RPP Bab 3 (Pert.4)
RPP Bab 3 (Pert.4)
( RPP)
BAB 3 ( Pertemuan 4)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mempertahankan, menghargai , memahami nilai kesejarahan dan melaksanakan
tanggung jawab moral terkait perumusan dan pengesahan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
4 4.3 Melaksanakan tanggung jawab moral terkait 4.3.1 Memiliki tanggungjawab untuk memahami UUD Negara
perumusan dan pengesahan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1945 secara utuh.
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4.3.2 Meyajikan laporan hasil telaah arti penting UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 bagi bangsa dan Negara
Indonesia.
4.3.3 Mencoba praktik kewarganegaraan sebagai perwujudan
semangat para pendiri Negara dalam merumuskan dan
mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
C. Materi Pembelajaran
Tokoh pendiri negara Indonesia merupakan putra terbaik bangsa yang memiliki kemampuan dan visi ke depan untuk
kebaikan bangsa Indonesia. Anggota BPUPKI merupakan tokoh bangsa Indonesia dan orang-oran yang terpilih serta tepat
mewakili kelompok dan masyarakatnya pada waktu itu.
Anggota BPUPKI telah mewakili seluruh wilayah Indonesia, suku bangsa,golongan agama, dan pemikiran yang
berkembang di masyarakat saat itu.
Ada dua paham utama yang dimiliki pendiri negara dalam sidang BPUPKI,yaitu nasionalisme dan agama. Pendiri negara
yang didasarkan pemikiran nasionalisme menginginkan negara Indonesia yang akan dibentuk merupakan negara nasionalis atau
negara kebangsaan, sedangkan golongan agama menginginkan didasarkan pada salah satu agama
Berbagai perbedaan di antaraanggota BPUPKI dapat diatasi dengan sikap dan perilaku pendiri negara yangmengutamakan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadidan golongan.
BPUPKI melaksanakan sidang dengan semangat kebersamaan dan mengutamakan musyawarah dan mufakat. Ir.
Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 menyatakan, ...Kita hendak mendirikan negara Indonesia, yang bisa semua
harus melakukannya. Semua buat semua!...
Dari pendapat Ir. Soekarno tersebut jelas terlihat bahwa para pendiri negara berperan sangat besar dalam mendirikan negara
Indonesia, terlepas dari para pendiri negara tersebut memiliki latar belakang suku dan agama yang berbeda
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik ( Problem Based Learning )
2. Metode : Diskusi
3. Model : Simulasi
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran: LCD, Netbook, Kitab Suci Alquran, Gambar Gedung Mahkamah Konstitusi, Sidang
BPUPKI, Video Perumusan dan Penetapan UUD 1945
2. Alat/ Bahan : Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional
F. Sumber Pembelajaran
1. Kitab Suci Alquran
2. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs Kelas VII, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016;
3. Internet
G. Langka-langkah Pembelajaran
Kelas : VII ( )
Semester :
Materi Pokok : Perumusan UUD 1945
No Tanggal Nama Peserta Didik Catatan Prilaku Butir Sikap
Kelas : VII ( )
Semester : 1 (satu)
Materi Pokok : Permunusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Jawaban
Menjawab Mendefinisikan Mendefinisikan
No Nama Peserta Didik Mendefinisikan
Saja dengan Uraian dengan Penjelasan Logis
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
3) Pedoman Penskoran :
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai
berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan 25
Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan secara pribadi
sudah mampu memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Bentuk pengayaan
sebagai berikut:
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat
hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu memahami perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran
apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari
75% maka kegiatan remedial dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
(2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali
adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belumdikuasai oleh peserta didik. Kegiatan
remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru
bimbingan konseling dan orang tua.
1. Daftar Gambar :
1) Gedung Mahkamah Konstitusi
2) Sidang BPUPKI
3) Sidang PPKI
2. Video Perumusan UUD 1945 Dalam Sidang BPUPKI Kedua
Lembar soal :
1. Apakah anggota BPUPKI telah mewakili masyarakat wilayah Indonesia pada saat itu ?
2. Sebutkan 2 ( dua) faham yang terjadi pada saat Sidang BPUPKI ?
3. Bagaimana sikap yang dilakukan anggota BPUPKI dalam mengatasi perbedaan pendapat waktu Sidang
BPUPKI ?
4. Semangat apakah yang dibangun oleh anggota BPUPKI pada waktu Sidang BPUPKI ?
5. Tuliskan kembali pernyataan Ir. Soekarno dalam Sidang BPUPKI tentang pembentukan negara Indonesia !
1. Kunci Jawaban :
1. Anggota BPUPKI telah mewakili seluruh wilayah Indonesia, suku bangsa, golongan agama, dan
pemikiran yang berkembang di masyarakat saat itu.
2. .Ada dua paham utama yang dimiliki pendiri negara dalam sidang BPUPKI, yaitu nasionalisme dan
agama. Pendiri negara yang didasarkan pemikiran nasionalisme menginginkan negara Indonesia
yang akan dibentuk merupakan negara nasionalis atau negara kebangsaan, sedangkan golongan
agama menginginkan didasarkan pada salah satu agama
3. Berbagai perbedaan di antaraanggota BPUPKI dapat diatasi dengan sikap dan perilaku pendiri
negara yangmengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadidan
golongan
4. BPUPKI melaksanakan sidang dengan semangat kebersamaan dan mengutamakan musyawarah
dan mufakat.
5. Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 menyatakan, ...Kita hendak mendirikan
negara Indonesia, yang bisa semua harus melakukannya. Semua buat semua!...
Gambar