Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESAI

ILMU TANAH
ILMU TANAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Nama Dosen : Dr Anggri Setiawan

Disusun oleh:

Nama : Any Lestari


NIM :16/397528/GE/08407

PRODI GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari tanah secara komprehensif sebagai suatu sumber
daya alam. Ilmu tanah mempelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan,
klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus
mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya. Objek dari ilmu tanah adalah tanah itu sendiri yang
merupakan lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi)
dan atmosfer. Ilmu tanah dipelajari beberapa bidang keilmuan, salah satunya adalah geografi yang
mempelajari fenomena gejala alam, gejala sosial dan hubungan dari keduanya di dalam bumi. Ilmu
tanah yang dipelajari dengan sudut pandang geografi tidak hanya sebatas membahas ruang lingkup
tanah secara fisikal, tetapi juga mengaitkan dengan konsep utama geografi yaitu ruang (space),
tempat (place), dan waktu (time). Seorang geograf dalam mempelajari ilmu tanah harus mampu
membedakan jenis tanah di satu tempat dengan tempat lain, , perbedaan jenis tanah dari waktu ke
waktu, potensi tanah yang akan digunakan untuk modal pembangunan guna mencapai
kesejahteraan.

Tanah sebagai objek kajian ilmu tanah merupakan bangunan alam yang
tersusun atas horizon-horizon dan terdiri atas bahan mineral dan bahan organik, biasanya
tidak padu dan mempunyai ketebalan yang berbeda ( Joffe, 1949). Tanah dengan segala unsur
didalamnya akan menimbulkan interaksi sosial yang akan berlangsung diatas permukaanya seperti
kegiatan manusia. Kegiatan manusia yang terjadi diatas tanah atau lebih tepatnya lahan ( hubungan
tanah dengan lingkungan ) akan membuat manusia akan memanfaatkan tanah seoptimum mungkin
untuk memenuhi kebutuhannya, salah satunya adalah kebutuhan utama yaitu papan atau tempat
tinggal. Meningkatnya populasi manusia membuat manusia mengeksploitasi tanah dalam
melakukan pembangunan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Pembangunan di suatu wilayah dimulai dengan suatu kegiatan perencanaan. Perencanaan


dimaksudkan untuk memaksimalkan usaha untuk mencapai tujuan dari suatu pembangunan dan
juga digunakan untuk meminimalisir dampak dari pembangunan tersebut. Perencanaan dalam
bidang geografi tidak hanya memandang suatu objek dari satu sisi namun memandang objek
pembangunan dari unsur fisik, sosial dan hubungan dari keduanya. Objek yang dimaksud disini
adalah tanah yang digunakan untuk modal pembangunan, artinya setiap pembangunan
membutuhkan tanah. Perencanan dalam bidang geografi mengidentifikasi tanah dengan
potensinya dihubungkan dengan tujuan dari pembangunan dan mengidentifikasi dampak yang
akan timbul nantinya. Sebagai contoh dalam membuat perencanaan pembangunan apa yang sesuai
dengan kondisi tanah jenis lempung dan dampak yang akan ditimbulkan dari pembangunan
tutupan lahan diatas tanah lempung tersebut.

Penatagunaan tanah sebagai suatu sumberdaya telah diatur oleh Pasal 1, PP No. 16/2004
yang menyebutkan bahwa penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna
tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang berwujud konsolidasi
pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah
sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil. Sebagai suatu sumber daya
alam yang diciptakan Tuhan maka tanah akan menjadi objek yang diolah guna kepentingan
manusia. Penatagunaan tanah tidak serta merta boleh dilakukan secara bebas, manusia sebagi
makhluk yang diberikan kecerdasan diwajibkan mengolah dan memanfaatkan tanah secara
bijaksana.

Arah pembangunan adalah untuk kepentingan manusia oleh sebab itu pembangunan harus
dilakukan secara selaras dengan lingkungan yang menjadi lokasi pembangunan agar menciptakan
harmoniasasi antara manusia dengan lingkungannya karena hubungan dari keduanya adakah saling
mempengaruhi. Pembangunan khususnya di Indonesia seharusnya memperhatikan kondisi
lingkungan disekitarnya juga seperti iklim karena Indonesia memiliki iklim tropis yang
menyebabkan jenis tanah di setiap tempat berbeda beda karakteristiknya. Kondisi lingkungan
seperti ini menimbulkan daya dukung yang digunakan parameter dalam melakukan upaya
pembangunan. Pembangunan akan dilaksanakan pada lokasi yang mempunyai daya dukung yang
baik sehingga pengetahuan tentang lingkungan khususnya tanah sangat diperlukan dalam upaya
pembangunan.

Ilmu tanah digunakan sebagai parameter perencanaan pembangunan yaitu dalam


melakukan kegiatan evaluasi apakah pembangunan akan sesuai dengan tujuan awal pembangunan.
Evaluasi ini biasa disebut dengan evaluasi kesesuaian lahan. Evaluasi kesesuaian lahan sangat
penting peranannya dalam konteks sumberdaya lahan, selain dapat mengoptimalkan
pemanfaatan lahan juga dapat menekan terjadinya kerusakan lahan dan lingkungan.
Kegiatan evaluasi lahan dan survei tanah sangat dianjurkan dalam rangka untuk
merencanakan dan mengkoordinir upaya perbaikan dan pengelolaan lahan pada masing-
masing tipe penggunaan . Evaluasi dapat berupa penelitian dan penilaian tentang tekstur
tanah lapisan atas, tekstur tanah lapisan bawah, kedalaman solum dan subsoil, warna tanah
lapisan atas, struktur tanah, keadaan batu-batuan, mudahnya diolah, permeabilitas subsoil,
drainase permukaan, drainase internal profil tanah, kemiringan, derajat erosi, bahaya erosi
bila tanah diolah, faktor-faktor yang digunakan untuk menentukan kelas lahan, dan kelas
kapabilitas lahan. Evaluasi dalam bidang geografi dilaksanakan dengan identifikasi citra hasil
pemetaan (GIS) kemudian dilanjutkan dengan survei lapangan. Hasil dari penelitian dan
pengukuran yang komprehensif ini dijadikan sebagai pertimbangan dalam pelaksanaan
pembangunan. Pembangunan yang memerhatikan aspek lingkungan akan menjadikan
pembangunan ini akan berkelanjutan bagi generasi sekarang maupun generasi selanjutnya
yang biasa disebut dengan pembangunan berkelanjutan ( sustainable development goals ) .
Pembangunan berwawasan lingkungan inilah yang akan menumbuhkan pertumbuhan
secara nasional sehingga tercapai kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh
masyarakat. Sedangkan pembanguna yang tidak berwawasan lingkungan akan
menimbulkan dampak negatif berupa bencana alam yang akan berdampak pada kahidupan
manusia di dalamnya.

Sumber :

syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/BAPPEDAL2.pdf

http://bagusbudis.blog.uns.ac.id/2016/02/13/apa-sih-ilmu-tanah/

http://susinovela21.blogspot.co.id/2014/04/geografi-tanah.html

Anda mungkin juga menyukai