Anda di halaman 1dari 12

PENGKAJIAN TEORI PERKEMBANGAN PADA KELUARGA

diajukan untuk memenuhi salah satu matakuliah community nursing program 3


dengan dosen Bhakti Permana,Ners.,M.Si.,M.kep

disusun oleh:
kelompok 3

Asep Muhamad Ramadan (043315151001)

Indriyani Widiastuti (043315151010)

Milawati Oktaviani (043315151016)

Rika Arista Dewi (043315151022)

Wulan Sari (043315151032)

Syahrudin (043315151066)

KELAS 3A
S1 KEPERAWATAN
STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2017
TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA

A. Pengertian
Teori perkembangan adalah suatu upaya untuk memperluas kerangka
struktural-fungsional (Analisis berskala besar) dan interaksional (Analisis
berskala kecil). kerangka tersebut membahas kisaran waktu.Tujuannya
adalah untuk menggabungkan analisis berskala kecil dan berskala besar
dari dua buah pendekatan lainnya pada saat memandang keluarga dari
sebuah sistem terbuka dalam hubungannya dengan konfigurasi lain dari
masyarakat (Jones&Dimond, 1982 hlm.13)
Teori perkembangan menjelaskan tentang bagaimana dan apa perubahan
perkembangan dasar yang terjadi pada manusia atau kelompok sepanjang
waktu.

B. Pengkajian
Dalam melaksanakan pengkajian keluarga yang menggunakan model
perkembangan beberapa pertanyaan dapat diajukan, meliputi:
Dimana letak keluarga ini dalam kontinum tahap siklus kehidupan
keluarga?
Apa tugas perkembangan yang telah dicapai dan yang belum dicapai?
Jenis strategi intervensi keperawatan tertentu yang menggunakan
perspektif ini dapat membantu keluarga memahami tahap tumbuh
kembang individu dan keluarga dan membantu keluarga menghadapi
normalnya masa transisi yang terjadi diantara periode perkembangan
(tugas keluarga dengan anak sekolah versus tugas keluarga dengan anak
remaja). Perawat keluarga harus mengenali bahwa dalam setiap keluarga
terdapat tugas perkembangan individu dan keluarga yang perlu dicapai
pada setiap tahap siklus kehidupan individu/keluarga.
I. Pasangan baru menikah
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah:
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi
sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-
sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan

II. Sedang mengasuh anak atau kelahiran anak pertama


Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk
mengukur keadaan klien (keluarga) dengan menangani norma-norma
kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan system terintegrasi dan
kesanggupan keluarga untuk mengatasinya. (Effendy, 1998)
Pengumpulan data dalam pengkajian dilakukan dengan wawancara, observasi,
dan pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Pengkajian asuhan keperawatan
keluarga menurut teori/model Family Centre Nursing Friedman (1988),
meliputi 7 komponen pengkajian yaitu
1 Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
b. Komposisi anggota keluarga
c. Genogram
d. Tipe keluarga
e. Suku bangsa
f. Agama
g. Status sosial ekonomi keluarga
2 Aktifitas rekreasi keluarga
a. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga saat ini
c. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
d. Riwayat keluarga inti
e. Riwayat keluarga sebelumnya
3 Lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. System pendukung keluarga
4 Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur peran (formal dan informal)
d. Nilai dan norma keluarga
5 Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi perawatan kesehatan
6 Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan
keluarga
b. Respon keluarga terhadap stress
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaptasi yang disfungsional
1 Pemeriksaan fisik
a. Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
c. spek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata,
mulut, THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah,
system genetalia
d. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
2 Harapan keluarga
a. Terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada

Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat pengkajian menurut Supraji (2004)
yaitu:

1. Membina hubungan baik


Dalam membina hubungan yang baik, hal yang perlu dilakukan antara
lain, perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah tamah,
menjelaskan tujuan kunjungan, meyakinkan keluarga bahwa kehadiran
perawat adalah menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga,
menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan,
menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang ada di
keluarga.
2. Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan yang dilakukan.
3. Pengkajian lanjutan (tahap kedua)
Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data yang
lebih lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada
pengkajian awal. Disini perawat perlu mengungkapkan keadaan keluarga
hingga penyebab dari masalah kesehatan yang penting dan paling dasar.

III. Keluarga dengan anak usia pra-sekolah


1. Bagaimana karakteristik teman bermain.
2. Bagaimana lingkungan bermain.
3. Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah.
4. Bagaimana stimulasi terhadap tumbang anak dan adakah sarana yang
dimiliki.
5. Bagaimana temperamen anak saat ini.
6. Bagaimana pola anak jika menginginkan suatu barang.
7. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.
8. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
9. Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.
10. Sudahkah anak memperoleh imunisasi ulangan selain di sekolah.
11. Pernahkah mendapat kecelakaan selama di sekolah atau di rumah saat
bermain.
12. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini.
13. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah, apa jenisnya.
14. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luang.
15. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarganya

IV. Keluarga dengan anak sekolah


Pengkajian MASALAH KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
1. Komunikasi keluarga disfungsional
2. Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi
orangtua, konflik peran orangtua
3. Perubahan penampilan peran
4. Gangguan citra tubuh
5. Koping keluarga tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial
peningkatan koping keluarga
6. Risiko terhadap tindak kekerasan
7. Perilaku mencari bantuan kesehatan,
8. Gangguan tumbuh kembang,
9. Risiko penularan penyakit,

V. Keluarga dengan anak remaja


Tahap pertama pada asuhan keperawatan keluarga, yaitu perawat melakukan
pengkajian dengan menggunakan formulir yang dapat digunakan pada semua
tahap perkembangan keluarga (Suprajitno,2004, hal. 37)
Menurut Suprajitno (2004, hal. 38) meskipun demikian perawat perlu
melakukan pengkajian fokus pada tiap perkembangan yang didasarkan oleh:
1. Dalam tiap tahap perkembangan keluraga, karakteristik keluarga akan
berbeda karena ada perubahan anggota keluarga(dapat bertambah atau
berkurang)
2. Pada tiap tahap perkembangan, keluarga mempunyai tugas perkembangan
keluarga yang harus dilakukan
3. Pada tiap tahap perkembangan keluarga, kewajiban keluarga berbeda.
Pengkajian data fokus keluarga dengan anak usia remaja dalam
Suprajitno( 2004, hal 37) meliputi:
a. Bagaimana karakteristik teman disekolah atau lingkungan rumah
b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang
c. Bagaimana perilaku anak selama dirumah
d. Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan
teman sekolah atau bermain
e. Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumah
f. Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi anak disekolah
dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak
g. Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kali, berapa
lama, dan dimana
h. Apa kebiasaan anak dirumah
i. Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri
j. Berapa lama waktu yang disediakan orangtua untuk anak
k. Siapa yang menjadi figur bagi anak
l. Seberapa peran yang menjadi figur bagi anak
m. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
VI. Keluarga dengan anak dewasa awal (pelepasan)
Ketika mengkaji dewasa awal dan tengah, perawat harus
mempertimbangkan perbandingan tugas perkembangan mereka dan juga
membedakan tahap serta konsekuensi perkembangan baik psikologi dan
biologis.
1. Perkembangan Fisiologis
Dewasa awal biasanya lebih aktif, mengalami penyakit berat tidak
sesering kelompok usia yang lebih tua. Cenderung mengakibatkan gejala
fisik dan sering menunda dalam mencari perawatan kesehatan.
Karakteristik dewasa muda mulai berubah mendekati usia baya. Temuan
pengkajian umumnya dalam batas normal, kecuali klien mempunyai
penyakit.
Namun demikian klien pada tahap perkembangan ini dapat mengambil
manfaat dari pengkajian gaya hidup pribadi. Pengkajian gaya hidup dapat
membantu perawat dan klien mengidentifikasi kebiasaan yang
meningkatkan resiko penyakit jantung, maligna, paru, ginjal atau penyakit
kronik lainnya.
Pengkajian gaya hidup pribadi dewasa awal meliputi pengkajian kepuasan
hidup secara umum, yaitu:
a. Hobi dan Minat
b. Kebiasaan meliputi : diet, tidur, olah raga, perilaku seksual dan
penggunaan kafein, alcohol dan obat terlarang
c. Kondisi rumah meliputi : rumah, kondisi ekonomi, jenis asuransi
kesehatan dan hewan peliharaan
d. Lingkungan pekerjaan meliputi : jenis pekerjaan, pemajanan
terhadap fisik dan mental.
2. Perkembangan Kognitif
Kebiasaan berpikir rasional meningkat secara tetap pada masa
dewasa awal dan tengah. Pengalaman pendidikan formal dan informal,
pengalaman hidup secara umum dan kesempatan pekerjaan secara
dramatis meningkatkan konsep individu, pemecahan masalah dan
keterampilan motorik.
Mengidentifikasi area pekerjaan yang diinginkan adalah tugas
utama dewasa awal. Ketika seseorang mengetahui persiapan
pendidikannya, keahlian, bakat dan karakteristik kepribadian. Pilihan
pekerjaan menjadi lebih muda dan biasanya mereka akan lebih luas
dengan pilihannya. Akan tetapi, banyak dewasa awal kekurangan
sumber dan system pendukung untuk memfasilitasi pendidikan lebih
lanjut atau pengembangan keahlian yang diperluhkan untuk berbagai
posisi pekerjaan. Akibatnya, beberapa dewasa awal mempunyai pilihan
pekerjaan yang terbatas.
3. Perkembangan Psikososial
Kesehatan emosional dewasa awal berhubungan dengan
kemampuan individu mengarahkan dan memecahkan tugas pribadi dan
social. Dewasa awal kadang terjebak antara keinginan untuk
memperpanjang masa remaja yang tidak ada tanggung jawab dan
memikul tanggung jawab dewasa. Namun pola tertentu atau
kecenderungan relatif dapat diperkirakan. Antara usia 23-28 tahun, arang
dewasa memperbaiki perpepsi diri dan kemampuan berhubungan. Dari
usia 29-34 tahun orang dewasa mengarahkan kelebihan
energinyaterhadap pencapaian dan penguasaan dunia sekitarnya. Usia 35-
43 tahun adalah waktu ujian yang besar dari tujuan hidup dan hubungan.
Perubahan telah dibuat dalam kehidupan pribadi, sosial dan pekerjaan.
Seringkali stress dalam ujian ini mengakibatkan krisi usia baya ketika
4. Stres Pekerjaan
Stres pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu.
Kebanyakan dewasa awal dapat mengatasi krisis dari hari ke hari.
Pengkajian perawat pada dewasa awal harus meliputi deskripsi pekerjaan
yang biasa dilakukan dan pekerjaan saat ini jika berbeda. Pengkajian
pekerjaan juga meliputi kondisi dan jam kerja, durasi bekerja, perubahan
pada kebiasaan tidur atau makan, dan tanda peningkatan iritabilitas dan
kegugupan.
5. Stres Keluarga
Stresor keluarga dapat terjadi setiap waktu dalam kehidupan keluarga.
Kehidupan keluarga ada puncaknya, karena setiap orang dalam keluarga
bekerja sama, dan sampai pada lembahnya, ketika setiap orang dalam
keluarga memisahkan diri. Stresor situasi terjadi pada peristiwa seperti
pertengkaran, kematian, penyakit, perkawinan dan kehilangan pekerjaan.
Ketika seorang klien mencari perawatan kesehatan dan menunjukkan
gejala terkait-stesor, perawat harus mengkaji terjadinya peristiwa
perubahan kehidupan.

VII. Keluarga usia pertengahan


1. Identitas keluarga umum
a. Identitas kepala keluarga
b. Komposisi keluarga
c. Genogram
d. Tife keluarga
a) Jenis Tipe Keluarga
b) Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut
e. Suku bangsa
a) Asal suku bangsa
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
g. Status sosial ekonomi keluarga
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah
b) Penghasilan
c) Upaya lain
d) Harta benda yang dimiliki
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
h. Aktivitas rekreasi keluarga
2. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur peran(peran-peran masing anggota keluarga)
d. Nilai dan norma keluarga
3. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosial
c. Fungsi perawatan kesehatan
d. Fungsi reproduksi
e. Fngsi ekonomi
4. Stres dan koping keluarga

VIII. Keluarga usia lanjut


1. Lansia mempunyai peran apa dalam keluarga
2. Tipe dan bentuk keluarga
3. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Genogram
b. Riwayat kesehatan masing-masig anggota keluarga
c. Pelayanan kesehatan yang pernah digunakan
4. Struktur keluarga
a. Garis keturunan
b. Tempat tinggal
c. Pola kommunikasi keluarga
d. Struktur kekuatan keluarga
e. Struktur peran
f. Nilai atau norma keluarga

Daftar pustaka : Friedman Marilyn.1998.Keperawatan Keluarga. EGC:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai