Anda di halaman 1dari 2

PRAJURIT KRISTUS YANG SETIA jemaat di Filipi agar mereka tidak gentar

sedikitpun, tidak teritimidasi oleh ancaman


Pembaaan Alkitab : Filipi 1: 27-30
orang-orang yang ingin agar gereja terbongkar,
terpecah.

Seorang pemuda yang memutuskan untuk menjadi Tanda keselamatan. Jika tetap mengabarkan Injil
salah satu anggota pembela negara, dia tanpa rasa takut walau apapun resikonya, seperti
mengabdikan diri pada negara, yaitu TNI. seorang prajurit yang sedang berada di medan
Sebelum dia mengambil keputusan menjadi tempur.
seorang TNI tentu dia sudah memikirkan segala
mereka sudah mempersiapkan keselamatan bagi
sesuatu dengan matang artinya dia siap
dirinya sendiri. Bagi yang menolak Injil atau
mengorbankan banyak hal, mengabdikan jiwa dan
Kristus sudah tentu mengalami kebinasaan.
raganya untuk negara siap taat, setia kepada atasan
Karena orang-orang yang melawan hamba Kristus
dan siap menerima konsekuensinya dan itu
berarti melawan Allah.
membutuhkan perjuangan. Berbagai tantangan,
rintangan, bahkan penderitaan sekalipun yang ketika Yosua dan bangsa Israel ingin merebut
harus dilewatinya bersama dengan temannya tanah Yerikho dia mengutus pengintai 12 orang
selama dia berjuang agar bisa menjadi seorang banyaknya. Namun 10 diantara mereka pulang
prajurit yang handal dan dipercaya. Dia rela membawa rasa takut, kawatir, ragu, bimbang
melakukan dan melewati semua itu demi rasa menghadapi bangsa itu. Mereka berpikir
cintanya akan negaranya yaitu Indonesia. Nah, bagaimana mereka bisa mengalahkan orang yang
yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan kita lebih kuat, perkasa. Mereka tidak sadar bahwa itu
orang kristen yang telah dipilih Tuhan menjadi adalah pekerjaan untuk Tuhan, akankah Tuhan
prajurit-Nya, bisakah kita seperti seorang prajurit menyertai mereka?
yang setia, taat dalam perjuangannya demi
terkadang kita juga seperti 10 pengintai diatas,
cintanya akan negaranya? Apa yang dikehendaki
kawatir, takut, ragu akan Tuhan kita sendiri. Oleh
Tuhan dalam diri prajurit-Nya?
karena itu sebagai orang yang telah dipilih Tuhan
tiga point bagaimana ciri-ciri prajurit Kristus, melakukan pekerjaan-Nya, mari bekerja tanpa ada
yaitu : rasa takut kepada orang- orang yang menentang
kristus dan kebenaran firman-Nya. Jangan kawatir
1. Hidup dalam persatuan (ayat 27)
karna pekerjaan kita tidak akan sia-sia tetapi bukti
Bersatu adanya kerjasama, tolong menolong, seia keselamatan kita.
sekata bergumul bersama, satu pikiran. dan
3. Berjuang terus(ayat 29-30)
kesatuan itu menghasilkan :
Perjuangan jemaat Filipi bagaimana agar banyak
a. Teguh berdiri, yang dimaksud Paulus disini
jiwa dimenangkan, terus mempertahankan
bukan aksi berdiri melainkan tetap bertahan, kuat
kesatuan iman mereka,
dan terus berjuang serta kokoh dalam kesaksian
mereka bahwa Kristus telah memerdekakan a. Percaya
mereka dari Hukum sekali untuk selamanya.
Percaya yang dimaksudkan Paulus kepada jemaat
b. Sehati sejiwa, adanya kesatuan dalam Roh, Filipi yaitu menyerahkan diri, mempercayakan
dalam perbuatan diantara jemaat seperti yang dirinya seluruhnya kepada Kristus dan itu
ditulis dalam kisah para rasul bagaimana cara merupakan anugrah bagi mereka.
hidup jemaat.

b. Pergumulan atau penderitaan


2. Hidup tanpa rasa takut(ayat 28)
Menderita untuk Dia juga anugrah bagi mereka
Takut yang dimaksud Paulus disini ialah takut karena tidak semua orang boleh menderita untuk
akan pengajar-pengajar sesat atau kata lain takut Kristus hanya orang-orang pilihan saja. Sekarang
memberitakan Injil. Inilah kerinduan Paulus bagi orang Filipi memiliki kesempatan unutk menderita
bagi Tuhan mereka. Murid tidak lebih tinggi dari
muridnya. Paulus mengatakan bahwa
pergumulannya sama dengan jemaat Filipi yaitu
pergumulan untuk injil yang dilakukan atas nama
Kristus. Kesakitan yang dialaminya sejak dia
mengenal Kristus dipenjara, disiksa dan itu semua
bisa dilewatinya dengan pertolongan Kristus.
Contohnya seorang tentara ketika mendapat tugas
negara yaitu berperang, tentu dia berada dalam
pergumulan yang sangat berat, dia rela
meninggalkan anak, istri, tercinta dan tanah
kelahirannya sendiri. Anak dan istrinya
melepasnya dengan deraian airmata dan pastinya
ada pertanyaan dihati akankah mereka bertemu
lagi atau tidak? Setiap hari istri dan anak
memanjatkan doa untuk ayah tercinta. Sang
tentara pergi dengan rintihan hati agar bisa
bertemu keluarganya lagi. Dia tidur dihutan,
kadang makan kadang tidak, tubuhnya luka-luka,
dan masih banyak lagi yang dialaminya itu semua
dilakukannya hanya demi negaranya tercinta,
demi sumpah yang diucapkannya. Tapi dia
menaruh harapannya kepada Tuhan, pasti akan
bertemu dengan keluarganya, mempercayakan
seluruh kehidupannya kepada Tuhan. Akhirnya
setelah berperang berbulan-bulan lamanya.
Mereka pulang membawa kemenangan, walau
dalam fisik yang kurang baik, tapi betapa
keluarganya sangat bahagia dan mengucapkan
syukur kepada Tuhan.
dari contoh diatas kita belajar bahwa kita tidak
hanya percaya saja kepada Tuhan tapi juga
menderita untuk Dia. Ketika gereja dibakar, kita
diolok-olok, Tuhan kita di hina, kita dikucilkan
atau bahkan kita dikatakan orang gila atau hal
lainnya mari tetap maju, iman kita jangan goyah.
Memberitakan kabar baik, mengajar firman dan
menjadi pelaku-pelaku firman.

Penutup
Oleh karena itu marilah kita sebagai orang yang
dipilih Tuhan untuk menjadi prajuritnya tetap setia
mengabarkan injil dan tidak takut atau gentar
terhadap ancaman-ancaman apapun yang
membuat kita meninggalkan Tuhan kita.
Percayakanlah dirimu sepenuhnya kepada Tuhan
maka yakin Ia tidak akan meninggalkan atau
membiarkan engkau.

Anda mungkin juga menyukai