Anda di halaman 1dari 17

NAMA : SALEH HASYIM

RUANG :7
JURUSAN : PGSD

TUGAS RANGKUMAN IPA


JENIS JENIS NUTRISI SERTA, SUMBER PADA BAHAN
MAKANAN, DAN CIRI CIRI / GEJALA PENYAKIT YANG DI
SEBABKAN AKIBAT KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN
ZAT NUTRISI.

1. JENIS JENIS NUTRISI

Karbohidrat
Karbohidrat dihasilkan dari sintesis CO2dan H2O dengan bantuan sinar
matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat
merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof (makhluk hidup yang
tidak dapat membuat makanan sendiri). Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi,
jagung, gandum, ubi jalar, ketela pohon, kentang, dan sagu. Fungsi
karbohidrat yaitu sebagai sumber energi untuk beraktivitas.
Protein
Protein terdiri dari asam amino esensial (tidak dapat dibuat di dalam tubuh)
dan asam amino non esensial (dapat dibuat di dalam tubuh). Protein berfungsi
sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh, serta dapat pula menyediakan
energi. Kekuranganprotein dapat menyebabkan penyakit kwashiorkor.
Menurut sumbernya, protein terbagi menjadi protein nabati yang berasal dari
tumbuhan, misalnya kacang-kacangan, padi-padian, dan sayuran, dan protein
hewani yang diperoleh dari daging hewan.
Lemak
Berdasarkan sumbernya, lemak juga dibedakan menjadi lemak nabati dan
lemak hewani. Lemak nabati diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, kacang
tanah, dan buah alpukat. Sedangkan lemak hewani diperoleh dari daging,
keju, mentega, telur, ikan segar, susu, dan minyak ikan. Lemak berfungsi
sebagai penyedia energi cadangan, pembawa zat-zat makanan yang esensial,
dan sebagai pelindung organ-organ tubuh yang lunak, serta melindungi tubuh
dari suhu rendah.
Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan
dan fungsi biologis makhluk hidup. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan
berbagai penyakit dan terjadinya avitaminosis. Macam-macam vitamin
beserta sumber dan fungsinya dijelaskan dalam tabel berikut.

No Gangguan Akibat
Nama Vitamin Sumber Fungsi
. Kekurangan
Sayur dan
buah Xeroftalmia
Memelihara
berwarna (gangguan
Vitamin A kesehatan mata
kuning kelenjar air mata)
(retinol = anti dan kulit
1. dan Rabun senja
seroftalmia) Pertumbuha
merah, Kulit kasar
C20H30O n tulang dan
hati, susu, Kelelahan
gigi
dan
daging.

Koenzim Beri-beri dan


Hati, edema
dalam
ginjal,
metabolisme Hilang nafsu
susu,
Metabolisme makan
Vitamin mentega,
karbohidrat
2. B1(tiamin) kuning Gangguan otot
Memelihara
C17H20O6N4 telur, ikan, dan jantung
fungsi sistem
kacang-
saraf Mata lemah
kacangan,
Memelihara Pembengkakan
dan kulit
sistem neuron pada
ari padi- pencernaan dan susunan saraf
padian. nafsu makan pusat

Transmisi
Hati,
rangsangan Luka di sudut
jantung,
cahaya ke saraf bibir
Vitamin ginjal,
mata Katarak
B2(riboflavin otak, susu,
3. Menjaga Dermatitis
laktoflavin) telur,
nafsu makan Diare
C17H20O6N4 mentega,
Memelihara Kelemahan
sayuran,
kulit di sekitar otot
dan ragi.
mulut
Pertumbuha
n sel
Penyakit
Susu, hati, Bersama
Vitamin pelagra dengan
telur, dan fosfat
4. B3(niasin) gejala 3D
sayur- membentuk
C6H5O2N (dermatitis, diare,
sayuran. koenzim yang
dan demensia)
berperan dalam
respirasi sel
Memelihara
Ragi, hati, tingkat gula
kuning darah yang
Radang kulit
Vitamin telur, normal
Nafsu makan
B5(asam daging, Komponen
5. menurun
pantotenat) buah- struktur
Insomnia (sulit
C9H17O3N buahan, koenzim-A
tidur)
dan sayur- yang berperan
sayuran. dalam proses
oksidasi sel
Memelihara
keseimbangan
unsur fosfor
Sayuran dan kalium
Vitamin hijau, hati, dalam sel Peradangan
6. B6(piridoksin) daging, Aktif dalam kulit
C8H12O2N telur, dan pembentukan Anemia
susu. antibodi dan
beberapa
koenzim dalam
metabolisme
Kacang-
Pembuatan
kacangan, Anemia
koenzim untuk
ragi, hati, Diare
produksi
Vitamin daging, Megaloblastosi
eritrosit
7. B11(asam folat) pisang, s (membesarnya
Membentuk
C12H12O6N7 lemon, sel darah merah)
asam nukleat
dan Terhambatnya
untuk sintesis
sayuran pertumbuhan
protein
hijau.
Daging,
unggas, Metabolisme
Vitamin Kelelahan
ikan, telur, sel dan
B12(sianokobali Pusing
susu, keju, pertumbuhan
8. n = anti anemia Anemia
hati, jaringan
pernisiosa) Peradangan
udang, Pembentuka
C63H90O14N14P9 saraf
dan n eritrosit
kerang.
Pembentuka
n serabut
Pendarahan
Jeruk, kolagen
pada gusi dan
tomat, Menjaga
persendian
nanas, pelekatan akar
Otot sakit
pepaya, gigi pada gusi
Vitamin C Degenerasi
semangka, Menjaga
9. (asam askorbat) (pengurangan sel-
stroberi, elastisitas
C6H8O6 sel kulit)
hati, dan kapiler darah
Skorbut
sayur- Koenzim
(penyakit karena
sayuran reaksi
kekurangan
segar. katabolisme
vitamin C)
karbohidrat dan
lemak
Susu,
Absorbsi Rakhitis (pada
minyak
Vitamin D fosfor dan bayi)
ikan,
(ergosterol = kalsium Osteomalasia
10. kuning
kalsiferol) Pembentuka (melunaknya
telur, ragi,
C28H44O n tulang dan tulang pada orang
dan sinar
gigi dewasa)
ultraviolet.
Kecambah
Pembentuk
, susu,
eritrosit
kuning Kemandulan
Vitamin E Membantu
telur, Penimbunan
(tokoferol = fungsi
11. kacang- lemak pada otot
anti sterilitas) reproduksi
kacangan, Pecahnya
C29H50O2 Mencegah
tumbuhan eritrosit
oksidasi lemak
hijau, biji
tak jenuh
gandum.
Kacang-
Koenzim
kacangan,
Vitamin H metabolisme Depresi
ginjal,
12. (biotin) karbohidrat, Kurang nafsu
hati, dan
C10H16O3N2S lemak, dan makan
kuning
protein
telur.
Membantu
Vitamin K Sayuran pembekuan
Pendarahan
(filokinon = hijau, hati, darah
13. Darah sukar
anti hemoragia) dan Pembentuka
membeku
C31H46O2 daging. n protrombin
dalam hati

Mineral
Mineral merupakan zat anorganik dan diperlukan oleh tubuh untuk membantu
berbagai aktivitas yang terjadi dalam tubuh, seperti kerja otot, peredaran
darah, pembekuan darah, dan lain-lain. Berbagai mineral yang diperlukan
tubuh dijabarkan dalam tabel berikut.

N Nama Akibat Akibat


Sumber Fungsi
o. Mineral Kekurangan Kelebihan
Gangguan Hipertensi
Memeliha
pada jantung (tekanan
ra
dan ginjal darah tinggi)
keseimbanga
Kelelahan
Natrium Garam n cairan
1. dan kejang
(Na) dapur tubuh
otot
Memeliha
Turunnya
ra
nilai osmotik
keseimbanga
cairan
n pH dalam sehingga
sel meningkatka
Mengatur n suhu tubuh
permeabilitas
sel
Mengatur
transmisi
impuls saraf
Sebagai Kejang
kofaktor otot
(komponen
kimia untuk
membantu Kelemaha
Susu,
kerja enzim) n otot
buah-
pembentukan Pertumbu
buahan,
karbohidrat han
padi-
dan protein terhambat
padian,
Membant Denyut
Kalium daging,
2. u kontraksi jantung tidak
(K) ikan,
otot dan teratur dan
unggas,
menjaga gangguan
telur,
denyut pernapasan
dan
jantung Karies
sayur-
Mengatur (kerusakan
sayuran.
pelepasan pada gigi)

insulin dari
pankreas
Transmisi
impuls saraf
Membent Osteoporo Hiperkalse
Ikan,
uk matriks sis mia (kadar
keju,
tulang dan (kerapuhan kalsium yang
kubis,
gigi tulang) terlalu tinggi
brokoli,
Membant Rakhitis dalam darah)
bit,
u proses Kejang
Kalsium wortel,
3. pembekuan otot
(Ca) biji-
darah Hipokalse
bijian,
Membant mia
dan
u kontraksi (rendahnya
kacang-
otot kadar
kacanga
Transmisi kalsium
n.
impuls saraf dalam darah)
Pembentu Pengikisan
kan matriks rahang
tulang dan
Susu,
gigi
kuning
Mengatur
telur,
keseimbanga Kerapuha
daging,
Fosfor n asam dan n tulang dan
4. unggas,
(P) basa dalam gigi
ikan, dan
darah Rakhitis
kacang-
Mengerut
kacanga
kan kontraksi
n.
otot
Memacu
metabolisme
Susu, Diare
Magnesi Respirasi Gangguan
5. daging, Gangguan
um (Mg) seluler ginjal dan
padi- fungsi saraf
padian, Biokatalis kardiovaskul
dan ator er
kacang- Unsur Kontrol
kacanga penting emosi dan
n. dalam otot, mental turun
tulang, dan
eritrosit
Kompone
n penyusun -
Garam asam
Gangguan
dapur, lambung
pencernaan
susu, Keseimba
6. Klor (Cl) Kontraksi
telur, nga cairan
otot
dan asam basa,
abnormal
daging. elektrolit, dan
tekanan
osmotik
Kompone
Telur,
n penyusun -
susu,
beberapa
keju,
vitamin,
buah- Menggang
Belerang seperti
7. buahan, gu
(S) tiamin, biotin
dan pertumbuhan
dan
kacang-
pantotenat
kacanga
Aktivator
n.
enzim
Daging, Lesu, Cirrhosis
Zat Besi Respirasi
8. unggas, pusing, dan (pembengkak
(Fe) seluler
ikan, anemia an karena
unggas, Membent meningkatny
hati, uk a cairan pada
susu, hemoglobin hati)
telur,
sayuran
hijau,
dan
tepung
gandum.
Penyakit
Ikan
gondok -
laut,
Membant Penyakit
minyak
u fungsi krotinisme
ikan,
kelenjar (kemunduran
Yodium sayuran
9. tiroid fisik dan
(I) hijau,
Pembentu mental pada
dan
kan hormon anak yang
garam
tiroksin sedang
beryodiu
tumbuh) atau
m.
tubuh kerdil
Ikan -
Membant
laut,
u
kerang,
metabolisme
hati,
10 Seng Membant
daging, Anemia
. (Zn) u
susu,
pertumbuhan
telur,
dan
dan
reproduksi
tiram.
Periodenta Gigi
l (radang berwarna
Susu,
pada cokelat
kuning Menguatk
11 jaringan Impuls
Flour (F) telur, an tulang dan
. penyangga saraf
ikan, dan gigi
gigi) terganggu
garam.
Osteoporo
sis
Pembentu Pusing,
kan lesu, dan
Kacang-
hemoglobin sakit kepala.
kacanga
dan eritrosit Anemia
12 Tembaga n,
Memeliha Gangguan
. (Cu) kerang,
ra fungsi sistem saraf
hati, dan
sistem saraf
ginjal.
Sintesis
hormon

2. PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN ZAT NUTRISI

1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)


Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori
atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi, atau terjadinya
defisiensi atau defisi energi dan protein. Pada umumnya penyakit yang terjadi
pada anak balita, karena pada umur tersebut akan mengalami pertumbuhan
yang pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan
kalori maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein).
Penyakit ini dibagi dalam tingkat-tingkat, yakni :
a. KKP ringan, kalau berat badan anak mencapai antara 84 95% dari berat
badan menurut standar Harvard.

b. KKP sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 44 60% dari berat
badan menurut standar Harvard.

c. KKP berat (gizi buruk) kalau berat badan anak kurang dari 60% dari berat
badan meurut standar Harvard.

Beberapa ahli hanya membedakan adanya dua macam KKP saja,


yakni : KKP ringan atau gizi kurang dan KKP berat (gizi buruk) atau lebih
sering disebut marsmus (kwashiohor). Anak atau penderita masrmus ini
tampak sangat kurus, berat badan kurang dari 60% dari berat badan ideal
menurut umurnya muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap sekitarnya
,rambut kepala halus dan jarang berwarna kemerahan.
Penyakit KKP pada prang dewasa memberikan tanda tanda klinis:
oedema atau honger oedema (HO), atau juga disebut penyakit kurang makan,
kelaparan atau busung lapar.Oedema pada penderita biasanya tampak pada
daerah kaki.

2. Anemia (penyakit kurang darah)

Penyakit ini terjadi karena konsumsi zat besi (FE) pada tubuh tidak
seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh. Zat besi merupakan mikro
elemenyang esensial bagi tubuh,yang sangat dperlukan dalam pembentuk
darah,yakni dalam hemoglobin (Hb). Disamping itu (Fe) lebih mudah dserap
oleh usus halus dalam bentuk ferro. Penyerapan ini mempunyai mekanisme
autoreguler yang datur oleh kadar Feritin yang terdapat dalam sel-sel mukosa
usus. Dalam kondisi Fe yang baik,hanya sekitar 10% saja dari Fe yang
terdapat dalam makanan diserap kedalam mukosa usus.Ekskresi Fe dilakukan
melalui kulit, dalam bagian-bagian tubuh yang aus dan dilepaskan oleh
permukaan tubuh yang jumlahnya sangat kecil sekali.Sedangkan pada wanita
ekskresi Fe lebih banyak melalui menstruasi. Oleh sebab itu, kebutuhan Fe
pada wanita dewasa lebih banyak dbandingkan dengan pria. Pada wanita
hamil kebutuhan Fe meningkat karena bayi yang dkandung juga memerlukan
Fe ini.
Defisiensi atau anemia besi diindonesia jumlahnya besar sehingga
sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Program penanggulangan
anemi besi, khusunya untuk ibu hamil sudah dilakukan melalui pemberian Fe
secara Cuma-Cuma melalui puskesmas atau posyandu. Akan tetapi karena
masih rendahnya pengetahuan sebagian besar ibu-ibu hamil masih rendah
maka program ini tampak berjalan lambat.
3. Zerophthalmia (Defisiensi Vitamin A)

Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A


dalam tubuh. Gejala-gejala penyakit ini adalah kekeringan epithel biji mata
dan kornea, karena glandula lancrimalis menurun. Terlihat selaput bola mata
keriput dan kusam bila biji mata bergerak. Fungsi mata berkurang menjadi
hemeralopia atau nictalpia, yang oleh awam disebut buta senja atau buta
ayam, tidak sanggup melihat pada cahaya remang- remang. Pada stadium
lanjut mata mengngoreng karena sel-selnya menjadi lunak yang disebut
dengan keratomalacia dan dapat menimbulkan kebutaan.

Fungsi vitamin A sebenarnya mencakup 3 fungsi, yakni : fungsi dalam


proses melihat, dalam proses metabolisme, dan proses reproduksi. Gangguan
yang dakibatkan karena kekurangan vitamin A yang menonjol, khususnya

Di Indonesia adalah gangguan dalam proses melihat yang disebut


zerophalmia. Oleh sebab itu, penanggulangan defisiensi kekurangan vitamin
A yang penting disini ditunjukkan pada pencegahan kebutaan pada anak
balita. Program penanggulangan zerophalmia dtujukkan kepada anak-anak
balita dengan pemberian vitamin A secara cuma-cuma melalui Puskesmas
atau Posyandu. Dsamping itu, program pencegahan dapat dlakukan melalui
penyuluhan gizi masyarakat tentang makanan-makanan yang bergizi,
khususnya makanan-makanan sebagai sumber vitamin.

4. Penyakit Gondok Endemik

Zat Iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan
komponen dari hormon thyroxin. Zat yodium ini dikonsentrasikan dalam
kelenjar gondok (glandula thyroidea) yang dipergunakan dalam sintesa
hornon thyroksin. Hormon ini dtimbun dalam Folikel kelenjar gondok,
terkonjugasi dengan protein (glogulin) maka disebut thyroglogulin. Apabila
dperlukan thyroglogulin ini dpecah dan dilepas hormon thyroksin yang
dkeluarkan dari polikel kelenjar kedalam aliran darah.
Kekurangan zat yodium ini berakibat kondisi hypothyroidisme
(kekurangan yodium) dan tubuh mencoba untuk menkompensasi dengan
menambah jaringan kelenjar gondok. Akhirnya terjadi hypertrophi
(membesarnya kelenjar thyroid), yang kemudian disebut penyakit gondok.
Apabila kelebihan zat yodium maka akan mengakibatkan gejala-gejala pada
kulit yang disebut yodium dermatitis. Penyakit gondok ini di Indonesia
merupakan endemik terutama di daerah-daerah terpencil dipegunungan, yang
air minumnya kekurangan zat iodium. Oleh sebab itu, penyakit kekurangan
iodiumini disebut gondok endemik.
Kekurangan ioudium juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan
lain, yakni: chretinnisma. Chretinnisma adalah sesuatu kondisi penderita
dengan tinggi badan dbawah normal (cebol). Kondisi ini disertai berbagai
tingkat keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan, dari hambatan
ringan sampai dengan saat berat (debil). Ekspresi muka seorang cretin ini
memberikan kesan orang bodoh karena tingkat kecerdasannya sangat rendah.
Pada umumnya orang cretin ini dilahirkan dari ibu yang sewaktu hamil
kekurangan zat Iodium.
Terapi penyakit ini pada penderita dewasa pada umumnya tidak
memuaskan. Oleh sebab itu, penanggulangan yang paling baik adalah
pencegahan, yaitu dengan memberikan dosis Ioudium kepada para ibu hamil.
Untuk penanggulangan penyakit akibat kekurangan yodium dalam rangka
peningkatan kesehatan masyarakat dapat dlakukan melalui program
iodiumisasi. Yaitu dengan penyediaan garam dapur yang diperkaya dengan
iodium. Dalam kaitan ini pemerintah Indonesia melalui Departemen
Perindustrian telah memproduksi khusus garam iodiumuntuk daerah-daerah
endemic gondok.

3. PENYAKIT AKIBAT KELEBIHAN ZAT NUTRISI

1. Penyakit Kegemukan (Obesitas)

Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan


kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan
dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan energi dalam tubuh ini
disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak ini
dtimbun dtempat-tempat tertentu dantaranya dalam jaringan subcutan, dan
didalam jaringan tirai usus. Seseorang dkatakan menderita obesitas bila berat
badannya pada laki-laki melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari
berat badan ideal menurut umurnya.
Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dpaksa
untuk bekerja lebih berat, karena harus membawa kelebihan berat badan.
Oleh sebab itu, pada umunya lebih cepat gerah, capai, dan mempunyai
kecendrungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja.Akibat dari penyakit
obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit:
kardio-vaskuler, hipertensi, dan diabetes mellitus.
Berat badan yang ideal pada orang dewasa menurut rumus Dubois
ialah:
B (kg) = (Tcm -10 ) + 10%, dengan :
B = Berat badan hasil perkiraan/pengukuran
T = Tinggi badan
Oleh bagian gizi fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
dilakukan koreksi sebagai berikut:
B (kg) = (Tcm 100) 10% + 10%
Contoh si Ali (dewasa) diukur tinggi badannya 160 meter maka berat
badan Ali yang ideal adalah antara 54 kilogram dengan 66 kilogram (paling
rendah 54 kilogram dan paling tinggi 66 kilogram) . Apabila orang dewasa
yang tinggi badannya 160 cm, dengan berat badan dbawah 54 kg maka ia
kekurangan gizi dan lebih dari 66 kg ia termasuk obesitas (kegemukan).

2. Penyakit Diabetes Mellitus (DM)

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit


kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak
mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin adalah
salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab
untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan
untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi
yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar
gula dalam darah.
Tanda dan Gejala :
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM
atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula
darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180
mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula
(glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut. Penderita
kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini
meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

Anda mungkin juga menyukai