh, yaitu episentrumnya sekitar 10000 km.
c. Gempa sangat jauh, yaitu episentrumnya lebih dari 10000 km.
Waktu tempuh tiap fasa gelombang untuk setiap kombinasi jarak episenter dan
hiposenter disusun dalam kurva Jeffreys-Bullen. Kurva ini disusun berdasarkan model
struktur kecepatan 1D Jeffreys-Bullen yang mengasumsikan bahwa kecepatan rambat
gelombang seismik semakin besar dengan bertambahnya kedalaman. Kurva ini menyajikan
hubungan antra waktu tempuh (T) berbagai gelombang seismik dan jarak episenternya.
Waktu tempuh gelombang seismik menjalar dari sumber ke stasiun pengamat bergantung
pada jarak sudut episentrum, kedalaman fokus gempa.
seismograf adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur gempa atau getaran
yang terjadi pada permukaan bumi. Seismograf disebut juga seismometer yang dalam bahasa
Yunani berarti mengukur gempa bumi. Seismograf akan mencatat getaran dalam bentuk
grafik yang disebut seismogram. Seismograf juga berperan dalam menentukan lokasi
episentrum
Seismograf pertama kali ditemukan oleh peneliti dari Cina pada zaman Dinasti Han
yang bernama Zhang Heng. Setelah beberapa abad lamanya, seorang ilmuwan dari Italia
membuat seismograf dari merkuri dengan tabung yang berbentuk huruf U. Tak lama setelah
itu, ilmuwan Inggris membuat seismograf modern untuk pertama kalinya. Ilmuwan dari
Inggris itu bernama John Milne. Dia juga yang memprakarsai dibuatnya stasiun pengamat
gempa bumi (stasiun seismologi). Seismograf modern pertama tersebut lalu dikembangkan
lagi di Amerika sehingga menjadi seismograf yang dipakai hingga zaman modern ini.
Terdapat beberapa jenis seismograf. Berdasarkan fungsinya, seismograf dibagi menjadi 2
yakni seismograaf vertikal dan horizontal. Berikut adalah uraian singkatnya.

Seismograf vertikal Seismograf jenis ini memiliki fungsi sebagai pencatat getaran
atau gelombang gempa secara vertical.

Seismograf horizontal Seismograf jenis ini memiliki fungsi sebagai pencatat


getaran atau gelombang gempa horizontal. BMKG biasa memasang 2 pasang
seismograf horizontal dengan arah timur- barat serta utara- selatan.

Seismograf juga dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan caranya membaca data, yaitu
seismograf manual dan digital.

Seismograf manual Seismograf ini sudah mampu mencatat gempa horizontal


maupun vertikal. Gempa horizontal dicatat berdasarkan arahnya, sedang arah gempa
vertikal yang tercatat oleh seismograf ini adalah arah gempa kompresi.
Seismograf digital Seismograf ini sudah lebih canggih karena dilengkapi dengan
display panel dan dapat mentransfer data dengan cepat. Seismograf digital juga
menggunakan teknologi elektromagnetik seismographer.
Seismogram atau rekaman gerakan tanah, atau grafik aktivitas gempa bumi
sebagai fungsi waktu yang dihasilkan oleh seismometer. Rekaman ini dapat
dipergunakan salah satunya untuk menentukan magnitudo gempa tersebut. Selain itu
dari beberapa seismogram yang direkam di tempat lain, kita dapat menentukan pusat
gempa atau posisi dimana gempa tersebut terjadi. Pengertan lain dari seismograf ialah
Seismogram adalah sebuah
rekaman gelombang yang ditangkap oleh seismometer. Sebenarnya ini sangat mudah
dimengerti kalau kita melihat bahwa getaran yang dirasakan saat gempa adalah
sebuah gelombang yangg menjalar, ya gempa memang hanya gelombang yang
menjalar namun gelombang ini memiliki kekuatan yang sangat besa

PENGOLAHAN DATA
Pengolahan Data
Data Seismograf Stasium Majo Jepang
Tanggal A B C D E Jam Menit Detik Amplitude(mm) Periode
23-09-2017 e p D 12 26 49 6 1
23-09-2017 e S S 12 26 58 5 1
23-09-2017 e S w 12 26 49 7 0.8

Stasiun Date Comp Phase Time Dir A T Renmark


MAJO 23-09-2017 SpZ Ep 12:26:49 DZ - 6 1 -
MAJO 23-09-2017 SpN Es 12:26:58 DN - 5 1 -
MAJO 23-09-2017 SpE Es 12:26:49 DE - 7 0.8 -

Data Seismogram Stasiun Tato Taiwan


Tanggal A B C D E Jam Menit Detik Amplitude(mm) Periode
23-09-2017 I S D 12 26 49 7 0.5
23-09-2017 I S N 12 26 58 9 0.5
23-09-2017 I S E 12 26 49 8 0.5

Stasiun Date Comp Phase Time Dir A T Renmark


TATO 23-09-2017 LpZ Is 12:29:58 DZ - 7 0.5 -
TATO 23-09-2017 LpN Is 12:29:55 DN - 9 0.5 -
TATO 23-09-2017 LpE Is 12:29:58 DE - 8 0.5 -

Data Pada Stasiun INCN Republik Korea


Tanggal A B C D E Jam Menit Detik Amplitude(mm) Periode
23-09-2017 I p C 12 27 41 11 0.4
23-09-2017 I P N 12 27 41 14 0.4
23-09-2017 I P E 12 27 41 12 0.4

Stasiun Date Comp Phase Time Dir A T Renmark


Majo 23-09-2017 SpZ Ip 12:26:49 DZ - 11 0.4 -
Majo 23-09-2017 SpN Ip 12:26:58 DN - 14 0.4 -
Majo 23-09-2017 SpE Ip 12:26:49 DE - 12 0.4 -
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mengenai analisis seismogram, praktikan dituntut untuk
dapat membedakan antara sinyal dengan noise, menentukan fasa gelombang ( gelombang P
dan S ) pada seismogram, menentukan waktu tiba gelombang tersebut, menentukan arah
datang gelombang dan sudut keluar gelombang dari seismogram serta dapat menggunakan
tabel dan kurva Jeffreys-Bullen untuk menentukan berbagai fasa gelombang yang mungkin
muncul dalam seismogram.
Data seismogram yang digunakan pada praktikum ini didapat dari tiga Negara yang
berdekatan dengan tanggal dan waktu yang sama, yakni Negara Jepang, Republic Korea, dan
Taiwan, dari ketiga data tersebut praktikan menentukan bentuk impuls pertama, jinis
gelombang, arah impuls dalam komponen Z, Arah impuls pertama dalam komponen N-S,
serta arah impuls pertama dalam komponen E-W dari masing-masing data seismogram.
Dari masing-masing seismogram dari tiap Negara menunjukkan data yang berbeda,
pada seismogram di Negara Jepang memiliki ampliduo kecil dan periode besar, sedangkan
untuk data seis

KESIMPULAN
1. Sinyal media yang membawa informasi suatu gelombang seismic yang ditunjukkan pada
seismogram dengan Amplitudo dan atau Periode yang besar dibandingkan dengan noise
atau sinyal yang tidak diinginkan yang memiliki amplitude dan atau priode yang kecil.
2. Fasa-fasa gelombang P dan S sebagai berikut :
Pg, Sg : gelombang P dan S langsung atau yang menjalar dalam kerak.
Pn, Sn : gelombang P dan S transmisi yang melewati kerak dan mantel.
PmP : gelombang refleksi P pada batas lapisan Mohorovisic
SmS : gelombang refleksi S pada batas lapisan contrad
Waktu tiba gelombang dapat ditentukan menggunakan Tabel Jefferey-Bullen.
3. Untuk arah datang getaran gelombang dapat dilihat dari impuls pertama gelombang P
untuk setiap komponen seismograf, dalam menentukan sudut arah datang gempa
dapat menggunakan persamaan betikut :

2 + 2
Tan i =

4. Dalam menggunakan Kurva Jefferey-Bullen digunakan untuk menentukan fasa-fasa


gelombang, dan tabel Jefferey-Bullen digunakan untuk menentukan waktu tiba
kemudian didapatkan hasil plot dari waktu tempuh pada tiap geophone
UCAPAN TERIMAKASIH
Rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan
kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Kemudian ucapan terima kasih
saya ucapkan kepada dosen pengampu dan asisten mata kuliah Seismologi yang telah
membimbing pratikum berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Afnimar.2009.Seismologi.Bandung: Penerbit ITB.
Petunjuk Pelaksanaan Praktikum Seismologi 2014.
Rohadi, Supriyanto. 2009. Studi Seismotektonik Sebagai Indikator Potensi Gempa
Bumi di Wilayah Indonesia. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Vol 10 No. 2:
108-117.

Anda mungkin juga menyukai