Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengetahuan Keperawatan adalah kontribusi yang unik dan menarik bagi philo-
sophical dalam keperawatan. Dengan mengembangkan program penelitian, perawat
menegaskan kepemilikan atas pengetahuan yang dibutuhkan untuk praktik.
Keperawatan kontemporer mencakup praktik profesional keperawatan dan disiplin
keperawatan akademis (Risjord, 2010)
Dengan mengungkapkan penjajaran historis dari filosofi keperawatan yang
bersaing, Risjord menemukan jalan berliku dalam penyampaian semangat para
ilmuwannya untuk disiplin dan praktiknya. para filsuf keperawatan mengupayakan
konsensus dan adopsi satu model untuk menyatukan disiplin; Pandangan yang
berlawanan adalah kunci untuk mengklarifikasi tujuan disiplin dan mengembangkan
pengetahuannya (Risjord, 2010)
Penelitian keperawatan dilakukan terus menerus dengan tujuan untuk
memunculkan teori-teori baru atau menumbagkan konsep teori lama yang tujuannya
untuk menjelaskan fenomena keperawatan lebih adekuat. (Aligood, 2012)
B. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami Toward a Philosophy of nursing Science
2. Menerapkan dan mengembangkan Philosophy of nursing untuk kemajuan
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
TOWARD A PHILOSOPICAL OF NURSE SCIENCE

A. Pandangan, teori, sains, dan pengetahuan keperawatan

Masalah Keperawatan memanfaatkan pengetahuan dari ilmu dan teknologi untuk


penyembuhan pasien. Keperawatan berkaitan dengan hubungan universals, yang dikenal
melalui ilmu pengetahuan, dan manusia yang unik. Masalah keperawatan adalah bagaimana
meningkatkan dan menerapkan perbendaharaannya secara universal, sementara pada saat yang
sama menghargai individualitas unik pasien Keperawatan mengumpulkan pengetahuan yang
luas dari pengalaman, sains, dan sumber lain seperti pengetahuan nonscientific sehari-hari.
Namun keperawatan selalu kembali kepada individu untuk penerapan pengetahuannya. Oleh
karena itu, keperawatan terus berjalan dalam lingkaran antara universal dan individu unik yang
tak dapat dirumuskan (Aligood, 2014).
Penyelidikan keperawatan telah dibentuk oleh filsafat. Pada bagian penting dalam
penelitian keperawatan, ilmuwan perawat telah mengajukan pertanyaan filosofis dan jawaban
mereka membentuk disiplin. mereka berpendapat bahwa kesenjangan relevansi antara teori
dan praktik muncul karena gagasan tentang bagaimana seharusnya ilmu pengetahuan itu
dimulai. Gagasan filosofis tentang sains telah berkembang secara substansial sejak tahun
1970an. Oleh karena itu, bagian penting untuk memikirkan kembali hubungan antara disiplin
ilmu keperawatan dan praktik keperawatan profesional. Dengan demikian perlu mengatasi
adanya kesenjangan dan relevansi yang akan membawa pandangan filosofis baru untuk
diajukan pada literatur keperawatan. (Aligood, 2014).

Masalah pertama Penelitian Keperawatan dibuka dengan sebuah pertanyaan dengan


judul Apa yang Keperawatan teliti. Tentunya Ini mengatur arah adanya jurnal baru, artikel,
konsepsi penelitian yang luas dan inklusif. Memang, begitu luas melakukan penelitian dalam
filsafat keperawatan: Ada kelangkaan terbesar saat ini di penelitian filsafat dalam
keperawatan bahkan lebih dari penelitian profesi lainnya. (Bixler, 1952 dalam Risjord, M.
2010).

Menurut Brown, (1948); Saunders, (1954); Reissman & Roher, (1957) dalam Risjord,
M. (2010).)Kebanyakan perawat yang bekerja di rumah sakit lebih banyak melakukan
tindakan dokter daripada asuhan keperawatan itu sendiri, sehingga perawat menjadi seorang
yang tidak profesional. Perawat menjauh dari perawatan pasien langsung dan lebih menjadi
peran manajerial. Bixler dalam Risjord, M. (2010) menyampaikan bahwa banyak perawat tidak
memahami akan filsafat keperawatan itu sendiri. Perawat tidak dapat mendefinisikan
keperawatan yang ditemukan dari dalam dirinya sehingga perawat tidak dapat
mempertahankan peran yang tepat pada dirinya. Kekhawatiran tentang perubahan peran
perawat memimpin sejumlah penulis abad pertengahan untuk mengejar filosofi keperawatan.
Secara luas bixler mengakui bahwa Nursing dalam arti luas mungkin didefinisikan sebagai
seni dan ilmu yang melibatkan keseluruhan diri pasien, pikiran, semangat, kebutuhan spiritual,
mental, psikologi dan pendidikan kesehatan.

Filsafat Keperawatan adalah Universalitas dan singularitas. Dimana telah memberi


pemahaman yang lebih jelas tentang apa itu keperawatan dan apa yang menjadikan
keperawatan itu unik. Universalitas dan singularitas telah memungkinkan kita untuk mencapai
wawasan baru yang menerangi konsep keperawatan secara mendalam. Keperawatan tertarik
pada hal yang bisa diulang dan bisa dibagikan, universal, pada keunikan orang dan kejadian
terutama peristiwa yang mengubah kehidupan manusia. Keunikan yang sangat penting dalam
keperawatan adalah bagaimana cara perawat menyeimbangkan kompleksitas tersebut.
(Brencick and Webster 2000).

Keperawatan adalah kombinasi universalitas dan singularitas yang mana menilai pasien
adalah sebagai individu yang unik dalam situasi yang unik memerlukan keterampilan dan
pengetahuan hebat dari perawat. Seorang perawat harus peka terhadap situasi yang berubah,
nyaman dengan kerumitan bahkan kekacauan, dan memiliki kebijaksanaan untuk
menyeimbangkannya (Aligood, R.M, 2014)

Menurut Johnson dan Schlotfeld dalam Risjord, M. (2010) tidak mengharuskan teori
keperawatan dan penelitian dengan tujuan untuk menanggapi masalah praktek keperawatan.
Namun penelitian dilakukan bukan sebatas mencari fakta-fakta untuk memecahkan masalah
tapi juga untuk mencari pengetahuan-pengetahuan keperawatan. Brencick dan Webster (2000),
Penelitian keperawatan yang dilakukan pada abad ke-20 didorong oleh keinginan perawat
untuk menciptakan dasar yang tepat bagi profesinya dimana Pengetahuan profesional diketahui
lebih dari sekedar menginformasikan praktik keperawatan.

Menurut Webster (2000) dalam Risjord, M. (2010) , Perawatan kesehatan berubah


secara substansial di abad ke-20, dan ini memberi tekanan pada peran keperawatan. Perawat
melihat sebuah penelitian dimana untuk membantu mengartikulasikan batasan praktik yang
tepat. Namun, jika domain praktik keperawatan yang khas harus ditetapkan oleh pengetahuan
keperawatan, maka basis pengetahuan harus unik, Sehingga Hal ini menimbulkan pertanyaan
filosofis-filosofis lainnya. Gagasan bahwa teori ilmiah membentuk hirarki memiliki pengaruh
dan meresap pada keperawatan. Ini sangat mendukung gagasan bahwa keperawatan
membutuhkan meta- paradigma jika itu adalah disiplin ilmiah..

B. Konsekuensi untuk pengetahuan keperawatan


Komitmen terhadap konsep hierarkis teori mempengaruhi para ahli perawat terhadap
teori terdahulu yang mana bahwa Penyelidikan keperawatan asli tidak dapat dilanjutkan,
dengan menggunakan teori terdahulu dari disiplin lain saat ini kita sudah melewati isu filosofis
tentang struktur teori dan konten konseptual. Teori pada tingkat abstraksi rendah berorientasi
pada jenis fenomena tertentu, dan teori-teori tersebut tidak menghormati batasan disipliner. Ini
berarti bahwa tidak ada penghalang filosofis untuk meminjam teori dari domain lain. (Risjord,
M. 2010)

Selain itu, pada pandangan koherensi penjelasan teori dan konfirmasinya, disiplin
keperawatan secara epistemologis diperkuat ketika teorinya terkait dengan orang lain. Tidak
masalah siapa yang pertama kali mengembangkan teori atau tujuan semula. Perserikatan
perawat 'berpartisi antara penelitian kualitatif dan pengkajian-penelitian yang serupa dengan
pengamatan di masa depan. Sebagai contoh para peneliti kualitatif menganut kritik terhadap
pandangan yang diterima. Namun, seiring dengan berkembangnya perdebatan, gagasan dan
kritisi tersebut dilakukan dengan mengisolasi penelitian kualitatif. (Risjord, M. 2010)

Menurut Penelitian kualitatif dan kuantitatif dianggap sebagai paradigma yang berbeda,
masing-masing memiliki struktur teori, bentuk bukti, dan praduga filosofisnya sendiri.
Penelitian kualitatif ironisnya datang untuk memperkuat kekuatan pandangan teori yang
diterima sedangkan Penelitian kuantitatif juga melibatkan teori-teori yang holistik, bernilai,
dan kontekstual. Dengan demikian, penelitian tersebut bukan komitmen mendasar peneliti.
Sebaliknya, penelitian tersebut adalah pilihan metodologis yang harus dibuat berdasarkan
subjek penelitian, pertanyaan dan pengetahuan peneliti. (Risjord, M. 2010)
BAB III

PENUTUP

Penyelidikan keperawatan telah dibentuk oleh filsafat. Pada bagian penting dalam
penelitian keperawatan, ilmuwan perawat telah mengajukan pertanyaan filosofis dan jawaban
mereka membentuk disiplin. mereka berpendapat bahwa kesenjangan relevansi antara teori
dan praktik muncul karena gagasan tentang bagaimana seharusnya ilmu pengetahuan itu
dimulai (Aligood, 2014).

Praktik disiplin seperti keperawatan, kesenjangan relevansi sangat mengganggu. kita


melihat bagaimana kesenjangan relevansi dibuka karena jawaban atas pertanyaan philo-
sophical tentang keperawatan. Pandangan konsensus membuat penelitian keperawatan dan
pengembangan teori saling bergantung pada praktik pengobatan prasejarah ini. (Risjord, M.
2010)

Perbedaan antara para ilmuwan dan filsuf telah memberikan argumen untuk
mendukung pertentangan ini, namun inti dari semua ini bukanlah untuk menyajikan argumen
tersebut. Sebaliknya, ini adalah untuk menggambarkan bagaimana pengembangan penelitian
dan teori dapat dikaitkan lebih erat dengan kebutuhan profesi. (Risjord, M. 2010)

Dilihat dari sudut pandang, relevansi praktik keperawatan menjadi kriteria inklusi
dalam disiplin keperawatan. Kita dapat kembali ke pandangan Reed dan Lawrence bahwa
pengetahuan keperawatan pasti berguna dan penting untuk melatih perawat (Reed & Lawrence,
2008, hal 423). Pandangan filosofis yang digambarkan di sini sehingga memiliki kemampuan
untuk menutup kesenjangan relevansi. (Risjord, M. 2010)
DAFTAR PUSTAKA

Aligood, R., M. (2014) Nursing Theorist and Their Work ed.8, Elevir, Ohio. Retrieved from
http://gen.lib.ru.ec.Library Genesis

Brencick, M. J., & Webster, A., G. (2000). Philosophy of Nursing : A New Vision for Health
Care, State University of New York. Retrieved from http://gen.lib.ru.ec.Library
Genesis

Risjord, M. (2010) Nursing Knowledge Science, Practice and Philosophy. Philosophy


Departement the Nell Hodgson Woodnuff School of nursing emory University
wiley B Lackwell. Retrieved from http://gen.lib.ru.ec.Library Genesis

Anda mungkin juga menyukai