MAKALAH
Oleh :
MUH. EDIHAR (G2L1 15 011)
Vitamin dan Mineral merupakan dua hal yang sering kita dengar. Mineral
adalah kelompok mikronutrien bagi tubuh. Artinya, zat gizi ini hanya dibutuhkan
dalam jumlah kecil untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya tubuh kita.
Banyak yang menganggap bahwa vitamin sama dengan mineral. Padahal dalam
struktur kimia kedua nutrisi ini memiliki bentuk yang berbeda sekali pun memiliki
Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan
mikro mineral. Makro mineral adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari
0.01% dari berat badan dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100
(sulfur).
Mineral mikro terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya
dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), tembaga (Cu),
iodine (I2), zinc (Zn), kobalt (Co), dan Se (selenium). Dalam tubuh mineral akan
melaui beberapa proses sebelum di serap oleh tubuh . Salah satu proses dalam tubuh
adalah bagaimana mineral dapat melalui atau melewati membran atau yang dikenal
dengan transport memberan. Transport memberan sendiri terbagi menjadi dua yaitu
1. Metabolisme Mineral
Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang relatif
sukar larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan protein
pengemban spesifik (spesific carrier proteins), sintesis protein ini berperan sebagai
Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam
getah pencernaan, empedu dan hilang dalam feses. Kelainan akibat kekurangan
berlebihan (besi), penyakit ginjal(kalsium), atau problem klinis lain. Kelaianan akibat
kelebihan mineral. Kelebihan intake dari hampir semua mineral menyebabkan gejala
toksik.
runutan ditemukan dalam sebagian besar makanan, terutama biji-bijian utuh, buah,
sayuran, susu, daging dan ikan. Biasanya dalam makanan hanya dalam jumlah yang
sedikit.
A. Transport aktif
untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran sel
dalam sel.
Mineral di dalam tubuh akan mengalami reaksi desosiasi menjadi ion-ion dan
molekul kecil untuk melalui memberan sel. Pada transport aktif mineral akan melalui
memberan sel seperti halnya ion Natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion Clorium
(Cl-) melalui pompa Natrium - kalium pada membrane sel. Transpor aktif
dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini
ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar
masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor aktif dapat
transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan
menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk mengubah
bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka kearah dalam sel
menjadi membuka kebagian luar sel. Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs
pengikatan dan keluar dari protein integral menuju keluar sel. Kemudian dari luar sel,
dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral
berubah, dari sebelumnya membuka kearah luar menjadi membuka kearah dalam sel
B. Transport pasif
energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan, dari konsentrasi
tinggi ke rendah. Jadi, pejalan itu terjadi secara spontan. Contoh transpor pasif
konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat dapat
berdifusi hingga mencapai kerapatan molekul yang sama dalam satu ruangan. Sebagai
contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam
medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air di
gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air), hingga
Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul air (dari kerapatan tinggi ke
Pada transport pasif osmosis, di dalam tubuh mineral akan terionisasi menjadi
zat-zat elektrolit yang dapat diserap dalam tubuh. Zat-zat yang memiliki sifat
elektrolit lemah lebih cepat melewati membran daripada elektrolit kuat. Contoh zat-
zat yang dapat melewati membran dari yang paling cepat hingga yang paling lambat
glukosa permease dari eritrosit. Mineral masuk ke dalam eritrosit melalui facilitated
transport. Laju transport dengan menggunakan glukosa permease adalah 50.000 kali
Pada transport pasif difusi mineral melewati membrane melalui saluran yang
gradien melintasi bilayer lipid melalui membran channel. Sebagian besar saluran
membran saluran ion, protein trans membran integral yang memungkinkan zat atau
molekul kecil, anorganik ion yang terlalu hidrofilik untuk menembus nonpolar yang
interior dari lapisan ganda lipid. Setiap ion dapat menyebar di seluruh membran
Dalam membran plasma ion yang paling banyak yaitu K+ (ion kalium) atau
Cl- (ion klorida) dan ion yang sedikit yaitu Na+ (ion natrium) atau Ca2+ (ion kalsium).
Difusi ion melalui saluran umumnya lebih lambat dari difusi gratis melalui lapisan
ganda lipid karena saluran menempati sebagian kecil dari total luas permukaan
membran daripada lipid. Namun, difasilitasi difusi melalui saluran adalah proses yang
sangat cepat yaitu lebih dari juta ion kalium dapat mengalir melalui channel ini.
Sebuah channel dikatakan terjaga keteraturannya ketika bagian dari protein saluran
bertindak sebagai gerbang, berubah bentuk dalam satu cara untuk membuka pori dan
cara lain untuk menutupnya. Ion-ion akan keluar masuk dengan seiringnya terbuka
dan tertutupnya gerbang tersebut, ini diatur oleh perubahan kimia atau listrik di dalam
dan di luar sel. Ketika gerbang saluran terbuka, ion berdifusi ke dalam atau keluar
2. Kalsium (Ca)
dihidroksi vitamin D). Abrospsi dihambat oleh senyawa yang membentuk garam Ca
ml. Sejumlah besar diekskresi melalui usus dan hampir semuanya hilang dalam
feses.
3. Fosfat
Fosfat bebas diabsorpsi dalam jejunum bagian tengah dan masuk aliran darah
dalam tubulus renalis dirangsang, sehingga terjadi penambahan absorpsi fosfat dari
usus.
Deposisi fosfat sebagai hidroksiapatit dalam tulang diatur oleh kadar hormon
plasma difiltrasi pada glomerulus ginjal. Jumlah fosfat yang diekskresi dalam urin
menunjukkan perbedaan antara jumlah yang difiltrasi dan yang direabsorpsi oleh
mengurangi reabsorpsi fosfat oleh tubulus renalis sehingga mengurangi efek 1,25-
Dihidroksivitamin D pada ekskresi fosfat. Bila tidak ada efek kuat hormon paratiroid,
dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran
darah dalam jumlah cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah.
Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormon aldosteron
yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah menurun.
pengeluaran keringat dan tinja dalam jumlah kecil. Kekuran natrium dari rute-rute ini
dapat mengakibatkan kematian pada kasus berkeringat dan diare yang berlebihan.
Ingesti natrium dipengaruhi oleh rasa dan dorongan homeostatis (selera terhadap
untuk memakan garam yang di picu oleh natrium plasma yang rendah.
5. Magnesium
transfor pasif. Proses utama normalnya adalah transport pasif dan dimulai pada
membran apikal mukosa rumen, dimana uptake magnesium diarahkan oleh perbedaan
potensial negatif yang berbeda. Dan dihambat oleh konsentrasi tinggi potassium
magnesium dan hidrogen dan tidak sensitif terhadap potassium, menjadi proses
diselesaikan oleh proses sekunder melalui transport aktif, terletak dalam membran
basolateral yang dapat disaturasi dan kontrol kealiran darah. Dalam spesies tertentu,
pengaruh utama pada absorpsi magnesium adalah faktor yang dapat berpengaruh
pada kelarutan konsentrasi magnesium dalam rumen dan perbedaan potensial negatif
kebanyakan makromineral, tetapi dalam jumlah yang cukup difiltrasi dan lolos dari
6. Potassium
proses yang tidak teratur. Pada ruminansia penyerapan potassium diabsorpsi secara
pasif saat memasuki rumen, selama proses ini terjadi penurunan perbedaan potensial
apikal pada permukaan mukosa. Potassium memasuki aliran darah sebagian besar
a. Membran Transport
Selanjutnya diperlukan untuk regulasi yang terletak pada sitotoksitas pada level
7. Besi (Fe)
Ketika besi diabsorbsi dari usus halus menuju ke plasma darah, besi tersebut
dalam plasma darah. Besi dan apotransferin berikatan secara longgar, sehingga
memungkinkan untuk melepaskan partikel besi ke sel jaringan dalam tubuh yang
membutuhkan. Absorbsi besi diatur melalui besarnya cadangan besi dalam tubuh.
Absorbsi besi rendah jika cadangan besi tinggi, sebaliknya jika cadangan besi rendah
Setelah itu, besi dalam tranferin di plasma darah masuk ke dalam sumsum
akan bergabung dengan protein apoferritin, membentuk ferritin dan disimpan dalam
besar, 460.000, ferritin bisa mengikat sejumlah besar besi. Besi yang disimpan
sebagai ferritin disebut besi cadangan. Ditempat penyimpanan, terdapat besi yang
disimpan dalam jumlah yang sedikit dan bersifat tidak larut, yang disebut
hemosiderin.
Bila jumlah besi dalam plasma sangat rendah, besi yang terdapat
dalam bentuk transferin dan kembali ke sumsum tulang untuk dibentuk eritrosit. Bila
umur eritrosit sudah habis dan sel dihancurkan, maka hemoglobin yang dilepaskan
dari sel akan dicerna oleh sistem makrofag-monosit. Disini terjadi pelepasan besi
bebas, dan disimpan terutama di tempat penyimpanan ferritin yang akan digunakan
8. Zink
Seperti halya besi, zink diabsorpsi relatif sedikit. Dari konsumsi zink 4-14
mg/hari, hanya 10-40 %-nya yang diabsorpsi. Absorpsi menurun dengan adanya agen
pengikat atau kelat sehingga mineral tersebut tidak terserap. Zink berikatan dengan
ligan yang mengandung sulfur, nitrogen atau oksigen. Zink membentuk kompleks
dengan fosfat (PO4), klorida (Cl-) dan karbonat (HCO3). Buffer N-2-hydroxyethyl-
dengan ligan tersebut. Zink dapat berikatan dengan ligan tersebut dan diekskresikan
diserap dan diangkut melalui darah. Segera setelah masuk peredaran darah, unsur
dilepaskan kepada jaringan-jaringan hati dan ginjal lalu berikatan dengan protein
tembaga dari total kandungan tembaga dalam tubuh. Ekskresi utama unsur ini ialah
melalui empedu, sedikit bersama air seni dan dalam jumlah yang relatif kecil bersama
keringat dan air susu. Jika terjadi gangguan-gangguan pada rute pembuangan
10. Selenium
Metabolisme selenium
selenomethionin dan sumber lain. Hal ini menimbulkan efek pada retensi selenium,
Jalur terpisah
terjadi. seCy dapat dimasukkan ke selenoprotein P dalam hati dan dibawa ke plasma,
dimana diambil dan dimasukkan kedalam salah satu dari banyak fungsional
dan dimasukkan ke dalam seleno protein P. dosis oral dan parenteral dari 75
darah sangat lambat (paruh waktu dalam plasma 12 hari). Sebagian besar disimpan
dalam otot dan selenium dipertahankan dalam hati dan ginjal yang berikatan dengan
pada eritropoiesis dan terjadi lag sebelum hasil GPX dilepaskan pada aliran darah.
terjadi selama transsilverasi atau transaminasi kecuali dan sampai hal tersebut terjadi,
penurunan aktivitasi GPX pada saat kebutuhan methionin tinggi seperti pada awal
berlangsung dipengaruhi oleh pengurangan sulfur dan pasokan nitrogen dan faktor