Sari
Seismogram merupakan hasil yang terekam dari alat seismograf, alat ini merekam
gelombang yang menjalar dibawah permukaan, analisis seismograf perlu dilakukan untuk
mengetahui informasi yang dibawa oleh gelombang tersebut, pada praktikum analisis
seismogram ini akan dilakukan pada gelombang yang telah didapat dari website IRIS, pada
analisis seismogram kali ini didapatkan tiga gelombang dari Negara yang berbeda, namun
tidak terlalu jauh, yakni Negara Jepang, Korea, dan Taiwan, dari tiga Negara tersebut
merekam gelombang pada jam dan tanggal yang sama, namun memiliki hasil rekaman yang
berbeda, pada Negara Korea menghasilkan rekaman yang memiliki amplitude dan periode
yang besar, begitu juga yang terjadi pada Taiwan, namun data yang terekam di jepang
memiliki amplitude dan periode yang lebih kecil dibandingkan dikedua Negara tersebut.
Kata kunci: Analisis seismograf
PENDAHULUAN
Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi.
Gempa bumi yang ditimbulkan dapat disebabkan oleh adanya pergerakan lempeng tektonik,
aklifitas vulkanik, tanah longsor, dan lain sebagainya, pada proses terjadinya gempa terdapat
perpindahan energy dari suatu sumber menuju pada suatu titik tertentu yakni adanya
penjalaran gelombang, gelombang tersebut dapat berupa gelombang badan dan gelombang
permukaan, hasil dari perekaman kedua gelombang tersebut ialah seismogram, Setiap
seismogram mengandung informasi penting tentang sumber seismic dan medium yang
dilewati oleh gelombang.
LATAR BELAKANG
Seismogram merupakan hasil dari perekaman alat seismograf, di dalam sebuah
seismogram terdapat informasi tentang sumber seismik dan juga medium yang dilewati
gelombang. Oleh karena itu, dari data seismogram, kita dapat menganalisis struktur dalam
bumi dari sifat-sifat yang dimiliki oleh gelombang seismik. Adapun informasi yang bisa kita
ketahui dalam sebuah seismogram mengenai gelombang seismik yang dihasilkan dari pusat
gempa, interior struktur bumi dan karakteritik parameter gempa. Hasil seismogram dapat
berupa arah datang gelombang gempa, waktu datang gelombang seismik, kedalaman pusat
gempa, dan sudut keluar dari gelombang gempa.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat membedakan antara sinyal dengan noise
2. Dapat menentukan fasa gelombang ( gelombang P dan S ) pada seismogram dan
menentukan waktu tiba gelombang tersebut
3. Menentukan arah datang gelombang dan sudut keluar gelombang dari seismogram
4. Dapat menggunakan tabel dan kurva Jeffreys-Bullen untuk menentukan berbagai fasa
gelombang yang mungkin muncul dalam seismogram
TEORI DASAR
Gelombang seismik terdiri dari gelombang body, yang merambat di dalam medium,
dan gelombang permukaan, yang merambat di permukaan bumi. Gelombang Body terdiri
dari gelombang P dan gelombang S. Gelombang P merupakan gelombang yang arah gerak
partikelnya searah terhadap arah rambat gelombangnya dan gelombang S merupakan
gelombang yang arah gerak pertikelnya tegak lurus terhadap arah rambat gelombangnya dan
terdiri atas gelombagn SV dan SH. Gelombang permukaan terdiri dari gelombang Rayleigh
dan Love. Gelombang Rayleigh merupakan gelombang yang terbentuk akibat interverensi
gelombang pantul P dan SV yang sudut datangnya melebihi sudut kritis. Gelombang love
merupakan gelombang yang terbentuk akibat adanya interferensi gelombang-gelombang
pantul SH pada suatu lapisan dekat permukaan bumi. Gelombang yang biasanya mudah
terlihat dalam seismogram adalah gelombang body jenis longitudinal (p) dan jenis transversal
(s) dan refleksi transmisinya. Gelombang permukaan tidak selalu mudah terlihat pada
seismogram, biasanya terlihat pada kasus gempa jauh dan dangkal yang bergantung pada
kekuatan gempa.
Fasa-fasa gelombang dalam kerak bumi dapat dilihat dalam gambar (1) dan keterangan
dari penamaan ini adalah sebagai berikut :
Pg, Sg : gelombang P dan S langsung atau yang menjalar dalam kerak.
Pn, Sn : gelombang P dan S transmisi yang melewati kerak dan mantel.
PmP : gelombang refleksi P pada batas lapisan Mohorovisic
SmS : gelombang refleksi S pada batas lapisan contrad
Dengan kombinasi gelombang P dan S yang merambat kedalam bumi dengan mengikuti
hukum Snell, maka akan menghasilkan sejumlah geometri ray yang disebut dengan fasa fasa
seismik.
Label gelombang P dan S dalam lapisan mantel, inti luar yang berupa fluida dan inti
dalam yang solid adalah sebagai berikut:
P: gelombang P dalam mantel
K: gelombang P dalam inti luar
I: gelombang P dalam inti dalam
S: gelombang S dalam mantel
J: gelombang S dalam inti dalam
c: refleksi pada batas antara inti dan mantel
i: refleksi pada batas antara ini luar dan inti dalam
p: gelombang p yang terpantul di permukaan dekat episenter
s: gelombang s yang terpantul di permukaan dekat episenter
sedangkan kecepatan gelombang S: . Seismogram akan mencatat gelombang P
disusul gelombang S kemudian gelombang permukaan.
Jarak dari episenter ke stasiun biasanya dinyatakan dalam derajat, dirumuskan
sebagai:
cos 1[cos E cos S sin E sin s cos(s E )
Seismograf vertikal Seismograf jenis ini memiliki fungsi sebagai pencatat getaran
atau gelombang gempa secara vertical.
Seismograf juga dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan caranya membaca data, yaitu
seismograf manual dan digital.
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan Data
Data Seismograf Stasium Majo Jepang
Tanggal A B C D E Jam Menit Detik Amplitude(mm) Periode
23-09-2017 e p D 12 26 49 6 1
23-09-2017 e S S 12 26 58 5 1
23-09-2017 e S w 12 26 49 7 0.8
KESIMPULAN
1. Sinyal media yang membawa informasi suatu gelombang seismic yang ditunjukkan pada
seismogram dengan Amplitudo dan atau Periode yang besar dibandingkan dengan noise
atau sinyal yang tidak diinginkan yang memiliki amplitude dan atau priode yang kecil.
2. Fasa-fasa gelombang P dan S sebagai berikut :
Pg, Sg : gelombang P dan S langsung atau yang menjalar dalam kerak.
Pn, Sn : gelombang P dan S transmisi yang melewati kerak dan mantel.
PmP : gelombang refleksi P pada batas lapisan Mohorovisic
SmS : gelombang refleksi S pada batas lapisan contrad
Waktu tiba gelombang dapat ditentukan menggunakan Tabel Jefferey-Bullen.
3. Untuk arah datang getaran gelombang dapat dilihat dari impuls pertama gelombang P
untuk setiap komponen seismograf, dalam menentukan sudut arah datang gempa
dapat menggunakan persamaan betikut :
2 + 2
Tan i =
DAFTAR PUSTAKA
Afnimar.2009.Seismologi.Bandung: Penerbit ITB.
Petunjuk Pelaksanaan Praktikum Seismologi 2014.
Rohadi, Supriyanto. 2009. Studi Seismotektonik Sebagai Indikator Potensi Gempa
Bumi di Wilayah Indonesia. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Vol 10 No. 2:
108-117.