LAPOran Nernst
LAPOran Nernst
KIMIA FISIKA
PENDAHULUAN
Perubahan energi kimia menjadi energi listrik dinamakan sel volta atau sel
galvani, sedangkan perubahan energi listrik menjadi energi kimia disebut sel
Pertukaran energi yang terjadi biasanya dalam bentuk panas, tetapi kadang-
tersebut bisa diubah dalam bentuk energi listrik. Perubahan energi kimia menjadi
energi listrik tersebut dinamakan sel volta atau sel galvani, sedangkan perubahan
Sel galvani merupakan salah satu dari sel elektrokimia. Dalam sel galvani,
energi kimia diubah menjadi energi listrik. Salah satu contoh dari sel galvani ini
adalah sel Daniel, yang terdiri dari batang seng yang dimasukkan dalam larutan
seng sulfat dan batang tembaga dalam larutan tembaga sulfat. Kedua larutan
maka akan terjadi arus listrik. Terjadinya arus listrik ini akibat reaksi Zn dan ion-
Pada sel elektrokimia tersebut, elektron akan mengalir dari anoda seng ke
katoda tembaga. Hal ini akan menimbulkan perbedaan potensial antara kedua
elektroda. Perbedaan potensial akan mencapai maksimum ketika tidak ada arus
listrik yang mengalir. Perbedaan maksimum ini dinamakan GGL sel atau Esel.
Berdasar pada teori tersebut, percobaan ini kemudian dilakukan untuk
Nernst.
terdiri dari dua elektroda yakni Cu dan Zn. Kedua elektroda tersebut terendam
garam. Nilai GGL nya dapat dilihat pada voltmeter yang berhubungan dengan
kedua elektroda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
energi listrik. Dalam sebuah sel, energi listrik dihasilkan dengan jalan pelepasan
elektron pada suatu elektroda (oksidasi) dan penerimaan elektron pada elektroda
sedangkan elektroda yang menerima elektron dinamakan katoda. Jadi, sebuah sel
selalu terdiri dari dua bagian atau dua elektroda setengah reaksi oksidasi akan
berlangsung pada anoda dan setengah reaksi reduksi akan berlangsung di katoda.
Dengan kata lain pada sel elektroda kimia, kedua setengah reaksi dipisahkan
dipergunakan. Salah satu faktor yang mencirikan sebuah sel adalah gaya gerak
listrik atau perbedaan potensial listrik antara anoda dan katoda (Bird, 1993).
Pada sel elektrokimia, elektron akan mengalir dari anoda seng ke katoda
tembaga. Hal ini akan menimbulkan perbedaan potensial antara kedua elektroda.
Perbedaan potensial akan mencapai maksimum ketika tidak ada arus listrik yang
mengalir. Perbedaan maksimum ini dinamakan GGL sel atau Esel. Nilai Esel
bergantung pada berbagai faktor seperti suhu, konsentrasi larutan Zn2+ dan
konsentrasi larutan Cu2+, dll. Bila konsentrasi larutan Zn2+ dan Cu2+ adalah 1
molar dan suhu sistem adalah 298 K (25C), Esel berada dalam keadaan standard
dan diberi simbol Esel. Persamaan yang menghubungkan konsentrasi dengan Esel
Anggaplah dalam dua wadah dimana elektroda Cu berada pada wadah sebelah
kanan, sedangkan Zn berada pada wadah sebelah kiri. Pada wadah sebelah kiri,
berlangsung reaksi oksidasi sedangkan pada wadah sebelah kiri terjadi reaksi
garam. Jembatan garam biasanya terbuat dari kertas saring yang direndam dalam
larutan elektrolit seperti NH4NO3 atau KCl. Jembatan garam berguna agar
diperoleh sebuah rangkaian listrik yang lengkap. Dengan adanya jembatan garam,
penumpukan ion positif (Zn2+) pada wadah sebelah kiri dapat dihindarkan, yaitu
dengan jalan mendifusikan ion positif tersebut ke wadah sebelah kanan. Pada
wadah sebelah kiri akan terjadi penumpukan ion negatif, dengan adanya jembatan
garam penumpukan ini dapat dihindarkan. Sel seperti ini reaksinya bersifat
spontan dan dikenal sebagai sel galvani atau sel volta (Bird, 1993).
When you place a piece of zinc metal into a solution of CuSO4, you
expect a chemical reaction because themore active zinc displaces the less active
Zn Zn2+ + 2 e
Cu2+ + 2 e Cu
connect them suitably. We must deliver the electrons from Zn to Cu2+, and we
must have a complete circuit. A galvanic cell with this particular combination of
reactants is called a Daniell cell. The pieces of zinc and copper serve as
electrodes, at which chemical reaction takes place. It is at the electrodes that the
electron current is changed to an ion current or vice versa. The salt bridge is
necessary to complete the circuit. The same chemical reactions are taking place in
this apparatus as would take place if we dipped zinc metal in CuSO4 solution.
Electrons ow from left to right in the wire, and they could be made to do
anda mengharapkan reaksi kimia karena seng lebih aktif menggantikan tembaga
yang kurang aktif dari senyawa tersebut. Ini disebut reaksi oksidari reduksi yang
Zn Zn2+ + 2 e
Cu2+ + 2 e Cu
memberikan elektron dari Zn ke Cu2+, dan kita harus memiliki rangkaian lengkap.
Sel galvanik dengan kombinasi tertentu dari reaktan disebut sel Daniel. Potongan-
potongan seng dan tembaga berfungsi sebagai elektroda, dimana reaksi kimia
kimia yang sama terjadi dalam alat ini jika kita celupkan logam seng dalam
larutan CuSO4. Elektron mengalir dari kiri ke kanan di kawat, dan mereka dapat
kiri, garis vertikal digunakan untuk memperlihatkan batas antara elektroda dan
fasa lain (seperti padat dan larutan). Tanda vertikal ganda menunjukkan jembatan
garam. Konsentrasi ion logam yang terdapat dalam larutan dapat dinyatakan
konsentrasi dan tekanan pada tegangan sel. Disini dapat ditunjukkan bahwa
Q = G0 + RT ln Q
RT
- n F E = - n F E + RT ln Q dan E= E0 - ln Q
nF
dikenal sebagai persamaan nernst. Persamaan nernst dapat ditulis kembali dalam
ln Q = 2,303 Log10 Q
pada suhu 25C (298 K), kombinasi konstanta 2,303 RTF menjadi 2,303
yang merupakan bentuk lazim dikenal disini n adalah jumlah mol elektron yang
Potensial dari sel galvani tergantung pada aktivitas dari berbagai spesies
yang menjalani reaksi di dalam sel. Persamaan yang menyatakan hubungan ini
disebut persamaan Nernst, mengikuti nama seorang ahli kima fisika, Nernst yang
pada tahun 1889 pertama kali menggunakan persamaan ini untuk menyatakan
hubungan antara potensial dari sebuah elektroda ion metal-metal dan konsentrasi
dari ion dalam sebuan larutan. Dalam sebuah reaksi kimia seperti :
aA + bB cC+dD
Dimana adalah energi bebas ketika semua reaktan dan produk berada dalam
kondisi standar (aktivitas satu), R adalah konstanta gas, 8,314 J/mol K, dan T
Reaksi yang berlangsung pada elektroda, sebelah kiri ditulis sebagai reaksi
oksidasi dan reaksi yang berlangsung sebelah kanan ditulis sebagai reaksi reduksi.
Reaksi sel adalah jumlah dari kedua reaksi ini dengan anoda. Ion bermuatan
datang dari anoda. Pada sel elektrokimia, katoda adalah elektroda yang bermuatan
positif (kation) mengalir ke elektroda ini untuk direduksi. Dengan demikian, di sel
eksternal, masuk melalui katoda dan keluar melalui anoda (Dogra dan Dogra,
1990).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu larutan CuSO4,
termometer 0-100 C, labu takar 100 mL, pipet volume 10 mL, erlenmeyer 100
mL, gelas kimia 250 mL, gelas kimia 100 mL, kertas amplas, kabel dan aligator,
1. Disiapkan 2 gelas kimia 100 mL, satu diisi larutan CuSO4 0,25 M dan yang
2. Elektroda tembaga dan seng di amplas agar tidak ada pengotor yang
menempel.
ammonium nitrat jenuh lalu diletakkan sebagai jembatan garam pada masing-
masing gelas kimia yang berisi larutan CuSO4 0,25 M dan ZnSO4 0,25 M .
4. Elektroda tembaga dan seng yang telah diamplas dihubungkan dengan kabel
6. Disiapkan 100 mL larutan CuSO4 pada labu ukur dengan pengenceran yaitu
8. Diulangi semua prosedur diatas untuk konsentrasi CuSO4 yang berbeda yaitu
Suhu = 30 oC
4.2 Reaksi
4.3 Perhitungan
[ 2+ ]
E sel = E0sel 2,303 log
[ 2+ ]
1. Secara teori
Diketahui : n=2
T = 30 oC = 303 K
R = 8,314 J/mol K
F = 96500 C/mol
a = 1,1 V
5801,584
=
193000
= 0,0301 J/C
0,25
1) E sel = 1,1 volt 0,0301 J/C log 0,25
= 1,1 volt
0,25
2) E sel = 1,1 volt 0,0301 J/C log 0,025
= 1,0699 volt
0,25
3) E sel = 1,1 volt 0,0301 J/C log 0,0025
= 1,0398 volt
0,25
4) E sel = 1,1 volt 0,0301 J/C log
0,00025
= 1,0097 volt
2. Secara praktek
Tabel Regresi
[ 2+ ]
log (x) E sel (y) E sel regresi
[ 2+ ]
0 0,65 0,645
1 0,60 0,615
2 0,60 0,585
3 0,55 0,555
0.6
0.58
0.56
0.54
0 1 2 3 4 5
log Zn2+/Cu2+
0.62
0.6
0.58
y = -0.03x + 0.675
0.56 R = 1
0.54
0 1 2 3 4 5
log Zn2+/Cu2+
y = ax + b
b = intercept = 0,675
31 0.6450,585
a = slope = tg = = = = 0,03
31 20
y = ax + b
y= -0,03x + 0,675
b = 0,675
4.4 Pembahasan
Sel elektrokimia adalah sel terdiri dari dua elektroda, yang berupa
konduktor logam, yang dicelupkan ke dalam elektrolit konduktor ion (yang dapat
berupa larutan, cairan atau padatan). Pada percobaan ini, GGl sel Daniel
Pada rangkaian ini, logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO4 0,25 M dan
mL. Kedua larutan kemudian dihubungkan dengan jembatan garam yang terbuat
dari kertas saring yang telah direndam dalam amonium nitrat (NH4NO3) jenuh.
Sedangkan kedua elektroda (Zn dan Cu) dihubungkan dengan alat petunjuk
elektrode Cu. Ion Cu2+ dalam larutan CuSO4 menerima elektron dan ion tersebut
perbedaan potensial antara kedua elektroda. Perbedaan potensial ini terukur pada
alat multitester sebagai beda potensial dengan simbol E. Perbedaan potensial akan
mencapai maksimum ketika tidak ada arus yang mengalir. Perbedaan maksimum
antara kedua larutan. Fungsi jembatan garam ini adalah sebagai penyetara kation
dan anion dalam larutan. Penjelasan lebih lanjut yakni karena terjadi kenaikan
jumlah ion Zn2+ dalam larutan ZnSO4, sedangkan dalam larutan CuSO4 terjadi
penurunan jumlah ion Cu2+, dalam keadaan normalnya, maka banyaknya kation
dalam hal ini Zn2+ dan Cu2+ harus setara dengan anion SO42-. Disinilah fungsi dari
jembatan garam yang akan menyetarakan kedua larutan. Dalam larutan ZnSO4
masuk anion NO32- dari jembatan garam sesuai dengan bertambahnya ion Zn.
Sedangkan pada larutan CuSO4 yang kekurangan Cu2+ atau terjadi kelebihan
SO42-. Maka ion SO42- masuk ke jembatan garam menggantikan NO32- yang
Nilai E sel merupakan fungsi yang bergantung pada berbagai faktor antara
lain suhu dan konsentrasi larutan. Oleh karena itu, pada percobaan ini dilakukan
maka akan semakin besar beda potensial yang dihasilkan oleh sel ini. Hal ini
dapat dijelaskan oleh karena semakin besar konsentrasi unsur di dalam larutan,
maka akan semakin banyak kemungkinan spesies yang dapat mentransfer elektron
sehingga beda potensialnya pun semakin lebih besar pada konsentrasi elektrolit
yang lebih besar. Hubungan ini merupakan persamaan garis lurus yang dapat kita
lihat dari grafik yang diperoleh. Hubungan ini dinyatakan lewat persamaan
Nernst.
Nilai E sel dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, konsentrasi, dan
zat pengotor pada elektroda. Oleh sebab itu, pengukurannya dilakukan dengan
dan 0,00025 M. Setiap larutan CuSO4 dengan konsentrasi yang berbeda kertas
saringnya diganti karena telah bereaksi dengan larutan sebelumnya dan untuk
menempel. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesalahan hasil yang akan
diperoleh karena sedikit saja pengotor dapat menimbulkan kesalahan yang besar.
dengan nilai potensial sel pada konsentrasi 0,25 M diperoleh 0,65 V. Namun pada
konsentrasi 0,0025 M tidak terjadi penurunan nilai potensial sel. Ini mungkin
disebabkan karena sel yang digunakan terutama setengah sel tembaga yang
kurang bersih, karena sedikit kotoran saja dapat menimbulkan kesalahan yang
besar. Nilai gradien yang diperoleh secara praktek adalah 0,03 dengan intercept
0,675, sedangkan nilai gradien secara teoritik adalah sebesar 0,0301 J/C.
Perbedaan antara praktek dan teori adalah sebesar 0,0001. Perbedaan ini mungkin
.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A dan Underwood, A.L., 1999, Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga,
Jakarta.
Dogra, S. K. dan Dogra, S., 1990, Kimia Fisik dan Soal-Soal, UI Press, Jakarta.
Taba, P., Zakir, M., dan Fauziah, S., 2010, Penuntun Praktikum Kimia Fisika,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan pada percobaan ini yaitu sebaiknya
pada percobaan ini ke depan dilakukan juga pengerjaan penentuan Esel dengan
terhadap besarnya Esel juga dapat diamati sebagaimana yang telah diuraikan dalam
teori.
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten, Praktikan,
Logam Cu Logam Zn
Dihubungkan dengan
jembatan garam
Hasil