1. Era Markantilisme
Sejarah perekonomian dunia sudah berlangsung sejak berabad-abad silam. Bisa dikatakan
bahwa ketika manusia mulai hadir di dunia dan menyadari berbagai kebutuhan untuk hidup, saat
itulah dia mengenal konsep ekonomi; oleh karenanya tidak salah apabila disebutkan bahwa
manusia adalah makhluk ekonomi. Pada periode dimana negara-negara di dunia memandang
penting untuk mencukupi kebutuhan dan memupuk kekayaan, mulai dikenal pula konsep-konsep
ekonomi yang dipraktikkan dalam interaksi dengan pihak-pihak lain.
Konsep merkantilisme (mercantilism) sudah ada sejak pertengahan abad ke-15. Beberapa
tokoh yang terkait dengan praktik merkantilisme antara lain adalah Jean Baptiste Colbert
(seorang arsitek dan menteri keuangan pada masa pemerintahan Louis XIV, Perancis), Gerard de
Malynes, Thomas Mun, dan Sir James Steuart. Ketika itu merkantilisme disebut sebagai sebuah
revolusi perdagangan. Hal tersebut terjadi karena adanya transisi atau pergeseran basis
perekonomian, dari basis ekonomi lokal menjadi ekonomi nasional; dari konsep feodalisme
menuju praktik kapitalisme; serta dari perdagangan dalam lingkup terbatas menjadi perdagangan
dalam skala internasional. Selama tiga abad berikutnya, yakni kurun waktu abad ke-16 hingga
abad ke-18, merkantilisme menjadi praktik ekonomi yang dianut oleh banyak negara, terutama di
Benua Eropa, dalam rangka melakukan perdagangan dan mengumpulkan kekayaan negara.
Praktik merkantilisme sendiri disebut sebagai salah satu indikasi bahwa suatu negara sedang
menuju fase kemakmuran, hal ini terkait dengan jumlah sumberdaya/kekayaan yang dimiliki,
serta skala dan kuantitas produk yang diperdagangkan. Teori yang mendasari sistem
merkantilisme sebenarnya sederhana, yakni bahwa dunia memiliki keterbatasan sumberdaya atau
kekayaaan (wealth), sehingga mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya menjadi salah satu
tolok ukur utama untuk menunjukkan kemakmuran suatu negara.
2. Era Physiocrat
Adam Smith
Adam Smith, seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni
1723) berpendapat , untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi
atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian kerja harus ada
akumulasi kapital terlebih dahulu yang berasal dari dari dana tabungan, juga menitik beratkan
pada Luas Pasar. Pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi, sehingga
perdagangan internasional menarik perhatian. pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam
negeri. Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang
dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikkan tingkat
produktivitas tenaga kerja.
Adam Smith dikenal sebagi pencetus pertama mengenai free-market capitalist, kebijksanaan
laissez-faire sekaligus merupakan Bapak ekonomi modern. An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations, atau yang biasa disingkat The Wealth of Nation adalah buku
terkenal oleh Adam Smith yang berisi tentang ide-ide ekonomi yang sekarang dikenal sebagai
ekonomi klasik. Tulisan Smith ini terdiri dari penjelasan menyeluruh megenai berbagai tulisan
merkantilis dan fisokrat yang disentiskannya dengan baik menjadi satu bahan kajian ekonomi.
Perbedaan pendapat antaara Smith dan kamu merkantilis salah satunya mengenai faktor yang
menentukan kemakmuran, dimana kaum merkantilis percaya bahwa alamlah yang menentukan
tingkat kemakmuran. Sedangkan menurut Smith, penentuan tingkat kemakmuran adalah
kemampuan manusia sendiri sebagai faktor produksi. Smith berpandangan optimis tentang masa
depan dunia. Fokus utamanya adalah peningkatan individu melalui kesederhanaan dan prilaku
yang baik, menabung dan berinvestasi, perdagangan dan divisi kerja, pendidikan dan
pembentukan kapital, serta pembuatan teknologi baru.
Kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi yg filsafat sosial dan politiknya didasarkan
kepada azas pengembangan hak milik pribadi dan pemeliharaannya serta perluasan faham
kebebasan. Sistem ini merupakan sekumpulan kebijakan ekonomi yang juga merujuk kepada
pemikiran bapak ekonomi Kapitalis Adam Smith. Ruh pemikiran ekonomi Adam Smith adalah
perekonomian yang berjalan tanpa campur tangan pemerintah. Model pemikiran Adam Smith ini
disebut Laissez Faire yang berasal dari bahasa Perancis. Secara umum,istilah ini dimengerti
sebagai sebuah doktrin ekonomi yang tidak menginginkan adanyacampur tangan pemerintah
dalam perekonomian. In economics, Laissez-faire means allowing industry to be free of
government restriction, especially restrictions in the formof tariffs and government monopolies.
Adam Smith memandang produksi dan perdagangan sebagai kunci untuk membuka
kemakmuran. Agar produksi dan perdagangan maksimal dan menghasilkan kekayaan universal,
Smith menganjurkan pemerintah memberikan kebebasan ekonomi kepada rakyat dalam bingkai
perdagangan bebas baik dalam ruang lingkup domestik maupun internasional
Dalam bukunya The Wealth of Nations, Smith juga mendukung prinsip kebebasan
alamiah, yakni setiap manusia memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang diinginkannya
tanpa campur tangan pemerintah. Ini mengandung pengertian negara tidak boleh campur tangan
dalam perpindahan dan perputaran aliran modal, uang, barang, dan tenaga kerja. Lebih lanjut,
Smith juga sependapat bahwa pada dasarnya tindak laku manusia berasal pada kepentingan
sendiri (self-interest) bukan belas kasian ataupun perikemanusiaan. Smith menyimpulkan bahwa
produktivitas tenaga kerja akan lebih maksimal apabila dilakukan pembagian kerja (division of
labor) . Yang artinya pembagian melalui spesialisasi perorangan yang melakukan produksi akan
menghasilkan output yang lebih baik dan lebih efisien. Smith juga menjelaskan dengan
menggunakan teknologi-teknologi baru dalam sistem produksi akan meningkatkan hasil produksi
pula. Maka dari itu, Smith percaya pada kekuatan investasi dalam pembelian atau penggunaan
teknologi.
Smith mengidentifikasikan barang memiliki dua nilai yakni nilai guna (value in use) dan nilai
tukar (value in exchange). Nilai tukar barang akan ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang
diperlukan salam menghasilkan barang tersebut, sedangkan nilai guna adalah nilai kegunaan atau
fungsi barang itu sendiri. Teori nilai Smith sebenarnya merupakan salah satu kelemahan dari
teori klasik yang tidak mengedepankan nilai utilitas, namun persoalan paradoks ini selanjutnya
mampu dipecahkan oleh murid Smith yakni Alfred Marshall.
4. Era Neo-Klasik
William Stanley Jevins (1 September 1835)
Ahli pemikir dan ekonomi asal inggris, anak dari Thomas Jevons dan Mary Anne Jevons.
Stanley Jevons sudah mengeluarkan dua buku dan satu paper. Buku pertama berjudul The
Thory of Political Economy tahun 1871, buku kedua berjudul The Principles of Science dan
Judul paper A General Mathematical Theory of Political Economy tahun 1862.
Pada tahun 1866 Jevons terpilih sebagai profesor, bidang logika dan mental, dan filosofi
moral. Stanley Jevons pada usia 15 tahun, ia sekolah di Universitas College London.
Stanley Jevons mengikuti mazhab marginalis. Jadi, ia menganalisis hubungan antara
kebutuhan dan harga dengan mengacu pada konsep guna marginal. Teori ini menyatakan
bahwa utilitas untuk nilai kepuasan konsumen terhadap penambahan unit produk berbanding
terbalik dengan jumlah produk yang sudah dimiliki. Individu akan cenderung memilih barang
yang berbeda dengan harga murah pada tingkat utilitas sama.
Selain itu Bohm-Bawerk juga menyumbangkan pokok pikirannya dalam dunia perekonomian
yang terbagi kedalam 2 teori, yaitu:
1. Teori Modal
Modal sebagai alat produksi fisik
Modal sebagai sumber untuk memperoleh pendapatan sebagai imbalan jasa.
Alat produksi karena dianggap sebagai proses transformasi dari materi atau bahan dasar
untuk membuat barang yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Tema pokok bahwa barang dan jasa yang tersedia saat ini lebih tinggi dibandingkan barang
dan jasa yang baru akan tersedia dimasa yang akan datang.
Tiga pertimbangan dasar mengapa barang yang tersedia saat ini memiliki nilai
subjektif yang lebih tinggi.
1) Dalam satu perspektif masa depan terkandung harapan bahwa dimasa depan
akan tersedia lebih banyak dana pendapatan untuk membeli barang tersebut.
2) Kecenderungan perilaku manusia untuk meremehkan kebutuhan masa depan.
3) Berkaitan dengan teknik produksi dalam masyarakat kapitalisme moderen.
Teori Bohm-Bawerk ini menuai kritikan dari L. G. Bustedo mengenai peran tabungan,
Bustedo menganut pandangan permintaan efektif pra Keynesian dan mengatakan bahwa
permintaan konsumen akhir adalah syarat yang tak bisa ditawar bagi produksi dan bahwa
pandangan Bhom-Bawerk yang mendukung kenaikan dalam tingkat tabungan adalah bukan
hanya tidak alami tetapi juga mustahil
Hidup sederhana dan kerja sama dengan alam yang Henry jelaskan di Walden tercermin
dalam usaha advokasinya untuk pelestarian alam. Dalam tulisannya berjudul Walking, ia
menyatakan, alam liar merupakan pelestarian dunia, yang menunjukkan bahwa manusia tidak
bisa hidup tanpa alam.Dia juga menganjurkan untuk kepemilikan hutan negara dan gunung untuk
perlindungan dari eksploitasi komersial. The National Wildlife Federation (NWF) mengukuhkan
Henry masuk dalam Conservation Hall of Fame mereka pada 1967, dan menyebutnya sebagai
pelopor konservasi.
John Muir
John Muir, meski masih diperdebatkan, merupakan tokoh paling berpengaruh dalam
sejarah Amerika. Muir yang sering disebut sebagai Bapak Sistem Taman Nasional Amerika,
merupakan advokat untuk perlindungan dan pelestarian kawasan alam. Dia menulis artikel
tentang konservasi untuk berbagai majalah termasuk The Century, yang menjelaskan kerusakan
hutan dan padang rumput di pegunungan. Tulisan-tulisannya mepengaruhi kongres untuk
mendirikan sejumlah taman nasional, seperti Yosemite, Hutan Petrified, Grand Canyon, Gunung
Rainier, dan Sequoia.
Robert Underwood Johnson, editor The Century yang dibantu Muir di beberapa
kampanye lingkungannya, menyarankan Muir untuk membentuk sebuah organisasi untuk
melindungi Sierra Nevada dari degradasi. Pada tahun 1892, Muir mendirikan Sierra Club dengan
sekelompok pendukungnya. Organisasi itu bertujuan untuk membangun taman nasional yang
baru dan untuk meyakinkan pemerintah untuk lebih melindungi Yosemite. Saat ini, Sierra
Club adalah organisasi lingkungan akar tapak terbesar di dunia dengan lebih dari 2,4 juta
anggota. Muir juga dikenal dalam momen berkemah tiga malam dengan Presiden Theodore
Roosevelt di Yosemite pada tahun 1903. Setelah membaca buku Muir 1901, Taman Nasional
kami, Roosevelt memutuskan untuk mengunjungi Muir di Yosemite, dan menyatakan, Saya
ingin menjatuhkan politik benar-benar selama empat hari dan hanya keluar di tempat terbuka
dengan Anda (Muir).Selama kemah tersebut, Muir meyakinkan presiden untuk memperluas
perlindungan lahan milik pemerintah di dalam dan sekitar Taman Nasional Yosemite setelah
memperlihatkan eksploitasi sumber daya dan degradasi lahan di kawasan tersebut.Momen
tersebut sangat membekas bagi Roosevelt dan mengarahkannya untuk meningkatkan program
konservasi pada masa pemerintahannya.
Theodore Roosevelt
Theodore Roosevelt, atau biasa dipanggil TR, adalah seorang politisi, penulis, ahli alam,
penjelajah, konservasionis, prajurit, dan sejarawan yang menjabat sebagai presiden Amerika
Serikat ke-26. Selain sebagai negarawan, ia juga menjadi presiden Amerika pertama yang berjasa
dalam membentuk perundang-undangan bagi konservasi lingkungan dan kehidupan liar di
Amerika. Ketika masih menjabat sebagai presiden, konservasi sumber daya alam Barat menjadi
salah satu perhatian utama Roosevelt. Bertindak berdasarkan Undang-Undang Perlindungan
Hutan tahun 1891, ia menarik 235 juta hektar hutan publik dari penjualan untuk dijadikan
sebagai hutan nasional. Ia juga berjasa dalam usaha reformasi konservasi di wilayah Barat
dengan menggunakan Undang-Undang Reklamasi Nasional (UU Newlands) dari tahun 1902,
yang pada akhirnya menegakkan kontrol federal atas sumber daya air yang vital di wilayah barat.
Lalu, dengan proklamasi presiden pada tahun 1908, ia menyisihkan 800.000 hektar lahan di
Arizona sebagai Monumen Nasional Grand Canyon demi melindunginya dari para pengembang.
UU Antiquities tahun 1906 (UU yang membatasi penggunaan lahan publik tertentu yang
dimiliki oleh pemerintah federal, ditandatangani oleh Theodore Roosevelt setelah disetujui oleh
senat Amerika Serikat - Red.) juga digunakan oleh Roosevelt dalam rangka memperluas kontrol
federal atas keajaiban pemandangan barat. Meskipun undang-undang telah diberlakukan untuk
melindungi artefak dan pusaka penduduk asli Amerika, Roosevelt juga memperluas
penggunaannya untuk melestarikan bangunan bersejarah.
Roosevelt menolak untuk kembali mencalonkan diri pada masa jabatan baru sebagai presiden,
menyerahkannya untuk William Howard Taft tahun 1908. Dia kemudian menyesali keputusan
tersebut, tetapi gagal untuk menggeser Taft, dengan berjalan di bawah tiket dari Partai Reformasi
Banteng Moose. Setelah Perang Dunia I, Roosevelt siap untuk mencalonkan diri kembali untuk
jabatan di Gedung Putih, tetapi pada tanggal 6 Januari 1919, ia meninggal mendadak akibat
emboli koroner di rumahnya, Sagamore Hill.
Ekonomi modern berkembang setelah maluasnya perdagangan bebs atau perdagangan secara
global di seluruh negara di dunia. Teori klasik dijadikan sebagai ilmu dsar bagi negara-negara di
dunia ekonomi ini. haltersebut dapat dibuktikan denganproduksi yang dihasilkan oleh setiap
negara di dunia yang saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan pasar. Berikut merupakan
tokoh-tokoh untuk teori modern
A.C Pigou
Arthur Cecile Pigou dikenal sabagai Bapak ilmu ekonomi kesejahteraan modern yang
mempelajari bagaimana membuat ekonomi beropreasi dengan lebih efisien serta ketidaksesuaian
anatara efisien dan keadilan.
Analisis mengenai eksternalitas
1. Eksternalitas negatif
Untuk beberapa barang, semua biaya produksi ditanggung perusahaan dan dialihkan
kepada konsumen melalui harga barang. pigou (1920) menunjukkan bahwa biaya
produksi (swasta) suatu perusahaan mungkin tidak merefleksikan semua biayasosialdan
produksi.
2. Eksternalitas positif
Dipihak lain, produksi dapat menghasilkan manfaat bagi mastarakat yang jumlahnya
melebihi manfaat yang diterima konsumen yang membuat membeli barang tersebut.
Gaibraith
Ronald Coase
E.J Mishan
Dalam tulisanya The Cost of Economic Growth menyatakan bahwa untuk mengatasi
masalah sumberdaya alam dan linkungan pengendalian dengan pengukuhan hak saja tidak
cukup, sehingga diperlukan kerangka kelembagaan secara menyeluruh.
Eksternalitas timbul ketika beberapa kegiatan dari produsen dan konsumen memiliki
pengaruh yang tidak diharapkan (tidak langsung) terhadap produsen dan atau konsumen lain.
Eksternalitas bisa positif atau negative. Eksternalitas positif terjadi saat kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok memberikan manfaat pada individu atau kelompok lainnya
(Sankar, 2008). Perbaikan pengetahuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi, kesehatan, kimia,
fisika memberikan eksternalitas positif bagi masyarakat. Eksternalitas positif terjadi ketika
penemuan para ilmuwan tersebut tidak hanya memberikan manfaat pada mereka, tapi juga
terhadap ilmu pengetahuan dan lingkungan secara keseluruhan. Adapun eksternalitas negatif
terjadi saat kegiatan oleh individu atau kelompok menghasilkan dampak yang membahayakan
bagi orang lain. Polusi adalah contoh eskternalitas negatif. Terjadinya proses pabrikan di
sebuah lokasi akan memberikan eksternalitas negatif pada saat perusahaan tersebut membuang
limbahnya ke sungai yang berada di sekitar perusahaan.
Baumol dan Oates (1975) menjelaskan tentang konsep eksternalitas dalam dua pengertian yang
berbeda :
1. Eksternalitas yang bisa habis (a deplatable externality) yaitu suatu dampak eksternal
yang mempunyai ciri barang individu (private good or bad) yang mana jika barang itu
dikonsumsi oleh seseorang individu, barang itu tidak bisa dikonsumsi oleh orang lain.
2. Eksternalitas yang tidak habis (an udeplatable externality) adalah suatu efek eksternal
yang mempunyai ciri barang publik (public goods) yang mana barang tersebut bisa
dikonsumsi oleh seseorang, dan juga bagi orang lain. Dengan kata lain, besarnya
konsumsi seseorang akan barang tersebut tidak akan mengurangi konsumsi bagi yang
lainnya.
Dari dua konsep eksternalitas ini, eksternalitas jenis kedua merupakan masalah pelik dalam
ekonomi lingkungan. Keberadaan eksternalitas yang merupakan barang publik seperti polusi
udara, air, dan suara merupakan contoh eksternalitas jenis yang tidak habis, yang memerlukan
instrumen ekonomi untuk menginternalisasikan dampak tersebut dalam aktivitas dan analisa
ekonomi.
Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas manusia yang tidak mengikuti
prinsip-prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan. Dalam pandangan ekonomi, eksternalitas
dan ketidakefisienan timbul karena salah satu atau lebih dari prinsip-prinsip alokasi sumber daya
yang efisien tidak terpenuhi. Karakteristik barang atau sumber daya publik, ketidaksempurnaan
pasar, dan kegagalan pemerintah merupakan keadaan-keadaan dimana unsur hak pemilikan atau
pengusahaan sumber daya (property rights) tidak terpenuhi. Sejauh semua faktor ini tidak
ditangani dengan baik, maka eksternalitas dan ketidakefisienan ini tidak bisa dihindari. Kalau ini
dibiarkan, maka ini akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan terhadap ekonomi
terutama dalam jangka panjang.
Sumber daya alam dan lingkungan (SDAL) merupakan aset yang n'renghasiLkan arus
barang dan jasa, baik yang dapat dikonsumsl la ngsu ng maupun tidak untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sumber daya alam dalam beberapa haljuga rnerupakan barang publik
(prlb/ic good) ya fg hak pemjlikannya tidak terkukuhkan dengan ielas. Konsumsi yang
berlebihan dan kerusakan lingkungan merupakan de vative dati ketidakjelasan hak p e n'r ilika n
tersebut yang pada akhirn!6 menimbulkan eksternalitas lspill ovet effect), yakni tindakan satu
pihak yang merugikan pihak Ia in tidak terkoreksi oleh meka n isme pasar. Kondisi ini
menyebabkan memperbaiki kerilsakan lingkungan merupakan pekerjaan Reversing the I ft
eversible, mengembalikan sesuatu yang sulit dikembalikan. Sekali SDAL rusak maka akan
sangat mustahil rnengembalikannya ke kondisisemula.
Nicolas Georgescu-Rogen pada tahun 1970 ketika Nicolas mempublikasi Magnum Opus
nya berjudul The Entrophy Law and the Economic Process. Ekonom andal Paul Samelson
bahkan menyebut Nicolas Georgescu Rogen sebagai "an economist's economist" (ekonomnya
ekonom) karena kebrilianannya dalam mengedepankan ide yang jauh melebihi masanya pada
waktu itu. Dalam pandangan GeorgescuRogen, kegiatan ekonomi secara funda menta I
merupakan or"der creation yang mengikuti hukum termodinamika, yakni hukum mengenai
entropi dan irreversible.
Dalam konteks ini Georgercu Rogen meiihat bahwa pendekatan ekonomi neoklasik
mengabaikan sama sekali peran entropi dalam ekonomi. Dengan melawan hukum entropi inilah
kemudian kegiatan ekonomi banyak menimbulkan eksternalitas dan degradasi lingkungan yang
sering missing dalam pendekatan neoklasikal. Belakangan para ekonom kemudian menyadari
kekeliruan mengabaikan kontribusi Georgescu Rogen ini, dan gelombang perubahan pun dimulai
dengan mengembalikan kembali prinsip ekonomi ke dalam prinsip entropi.