Saat ini permintaan akan Gas Insulated Substation (GIS) meningkat di seluruh dunia untuk
penggunaan listrik dan ruang yang efisien. Dalam tesis ini sebuah gardu gas terisolasi
diselidiki atau dipelajari karena mereka lebih menguntungkan, mereka menggunakan alat
pelindung atau peralatan yang sama bila dibandingkan dengan gardu terisolasi udara.
Mereka tersusun rapat, membutuhkan sedikit perawatan, lebih dapat diandalkan, memiliki
masa kerja lebih lama (lebih dari 50 tahun) dan lebih aman. Ke tersusun rapatan ini
disebabkan oleh penggunaan gas SF6, yang memiliki kekuatan dielektrik tinggi pada
tekanan sedang untuk fase ke fase dan fase ke ground insulation.
Sistem gardu gas terisolasi menciptakan visi gardu induk masa depan yang lebih efisien yang
mencakup berbagai kriteria teknis, ekonomi dan lingkungan, seperti keandalan, biaya,
interoperabilitas, konfigurabilitas, keamanan, pengendalian dan fleksibilitas perlu
dipertimbangkan.Tugas akhir ini menyajikan perancangan dan simulasi gardu gas terisolasi
di kota baru, Palembang. Untuk tujuan ini, semua parameter parameter listrik yang
diperlukan dikumpulkan melalui survei literatur dan pada saat bersamaan komponen utama
gardu gas terisolasi seperti bus bar dirancang sehingga volume SF6 dihitung. Untuk
merancang gardu, sangat penting untuk mengetahui nilai arus hubung singkat dari analisis
gardu induk dan aliran beban. Untuk keperluan ini, Electrical Transient Analyzer Program
(ETAP) versi 12.6.0 telah digunakan untuk berbagai kondisi kesalahan pada gardu gas
terisolasi 3 phase 150 kV.
Kata kunci: Gas Insulated Substation, disain, simulasi, SF6, Etaps, Air Insulated Substation,
Hubung singkat, standar
1. LATAR BELAKANG
Substation dapat dikategorikan berdasarkan tingkat tegangan, struktur dan sistem insulasi
yang diterapkan. Kami dapat mengklasifikasikan gardu berdasarkan tingkat voltase mereka
untuk mentransmisikan daya dari generasi ke konsumen, seperti gardu induk, gardu
transmisi, gardu distribusi, gardu induk dan gardu pengumpul. Berdasarkan sistem struktur
yang digunakan gardu induk dapat diklasifikasikan seperti di gardu pintu, luar ruangan dan
bawah tanah. Berdasarkan sistem insulasi yang diaplikasikan gardu induknya bisa berupa
AIS atau GIS [1].
GIS sendiri merupakan salah satu klasifikasi gardu induk yang menggunakan isolasi Gas.
Berdasarkan lokasi peletakannya, GIS terbagi menjadi dua, yaitu di dalam ruangan (indoor)
dan di luar ruangan (outdoor). GIS biasa ditempatkan pada perkotaan karena luas wilayah
yang terpakai lebih kecil dibandingkan dengan yang konvensional [4].
GIS juga memiliki tingkat tegangan gardu yang berbeda mulai dari 12 kV sampai 800 kV di
mana struktur utama terkandung dalam lingkungan tertutup dengan gas heksafluorida sulfur
sebagai media insulasi. Peralatan GIS seperti gardu tersusun rapat dan jalur transmisi dengan
cepat menjadi bagian penting dari sistem transmisi tegangan tinggi dan mereka digunakan
pada posisi kunci di jaringan transmisi tenaga, di mana tidak ada ruang yang cukup untuk
gardu udara terbuka, atau biaya lahannya adalah terlalu tinggi. Karena GIS menempati ruang
yang lebih kecil dibandingkan dengan AIS konvensional. Selain itu, sangat diperlukan untuk
membangun gardu listrik di pusat beban. Membentuk gardu induk di load center cukup
ekonomis dan menguntungkan. Karena mengurangi lama pengumpan yang mengakibatkan
hasil dalam perbaikan regulasi voltase. Namun, ruang akan menjadi penyumbatan utama
untuk membangun gardu induk di pusat beban [5].
GIS juga menggunakan gas dielektrik superior, SF6 yang merupakan gas tanpa bau organik
yang terdiri dari atom sulfur yang dikelilingi oleh dan terikat erat dengan enam atom fluorin
dan lima kali lebih padat daripada udara, SF6 menunjukkan beberapa sifat yang membuatnya
sesuai untuk peralatan yang digunakan dalam transmisi. Dan distribusi tenaga listrik. Baik
pada suhu kamar dan pada suhu di atas ambien, SF6 bertindak sebagai elektronegatif kuat
(elektron melampirkan) gas. Ini terutama menjelaskan kekuatan dielektriknya yang relatif
tinggi dan sifat gangguan gangguan yang lebih baik [6]. Tegangan tembus dari SF6 lebih
tinggi yaitu pada tekanan moderat untuk fase ke fase dan isolasi dari tahap ke tanah.
Penggunaan media gas dengan kekuatan dielektrik yang lebih tinggi seperti SF6 dan bukan
udara membantu mengurangi ukuran komponen sub-stasiun. Enkapsulasi logam yang
diarde, di sisi lain, membuat peralatan aman, karena komponen hidup tidak lagi berada
dalam jangkauan operator. Intensitas medan listrik, pada permukaan selungkup, dikurangi
menjadi nol karena kandangnya kokoh. [7].
Mengingat keunggulan di atas banyak negara berkembang mengganti gardu induk terisolasi
yang ada dengan GIS. Hal ini mengilhami penulis untuk melakukan penelitian tentang GIS
yang lebih aman, lebih andal dan hemat biaya sehubungan dengan perawatan jangka
panjang.
2. TUJUAN PENELITIAN
3. PERANCANGAN SISTEM
[1] John D.Mcdonald, Electric Power Substations Engineering, Third Edition (Electrical
[2] Jayant Shekhar, 400/220 kV SCADA controlled GIS based transmission substation
August, 2013
[6]"Guidelines for the checking and treatment of sulfur hexafluoride (SF6) taken from
electrical equipment and specification for its re-use" Publication IEC 60 480, Ed.2 October
2004, Geneva,