Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH PADA

KELUARGA Tn. A

A. Kasus
Keluarga Tn. A (37 tahun) mempunyai 2 orang Anak Sekolah. Anak pertama
Tn. A, laki-laki (Anak C) berusia 11 tahun, duduk di kelas 6 sekolah negeri, sedang
adiknya, perempuan berusia 8 tahun, duduk di kelas 3 sekolah swasta. Kedua anak
Tn. A, giginya sudah permanen walaupun belum lengkap. Kedua anak Tn. A
seringkali lupa gosok gigi terutama saat menjelang tidur. Anak perempuan Tn. A
(Anak D) sering mengeluh sakit gigi, istrinya Tn. A hanya menganjurkan kumur-
kumur air garam jika rasa nyeri gigi itu datang. Menurut kedua anak Tn. A rata-rata
teman-temannya di sekolah mengeluh sering sakit gigi juga. Petugas UKS dari
Puskesmas sesekali datang untuk memeriksa kesehatan di sekolah. PT. unilever juga
pernah datang untuk mengajarkan cara sikat gigi dan membagi produk berupa pasta
gigi pada siswa. Berat badan Anak kedua dari Tn. A adalah 18 kg, dan kurang nafsu
makan, dan sering mengalami kurang tidur dan sering terbangun pada malam hari,
dan sulit berkonsentrasi pada saat belajar sehingga prestasi belajar menurun.

B. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
b. Alamat dan telepon : Bandung Barat
c. Komposisi Keluarga
Jenis Hubungan dengan
No. Nama Umur Pendidikan
Kelamin KK
1. Tn. A L Kepala Keluarga 37 th SD
2. Ny. B P Istri/ ibu Rumah 30 th SD
Tangga
3. An. F L Anak 11 th SD
4. An. S P Anak 8 th SD

d. Tipe Keluarga : Keluarga Inti


e. Suku : Sunda
f. Agama : Islam

1
g. Status Sosial :
Kurang mampu, kecukupan penghasilan hanya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. A jarang pergi berlibur ke tempat wisata bersama-sama.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga Tn. A adalah keluarga dengan
anak usia sekolah.
3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. A yang ditinggali saat ini adalah rumah kontrakkan, lantai rumah
terbuat dari semen, dengan ventilasi hanya dari depan rumah samping kiri dan
kanan rumah tidak ada, dinding rumah terbuat dari batako, jarak rumah satu
dengan rumah yang lain rapat, keadaan lingkungan rumah tertata dengan
rapih, jarak antara sumur dengan jamban pembuangan kurang dari 10 meter.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn. A adalah warga pendatang di lingkungannya, hubungan dengan
tetangga baik dan saling membantu.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A sering pindah-pindah tempat tinggal, Tn. A beraktivitas dari
pagi sampai sore hari untuk bekerja sebagai buruh pasar.
d. Perkumpulan Keluarga dan interaksi dengan Masyarakat
Tn. A sering terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan
tempat tinggalnya, misalnya kerja bakti dan siskamling, Ny. B juga mengikuti
arisan RT di tempat tinggalnya.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. A, jika ada salah satu anggota keluarga Tn. A yang sakit maka
yang pertama dilakukan adalah membeli obat warung, jika tidak sembuh akan
mendatangi pelayanan kesehatan.

2
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. A dalam memutuskan permasalahan selalu dengan
bermusyawarah, dan yang mengambil keputusan adalah kepala keluarga
b. Strutur kekuatan keluarga
Tn. A berperan dalam memutuskan masalah terkait kesehatan di keluarganya.
c. Struktur peran
Formal: Tn. A berperan sebagai suami, mencari nafkah, kepala keluarga dan
Ny. B berperan sebagai seorang istri, ibu rumah tangga.
Informal: Tn. A aktif sebagai sekertaris RT. Sedangkan Ny. B hanya sebagai
anggota arisan RT.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. A masih memiliki nilai-nilai yang dianut oleh suku sunda,
contohnya ibu hamil tidak diperbolehkan mengkonsumsi buah nanas.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. A mengembangkan pola kasih sayang dan saling mengasihi.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. A dalam kehidupan sehari-hari dapat bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya dengan baik.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga Tn. A jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga bisa mencari
solusi perawatannya, misalnya Anak D sakit gigi maka Ny. B menganjurkan
anaknya untuk kumur-kumur air garam.
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek
Perubahan dalam kesehatan anggota keluarga, yaitu ketika An. C maupun An.
D yang tiba-tiba menderita sakit.
b. Stressor jangka panjang

3
Ny. B cukup khawatir dengan An. D ketika sakit gigi selalu disertai demam,
dan Ny. B juga khawatir ketika An. C cemburu, ketika Ny. B memberi
perhatian lebih kepada An. D.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Ketika An.R maupun An.A sakit, Keluarga akan membawa ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas,rumah sakit, maupun ke
tempat praktik dokter.
d. Strategi koping yang digunakan
Bila mendapatkan masalah,An.D bersama-sama membicarakan dan akan
mencari penyelesaiannya.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Jika An.D mempunyai keinginan yang menurut dia baik,tetapi tidak disetujui
oleh Ny.B tetapi tetap akan melakukan keinginannya tersebut tanpa
sepengetahuan An. D. Tapi kemudian An.D berterus terang kepada Ny.B.
7. Harapan Keluarga
8. Pemeriksaan Fisik

C. Pengorganisasian Data
1. Tn. A memiliki 2 orang anak, laki-laki berusia 11 tahun dan perempuan berusia 8
tahun.
2. Kedua anak Tn. A seringkali lupa gosok gigi terutama saat menjelang tidur.
3. Anak perempuan Tn. A sering mengeluh sakit gigi.
4. Istri Tn. A hanya menganjurkan kumur-kumur air garam jika nyeri gigi itu
datang.
5. Menurut kedua anak Tn. A rata-rata teman-temannya di sekolah mengeluh sering
sakit gigi juga.
6. Petugas UKS dari Puskesmas sesekali datang untuk memeriksa kesehatan di
sekolah.
7. PT. unilever juga pernah datang untuk mengajarkan cara sikat gigi dan membagi
produk berupa pasta gigi pada siswa.
8. Anak D memiliki berat badan 18 kg dan kurang nafsu makan, sering mengalami
kesulitan tidur dan sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga prestasi belajar
menurun.

4
D. Analisa data
No Data subyektif Data obyektif Etiologi Masalah
1 DS Ibu D mengatakan: Anak D Ketidakmampu Perubahan
Kedua anaknya mengalami an keluarga pemeliharaan
seringkali lupa gosok gigi bengkak, dalam kesehatan.
gigi terutama saat mengenali
menjelang tidur. masalah
Anak perempuannya kesehatan pada
sering mengeluh sakit Anak D
gigi.
Dia hanya
menganjurkan kumur-
kumur air garam jika
nyeri gigi itu datang.
Anak D mengatakan:
Giginya sering sakit.
Teman-temannya di
sekolah juga sering
sakit gigi.
Petugas UKS dari
Puskesmas sesekali
datang untuk
memeriksa kesehatan
di sekolah.
PT. unilever juga
pernah datang untuk
mengajarkan cara sikat
gigi dan membagi
produk berupa pasta
gigi pada siswa.

2 Ibu D mengatakan BB 18 kg. Anoreksia, Perubahan pola


berat badan Anak D Mata cekung. ketidakmampu nutrisi: kurang
menurun, mungkin an keluarga dari kebutuhan.
karena sakit gigi memenuhi
sehingga malas makan. asupan gizi
Anak D mengatakan yang memadai.
sakit giginya akan
terasa lebih bila dia
makan, makanya dia
tidak ingin makan.
3 Anak D mengatakan Gigi Anak D Peradangan Nyeri
sering sakit gigi, terutama terlihat gigi
saat makan. bengkak.
4 Ibu D mengatakan Mata Anak D Sering Perubahan pola
bahwa Anak D sering tampak terbangun istirahat tidur.

5
terbangun malam hari, cekung, malam hari.
mungkin karena lapar tampak
karena menderita sakit lemah.
gigi.
Anak D mengatakan
sering terbangun
karena merasa lapar,
karena dia memang
tidak mau makan
karena sakit gigi.

E. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada Anak D.
2. Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan khususnya pada Anak D pada
keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberikan asupan
gizi yang memadai.
3. Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.
4. Perubahan pola istirahat tidur khususnya Anak D pada keluarga Tn. A berhubungan
dengan sering terbangun malam hari sekunder terhadap sakit gigi dan lapar.

F. Skoring
1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada Anak D.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Anak D mengatakan
Aktual: 3 sakit gigi, dari
pengkajian fisik juga
didapatkan bengkak
pada gigi Anak D.
2 Kemungkinan masalah 2 1/2x2=1 Anak D dan adiknya
dapat diubah: sebagian: 1 sering lupa
menggosok gigi pada
malam hari menjelang
tidur.
3 Potensi masalah bisa 1 2/3x1=2/3 Anak D mengatakan

6
dicegah: cukup: 2 kalau makan giginya
akan terasa tambah
sakit.
4 Menonjolnya masalah: ada 1 0/2x1=0 Anak D mengatakan
masalah tapi tidak bahwa teman-
dirasakan: 0 temannya di sekolah
juga sering sakit gigi.
Jumlah: 2 2/3

2. Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan khususnya pada Anak D pada
keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberikan asupan gizi
yang memadai.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Pada pengkajian fisik,
Aktual: 3 BB Anak D 18 kg,
tampak kurus, dan
lemah.
2 Kemungkinan masalah 2 1/2x2=1 Ibu D mengatakan BB
dapat diubah: sebagian: 1 anaknya turun karena
tidak mau makan
karena sakit gigi.
3 Potensi masalah bisa 1 2/3x1=2/3 Ibu D mengatakan BB
dicegah: cukup: 2 anaknya akan kembali
ke semula setelah
sakit giginya sembuh.
4 Menonjolnya masalah: 1 0/2x1=0 Ibu D tahu BB Anak
ada masalah tapi tidak D menurun, tetapi
dirasakan: 0 menurutnya itu karena
Anak D sedang sakit
gigi, nanti kalau sudah
tidak sakit gigi, Bbnya
akan naik kembali.
Jumlah: 2 2/3

7
3. Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Anak D mengatakan sakit
Aktual: 3 gigi, apalagi kalau untuk
makan.
Gigi Anak D terlihat
bengkak.
2 Kemungkinan 2 2/2x2=2 Nyeri bisa dikurangi dengan
masalah dapat memberikan obat baik
diubah: mudah: 2 tradisional maupun obat
medis.
3 Potensi masalah bisa 1 3/3x1=1 Nyeri bersifat sementara.
dicegah: tinggi: 3
4 Menonjolnya 1 2/2x1=1 Sakit gigi ini sangat
masalah: segera dirasakan oleh Anak D, dan
ditangani: 2 Anak D ingin sakit giginya
segera sembuh.
Jumlah: 5

4. Perubahan pola istirahat tidur khususnya Anak D pada keluarga Tn. A berhubungan
dengan sering terbangun malam hari sekunder terhadap sakit gigi dan lapar.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Ibu D mengatakan Anak D
Aktual: 3 sering terbangun malam
hari.
Anak D mengatakan
sering terbangun malam
hari.
2 Kemungkinan 2 2/2x2=2 Setelah sakit giginya
masalah dapat diubah: teratasi, Anak D dapat
mudah: 2 makan seperti semula,

8
maka keluhan lapar akan
menghilang, dan Anak D
bisa tidur nyenyak malam
hari.
3 Potensi masalah bisa 1 2/3x1=2/3 Setelah sembuh sakit gigi,
dicegah: cukup: 2 dengan penjadwalan tidur
yang teratur, maka Anak D
akan dapat tidur dengan
baik.
4 Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Ibu D dan Anak D
segera ditangani: 2 mengatakan Anak D susah
tidur, sering terbangun,
dan ingin agar bisa tidur
nyenyak malam hari agar
di sekolah tidak
mengantuk sehingga nilai-
nilai pelajarannya akan
membaik.
Jumlah: 4 2/3

G. Diagnosa keperawatan keluarga Tn. A berdasarkan prioritas


1. Nyeri berhubungan dengan peradangan gigi.
2. Perubahan pola istirahat tidur khususnya Anak D pada keluarga Tn. A berhubungan
dengan sering terbangun malam hari sekunder terhadap sakit gigi dan lapar.
3. Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan khususnya pada Anak D pada
keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberikan asupan
gizi yang memadai.
4. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenali masalah kesehatan pada Anak D.

9
F.

10
Rencana intervensi keperawatan
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri 1. Selama 1 x 60
berhubungan menit
dengan kunjungan, 1.1.1 Diskusikan bersama keluarga
peradangan keluarga pengertian sakit gigi dengan
gigi mampu lembar balik
mengenal 1.1.2 Tanyakan kembali pada
masalah keluarga tentang pengertian
kesehatan pada sakit gigi.
anggota 1.1.3 Berikan reinforcement positif
keluarga Tn. A atas jawaban yang tepat
khususnya
Anak D
Dengan cara :
1.1.Menyebutk 1.2.1Diskusikan dengan keluarga
an apa itu tentang penyebab sakit gigi
sakit gigi dengan menggunakan lembar
balik
1.2.2. motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
1.2. Menyebutk penyebab sakit gigi
an 1.2.3. beri reinforcement positif atas
penyebab usaha yang dilakukan
sakit gigi keluarga

1.3.1. Diskusi bersama keluarga


tentang tanda-tanda sakit gigi.

11
1.3.2. Motivasi kembali keluarga
untuk menyebutkan kembali
tanda-tanda sakit gigi
1.3.3. Beri reinforcement positif atas
1.3. Menyebutk usaha yang dilakukan
an tanda- keluarga.
tanda sakit
gigi

1.4.1. Dorong keluarga untuk


menyebutkan cara mencegah
terjadinya sakit gigi
1.4.2. Beri reinforcement positif atas
usaha yang dilakukan keluarga

1.4. Menyebuka
n cara
mencegah
terjadinya
sakit gigi

12
2.1.1 diskusikan dengan keluarga
akibat sakit gigi
2.1.2 tanyakan kembali pada
keluarga tentang akibat dari
sakit gigi
2.1.3 beri reinforcement positif atas
2. Keluarga jawaban keluarga
memutuskan
untuk merawat
anggota
keluarga dengan
Sakit gigi 2.2.1 tanyakan kepada keluarga
2.1 menyebutkan keinginan untuk merawat
akibat tidak anggota keluarga dengan sakit
merawat gigi gigi
2.2.2 fasilitasi keluarga dalam
membuat keputusan terkait
2.2 ungkapan perawatan sakit gigi
keinginan untuk 2.2.3 motivasi keluarga untuk
merawat merawat anggota keluarga
anggota yang sakit gigi

13
keluarga dengan 2.2.4 beri penguatan tas pencapain
sakit gigi keluarga

3.1.1 jelaskan pada keluarga tentang


perawatan sakit gigi
3.1.2 anjurkan keluarga untuk
menyebutkan cara perawatan
gigi
3.1.3 jelaskan kembali cara
3. Merawat perawatan gigi jika
anggota diperlukan.
keluarga 3.1.4 beri pujian atas pencapaian
dengan sakit keluarga
gigi
3.1 menjelaskan
cara perawatan
sakit gigi

3.2.1 latih keluarga dalam merawat

14
anak dengan sakit gigi
3.2.2 anjurkan keluarga untuk
meredemonstrasikan cara-cara
perawatan sakit gigi
3.2.3 beri pujian atas usaha keluarga
3.2meredemonstras
ikan cara
perawatan 3.3.1 kaji kemampuan keluarga
sakit gigi melakukan perawatan gigi
yang telah diajarkan
3.3.2 beri pujian atas usaha yang
telah dilakukan keluarga

3.3 melakukan
perawatan
sakit gigi

15
4.1.1 jelaskan pada keluarga cara-
cara pencengahan gigi pada
anak
4.1.2 anjurkan keluarga untuk
menyebutkan kembali cara-
cara pencegahan sakit gigi
4. Keluarga 4.1.3 beri pujian atas usaha keluarga
mampu
memdifikasi
lingkungan
dalam peawatan
gigi dengan
cara:
4.1 menyebutkan
cara
pencegahan
4.2.1 selalu menyediakan
perlengkapan perawatan gigi
untuk keluarga
4.2.2. ganti sikat gigi setiap tiga
bulan sekali atau bila bulu

16
sikatnya sudah mekar
4.2 menyebutkan
cara
memodifikasi
lingkungan 5.1.1 diskusikan dengan keluarga
untuk fasilitas kesehatan yang dapat
mencegah digunakan untuk penanganan
sakit gigi sakit gigi
5.1.2 anjurkan keluarga untuk
menyebutkan kembali fasilitas
5. Memanfaatkan kesehatan yang dapat
fasilitas digunakan
kesehatan guna 5.1.3 tanyakan kepada keluarga
menceagah sakit fasilitas kesehatan yang akan
gigi digunakan dalam perawatan
gigi pada anggota keluarga
5.1mengidentifikas 5.1.4 beri pujian atas usaha keluarga
i fasilitas
pelayanan
kesehatan yang
dapat digunakan 5.2.1 Anjurkan keluarga untuk
dalam menggunakan fasiliatas
penanganan kesehatan untuk mengatasi
sakit gigi sakit gigi sesuai kemampuan
5.2.2 Tanyakan kepada keluarga
tentang pemanfaatan fasiliats
5.2 memanfaatkan kesehatan dalam penanganan
pelayanan sakit gigi
kesehatan dalam 5.2.3 Minta kepada keluarga kartu
penanganan berobat yang telah digunakan
sakit gigi untuk penanganan sakit gigi
5.2.4 Beri pujian jika keluarga telah

17
memenfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan.

18
BAB IV
PENUTUP

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mendukung status


kesehatan masyarakat. Status kesehatan antar anggota keluarga saling mempengaruhi satu
sama lain. Perawat keluarga berfokus kepada hubungan antara kehidupan keluarga beserta
status sehat-sakit anak-anaknya, perawat membantu kelaurga dan anggota keluarga untuk
mencapai keadaan sejahtera.
Di dalam menilai status kesehatan keluarga, diperlukan pengkajian dan penentuan
skoring dengan seksama. Karena hal ini dapat membantu dalam menentukan rencana
asuhan keperawatan selanjutnya. Untuk itu, perawat keluarga perlu mempunyai
pengetahuan tentang teori dan konsep keluarga beserta asuhan keperawatannya. Selain
pengetahuan secara teori dan konsep, perawat keluarga juga perlu mengetahui cara-cara
dalam melakukan pendekatan kepada keluarga.

19
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M., Marilyn. (1998). Family Nursing:Research, Theory & Practice. USE:
Appleton and Lange.

http://www.bayisehat.com/baby-health-a-care-mainmenu-30/57/merawat/gigi di unduh
tanggal 22 november 2010 pukul 12.40 WIB

20

Anda mungkin juga menyukai