PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan memaknai berbagai informasi jika ia ingin lebih berkembang dan maju.
apapun tidak dapat dipisahkan dari kegiatan membaca. Hal ini dikarenakan
bahwa semua cabang ilmu pengetahuan yang ada, disajikan dalam bentuk
bahasa tulis, dan dikemas ke dalam bentuk bacaan atau sebuah buku. Dengan
pikirannya. Membaca adalah kunci ke arah gudang ilmu, orang yang banyak
dan jenis sekolah. Kedua, yaitu penting bagi siswa setelah ia selesai dalam
merupakan keterampilan dasar bagi siswa yang harus mereka kuasai agar dapat
1
2
Oleh karena itu, kemampuan membaca siswa harus dapat diperhatikan dengan
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
Tanpa bahasa, maka akan terasa sulit merealisasikan visi pendidikan nasional.
Oleh karena itu, pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi
utama yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Untuk men-
komunikasi antar unsur-unsur yang ada dalam pembelajaran itu sendiri seperti:
tujuan pembelajaran, siswa, guru, materi, metode, sarana, dan evaluasi. Bahasa
yang menjadi pusat dari komunikasi antar manusia, menjadi pengantar mutlak
dan menulis. Menurut Tarigan (2008: 7) membaca adalah suatu proses yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahan tulis.
3
merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam rangka memperoleh ilmu
menerus, dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam kegiatan
pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak
memuaskan. Hal ini yang membuat rendahnya nilai hasil belajar siswa. Padahal
sekolah dasar seharusnya memiliki ragam membaca lanjut. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan Slamet (2007: 41-42), bahwa tahap kedua
diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum mampu memahami isi
sebuah bacaan, khususnya bacaan cerita anak. Cerita anak selama ini kurang
kembali isi bacaan cerita anak yang dibacanya. Keadaan ini mengakibatkan
membaca pemahaman siswa kelas V masih rendah. Hal tersebut terlihat dalam
proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, yaitu siswa masih sulit
untuk memahami isi cerita anak yang dibacanya. Siswa belum mampu
memahami isi bacaan cerita anak dan masih kesulitan untuk menyimpulkan isi
cerita anak dalam beberapa kalimat. Siswa kurang tertarik dan malas membaca.
dan lain-lain.
antara individu siswa satu dengan yang lain. Suatu kenyataan umum dalam
berikutnya. Hal ini dapat terjadi karena guru dituntut untuk dapat
belajar dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketuntasan berbeda pula.
agar seluruh siswa dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan perbedaan
individu masing-masing melalui program yang tepat dan waktu yang memadai.
Senada dengan pendapat Ahmadi, dkk. (2011: 110), bahwa dalam pendekatan
6
ditujukan kepada sekelompok peserta didik secara klasikal tetapi mengakui dan
disampaikan sesuai target, maka akan menyebabkan siswa yang belum tuntas
telah mereka tempuh belum berhasil dikuasai. Keadaan seperti ini apabila
tertinggal semakin jauh meski tetap naik kelas. Sebagaimana pendapat yang
materi pelajaran, alat belajar dan lingkungan yang turut serta mempengaruhi
optimal. Pembelajaran remedial ini sesuai dengan salah satu dari ketujuh
tidak terstruktur, pembelajaran remedial yang diterapkan oleh guru selama ini
adalah dengan memberikan tugas pekerjaan rumah. Siswa yang nilainya belum
berikutnya, akan tetapi tugas tersebut tidak dibahas lebih lanjut. Selain itu, agar
guru hanya dengan melakukan tes ulang saja kemudian langsung memberikan
nilai tuntas, atau dengan kata lain, guru sekedar menyuruh siswa yang belum
baik dari siswa dan tidak adanya waktu khusus yang diberikan oleh pihak
satu faktor eksternal yang berperan penting dalam usaha memperbaiki prestasi
belajar siswa dan memfasilitasi siswa melalui pembelajaran remedial, untuk itu
8
merupakan faktor yang mendukung prestasi belajar siswa, setiap siswa harus
selektif dalam memilih teman bergaul. Teman yang sebaiknya dipilih adalah
belum tuntas. Tutor sebaya ini dirasa tepat untuk meningkatkan ketuntasan
Indonesia materi membaca pemahaman cerita pendek pada siswa kelas V SDN
B. Batasan Masalah
3. Pada penelitian ini, salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan terkait
C. Rumusan Masalah
pelajaran 2016/2017?
D. Tujuan Penelitian
2016/2017
.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi siswa
Salah satu manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu bermanfaat bagi
siswa. Siswa yang dimaksud yaitu siswa yang menjadi subjek dalam
belajarnya.
2. Bagi guru
siswanya.
3. Bagi sekolah
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
baik, ditujukan kepada siswa yang belum berhasil sesuai dengan harapan
(Ahmadi dan Supriyono, 2013: 152). Tutor sebaya pada dasarnya sama
dengan belajar dalam kelompok sebaya dimana siswa tertua dan melebihi
119).
sebaya, yaitu ketika siswa yang telah mampu lebih dulu menyelesaikan
bahan pelajaran maka dapat diminta untuk membantu temannya yang belum
sebagai berikut:
pembelajaran remedial.
13
Pada tahap ini, siswa belajar dalam kelompok dengan didampingi oleh
Pada tahap ini, guru mempersilahkan siswa bertanya kepada tutor tentang
baru saja dipelajari. Pertanyaan tersebut dibuat dan disepakati oleh semua
tutor pada saat tahap pengarahan dan telah dikonsultasikan kepada guru.
Pada tahap ini, seluruh siswa mengerjakan soal tes evaluasi individu
prestasi.
sebaya yang diukur dari ranah kognitif. Pengukuran hasil belajar ranah