Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.

1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-52

Analisa Teknis dan Keselamatan Sistem Busbar


Trunking pada Sistem Kelistrikan Kapal Utility
52 Meter
Rizki Satria, Sardono Sarwito dan Indra Ranu Kusuma
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
e-mail: rizki.its@gmail.com

Abstrak—Inovasi dalam pendistribusian kebutuhan arus terhadap peralatan – peralatan di kapal tersebut, sistem mana
listrik menghasilkan suatu media alternatif pengganti kabel yang lebih sesuai, menggunakan sistem busbar trunking, atau
yang dikenal sebagai busbar trunking. Busbar trunking adalah cukup menggunakan kabel, ditinjau dari aspek keselamatan,
suatu komponen yang kompak (compact size) berfungsi sebagai pengaman dan tipe isolasinya.
penyalur, konduktor, ataupun sebagai media hantar arus listrik
Dengan adanya perubahan yang mendasar pada perancangan
yang menawarkan kesederhanaan dalam desain, instalasi, dan
perawatannya. Dalam aplikasinya, busbar trunking telah instalasi kelistrikan di kapal. Yaitu dengan menggunakan
diinstal pada bangunan darat seperti gedung bertingkat, pabrik, busbar trunking, maka akan berakibat pula pada perubahan
dan lain-lain. Sehingga diperlukan analisa lebih lanjut terhadap sistem kelistrikannya. Oleh sebab itu, perlu adanya analisa dan
penerapan sistem busbar trunking di laut, seperti kapal. Analisa kajian teknis maupun keselamatan untuk sistem kelistrikan
dilakukan berdasarkan aspek teknis dan keselamatan instalasi tersebut
pada sistem kelistrikan kapal utility 52 meter mengacu pada
standar kelas keselamatan di kapal. Hasil analisa tersebut
menghasilkan kesimpulan bahwa sistem busbar trunking sangat II. METODE PENELITIAN
compatible jika diaplikasikan di kapal karena memiliki tingkat
keselamatan yang sesuai dengan persyaratan peraturan kelas. Metodologi yang digunakan dalam penyelesaian tugas
akhir ini adalah studi literatur untuk menganalisa penerapan
Kata Kunci—media alternatif, busbar trunking, konduktor, busbar trunking pada sistem kelistrikan kapal AHTS 52 meter
compact size, instalasi listrik, kapal, teknis, keselamatan, ditinjau dari aspek teknis dan keselamatan penggunaan busbar
compatible, kelas. trunking jika dibandingkan dengan kabel.

A. Pengumpulan Data
I. PENDAHULUAN
Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi langsung ke
lapangan untuk mendapatkan data yang akurat sehingga
I nstalasi kelistrikan dewasa ini telah mengalami
perkembangan yang cukup signifikan. Dimana dalam
konteks pendistribusian kebutuhan listrik terdapat perbedaan
diperoleh hasil yang mendekati kondisi yang sebenarnya.
Adapun data – data tersebut adalah sebagai berikut:
yang mendasar antara sistem konvensional yang menggunakan  Data catalogue busbar trunking (Canalis 2011 dan I-
kabel (wire) dengan sistem yang lebih modern yang biasa line II 2012) Schneider electric.
dikenal sebagai sistem busbar trunking.  Gambar rencana umum kapal AHTS BNI Castor 52
Sistem busbar trunking merupakan alat yang menggunakan meter.
Conduit sebagai pengganti pemakaian kabel (wire). Pemakaian  Data dan spesifikasi peralatan kapal AHTS BNI Castor
sistem busbar trunking ini desainnya sangat fleksibel, 52 meter.
perancangan instalasinya juga sangat mudah, cepat dan efisien.  Peraturan instalasi sistem kelistrikan kapal (GL, IRS,
Dalam aplikasinya, sistem busbar ini telah di pakai di darat dan IEC).
yaitu pada instalasi gedung bertingkat dan pendistribusian B. Pengolahan Data
daya pada pabrik-pabrik. Namun beberapa tahun terakhir ini, Data – data yang telah dikumpulkan diolah ke dalam bentuk
Scheneider Electric mulai mengembangkan sistem busbar desain (load ballance dan perhitungan wiring) untuk sistem
trunking untuk dirancang di kapal. kelistrikan kapal AHTS BNI Castor 52 meter menggunakan
Dalam mendesain sistem kelistrikan kapal perlu dilakukan sistem busbar trunking. Sehingga akan terlihat perbedaan
inovasi dalam aspek sistem kelistrikannya, yang sebelumnya antara sistem busbar trunking dengan sistem konvensional
menggunakan kabel dapat diganti dengan menggunakan sistem (kabel).
busbar trunking untuk mendistribusikan kebutuhan listrik di
C. Analisis Data dan Pembahasan
kapal dengan alasan fleksibilitas dan efektifitasnya.
Selain itu, peralatan – peralatan di kapal memiliki Hasil pengolahan data yang telah dilakukan dianalisa dan
standard–standard marine use dalam sistem kelistrikannya. dikaji lebih lanjut dengan pertimbangan aspek teknis dan
Oleh karena itu, perlu dilakukan pula analisa lebih mendalam keselamatan pada masing – masing sistem kelistrikannya, baik
menggunakan busbar trunking maupun kabel dengan mengacu
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-53

pada peraturan sistem kelistrikan kapal yang tersedia. yang sama. Dimana pada kabel harus disusun paralel dalam
Kemudian hasil tersebut dibandingkan sehingga diperoleh kabel tray untuk jalur instalasinya sehingga lebih sulit dan
hasil berupa keunggulan dan kelemahan dari masing – masing rumit.
sistem tersebut.
Ruang udara di dalam busbar trunking tertutup dengan
D. Kesimpulan dan Saran penghalang (barrier) untuk membantu mencegah penyebaran
Setelah dilakukan analisa dan pembahasan terhadap masing gas dan asap saat terjadi kebakaran di daerah instalasi busbar
- masing sistem maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil trunking. Penghalang (barrier) tersebut sangat rapat sehingga
penelitian dalam tugas akhir ini. Selanjutnya saran dibuat tidak menciptakan ruang terbuka untuk efek cerobong asap api
untuk memberikan masukan kepada pihak terkait yang “chimney effect” pada run component busbar trunking.
berhubungan dengan desain instalasi kelistrikan di kapal, serta Berbeda dengan kabel di dalam cable tray yang terdapat
diharapkan hasil penelitian tugas akhir ini dapat dijadikan banyak ruang terbuka dan rentan terhadap gesekan antar kabel
rujukan untuk penyempurnaan pengerjaan tugas akhir akibat getaran di kapal, sehingga penggunaan busbar trunking
selanjutnya. di kapal lebih aman.

 Konduktor
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN Konduktor busbar trunking terdiri dari dua jenis
berdasarkan bahan pembuatnya, yaitu:
A. Desain
1. Jenis konduktor pertama terbuat dari bahan 99,97%
Jika dilihat dari aspek desain sistem kelistrikannya (Online
tembaga (cooper) murni sehingga mampu meminimalisasi
Diagram terlampir), terdapat beberapa perbedaan antara
oksigenasi permukaan, resistensi terhadap kontak
sistem busbar trunking dengan sistem konvensional. Dimana
permukaan, dan voltage drop yang rendah. Sehingga sangat
pengaman pada busbar trunking berupa tap-off (canalis) atau
aplikatif untuk di kapal karena menjamin keselamatan.
plug-in (I-line). Di dalam tap-off unit tersebut terdapat
2. Jenis konduktor kedua terbuat dari plat perak Bi-metal pada
pengaman berupa Miniature Circuit Breaker (MCB) atau
konduktor alumunium sehingga memiliki ketahanan yang
Moulded Case Circuit breaker (MCCB) yang berfungsi untuk
baik terhadap arus dan tekanan yang tinggi. Sehingga
memutuskan arus berlebih pada beban peralatan. Adapun
sangat cocok untuk digunakan pada instalasi listrik di kapal
pengaman busbar trunking dapat dilihat pada tabel 4.2 dan 4.5
yang menuntut tingkat keselamatan yang tinggi.
pada penjelasan sebelumnya.
Selain itu, tap-off yang dipakai pada wiring penerangan  Joint Pack
busbar trunking memiliki spesifikasi untuk melayani 3 phase
(Φ). Ini berbeda dengan sistem konvensional yang Standar joint pack pada busbar trunking memudahkan dalam
menggunakan breaker untuk 1 phase. Sehingga untuk satu tap- pergantian beban ataupun perawatan karena run units busbar
off unit mampu menangani 3 lampu penerangan dengan fase trunking dapat dilepas, dipindahkan, dan diganti dengan cepat
yang berbeda (3 saluran berbeda, R, S, T). sesuai dengan kebutuhan.
Sistem konvensional menggunakan konsep centralised
distribution dimana arus listrik disuplai dari panel untuk ke  Insulation
semua beban peralatan. Sedangkan pada busbar trunking arus Isolasi dari konduktor busbar trunking menggunakan film
listrik disuplai dari masing-masing tap-off melalui feeder (feed poliester (Dupont mylar), kelas B, 130OC, sehingga memiliki
units atau cable tap box) dari run components busbar trunking. kinerja dielektrik yang sangat baik sebagai isolator. Selain itu,
Hal ini menyebabkan instalasi busbar trunking yang didesain isolasi bersifat free halogen sehingga aman terhadap api
pada kapal BNI Castor hanya membutuhkan 4 jenis panel, apabila terjadi kebakaran di kapal.
antara lain: Panel utama (genset), panel bow thruster, panel  Fittings Units
MSB, dan juga panel Emergency. Sedangkan sistem kabel 1. Elbow
membutuhkan tambahan panel untuk suplai arus ke beban Elbow pada run componen menyebabkan desain sistem
disamping 4 panel seperti yang terdapat pada sistem busbar busbar trunking memiliki tingkat fleksibilitas yang baik. Hal
trunking. Hal ini tentu berdampak pada aspek ekonomis, ini disebabkan karena busbar trunking dapat menyesuaikan
dimana sistem busbar trunking lebih hemat dalam hal dengan bentuk dan kondisi ruangan. Selain itu, elbow fitting
pengadaan panel jika dibandingkan dengan sistem juga dapat mengurangi ruang hilang dalam kaitan dengan
konvensional menggunakan kabel. Selain itu, centralised radius pembengkokan yang terjadi pada kabel. (Dian Arif,
distribution juga mengakibatkan penarikan kabel yang panjang 2009).
untuk beban peralatan yang jauh dari panel sehingga hal ini 2. Fix Hanger
akan menyebabkan instalasi menjadi sulit. Fix hanger pada busbar trunking menjamin dari pemuaian
3.1.1. Konstruksi dan ekspansi akibat temperatur dan getaran. Dimana fix
 Straight Length (Compact size, sandwich structure, hanger ini memiliki berbagai jenis yang dapat menyesuaikan
totally enclosed housing) dengan kondisi dan kebutuhan. Untuk aplikasi di kapal jenis
Konstruksi yang padat (compact size) pada busbar trunking HFV sangat sesuai untuk mengatasi temperatur yang abnormal
menjadikan sistem ini lebih sederhana dan praktis jika baik dari kamar mesin kapal maupun cuaca dan menjamin
dibandingkan dengan kabel untuk kemampuan distribusi arus
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-54

tingkat kekuatan dan keamanan akibat pergeseran posisi  Dipasang pendukung untuk menjamin
karena getaran yang terjadi di kapal. kestabilan posisi busbar trunking
B. Instalasi 2. Instalasi feeder
Instalasi dari sistem busbar trunking lebih mudah dan Instalasi suplai listrik menggunakan cable
sederhana dibandingkan dengan sistem kabel. Hal ini end box dari busbar ke beban atau flanged
disebabkan karena sistem busbar trunking merupakan connection ke panel (switchboard).
komponen yang memiliki sub komponen yang terintegerasi 3. Burbar trunking supports
yang dapat dikoneksikan dengan mudah. Sehingga instalasi Fixing supports membuat run section
dari sistem ini dapat dilakukan dengan cepat. melekat secara vertikal dengan struktur
Urutan pengerjaan instalasi sistem busbar trunking dimulai bangunan. Dimana busbar trunking akan
dengan pemasangan fixing systems sebagai tempat untuk melekat dengan baik pada dinding, braket
melampirkan run component pada struktur bangunan (atap, dinding atau langsung ke lantai.
dinding, braket, dll). Fixing support pada busbar trunking
Kemudian run component dikoneksikan dengan run memiliki keuntungan sebagai berikut:
component (busbar runs) lainnya sesuai dengan kebutuhan.  Sangat sesuai terhadap dinding, braket
Run component pada busbar trunking ini dapat di tambah dan dinding atau langsung ke lantai,
dihilangkan dengan cepat dan mudah sesuai dengan  Penyerapan stress pada struktur
penambahan kebutuhan beban apabila diperlukan, sehingga bangunan akibat ekspansi, getaran,
sangat fleksibel. dan lain-lain dapat terdistribusi
Jika kondisi ruangan memerlukan belokan maka dapat merata sepanjang busbar trunking.
digunakan elbow fittings pada ujung atau pangkal dari busbar 4. Plug-in units
runs. Setelah itu, tap off di pasang pada bagian sisi busbar runs Plug-in unit dapat dipasang secara
dan dikoneksikan dengan beban-beban peralatan yang vertikal pada instalasi vertikal busbar
membutuhkan suplai listrik. trunking. Sehingga sangat fleksibel dengan
Jika dilihat dari jenis instalasinya, busbar trunking kondisi dan kebutuhan.
menggunakan konsep decentralised distribution dimana suplai 3.1.2. Perawatan dan Perbaikan Instalasi
ke beban tidak terpusat seperti halnya kabel yang distribusi
Tap-off/ plug-in units dapat ditambahkan, diganti,
arus listriknya terpusat pada panel. Pada busbar trunking
atau di hilangkan dari busbar trunking dengan kondisi
suplai arusi listrik ke beban dihubungkan melalui pengaman
suplai arus listrik dalam keadaan hidup (tanpa shutdown),
berupa tap-off / plug-in. Sehingga hal tersebut memungkinkan
sehingga tidak perlu mematikan suplai listrik dari instalasi.
untuk menambah, merubah posisi, atau mengganti beban
Hal ini menjamin kelangsungan operasi saat dilakukan
peralatan melalui tap-off/ plug-in dengan cepat tanpa
perawatan ataupun saat dihadapkan dengan gangguan.
mematikan instalasi (without shutting down operation).
Sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan di kapal yang
Berikut ini adalah panduan instalasi busbar trunking beserta
memerlukan suplai arus ke beban peralatan kapal secara
persyaratannya berdasarkan jenis instalasinya merujuk pada
kontinu. Dimana hal ini berhubungan dengan downtime.
installation guide I-Line II busbar:
Sedangkan pada kabel lebih rumit dan sulit, dikarenakan
 Instalasi Horisontal
saat akan menambah beban, maka harus dilakukan
Layout (positioning & supporting)
pengelupasan kabel untuk menyambung kabel sesuai
Sebuah titik support lebih baik dipasang
dengan kebutuhan, kemudian menarik kabel ke beban yang
sedekat mungkin dengan koneksi, karena
membutuhkan suplai arus listrik, itu belum termasuk
transformator, generator set dan switchboards tidak
pemasangan kabel tray untuk jalur kabel. Sehingga hal ini
harus mendukung berat trunking busbar tersebut.
mengakibatkan waktu pengerjaan perawatan dan perbaikan
Di berberapa kondisi, untuk alasan kontinuitas
instalasi kabel lebih lama dan membutuhkan tenaga dan
layanan, transformator dapat diganti dengan cepat.
keahlian yang ekstra dalam menginstal kembali sistem
Sehingga busbar trunking harus mampu mendukung
kelistrikannya.
dirinya sendiri.
3.1.3. Kemampuan Distribusi Arus
 Instalasi Vertikal Busbar trunking memiliki rating ampere yang
Busbar trunking memungkinkan untuk tersedia minimum 20A (Tipe Canalis KDP), sedangkan
mendistribusikan listrik ke setiap lantai gedung pada kabel minimum 2 A. Sehingga untuk beban-beban
bertingkat (kantor, bangunan, hotel, rumah sakit, peralatan yang relatif rendah, sistem kelistrikan lebih
dll), sehingga sangat cocok diaplikasikan di kapal efisien menggunakan sistem konvensional menggunakan
yang memiliki deck house yang bertingkat-tingkat. kabel.
Dalam aplikasi ini, busbar trunking Namun, berdasarkan analisa dari sistem wiring
mempertahankan semua prinsip-prinsip konstruksi busbar trunking pada kapal BNI Castor 52 meter, dimana
sebagai berikut: kapal tersebut memiliki peralatan dengan daya yang relatif
1. Prinsip instalasi besar. Maka sistem busbar trunking cocok digunakan untuk
 4–6 kaki dipasang di bagian bawah riser kapal tersebut jika ditinjau dari aspek teknisnya.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-55

Berdasarkan persyaratan untuk komponen


yang telah disebutkan di atas, maka perlu dilakukan
3.2. Kajian Keselamatan Sistem Busbar Trunking
analisa terhadap IP number untuk mengetahui
3.2.1. Ketahanan Terhadap Api (Fire Resistence)
secara detail tentang perlindungan terhadap
Berdasarkan aturan keselamatan kapal
keselamatan baik pada peralatan, manusia, maupun
Germanischer Lloyd (GL) Part I – Chapter 3 section 12 E
lingkungan (cuaca, udara, air, dan lain-lain)
3.1. Basic Requirements. Persyaratan dasar sistem busbar
sehingga proteksi yang sesuai dengan kebutuhan
trunking yang diinstal di kapal harus memenuhi syarat
utamanya di kapal dapat diidentifikasi.
berikut:
“Standar keamanan dan ketersediaan kapal yang didesain Deskripsi Kode: IPxx
dengan menggunakan sistem busbar trunking sekurang- Digit Pertama:
kurangnya harus setara dengan sistem konvensional Sesuai dengan perlindungan peralatan terhadap
menggunakan kabel, bahkan dalam kasus kegagalan penetrasi benda padat dan perlindungan terhadap
operasi. orang-orang yang kontak langsung dengan bagian
Sistem busbar trunking harus memenuhi persyaratan IEC aktif.
60439-1 dan IEC 60439-2.”
Berdasarkan pernyataan di atas, maka sistem busbar Tabel 4.6 Identifikasi IPxx Protection
trunking minimal harus memiliki standar keamanan yang Digit Ke-2:
sama dengan sistem konvensional yang menggunakan Sesuai dengan perlindungan peralatan terhadap
kabel. Hal tersebut diperjelas dengan pernyataan penetrasi air dengan efek berbahaya
selanjutnya, dimana sistem busbar trunking yang akan
diinstal di kapal harus memenuhi persyaratan IEC 60439-1 Tabel 4.7 Identifikasi IPxx Protection
dan IEC-60439-2. Sehingga jika mengacu pada persyaratan Berdasarkan katalog, busbar trunking menawarkan
tersebut maka busbar trunking harus mampu menangani berbagai macam tingkat perlindungan (degree of
hal-hal berikut ini: protection) untuk memenuhi kebutuhan dan
aplikasinya, yaitu sebagai berikut:
1. Ketahanan material terhadap suhu abnormal  Jenis Feeder IP 40 – IP 67
2. Resistensi terhadap propagasi api  Jenis Riser IP 40 – IP 54
3. Fungsi penghalang api ketika akan melalui dinding  Plug-in Unit IP 40 – IP56
partisi Sehingga, berdasarkan kategori di atas maka busbar
4. Konservasi terhadap semua sirkuit, tahan untuk 0,5 trunking memenuhi standard IP Protection yang
– 2 jam di dalam selubung api. dipersyaratkan di kapal, baik untuk diinstal di ruang
akomodasi maupun ruang yang beresiko tinggi
Setelah dilakukan analisa terhadap katalog dari
seperti kamar mesin.
busbar trunking produksi Schneider Electric. Busbar
trunking telah melalui serangkaian test uji fire resistence  Perlindungan Terhadap Api
untuk menangani poin-poin yang telah disebutkan di atas. Germanischer Lloyd (GL) Part I – Chapter 3
Dimana penjelasan secara rinci dapat diketahui melalui section 12 E 3.3.2. menyatakan bahwa:
keterangan sebagai berikut: “Bahan yang digunakan harus bebas halogen dan
harus tahan api sesuai dengan IEC 60695-2.”
Jika pada kabel, PVC yang digunakan
3.2.2. Persyaratan Komponen sebagai insulasi listrik harus memakai plasticizer
 Tingkat Perlindungan (IP Number) agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel
Germanischer Lloyd (GL) Part I – Chapter 3 yang tertutup PVC akan menghasilkan asap dan
section 12 E 3.2.1. Degree of Protection: mengakibatkan bahaya keselamatan yang serius
“Desain sistem busbar trunking harus sesuai bagi manusia, dimana:
dengan derajat perlindungan minimum sebagai  Mengurangi daya pengliatan yang
berikut: menyebabkan rasa panik dan sulit untuk
 Ruang kering, misalnya akomodasi, IP 54 melakukan proses evakuasi ke luar kapal
 Ruang basah, misalnya kamar mesin, IP 56 (muster point).
Kesiapan operasional sistem busbar trunking harus  Asap beracun dari HCl dan CO berbahaya bagi
tidak terganggu oleh kelembaban.” kesehatan.
Selain itu, Indian Register of Shipping (IRS) Contoh:
Class Part 4 – Chapter 8 Section 3, menyatakan Konsekuensi dari kebakaran pada 100 m2
bahwa: dengan distribusi listrik menggunakan 200 kg kabel
“Busbar trunking harus memiliki perlindungan dengan asumsi 20 kg PVC menghasilkan:
minimal IP54, menurut IEC 60529 Tingkat proteksi  4400 m3 dari asap
yang diberikan oleh enclosure ( IP Code).”  7,5 m3 HCl
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-56

 3,7 kg of corroded steel. 200OC. Kondisi tersebut dapat menjadi sumber panas
(Sumber: I-Line II Catalouge 2012) sebagai penyulut kebakaran dari gas uap bahan bakar
di sekitar manifold tersebut. Sehingga hal ini rentan
Gambar 4.13 Asap Memenuhi Ruangan. terhadap kabel yang dapat terkelupas akibat panas
berlebihan sehingga menyebabkan kebakaran.
Gambar 4.13 di atas merupakan ruangan yang Solusi: Busbar trunking telah melewati berbagai uji
dipenuhi asap akibat kabel korslet yang diduga kabel ketahanan api dan memenuhi persyaratan IEC 60439-
digigit tikus. 1&2 sehingga sangat aplikatif untuk mengatasi
Berdasarkan hal tersebut, PVC LSOH (low smoke, kemungkinan terjadinya kebakaran tersebut. Selain
zero halogen) adalah bahan insulasi yang pada itu, busbar trunking memiliki ketahanan terhadap
umumnya dipilih. Sedangkan busbar trunking sudah temperatur hingga 960OC (Catalouge Canalis 2011)
bersifat halogen free sehingga tidak menghasilkan asap  Motor penggerak pompa.
atau gas beracun. Sehingga jelas menjamin keselamatan Problem: Pada saat motor penggerak pompa
yang ditimbulkan dari bahaya asap yang diakibatkan mengalami overspeed, suhu disekitar mesin diesel
seperti yang dijelaskan di atas. akan semakin panas (overheating). Kondisi inilah
Selain itu, busbar trunking juga dapat mengurangi yang berpotensi sebagai sumber panas pemantik
resiko terhadap paparan medan elektromagnetik. ledakan dan kebakaran.
Berdasarkan WHO (World Health Organisation), Solusi: Busbar trunking telah memenuhi aturan
paparan medan elektromagnetik dapat berbahaya bagi keselamatan kapal kelas GL Part I – Chapter 3
kesehatan manusia dimulai dari level 0,2 mikro-teslas section 12 E seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
dan dapat mengakibatkan resiko jangka panjang sehingga mampu tahan terhadap panas dan api.
terhadap kanker. Beberapa negara menghasilkan  Genangan solar atau minyak
standard untuk menetapkan batas-batas keselamatan Problem: Genangan solar dan minyak pelumas
untuk mencegah resiko bahaya tersebut. tumpahan dari mesin penggerak pompa, generator,
Semua konduktor listrik menghasilkan medan ataupun kebocoran tangki-tangki akan menguap
magnet sebanding dengan jarak antara mereka. Busbar karena panas akibat engine di kamar mesin.
trunking dengan jarak konduktor yang rapat dalam Akumulasi dari uap minyak dan uap jenuh akan
metal enclosure membantu mengurangi medan menyebabkan kebakaran dan ledakan.
elektromagnetik yang dipancarkan. Solusi: Busbar trunking telah melewati berbagai uji
Karakteristik medan elektromagnetik dari busbar ketahanan api dan memenuhi persyaratan IEC 60439-
trunking didefinisikan dengan baik dan pengukuran 1&2 sehingga sangat aplikatif untuk mengatasi
menunjukkan bahwa mereka jauh di bawah tingkat yang kemungkinan terjadinya kebakaran tersebut.
berpotensi berbahaya.  Penempatan Aki/ Sumber listrik
3.2.3. Persyaratan Sistem Problem: Penempatan aki di kamar mesin tanpa
Germanischer Lloyd (GL) Part I – Chapter 3 section rumah pelindung yang aman dapat berpotensi sebagai
12 E 3.3.1. Konfigurasi Sistem menyatakan bahwa: sumber kebakaran atau ledakan di kamar mesin.
“Desain sistem trunking busbar harus didesain sedemikian Solusi: Busbar trunking telah disertifikasi oleh IEC
rupa, sehingga dalam kasus kegagalan tunggal pasokan sehingga tahan terhadap api dan ledakan. Lihat
untuk berlebihan peralatan penting tetap berjalan. penjelasan sebelumnya.
Peralatan penting Redundant harus dipasok melalui sistem  Air tawar maupun air laut.
busbar trunking terpisah . Sistem busbar umum untuk Problem: Air yang berasal dari kebocoran pompa GS,
pasokan utama dan darurat tidak diizinkan.” CO, ataupun kebocoran dari celah platform double
Berdasarkan pernyataan di atas, maka panel utama bottom menyebabkan kamar mesin basah dan lembab
dengan panel emergency harus terpisah, dan tidak dapat sehingga berpotensi terhadap short circuit pada
digabung. Sehingga dalam desain kelistrikannya, sistem instalasi kelistrikan di kamar mesin. Selain itu, air
busbar trunking didesain atas Main Switch Board (MSB) laut dapat menyebabkan karat (korosif)
untuk mensuplai kebutuhan arus listrik pada peralatan- Solusi: Busbar trunking memenuhi syarat aturan di dalam kelas
peralatan yang bekerja dalam kondisi normal. Sedangkan GL dimana harus memilik derajat perlindungan minimum
Emergency Switch Board (ESB) didesain untuk mensuplai terhadap ruang basah, yaitu IP 56. Sehingga busbar trunking
kebutuhan arus listrik pada peralatan-peralatan darurat. aman jika diinstal di kamar mesin.

3.2.4. Contoh Analisa Keselamatan di Kamar Mesin


IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Potensi bahaya yang di timbulkan kamar mesin terhadap
instalasi listrik, antara lain yaitu: 1.1. Kesimpulan
 Panas dari turbocharger dan manifold gas buang (Main Berdasarkan dari analisa dan pembahasan yang telah
engine). dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Problem: Pada saat mesin beroperasi, suhu 1. Aspek Teknis
permukaan manifold gas buang bisa mencapai di atas
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-57

 Bentuk yang kompak (compact size) dan paparan medan magnet dapat berakibat jangka
terintegrasi menyebabkan sistem busbar panjang terhadap kanker (> 0,2 mikro-teslas).
trunking lebih sederhana dan praktis baik  Busbar trunking memiliki perangkat
dalam hal desain, instalasi, pemeriksaan dan perlindungan terhadap kelebihan beban dan
perawatan jika dibandingkan dengan sistem short circuit melalui pengaman yang terdapat
konvensional. (Simplicity) dalam tap-off units. Sehingga kompatibel
 Komponen pendukung pada busbar trunking terhadap peraturan keselamatan kelas
(elbow, connection fittings, fixing supports, Germanischer Lloyd (GL).
dll) menyebabkan sistem lebih fleksibel
 Metal enclosure dan tingkat perlindungan yang
sehingga mampu beradaptasi dengan mudah
tinggi melindungi trunking busbar dari semua
terhadap penyesuaian kondisi dan kebutuhan
agresi eksternal (korosi, tikus, dll).
ruangan instalasi. (Flexibility)
 Konsep decentralised distribution pada sistem 1.2. Saran
busbar trunking menjamin kontinuitas dalam Hasil dari tugas akhir ini dapat digunakan sebagai
hal pelayanan suplai arus listrik ke beban baik acuan untuk mendesain sistem kelistrikan pada
dalam hal perawatan maupun saat downtime kapal yang memerlukan tingkat keamanan dan
keselamatan yang tinggi seperti kapal tanker, dan
tanpa mematikan sumber arus. (Continuity)
lain-lain dengan menggunakan busbar trunking
 Sub-komponen yang dapat dibongkar pasang
(tap off, plug-in units) memungkinkan sistem
DAFTAR PUSTAKA
dapat ditambahkan, diganti, atau dihilangkan
dari instalasi dengan mudah. (Upgradeability) [1] Canalis (Prefabricated Busbar Trunking from 20 to 400A).
Catalouge 2010. Schneider Electric.
2. Aspek Keselamatan [2] Chapter 8 Electrical Installation. Indian Register of Shipping (IRS)
Class. Indian.
 Busbar trunking memiliki ketahanan yang baik
[3] Rules for Classification and Construction Ship Technology, 2013.
terhadap api yang telah lolos uji sesuai yang Germanischer Lloyd SE. Hamburg.
dipersyaratkan oleh IEC 60439-1&2 sehingga [4] Izzudin, Muhammad., Februari. 2009. Analisa Teknis dan
Keselamatan Perancangan Instalasi Listrik Menggunakan Sistem
sangat kompatibel jika diinstal di kamar mesin Busbar Trunking Pada Kapal Patroli 40 M. Surabaya.
kapal yang berpotensi tinggi terhadap [5] I-Line II (from 630A to 6300A). Catalouge 2012. Schneider Electric.
terjadinya kebakaran.
 Tingkat perlindungan (IP Number) pada Busbar
trunking memenuhi terhadap peraturan
keselamatan komponen yang dipersyaratkan
oleh peraturan kelas Germanischer Llyod
(GL), dimana untuk:
 Ruang kering, misalnya akomodasi, IP 54.
 Ruang basah, misalnya kamar mesin, IP
56.
 Busbar trunking bersifat free halogen, sehingga
menjamin keselamatan dan keamanan dalam
hal proteksi terhadap api. Dimana dalam
aplikasi kapal telah memenuhi standard
Germanischer Llyod (GL) yang mengacu pada
persyaratan IEC 60695-2.
 Struktur belapis (sandwich structure) pada
busbar trunking dimana jarak konduktor yang
rapat dalam metal enclosure menjamin
terhadap resiko kesehatan manusia akibat
paparan medan elektromagnetik, dimana
menurut World Health Organization (WHO),

Anda mungkin juga menyukai