Sudut elongasi
(O) Oposisi (C) Konjungsi
Bumi Matahari
Gambar 8. Kedudukan planet superior pada saat oposisi (O), Konjungsi (C),
kuadran timur (E) dan kuadran barat (W)
Sudut yang terbentuk oleh arah bumi-planet dan arah bumi-matahari disebut
sudut elongasi planet. Jadi elongasi planet adalah jarak anguler dari matahari
dilihat dari bumi. Jarak anguler terbesar dari matahari arah ke timur maupun ke
barat dinamakan berelongasi terbesar (timur atau barat) seperti pada Gambar 1.5
di E atau di W. Ketika planet dalam lewat antara bumi dan matahari, planet
dikatakan berkonjungsi bawah, dan bila berada di sebelah luar matahari dia
dikatakan berkonjungsi atas.
Elongasi Timur
E
(Konjungsi Dalam
Bumi (Konjungsi luar
Matahari
W
Elongasi Barat
A1 M
1
2
B1 A2 B2
A1
M B1
P P
1 1 1
P P S
1 1 1
P P S
Jika satuan waktu dipakai dalam tahun maka:
1 1
1
P S
Dengan cara yang sama dapat dibuktikan untuk planet dalam berlaku,
1 1
1
P S
Sebagai contoh, planet Jupiter periode sinodisnya 1,09211 tahun. Karena Jupiter
adalah planet luar maka:
1 1
1
P 1,09211
= 1-0,91566
= 0,08434
1
P= 11,86 tahun
0,08434
1. Planet Kebumian
a. Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat ke
matahari, planet terkecil kedua di tatasurya,
dengan periode evolusi hanya 88 hari.
Merkurius sukar dilihat karena selalu muncul
dekat matahari dan paling jauh 280 dari
matahari. Ketika muncul merkurius
merupakan benda yang paling terang di langit. Merkurius hanya tampak satu
minggu saat berelongasi timur yang nampak sebagai bintang sore di horizon barat
beberapa saat setelah matahari terbenam, demikian pula merkurius akan nampak
saat berelongasi barat sebagai bintang pagi beberapa saat sebelum matahari terbit.
Merkurius tidak memiliki satelit. Jarak dari matahari 58 juta km, bergaris
tengah 4880 km (kurang dari diameter bumi), volume dan massa planet sama
besar 1/18 kali bumi. Kerapatan massa 5,5 x 103 kg/m3 atau hampir sama dengan
kerapatan bumi. Berdasarkan pengamatan radar planet Merkurius berotasi 58,64
hari, hal itu sama dengan 2/3 periode revolusi. Ini berarti satu hari Merkurius
sama dengan 176 hari Bumi. Kebanyakan planet mempunyai lintasan orbit yang
berbentuk lingkaran tetapi lintasan Merkurius berwujud bundar telur.
Permukaan planet Merkurius dipenuhi batuan kasar, gelap berpori. Untuk
ukuran planet kecil semacam Merkurius kepadatan planet dipandang
mencengangkan. Inti besi meliputi jejari planet. Medan magnet lemah hanya
1% medan bumi yang menunjukkan inti cairan tetapi ketiadaan selubung magma
yang melingkupi inti, meyakinkan peneliti di masa lalu pernah mengalami
tumbukan hebat berulang-ulang, sehingga selubung mantel hampir tercerabut.
Dalam banyak hal lainnya Merkurius juga menyerupai bulan,
permukaannya penuh dengan kawah-kawah. Juga terdapat perbedaan besar antara
suhu siang dan malam hari. Pada siang hari, suhu permukaan Merkurius dapat
mencapai 4000 C, cukup panas untuk melelehkan timah tetapi ada malam hari
suhu menurun mendekati -2000 C cukup dingin untuk mencairka gas oksigen.
Seperti di bulan malam sangat dingin disebabkan oleh tiadanya selimut angkasa
yang menahan panas.
b. Venus
c. Bumi
d. Mars
2. Planet Jovian
a. Jupiter
Orang romawi menamakan planet sesuai raja
dari dewa-dewa mereka. Jupiter adalah planet
kelima dari matahari, terbesar di tatasurya.
Jupiter merupakan planet terbesar dalam
tatasurya dengan diameter 143 x 103 km atau
11 kali diameter Bumi dan massa 318 kali massa Bumi atau lebih besar dari
seluruh massa planet lainnya. Gravitasi permukaannya 2,53 kali gravitasi Bumi
dengan kerapatan 1,33 x 103 kg/m3. Jarak Jupiter ke matahari 778 x 106 km,
periode orbitnya 11,86 tahun dan bidang orbit miring 1018 terhadap bidang
ekliptika. Periode rotasinya adalah 9 jam 55 menit yang merupakan planet dengan
kala rotasi tercepat.
Pada atmosfernya yang nampak berwarna terdapat suatu noda merah besar
selebar 50.000 km. Noda merah ini adalah merupakan pusaran atmosfer yang semi
permanen. Jupiter memiliki medan magnetik yang 30 kali lebih kuat dari medan
magnetik Bumi.
Suhu pada permukaan Jupiter berkisar di sekitar -1460 C, dengan hanya
sedikit perubahan pada siang dan malam hari. Lapisan angkasa tebal, yang
terutama terdiri atas hydrogen, menyelimuti planet raksasa ini. Sejmlah gas kecil
yang lain termasuk ammonia terdapat di sana, gas inilah yang membentuk awan-
awan putih.
Dari suatu jarak, Jupiter memperlihatkan alur-alur pita Horizontal. Pita-pta
itu adalah lapisan awan yang digerakkan angin yang kuat. Di perbatasan pita-pita
itu bertiup angin dengan arah yang berlawanan.
b. Saturnus
Saturnus adalah planet ke enam dari matahari
dan kedua terbesar dalam tatasurya memiliki
sistem cincin yang sangat indah. Cincin-cincin
itu diperkirakan terdiri dari debu halus, kerikil
kecil atau bulir-bulir es yang tak terhingga
banyaknya. Planet ini berdiameter 120.000 km
dan massa 92 kali massa Bumi dengan kerapatan 0,7 x 103 kg/m3. Gravitasinya
sekitar 7% lebih besar dari Bumi dengan kecepatan lepas 36 km/s seperti Jupiter,
berat atmosfer menekan ke dalam semakin kuat, maka hidrogn mengembun
menjadi cair. Di dekat pusat planet hydrogen bersifat logam cair menghantar
listrik dan magnet. Pusat Saturnus berupa inti batuan dan suhu ditaksir 15.0000 C.
0
Orbit Saturnus miring 2 terhadap ekliptika dengan periode orbit 2
tahun sedangkan periode rotasinya 10j 38m. sumbu rotasinya miring 270 terhadap
garis tegak lurus orbitnya.jarak planet ini ke matahari sekitar 10 kali lebih jauh
dari Bumi. Atmosfer Saturnus mirip komposisi kimianya dengan di Jupiter.
Disebabkan oleh selubung awannya, baru sedikit yang dapat diketahui tentang
Saturnus tetapi susunan Saturnus hampir menyerupai Jupiter.
c. Uranus
Planet ini dapat dilihat dengan mata telanjang
tetapi sangat lemah dan Nampak kehijauan.
Orbitnya hampir terletak dalam bidang
ekliptika, periode orbitnya 84 tahun. Uranus
memiliki 5 buah satelit. Massa Uranus sekitar
14,5 kali massa Bumi, dengan diameter
51.000 km dan kerapatan 1,3 x 103 kg/m3
dengan gravitasi di permukaannya hampir sama dengan Bumi. Atmosfernya
terdiri dari gas metana dan hydrogen dan terdapat amoniak beku, karena suhu di
Uranus sangat rendah.
d. Neptunus
Neptunus berjarak 30 SA dari
matahari dan orbitnya hampir
lingkaran, jarak reratanya 4497 x 106
km dengan variasi 39 x 106 km.
periode orbit mengitari matahari
adalah 165 tahun dan periode
rotasinya 18 jam. Neptunus
mempunyai massa 17,2 kali massa
Bumi dengan diameter sekitar 50.450
km dan kerapatan 1,5 x 103 km/m3. Melalui teleskop, Neptunus nampak seperti
piringan hijau kecil. Ini menandakan bahwa atmosfernya tersusun dari metana
dan hydrogen, sama seperti Uranus. Suhu dipermukaannya 60K.
Cahaya yang dipantulkan oleh atmosfer Neptunus yang tebal itu berwarna
biru, sebab metana atmosfer menyerap gelombang merah dan oranye tetapi
menghamburkan cahaya biru. Neptunus memancarkan 2,7 kali energy yang
diserapnya dari matahari. Neptunus masih terus mancari keseimbangan gravitasi
dengan mengerut, dari energy yang dipancarkan para astronom dapat
memperkirakan temperature Neptunus di pusat. Suhu itu sama dengan 51490 C,
sama panas dengan permukaan matahari.