Bappenas PDF
Bappenas PDF
Armida S. Alisjahbana
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS
Slide - 2
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Bali dan Nusa Tenggara 2,9 3,0 3,1 3,2 2,9 2,7 2,5 2,5
Maluku dan Papua 2,3 1,7 2,0 2,1 1,9 2,1 2,1 2,2
Pergeseran peran wilayah/pulau dalam pembentukan PDB Nasional masih relatif kecil
atau bahkan tidak ada perubahan (stagnant)
Slide - 5
PERAN WILAYAH/PULAU DALAM
PEMBENTUKAN PDB NASIONAL 1982-2013 (persen)
Jawa dan Sumatera 80,3 82,7 82,1 81,6 82,2 81,8 81,4 81,8
Kalimantan dan
14,5 12,6 12,8 13,1 13,0 13,4 14,0 13,5
Sulawesi
Bali dan Nusa Tenggara 2,9 3,0 3,1 3,2 2,9 2,7 2,5 2,5
Maluku dan Papua 2,3 1,7 2,0 2,1 1,9 2,1 2,1 2,2
Peran Jawa dan Sumatera dalam pembentukan PDB Nasional masih dominan,
berkisar antara 80 82 %
Slide - 6
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 9
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Koridor Sumatera
"Sentra Produksi
dan Pengolahan Hasil
6 Koridor Papua Kep. Maluku
Bumi dan Lumbung
Energi Nasional" Pusat Pengembangan
Pangan, Perikanan, Energi
dan Pertambangan
Koridor Jawa Nasional
"Pendorong Industri Koridor Bali - Nusa Tenggara
dan Jasa Nasional" ''Pintu Gerbang
Pariwisata dan Pendukung
Pangan Nasional''
Slide - 11
DISTRIBUSI 22 KEGIATAN EKONOMI UTAMA DALAM
SETIAP KORIDOR EKONOMI
Kelapa KSN
Sumatera Sawit Karet Batubara Perkapalan Besi Baja Selat
Sunda
Kelapa
Kalimantan Sawit Perkayuan Migas Besi Baja Bauksit Batubara
Pertanian
Sulawesi Pangan Kakao Perikanan Nikel Migas
Slide - 12
RENCANA PENGEMBANGAN
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Wilayah KTI
Slide - 13
PETA SEBARAN
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
KEK Bitung
KEK Tanjung Api-api Kota Bitung, Prov. Sulut
Kab. Banyuasin, Prov. Sumsel
KEK Palu
Kota Palu, Prov. Sulteng
KEK Morotai
Kab. P. Morotai, Maluku Utara
No KEK Jalan Rel KA Pelabuhan Listrik Gas Air Bersih Bandara Total
Rata-rata
5.047
Investasi
Slide - 17
PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL
DAN SISLOGNAS
Slide - 18
KERANGKA KERJA KONEKTIVITAS NASIONAL
DAN SISLOGNAS
Slide - 19
STRATEGI PEMBANGUNAN
KONEKTIVITAS NASIONAL DAN SISLOGNAS
Slide - 20
OPTIMALISASI (value creation)
DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BARU
(asset creation)
Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur Baru
(Value Creation) (Asset Creation)
Penguatan kerangka kerja konektivitas Pengembangan proyek-proyek konektivitas
nasional melalui sinkronisasi dan integrasi yang terintegrasi dengan kebutuhan
transportasi, logistik, ICT dan industri.
pengembangan koridor/KEK/Klaster Pembangunan proyek-proyek
Industri. debottlenecking.
Pengembangan upaya-upaya
debottlenecking melalui reformasi
kebijakan dan regulasi.
Peningkatan produktivitas prasarana yang
sudah tersedia/dibangun (eksisting).
PENINGKATAN Peningkatan bauran energi (diversifikasi Rasio elektrifikasi mencapai 100% (81,4%
energi), konservasi energi dan iklim investasi
KETERSEDIAAN infrastruktur energi dan ketenagalistrikan pada tahun 2014)
INFRASTRUKTUR Peningkatan peran pemerintah daerah dalam
PELAYANAN DASAR
penyediaan rumah baru layak huni dan
meningkatkan kualitas hunian MBR
Akses air minum layak mencapai 100%
Penyelenggaraan sinergi air minum dan (68.5% pada tahun 2014)
sanitasi di tingkat nasional, kabupaten/kota,
dan masyarakat
Optimalisasi neraca air domestik Sanitasi layak mencapai 100% (60.5% pada
PENGUATAN KONEKTIVITAS tahun 2014)
NASIONAL
Pembangunan Transportasi Multimoda dan Akses perumahan layak mencapai 100%
transportasi yang mendukung Sislognas.
Membangun transportasi yang berorientasi
lokal dan kewilayahan. Kondisi mantap jalan mencapai 100% (94 %
PENINGKATAN KETAHANAN Membangun transportasi yang terintegrasi
dengan investasi untuk mendukung Koridor
pada tahun 2014)
AIR, PANGAN DAN ENERGI Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Industri,
dan pusat-pusat pertumbuhan. Biaya logistik menurun menjadi 20%
Mendorong pembangunan fixed/wireline
broadband infrastruktur broadband di terhadap PDB (27% pada tahun 2014)
daerah perbatasan negara.
PENGEMBANGAN SISTEM
Mempercepat implementasi e-government
dengan mengutamakan prinsip keamanan,
Pangsa Pasar Angkutan Umum menjadi 32%
TRANSPORTASI MASSAL
interoperabilitas dan cost effective.
Mengembangkan Transportasi Massal
(23% pada tahun 2014)
PERKOTAAN Perkotaan
Fixed broadband populasi 30% (kota) dan 6%
(desa) dan mobile broadband 100% populasi
Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa
PENINGKATAN EFEKTIVITAS, Peningkatan cakupan pemenuhan dan kualitas
layanan air baku
Areal irigasi yang dilayani waduk menjadi
SERTA EFISIENSI PEMBIAYAAN
DALAM PENYEDIAAN
Pengendalian daya rusak air 20% (11% pada tahun 2014)
Peningkatan kapasitas kelembagaan,
INFRASTRUKTUR ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam
pengelolaan sumber daya air Kapasitasi air baku menjadi 109,5 m3/detik
Slide - 22
PENETAPAN KONSEP GERBANG PELABUHAN DAN
BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI MASA DEPAN (1/2)
Slide - 23
PENETAPAN KONSEP GERBANG PELABUHAN DAN
BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI MASA DEPAN (2/2)
Slide - 24
PROYEK STRATEGIS INFRASTRUKTUR
WILAYAH KALIMANTAN, 20152019
Slide - 25
PROYEK STRATEGIS INFRASTRUKTUR
WILAYAH SULAWESI, 20152019
Slide - 26
PROYEK STRATEGIS INFRASTRUKTUR
WILAYAH BALI-NUSA TENGGARA, 20152019
Slide - 27
PROYEK STRATEGIS INFRASTRUKTUR
WILAYAH MALUKU, 20152019
Slide - 28
PROYEK STRATEGIS INFRASTRUKTUR
WILAYAH PAPUA, 20152019
Slide - 29
PERCEPATAN PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR
SUMBER DAYA ENERGI
Million tCO2
300
Hydro Potency for Utilize in Indonesia
275
250 Usage for
Capacity
225 NO Energy Unit Housing/Public
200 (MW)
175
Facility
150 1 Hydro Energy 910 7.572 16.869.266
125
100 2 Solar Energy 178.099 42,78 63.537
75
50 3 Wind Energy 54 1,33 1.483
25
0 4 HYBRID 19 0,54 805
2010 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Biomass HSD MFO LNG Gas Batubara TOTAL 179.082 7.616,652 16.935.090
HEPP development could reduce generation of CO2 emission Source:: Ditjen LPE & Distamben, EBTKE, PT. PLN (2013)
Sejak 1998 2012, potensi 75000 MW hidropower baru dikembangkan sebanyak 10% (7.572 MW di 2013)
239 eksisting Waduk Kementerian Pekerjaan Umum memiliki potensi yang besar untuk pembangkit listrik.
Slide - 30
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMASI
KEBIJAKAN
Mengoptimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit.
Mendorong pembangunan broadband termasuk di daerah perbatasan negara
antara lain melalui transformasi USO .
Mempercepat implementasi e-government dengan mengutamakan prinsip
keamanan, interoperabilitas dan cost effective.
Mendorong tingkat literasi dan inovasi TI
STRATEGI
Penataan ulang alokasi frekuensi dan mengeksplorasi pembangunan satelit nasional
untuk pertahanan keamanan, penginderaan jauh, pemulihan bencana dsb.
Transformasi USO .
Melalui melakukan moratorium pembangunan pusat data pemerintah dan
mewajibkan penggunaan alamat surel go.id untuk komunikasi aparatur pemerintah.
Memastikan seluruh aparatur pemerintah dan siswa paham TIK.
Slide - 31
PEMBANGUNAN BROADBAND,
KHUSUSNYA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA
3. Aspek Pendanaan
Slide - 32
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 34
ARAHAN PEMBANGUNAN NEGARA MARITIM
BERBASIS KEWILAYAHAN (1/2)
Koridor Barat Cetak biru pertahanan dan Energi (mengacu pada kementerian terkait)
Industri perkapalan
perikanan
IORA
Kluster perikanan tangkap terpadu (pengolahan Kluster perikanan budidaya Teknopark budidaya tuna lepas pantai
dan pasar ikan modern)
Tujuan cruise wisata bahari
Revitalisasi tambak udang
(semacam Carribean)
Slide - 35
ARAHAN PEMBANGUNAN NEGARA MARITIM
BERBASIS KEWILAYAHAN (2/2)
Koridor Timur Cetak biru pertahanan dan Energi (mengacu pada kementerian terkait)
Poros baru maritim (Asia
Timur-Pasifik Rim (termasuk
Australia) di ALKI III serta
industri tuna
Industri perkapalan
perikanan
Kluster perikanan tangkap terpadu (pengolahan Kluster perikanan budidaya Teknopark budidaya tuna lepas pantai
dan pasar ikan modern)
Tujuan cruise wisata bahari (semacam Carribean)
Slide - 36
PRIORITAS WILAYAH PEMBANGUNAN
KELAUTAN TERPADU
Slide - 37
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TERIMA KASIH