u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
P U T U S AN
si
Nomor 44 PK/Pid.Sus/2016
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAHAGUNG
memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus dalam Peninjauan Kembali
do
gu telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terpidana :
Nama : ONG A TJUN alias KWAN FUK SING alias
In
A
HERMAN CHU alias Mr. ONG ;
Tempat lahir : Palembang ;
ah
lik
Umur / tanggal lahir : 56 tahun / 12 September 1950 ;
Jenis kelamin : Laki-laki ;
Kebangsaan : Hongkong ;
am
ub
Tempat tinggal : Hotel Limas kamar 101 Jalan Letkol Iskandar No.
446 Palembang, Sumatera Selatan ;
ep
Agama : Khatolik ;
k
Pekerjaan : Wiraswasta ;
ah
si
Membaca surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Jakarta Selatan sebagai berikut :
ne
ng
KESATU
PRIMAIR
do
gu
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING, HIMAWAN TEDJA alias
ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY, HARY alias ALOY alias JOY
ah
lik
ub
melakukan pada hari dan tanggal yang tidak diketahui lagi bulan Januari 2006
atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari 2006 bertempat di
ka
Hotel Limas Kamar No. 101 Jalan Letkol Iskandar No. 466 Palembang Sumatra
ep
sebagian besar saksi lebih dekat pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dapat disalurkan oleh pabrik obat dan pedagang besar farmasi kepada lembaga
si
penelitian dan/atau lembaga pendidikan guna kepentingan ilmu pengetahuan,
perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
ne
ng
- Bahwa bermula Terdakwa baru saja keluar dari LP Salemba pada tahun
2004 setelah menjalani masa tahanan dalam kasus Narkoba dan
selanjutnya Terdakwa kembali ke Hongkong dan kemudian bertemu dengan
do
gu Terdakwa bertemu dengan kawan lama yaitu ALUNG dan memperkenalkan
Terdakwa dengan AMAK (belum tertangkap) selanjutnya AMAK mengajak
In
A
kerja sama dalam penjualan Narkoba dan AMAK akan memasoknya dari
Hongkong sedangkan Terdakwa yang mencari pembeli dan uang hasil
ah
lik
penjualan obat-obatan tersebut oleh Terdakwa ditransfer ke rekening orang
kepercayaan AMAK setelah itu uang diambil oleh AMAK sebagai pemasok
barang tersebut.
am
ub
- Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi LIEM MARITA alias SANTI
alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA
ep
WIJAYA alias ALING (dalam berkas terpisah) dimana saat itu saksi LIEM
k
si
terpisah) baru saja keluar dari Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk
mencari pembeli ekstasy.
ne
ng
do
gu
alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING
yang menyatakan bahwa ia sudah mendapat calon pembelinya yaitu saksi
PONY TJANDRA alias PONY (dalam berkas terpisah) dan saksi
In
A
lik
ub
terlebih dahulu ke nomor rekening atas nama ANDI WIJAYA lalu kemudian
ep
saksi LIEM LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE
ah
pemesan ekstasy yaitu saksi PONY TJANDRA alias PONY dan saksi
es
ng
Terdakwa.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Dan setelah Terdakwa mendapat telepon dari saksi LIEM MARITA alias
si
SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias
CLAUDIA WIJAYA alias ALING yang telah mentransfer uang yang
ne
ng
dikehendaki Terdakwa, lalu kemudian Terdakwa menyerahkan ekstasy yang
dipesan kepada orang kepercayaan saksi LIEM MARITA alias SANTI alias
KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA
do
gu WIJAYA alias ALING yaitu saksi HARY alias ALOY alias JOY KUSUMA
setelah mendapatkan ekstasy dari AMAK (belum tertangkap).
In
A
- Bahwa tidak lama kemudian petugas KePolisian dapat menangkap saksi
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
ah
lik
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING dengan barang bukti
15.000 (lima belas ribu) butir pil ekstasy, saksi HARY alias ALOY alias JOY
KUSUMA dengan barang bukti 20.000 (dua puluh ribu) butir pil ekstasy dan
am
ub
saksi PONY TJANDRA alias PONY dengan barang bukti 22.000 (dua puluh
dua ribu) butir pil ekstasy yang kedapatan menyimpan ekstasy yang dipesan
ep
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
k
si
barang bukti tersebut telah disita dan dilakukan uji laboraturium.
- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboraturium Kriminalistik
ne
ng
do
gu
puluh tujuh ribu) butir pil berbagai warna dan logo bermacam-macam adalah
benar mengandung MDMA dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 11
lampiran Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
In
A
lik
pedagang besar farmasi dan pabrik obat sehingga tanpa memiliki surat izin
yang sah dari Departemen Kesehatan atau pihak yang berwenang untuk itu.
m
ub
SUBSIDAIR
ah
dengan LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
M
ng
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING, HIMAWAN TEDJA alias
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY, HARY alias ALOY alias JOY
si
KUSUMA, PONY TJANDRA alias PONY (masing-masing dalam berkas
terpisah) pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan
ne
ng
primair baik sebagai orang yang melakukan, menyuruh lakukan, ataupun turut
melakukan mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana menurut Pasal 12 ayat (3) yaitu hanya dapat disalurkan oleh
do
gu pabrik obat dan pedagang besar farmasi kepada lembaga penelitian dan/atau
lembaga pendidikan guna kepentingan ilmu pengetahuan, perbuatan tersebut
In
A
dilakukan Terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :
- Bahwa bermula Terdakwa menghubungi LIEM MARITA alias SANTI alias
ah
lik
KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA
WIJAYA alias ALING (dalam berkas terpisah) dimana saat itu saksi LIEM
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
am
ub
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING (dalam berkas
terpisah) baru saja keluar dari Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk
ep
mencari pembeli ekstasy.
k
si
alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING
yang menyatakan bahwa ia sudah mendapat calon pembelinya yaitu saksi
ne
ng
do
gu
lik
terlebih dahulu ke nomor rekening atas nama ANDI WIJAYA lalu kemudian
saksi LIEM LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE
m
ub
Terdakwa.
ah
- Dan setelah Terdakwa mendapat telepon dari saksi LIEM MARITA alias
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dipesan kepada orang kepercayaan saksi LIEM MARITA alias SANTI alias
si
KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA
WIJAYA alias ALING yaitu saksi HARY alias ALOY alias JOY KUSUMA
ne
ng
setelah Terdakwa mendapatkan ekstasy dari AMAK (belum tertangkap).
- Bahwa tidak lama kemudian petugas KePolisian dapat menangkap saksi
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
do
gu NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING dengan barang bukti
15.000 (lima belas ribu) butir pil ekstasy, saksi HARY alias ALOY alias JOY
In
A
KUSUMA dengan barang bukti 20.000 (dua puluh ribu) butir pil ekstasy dan
saksi PONY TJANDRA alias PONY dengan barang bukti 22.000 (dua puluh
ah
lik
dua ribu) butir pil ekstasy yang kedapatan menyimpan ekstasy yang dipesan
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING dari Terdakwa, yang
am
ub
perkaranya telah disidangkan terlebih dahulu secara terpisah dan dari
barang bukti tersebut telah disita dan dilakukan uji laboraturium.
ep
- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboraturium Kriminalistik
k
menyimpulkan bahwa barang bukti hasil sitaan yaitu berupa 57.000 (lima
R
si
puluh tujuh ribu) butir pil berbagai warna dan logo bermacam-macam adalah
benar mengandung MDMA dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 11
ne
ng
do
gu
jenis estasy tersebut tanpa memiliki surat izin yang sah dari Departemen
Kesehatan atau pihak yang berwenang untuk itu
Perbuatan ia Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal
In
A
59 ayat (1) huruf c Undang-Undang R.l. No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
ah
lik
DAN
KEDUA
m
ub
saksi HIMAWAN TEDJA alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY dan
ep
AMAK (belum tertangkap) dengan pada bulan Januari 2006 atau setidak-
ah
tidaknya pada suatu waktu lain dalam tahun 2006 bertempat di Hotel Limas
R
Nomor 101 Jalan Letkol Iskandar Nomor 446 Palembang Sumatra Selatan
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagian besar saksi lebih dekat pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan baik
si
sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan, ataupun turut melakukan
dengan sengaja menempatkan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
ne
ng
diduganya merupakan hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa keuangan,
baik atas nama sendiri atau atas nama orang lain, perbuatan tersebut dilakukan
Terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :
do
gu - Bahwa bermula Terdakwa menghubungi LIEM MARITA alias SANTI alias
KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA
In
A
WIJAYA alias ALING (dalam berkas terpisah) dimana saat itu saksi LIEM
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
ah
lik
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING (dalam berkas
terpisah) baru saja keluar dari Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk
mencari pembeli ekstasy.
am
ub
- Selanjutnya Terdakwa mendapat telepon melalui handphone dengan nomor
0813801188333 dari saksi LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI
ep
alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING
k
si
HARYANTO SURABAYA (belum tertangkap) dan memesan kepada
Terdakwa ekstasy sebanyak 100.000 (seratus ribu) butir dengan harga
ne
ng
do
gu
HIMAWAN TEDJA alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY lalu
kemudian saksi LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias
ah
lik
ub
- Dan setelah Terdakwa mendapat telepon dari saksi LIEM MARITA alias
ep
HIMAWAN TEDJA alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY sebesar
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa menyerahkan ekstasy yang dipesan kepada orang kepercayaan
si
saksi LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING yaitu saksi HARY
ne
ng
alias ALOY alias JOY KUSUMA setelah Terdakwa mendapatkan ekstasy
dari AMAK (belum tertangkap).
- Selanjutnya uang hasil penjualan yang sudah masuk ke dalam rekening
do
gu BCA nomor 00211054076 milik saksi HIMAWAN TEDJA alias ANDI
WIJAYA alias MUYUT alias ACOY diberitahukan pada Terdakwa dan AMAK
In
A
(belum tertangkap) setelah itu AMAK menyerahkan ekstasi kepada
Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyerahkannya pada LIEM MARITA
ah
lik
alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias
CLAUDIA WIJAYA alias ALING dan selanjunya uang hasil penjualan oleh
saksi HIMAWAN TEDJA alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY
am
ub
diberikan pada saksi SELAMAT WIJAYA POSASI alias ENG AN untuk
seterusnya diberikan kepada AMAK yang merupakan pemilik ekstasy.
ep
- Bahwa Terdakwa menyuruh menempatkan uang hasil penjualan ekstasy ke
k
alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY karena Terdakwa mengetahui
R
si
bahwa uang tersebut merupakan hasil tindak pidana penjualan ekstasy
yang dilarang oleh Undang-Undang.
ne
ng
do
gu
lik
ub
atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa
keuangan, baik atas nama sendiri atau atas nama orang lain sebagaimana
ka
dakwaan kesatu primair Pasal 59 ayat (2) UURI No. 5 Tahun 1997 tentang
ep
Psikotropika dan dakwaan kedua Pasal 3 ayat (1) huruf a UURI No. 15
ah
Tahun 2002 yang dirubah dengan UURI No. 25 Tahun 2003 tentang
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek Nokia
si
seri 6100, 1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah merek Nokia
seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri C. 139 dirampas untuk
ne
ng
Negara;
- Sisa lab 675 butir ekstasy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara Nomor : 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20 Februari
do
gu 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 22.000 butir ekstasy
milik Pony Tjandra telah disisihkan dan dimusnahkan;
In
A
- Sisa lab 750 butir ekstasy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara Nomor : 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20 Februari
ah
lik
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 15.000 butir ekstasy
milik Lim Marita alias Aling telah disisihkan dan dimusnahkan;
- Sisa lab 990 butir ekstasy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
am
ub
Jakarta Utara Nomor : 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20 Februari
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 20.000 butir ekstasy
ep
milik Joy Kusuma telah disisihkan dan dimusnahkan;
k
si
persetujuan atas tindakan penyitaan 1,5 kg shabu-shabu milik Sulaiman
Gunawan alias Ongky;
ne
ng
do
gu
1. Menyatakan Terdakwa Ong A Tjun alias Kwan Fuk Sing alias Herman Chu
alias Mr. Ong secara sah dan meyakinkan menurut Hukum telah terbukti
ah
lik
ub
orang lain".
ep
ng
seri 6100, 1 (satu) buah merk Nokia seri 6585, 1 (satu) buah merek Nokia
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seri 2100 dan 1 (satu) buah merk Motorola seri C 139. Dirampas untuk
si
Negara ;
- Sisa lab. 675 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
ne
ng
Jakarta Utara Nomor 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 20 Februari
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 22.000 butir ecstacy
milik Pony Tjandra telah disisihkan dan dimusnahkan.
do
gu - Sisa lab. 750 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara Nomor : 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 20 Februari
In
A
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 15.000 butir ecstacy
milik Lim Mania alias Aling telah disisihkan dan dimusnahkan.
ah
lik
- Sisa lab. 990 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara Nomor : 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 20 Februari
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 20 000 butir ecstacy
am
ub
milik Hary alias Joy Kusuma telah disisihkan dan dimusnahkan.
- Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 135/
ep
Pen.Pid.Slt/2006/PN.Jkt.sel tanggal 19 Januari 2006 tentang persetujuan
k
si
4. Menghukum Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,00
(seribu rupiah).
ne
ng
do
gu
berikut :
- Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa ;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 02 Maret
In
-
A
lik
ub
rupiah) ;
Membaca putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2 K/PID.SUS/2007
ka
TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG tersebut ;
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MENGADILI SENDIRI :
si
1. Menyatakan Terdakwa Ong A Tjun alias Kwan Fuk Sing alias Herman Chu
alias Mr. Ong secara sah dan menyakinkan menurut hukum telah terbukti
ne
ng
bersalah melakukan tindak pidana secara "Terorganisir mengedarkan
psikotropika golongan I" dan "Turut serta menempatkan harta kekayaan
yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana
do
gu kedalam penyedia jasa keuangan, baik atas nama sendiri atau atas nama
orang lain.
In
A
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut dengan
Pidana MATI.
ah
lik
3. Memerintahkan barang bukti berupa :
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek Nokia
seri 6100, 1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah merek Nokia
am
ub
seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri Cl 39, dirampas untuk
Negara ;
ep
- Sisa lab 675 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
k
si
Pony Tjandra telah disisihkan dan dimusnahkan;
- Sisa lab 750 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
ne
ng
do
gu
lik
ub
perkara dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp2.500,00 (dua ribu
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal 24 Agustus 2015 dari ONG A TJUN alias KWAN FUK SHING alias
si
HERMAN CHU alias Mr. ONG sebagai Terpidana, yang memohon agar putusan
Mahkamah Agung tersebut dapat ditinjau kembali ;
ne
ng
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa putusan Mahkamah Agung tersebut telah
diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 19 Juni 2008
do
gu dengan demikian putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap ;
In
A
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali pada pokoknya adalah sebagai berikut :
ah
lik
A. PENDAHULUAN
Majelis Hakim PK Yang Terhormat.
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan ucapan syukur kita kepada
am
ub
Tuhan YME, yang telah memberkati kita dengan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan, sehingga dalam setiap aktifitas kita selalu dalam lindungan
ep
Tuhan, secara khusus kepada Majelis Hakim PK yang mulia diberikan
k
rahmat dan hikmat yang dari Tuhan, agar kiranya diberikan kemampuan
ah
dan ketenangan serta kebijakan dalam meneliti kembali perkara a quo ini
R
si
dalam persidangan Peninjauan Kembali (disingkat PK) oleh Majelis Hakim
pada Mahkamah Agung R.I.
ne
ng
do
gu
lik
hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari segala
tuntutan hukum atau tuntutan Penuntut Umum tidak dapat diterima atau
m
ub
telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pengajuan Peninjauan Kembali ini kami lakukan bukan
si
semata-mata untuk mengundur-undur atau memperlambat pelaksanaan
putusan (eksekusi) atas diri klien kami, namun hanya semata-mata untuk
ne
ng
menegakkan keadilan pada diri klien kami, karena apabila penjatuhan
''Hukuman Mati" dilaksanakan dan ternyata ada hal-hal yang baru (Novum)
dan kekhilafan Majelis Hakim baik tingkat pertama, banding dan kasasi
do
gu dalam putusannya sudah barang tentu tidak dapat mengembalikan
keberadaan klien kami (yang mati jadi hidup), sebagaimana terjadi pada
In
A
kasus a quo.
Bahwa dalam posisi klien kami sudah sebagai Terpidana
ah
lik
berdasarkan Putusan MARI Nomor 2 K/Pid/SUS/2007 tanggal 14
September 2007, timbul ketidakpuasan atas keputusan itu, karena tidak
didasarkan pada asas keadilan, hal mana disebabkan ada hal-hal baru
am
ub
(Novum) berupa alat bukti yang tidak diajukan dalam persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sehingga seandainya apabila alat bukti
ep
baru tersebut dulunya diajukan akan dapat mengubah cara pandang Majelis
k
perkara itu.
R
si
Adalah merupakan dosa besar menghukum seseorang yang tidak
setimpal dengan perbuatannya, apalagi menjatuhkan hukuman mati atas diri
ne
ng
Terdakwa, yang didasarkan atas suatu fakta yang keliru, atau adanya suatu
penyesatan fakta di persidangan ataupun karena Majelis Hakim tidak
do
gu
lik
ub
Adinistrasi Negara, identitas itu dicatat dalam bentuk "Akta Catatan Sipil".
ep
Nama sebenarnya dari klien kami adalah KWAN FUK SING, yang
ah
mana KWAN adalah marga dari klien kami yaitu nama ayah kandungnya,
R
KWAN FUK SING tanpa embel-embel lainnya (tanpa ONG A TJUN dan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kekeliruan terhadap nama dapat membuat kekeliruan dalam putusan,
si
sehingga putusan dapat dikategorikan sebagai "ERROR IN PERSONA"
artinya salah menghukum orang (subjek hukum), namun dalam kekeliruan
ne
ng
tersebut ada yang disebabkan kekhilafan Majelis Hakim dan ada juga
disebabkan oleh kurangnya bukti yang diajukan ke persidangan, karena
seandainya bukti identitas yang lengkap diperlihatkan dalam sidang
do
gu pengadilan, maka akan timbul keadaan baru tentang seseorang itu bukan
pelakunya dan tidak layak dijatuhi hukuman.
In
A
Majelis Hakim PK Yang Terhormat.
Bahwa kekeliruan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan pidana
ah
lik
dapat juga terjadi yang membawa dampak yang sangat menyakitkan
terhadap diri Terpidana (pemohon PK) apalagi hukuman yang dijatuhkan
adalah "pidana mati", hal mana kekeliruan/kekhilafan tersebut didasarkan
am
ub
atas pertentangan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh Majelis
Hakim dalam putusannya, sebagai contoh : dalam pertimbangan Majelis
ep
Hakim menyatakan bahwa Terdakwa sudah wajar untuk dijatuhi hukuman
k
si
ongkos perkara. Pertimbangan tersebutlah yang menjadi dasar petitum
yang mengatakan bahwa Terdakwa dijatuhi hukuman mati, dan pada
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pancasila sebagai dasar negara, yang mana dalam sila kedua mengatakan
"Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab", yang memberi arti bahwa dalam
ka
dari sisi kemanusiaan, sehingga arah penegakan hukum itu akan mengarah
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pola tentang bagaimana masyarakat itu (Terdakwa) menyadari
si
perbuatannya dan pada akhirnya setelah dia menjalani hukumannya, maka
akhlaknya akan berubah total yang membawa kepada kehidupannya yang
ne
ng
sadar hukum.
Pemberantasan tindak pidana narkoba adalah mutlak dilakukan,
tetapi pelaksanaannya tidak dapat dilakukan secara membabi buta, yang
do
gu didasarkan pada trend yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, tanpa
melakukan suatu kajian apakah "hukuman mati" efektif diberlakukan dalam
In
A
rangka memberantas tindak pidana narkoba tersebut. Dengan demikian
penjatuhan "hukuman mati" bukanlah sebagai "Premium Remedium" artinya
ah
lik
bukan sebagai hukum yang utama namun hanya sebagai "Ultimum
Remedium atau sebagai hukum yang terakhir. Penjatuhan "hukuman mati"
sebagai "Premium Remedium" tidaklah memberi manfaat yang signifikan
am
ub
bagi penegakan hukum secara khusus dalam penegakan hukum pada
pemberantasan narkoba, karena adalah merupakan fakta pada akhirnya
ep
Indonesia sudah menjadi dikategorikan sebagai salah satu "produsen
k
si
melalui peradilan pidana, apalagi dengan menjatuhkan pidana "mati"
ternyata tidak "ampuh" untuk meredam tindak pidana itu sendiri, bahkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang telah dieksekusi mati tidak dapat dihidupkan lagi walaupun di
si
kemudian hari diketahui dan diputuskan bahwa yang bersangkutan
tidak bersalah.
ne
ng
b. Ketidaksempurnaan sistem peradilan pidana merupakan suatu
keniscayaan karena ia merupakan "hasil karya manusia". Bahkan di
Negara maju sekalipun seperti Amerika, kegagalan sistem pidana,
do
gu untuk tidak menghukum orang yang tidak bersalah, cukup sering
terjadi. Menurut Stoff Report, House Judiciary Subcommitte on Civil &
In
A
Constitutional Right, Oct 1993 (dengan up date dari Death Penalty
Information Centre), sejak tahun 1973, lebih dari 120 (seratus dua
ah
lik
puluh) orang yang menunggu eksekusi hukuman mati dibebaskan
karena ditemukan bukti bahwa ternyata mereka sama sekali tidak
bersalah.
am
ub
c. Kegagalan sistem hukum pidana untuk tidak menghukum orang yang
tidak bersalah juga terjadi di Indonesia, misalnya pada kasus
ep
Sengkon dan Karta di tahun 1974. Pada kasus ini Sengkon dan Karta
k
si
hukumannya, pembunuh yang sebenarnya mengakui perbuatannya.
Sengkon dan Karta kemudian mengajukan Peninjauan Kembali dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
1974 begitu menyentuh hati. Namun kejadian yang sama terjadi pada
tahun 2002 BUDI HARDJONO dipaksa aparat Kepolisian Resort
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang harus ia terima. Beruntung kebenaran akhirnya tiba juga.
si
Pembunuh yang sebenarnya tertangkap oleh Polisi sehingga
berakhirlah penderitaan BUDI.
ne
ng
e. Peristiwa yang menimpa SENGKON - KARTA dan BUDI HARDJONO
merupakan suatu contoh bahwa sistem peradilan pidana tidaklah
immune terhadap kesalahan. Pada kedua kasus tersebut, mereka
do
gu kemudian dibebaskan. Namun, pada kasus hukuman mati yang telah
dieksekusi, kelemahan ini menjadi fatal, karena hukuman mati
In
A
bersifat irreversible, sebab orang yang telah dieksekusi tidak dapat
dihidupkan kembali.
ah
lik
2. Hukuman Mati Bertentangan dengan Filosofi Pemidanaan
Indonesia dengan alasan sebagai berikut :
a. Bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi hak asasi manusia,
am
ub
termasuk di dalamnya adalah hak-hak para Terpidana. Berkaitan
dengan hak-hak Terpidana, timbul pemikiran-pemikiran baru
ep
mengenai fungsi pemidanaan yang tidak lagi sekedar menekankan
k
si
b. Sistem pemidanaan yang sangat menekankan pada unsur "balas
dendam" secara berangsur-angsur dipandang sebagai suatu sistem
ne
ng
do
gu
lik
ub
negara kita yang lebih merujuk kepada asas preventif dan edukatif.
ep
bukan saja obyek melainkan juga subyek yang tidak berbeda dari
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diberantas. Yang harus dibrantas adalah faktor-faktor yang
si
menyebabkan Terpidana berbuat hal-hal yang bertentangan dengan
hukum, kesusilaan, agama atau kewajiban-kewajiban sosial lainnya
ne
ng
yang dapat dikenakan pidana.
e. Pemidanaan adalah upaya untuk menyadarkan narapidana agar
menyesali perbuatannya, dan mengembalikannya menjadi warga
do
gu masyarakat yang baik, taat kepada hukum, menjunjung tinggi nilai-
nilai moral, sosial dan keagamaan, sehingga tercapai kehidupan
In
A
masyarakat yang aman, tertib dan damai.
f. Menurut pendapat Prof. Dr. ANDI HAMZAH, SH di dalam bukunya
ah
lik
Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia (dari Retribusi ke
Reformasi), halaman 15 - 16, "Tujuan pidana yang berkembang dari
dahulu sampai kini telah menjurus ke arah yang lebih rasional. Yang
am
ub
paling tua ialah pembalasan (revenge) atau untuk tujuan memuaskan
pihak yang dendam baik masyarakat sendiri maupun pihak yang
ep
dirugikan atau menjadi korban kejahatan... Tujuan yang juga
k
si
variasi dari bentuk-bentuk : penjeraan (deterrent), perlindungan
kepada masyarakat dari perbuatan jahat perbaikan (reformasi)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Indonesia. Hukuman mati lebih menekankan pada aspek balas
si
dendam. Tidak terbuka kesempatan bagi yang bersangkutan
untuk bertobat dan kembali ke masyarakat". **) Kontroversi
ne
ng
HUKUMAN MATI, Penyusun : Todung Mulya Lubis dan
Alexander Lay, Penerbit : Kompas, Jakarta 2009, Halaman 63 -
65.
do
gu 3. Hukuman Mati Merupakan Suatu Bentuk Penghukuman Yang
Kejam dan Merendahkan Martabat Manusia, hal ini disebabkan
In
A
karena :
a. Salah satu sebab hukuman mati dihapuskan di berbagai Negara di
ah
lik
dunia adalah kenyataan bahwa hukuman mati dianggap merupakan
suatu bentuk hukuman atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi,
dan merendahkan martabat manusia (cruel, inhuman, or degrading
am
ub
treatment or punishment). Kejamnya hukuman mati dilukiskan oleh
Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan ketika menghapus hukuman
ep
mati dari system hukum Afrika Selatan dalam kasus S. v.
k
si
mendiskripsikan hukuman mati sebagai berikut : "... yang
terjemahannya adalah sebagai berikut : Kematian adalah hukuman
ne
ng
do
gu
lik
ub
b. Kekejaman hukuman mati juga diutarakan oleh ahli hukum Prof. Dr.
B. Arief Sidharta, SH (2007), sebagai berikut : "Antara saat dijatuhkan
ka
takut dan siksaan (batin) yang luar biasa bagi terhukum, karena ia
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
death will be in a ritualized killing by other people, symbolizing his
si
ultimate rejection by the member of his community (Jonathan Glover).
Kesadaran, perasan dan pengetahuan itu mewujudkan suatu
ne
ng
additional horror bagi terhukum. Karena itu hukuman mati dirasakan
sebagai horrible business of a long premeditated killing.***).
***) Kontroversi HUKUMAN MATI, Penyusun : Todung Mulya Lubis
do
gu dan Alexander Lay, Penerbit : Kompas, Jakarta 2009, Halaman 337 -
339.
In
A
Bahwa pada saat Penyidikan dan penuntutan Terdakwa ONG A
TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG ditahan
ah
lik
oleh :
1 Penyidik tanggal 5 Mei 2006 No. Pol. SP. Han/ 343/VI/2006/Dit.
Narkoba, sejak tanggal 5 Mei 2006 s/d tanggal 24 Mei 2006.
am
ub
2. Perpanjangan Penuntut Umum tanggal 23 Mei 2006 No. B.3685/
01.14.3.Epp.a/l 1/2006, sejak tanggal 25 Mei 2006 s/d tanggal 03 Juli
ep
2006.
k
si
4. Penuntut Umum tanggal 31 Agustus 2006 No. Print. 2673/
01.14/Ep.2/12/2006, sejak tanggal 31 Agustus 2006 s/d tanggal 19
ne
ng
September 2006.
5. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 20 September 2006
do
gu
lik
ub
2007.
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 29 Maret
si
2007 No. 417/Pen.Pid/2007/PT.DKL, sejak tanggal 01 April 2007 s/d 30
Mei 2007.
ne
ng
Bahwa pada saat Peninjauan Kembali ini diajukan Terpidana ONG A
TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG menjalani
pidana penjara dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang,
do
gu Jakarta Timur.
Bahwa Terpidana ONG A TJUN alias KWAN FUK SING alias
In
A
HERMAN CHU alias Mr. ONG dahulu diajukan di muka persidangan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa/
ah
lik
Penuntut Umum tertanggal 06 Oktober 2006 No. Reg.Perkara : PDM-2023/
JKTSL/Ep.2/10/2006, karena didakwa melanggar :
KESATU
am
ub
PRIMAIR :
Pasal 59 ayat (1) huruf c Jo. Pasal 59 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 5
ep
Tahun 1997 tentang Psikotropika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1KUHP.
k
SUBSIDAIR :
ah
si
Psikotropika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
DAN
ne
ng
KEDUA
Pasal 3 huruf (a) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2002 tentang
do
gu
lik
HERMAN CHU alias Mr. ONG secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana secara terorganisir mengedarkan Psikotropika
m
ub
penyedia jasa keuangan, baik atas nama sendiri atau atas nama orang
ep
lain sebagaimana dakwaan kesatu primair Pasal 59 ayat (2) UURI No. 5
ah
Tahun 1997 tentang Psikotropika dan dakwaan kedua Pasal 3 ayat (1)
R
huuf a UURI No. 15 Tahun 2002 yang dirubah dengan UURI No. 25
es
Tahun 2003 tentang pencucian uang Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menyatakan barang bukti berupa :
si
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek
Nokia seri 6100, 1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah
ne
ng
merek Nokia seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri C. 139
dirampas untuk Negara.
- Sisa lab 675 butir ecstasy sesuai Surat Penetapan PN. Jakarta Utara
do
gu Nomor 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20 Februari 2006
tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 22.000 butir ecstasy
In
A
milik Pony Tjandra telah disisihkan dan dimusnahkan.
- Sisa lab 750 butir ecstasy sesuai Surat Penetapan Pengadilan Negeri
ah
lik
Jakarta Utara Nomor 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 15.000
butir ecstasy milik Lim Marita alias Aling telah disisihkan dan
am
ub
dimusnahkan.
- Sisa lab 990 butir ecstasy sesuai Surat Penetapan Pengadilan Negeri
ep
Jakarta Utara Nomor 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20
k
si
- Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor
135/Pen.Pid.Sit/ 2006/PN.Jkt.Sel., tanggal 19 Januari 2006 tentang
ne
ng
do
gu
adanya :
A. Putusan Pengadilan Negeri No. 2061/Pid.B/2006/PN.Jak.Sel,
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut
si
dengan pidana penjara seumur hidup.
3. Memerintahkan barang bukti berupa :
ne
ng
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek
Nokia seri 6100,1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah
merek Nokia seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri C139
do
gu dirampas untuk Negara.
- Sisa lab 675 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
In
A
Negeri Jakarta Utara No. 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
ah
lik
22.000 butir ecstacy milik Pony Tjandra telah disisihkan dan
dimusnahkan.
- Sisa lab 750 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
am
ub
Negeri Jakarta Utara No. 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
ep
15.000 butir ecstacy milik Lim Marita alias Aling telah disisihkan
k
dan dimusnahkan.
ah
si
Negeri Jakarta Utara No. 307/Pen.Pid/2006/PN Jkt.Ut. tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyebutkan identitas Mr.Wong / Mr. Ong tersebut secara lengkap.
si
Sejak dari awal penangkapan dan penahanan, Terdakwa menyangkal
dan meminta dijelaskan secara lengkap identitas orang yang dimaksud
ne
ng
dengan Mr. Wong / Mr. Ong tersebut, namun pihak Kepolisian tidak
menggubrisnya, Terdakwa yang merasa tidak bersalah meminta
penjelasan dari Pihak Kepolisian siapa yang dicari, tetapi tidak
do
gu mendapat tanggapan bahkan mereka menanyakan identitas Terdakwa
secara lengkap, dan Terdakwa dipaksa mengakui segala perbuatan
In
A
yang telah dituduhkan terhadap Terdakwa.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 18 ayat (1) KUHAP, sebelum pihak
ah
lik
Kepolisian melakukan penangkapan dan penahanan seharusnya
identitas orang yang dicari dan ditangkap tersebut sudah jelas dan
lengkap, hal ini tidak terjadi dengan diri Terdakwa, dimana pihak
am
ub
Kepolisian hanya berbekal nama Mr.Wong / Mr. Ong saja tanpa secara
lengkap menyebutkan nama orang yang dimaksud oleh pihak
ep
Kepolisian. Berdasarkan ketentuan Pasal 18 ayat (1) KUHAP tersebut,
k
karena nama atau identitas orang yang ditangkap tersebut tidak lengkap
R
si
yang mana pihak Kepolisian sendiri tidak mengetahui secara lengkap
nama Mr. Wong / Mr. Ong yang dimaksud, apakah diri Terdakwa atau
ne
ng
bukan, karena orang yang bernama awal Wong atau Ong sungguh
banyak sehingga belum tentu diri Terdakwa yang dimaksud oleh pihak
do
gu
Kepolisian.
2. Saksi yang kenal Terdakwa hanya saksi-saksi dari pihak Kepolisian saja
selaku pihak Penyidik yaitu Agus Prayitno, Asep Sutisna, Ruswanto dan
In
A
lik
penangkapan diri Terdakwa tidak didukung oleh alat bukti atau barang
bukti, dimana tidak terdapat satu pun alat bukti yang disita dari
m
ub
Terdakwa.
3. Saksi Sulaiman Gunawan alias Ongky, menerangkan tidak kenal
ka
Mr. Ong jadi siapa yang dimaksud Mr. Ong oleh saksi Sulaiman
ah
Gunawan alias Ongky ini, dilain pihak saksi menerangkan tidak kenal
R
sebuah tas untuk diserahkan kepada seseorang yang juga saksi belum
M
ng
kenal. Dari keterangan saksi Sulaiman Gunawan alias Ongky ini jelas
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bahwa sebenarnya ada pihak lain yang bernama Mr. Ong, karena saksi
si
memegang tas titipan Mr. Ong, akan tetapi setelah dihadapkan sebagai
saksi dan bertemu muka dengan Terdakwa saksi Sulaiman Gunawan
ne
ng
alias Ongky menyatakan tidak kenal Terdakwa. Keterangan saksi ini
diberikan di bawah sumpah dihadapan Majelis Hakim sehingga
keterangan tersebut sah dan sempurna sebagai alat bukti saksi. Saksi -
do
gu saksi lain yaitu : Jimmy, Liem Manila, Hady Selamat Wijaya, dan
Himawan TEJA menerangkan bahwa mereka tidak kenal dengan
In
A
Terdakwa, keterangan para saksi tersebut juga didengar di persidangan
dan memberikan keterangan di bawah sumpah.
ah
lik
4. Saksi Pony Tjandra memberikan keterangan di bawah sumpah
dihadapan Majelis Hakim, namun keterangan saksi tersebut tidak ada
kaitannya dengan Terdakwa, karena hanya menerangkan jalannya
am
ub
bisnis narkoba tanpa menyebut apakah saksi kenal Terdakwa atau
tidak, keterangan mana diberikan di bawah sumpah dihadapan Majelis
ep
Hakim dan keterangan tersebut tidak menyebutkan bahwa Terdakwa
k
terlibat dalam bisnis Narkoba, oleh karena itu keterangan saksi tersebut
ah
si
5. Demikian juga masalah barang bukti, baik sewaktu penangkapan
maupun saat penggeledahan oleh pihak Kepolisian, tidak ada satupun
ne
ng
barang bukti yang ditemukan dan disita dari Terdakwa, hal ini dijelaskan
oleh petugas Kepolisian tersebut saat didengar keterangannya oleh
do
gu
Majelis Hakim di depan sidang, sehingga tidak ada alasan hukum untuk
mempersalahkan Terdakwa, apalagi untuk dihukum seumur hidup.
6. Juga masalah sangkaan berdasarkan tehknologi informasi yang dimiliki
In
A
lik
tuntutannya, ternyata tidak ada satu point pun yang melibatkan nama
Terdakwa. Oleh karena itu informasi yang dimiliki oleh Kepolisian
m
ub
kesimpulan : Siapakah Mr. Wong / Mr. Ong yang dimaksud dan dicari
ah
bukti yang ada tidak ada yang mengarah kepada diri Terdakwa, oleh
es
karena itu patut dan layak Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan pendakwaan tidak dapat diterima karena melanggar ketentuan
si
KUHAP.
8. Bahwa tentang transaksi keuangan yang berhasil dikumpulkan oleh
ne
ng
pihak Kepolisian tidak ada satupun transaksi tersebut yang berkenaan
dan berhubungan dengan rekening Terdakwa, sehingga keterangan
tentang transaksi keuangan tersebut tidak dapat dijadikan petunjuk,
do
gu apalagi sebagai alat bukti untuk mempersalahkan Terdakwa.
Bahwa mohon keberatan-keberatan tersebut di atas merupakan bagian
In
A
materi yang tidak terpisahkan dengan Memori Peninjauan Kembali ini.
B. Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 116/Pid/2007/PT.DKI,
ah
lik
tanggal 14 Mei 2007 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI :
- Menerima permintaan banding dari Jaksa/Penuntut Umum dan
am
ub
Terdakwa.
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 02
ep
Maret 2007 No. 2061/Pid.B/2006/PN.Jak.Sel. yang dimintakan
k
banding tersebut.
ah
si
- Membebankan Terdakwa untuk membayar ongkos perkara dalam
kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar
ne
ng
do
gu
lik
ub
bandingnya.
ah
TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias ONG dengan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
persidangan menurut hemat Majelis bukan semata-mata didasarkan
si
pada kebenaran DPO, melainkan didasarkan pada hasil pemeriksaan
pendahuluan...... dst".
ne
ng
Pertimbangan tersebut adalah pertimbangan yang terlalu gegabah,
karena dalam perkara a quo, pemeriksaan pendahuluan dimulai dari
adanya DPO. Dari adanya DPO lah muncul perkara a quo, oleh karena
do
gu itu menjadi sangat relevan untuk diteliti secara cermat kecocokan antara
identitas DPO dengan Terdakwa yang secara nyata diajukan ke
In
A
persidangan. Di persidangan tidak terungkap atau dipertimbangkan
sama sekali adanya satu dokumen resmi yang mendasari identitas
ah
lik
Terdakwa, baik yang berbentuk KTP, SIM, Paspor dan sebagainya,
yang merupakan dokumen resmi dari identitas seseorang.
Pertimbangan Majelis hanya mendasarkan pada satu keterangan saksi
am
ub
yaitu saksi Liem Marita alias Aling, sementara keterangan satu saksi
bukan merupakan alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184
ep
ayat 1 huruf a KUHAP.
k
si
telah disita dari Terdakwa barang bukti berupa delapan buah
handphone berbagai merek, demikian juga dakwaan Jaksa
ne
ng
do
gu
Cristine alias Novita Salim alias Claudi Wijaya alias Aling. Namun di
persidangan tidak terungkap melalui handphone yang mana Terdakwa
menerima telepon dari saksi Liem Marita alias Santi alias Krisnawati
In
A
alias Cristine alias Novita Salim alias Claudi Wijaya alias Aling tersebut
? atau melalui sim card yang mana Terdakwa menerima telepon
ah
lik
ub
tidak pernah komunikasi dengan saksi -saksi Liem Marita alias Santi
ep
alias Krisnawati alias Cristine alias Novita Salim alias Claudi Wijaya
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Bahwa berkaitan dengan uraian di atas, dengan tidak terbuktinya
si
Terdakwa mengedarkan psikotropika, maka dengan demikian unsur
mengedarkan psikotropika secara terorganisir pun menjadi tidak
ne
ng
terpenuhi. Karena peredaran psikotropika (juga secara terorganisir)
yang didakwakan juga diawali adanya komunikasi telepon pada
handphone Terdakwa, oleh karena tidak ada komunikasi pada telepon
do
gu Terdakwa maka peredaran psikotropika, terlebih lagi secara terorganisir
menjadi tidak ada. Dengan demikian unsur tersebut menjadi tidak
In
A
terbukti pula.
5. Bahwa oleh karena peredaran psikotropika (juga yang secara
ah
lik
terorganisir tidak ada, maka unsur menempatkan harta kekayaan
sebagai hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa, sebagai akibat dari
atau rangkaian lanjut dari perbuatan mengedarkan psikotropika (juga
am
ub
secara terorganisir) juga menjadi tidak terpenuhi.
Bahwa mohon keberatan-keberatan dalam Memori Kasasi tersebut di
ep
atas merupakan bagian materi yang tidak terpisahkan dengan Memori
k
si
September 2007 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI :
ne
ng
do
gu
Maret 2007.
MENGADILI SENDIRI
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek
si
Nokia seri 6100, 1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah
merek Nokia seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri Cl 39,
ne
ng
dirampas untuk Negara.
- Sisa lab 675 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
Negeri Jakarta Utara No. 168/Pen.Pid/2006/PNJkt.Ut. tanggal 20
do
gu Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
22.000 butir ecstacy milik Pony Tjandra telah disisihkan dan
In
A
dimusnahkan.
- Sisa lab 750 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
ah
lik
Negeri Jakarta Utara No. 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
15.000 butir ecstacy milik Lim Marita alias Aling telah disisihkan
am
ub
dan dimusnahkan.
- Sisa lab 990 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
ep
Negeri Jakarta Utara No. 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20
k
si
disisihkan dan dimusnahkan.
- Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bagian Kedua, Pasal 263 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 8
tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang berbunyi sebagai
ka
berikut :
ep
tetap, kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum,
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugan kuat,
si
bahwa jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih
berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan
ne
ng
lepas dari segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak
dapat diterima atau terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana
yang lebih ringan.
do
gu b. Apabila dalam berbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu
telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan
In
A
putusan yang telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan satu
dengan yang lain.
ah
lik
c. apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan
Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata.
Bahwa adapun bukti baru (Novum) yang kami ajukan sebagai dasar
am
ub
pengajuan Peninjauan Kembali atas nama Terpidana ONG A TJUN alias
KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG adalah sebagai
ep
berikut :
k
1. Alat bukti surat berupa Surat Keterangan Lurah 16 Ilir, Kecamatan Ilir
ah
si
2015, yang menerangkan dengan sebenarnya bahwa KWAN FUK SING
(Terpidana) adalah paman dari pada saksi ACHOY alias MOUYOUK bin
ne
ng
do
gu
lik
ub
PK) adalah paman dari saksi ACHOY alias MOUYOUK bin HUSIN
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. Bahwa apabila terungkap alat bukti surat tersebut pada waktu sidang
si
masih berjalan maka akan membuktikan kebenaran hubungan
keluarga antara Terpidana dengan saksi ACHOY alias MOYOUK bin
ne
ng
HUSEIN TEJA, yang mana ibu dari saksi ACHOY alias MOYOUK bin
HUSIN TEJA adalah kakak kandung Terpidana (beda ayah).
c. Apabila terungkap fakta pada waktu sidang masih berjalan bahwa
do
gu Terpidana KWAN FUK SING (pemohon PK) adalah paman dari saksi
ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada perkara yang
In
A
sama dalam berkas terpisah), maka akan terungkap fakta baru
bahwa nama sebenarnya Terpidana (pemohon PK) adalah KWAN
ah
lik
FUK SING dan bukan ONG A TJUN atau HERMAN CHU atau Mr.
ONG.
d. Apabila terungkap fakta pada waktu sidang masih berjalan bahwa
am
ub
Terpidana KWAN FUK SING (pemohon PK) adalah paman dari saksi
ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada perkara yang
ep
sama dalam berkas terpisah) maka akan terungkap fakta baru bahwa
k
si
Penuntut Umum.
e. Apabila terungkap fakta pada persidangan berjalan, Terpidana
ne
ng
(Pemohon PK) adalah paman dari saksi ACHOY alias MOYOUK bin
H. TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah)
do
gu
lik
ub
ng
yang sama dalam berkas terpisah), maka akan terungkap fakta baru
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bahwa bukan Terpidana KWAN FUK SING (Pemohon PK) yang
si
menjual narkoba dalam perkara a quo kepada saksi LIEM MARITA
(Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah.
ne
ng
2. Novum berupa dokumentasi foto makam / batu nisan Almarhum KWAN
ING YEN ayah kandung dari FUK SING (nama sebenarnya Terpidana):
Adapun perubahan keadaan seandainya alat bukti surat tersebut
do
gu dihadirkan pada waktu berlangsungnya persidangan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan adalah sebagai berikut :
In
A
a. Bahwa apabila dokumen tersebut terungkap pada saat sidang masih
berjalan, maka akan terungkap fakta baru bahwa nama asli yang
ah
lik
sebenarnya dari Terpidana (Pemohon PK) adalah FUK SING dan
marganya adalah KWAN, sehingga akan terungkap fakta bahwa
bahwa Terpidana tidak mempunyai identitas sebagai "ONG A TJUN"
am
ub
atau alias HERMAN CHU alias Mr. ONG, sehingga ONG A TJUN
atau HERMAN CHU adalah orang lain.
ep
b. Bahwa apabila terungkap fakta pada saat persidangan yang sedang
k
si
karena marganya sudah berbeda, dan demikian juga dengan
identitas "HERMAN CHU dan Mr. ONG" bukanlah identitas Terpidana
ne
ng
do
gu
lik
beridentitas ONG A TJUN atau Mr. ONG, maka akan terungkap fakta
baru bahwa Mejelis Hakim M.A.R.I. telah keliru menyatakan
m
ub
kedalam penyedia jasa keuangan, baik atas nama sendiri atau atas
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tulisan bahasa Tionghoa dalam foto batu nisan makam Alm. KWAN ING
si
YEN tertulis : Kabupaten XinhuL Provinsi Guangdong - Makam
Almarhum ayah kami Kwan Ing-ven, Putera Ping-yu Ping-xing Li-hou
ne
ng
Guo-hua Fuk-sing, Tanggal 16 Agustus 1965. Adapun perubahan
keadaan seandainya alat bukti surat tersebut dihadirkan pada waktu
sidang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
do
gu a. Bahwa almarhum KWAN ING YEN meninggalkan anak-anaknya
antara lain KWAN FUK SING (Pemohon PK) nama sebenar-
In
A
benarnya Pemohon Peninjauan Kembali adalah KWAN FUK SING
bukan ONG A TJUN dan bukan pula HERMAN CHU.
ah
lik
b. Bahwa dalam ketentuan tata adat budaya tionghoa, marga harus
dijunjung tinggi, dan tidak ada dalam istilah adat cina jika seseorang
memakai 3 (tiga) marga sekaligus sehingga marga ONG dan marga
am
ub
CHU bukanlah marga keluarga besar dari Terdakwa.
c. Oleh karena seseorang masyarakat Tionghoa/China tidak
ep
diperbolehkan memakai marga 3 (tiga) sekaligus, maka marga "ONG
k
si
d. Apabila alat bukti surat tersebut ini dikemukakan pada saat
persidangan berjalan, maka akan terungkap fakta baru bahwa nama
ne
ng
do
gu
lik
ub
a. Bahwa nama Marga Tionghoa K WAN, ONG dan CHU adalah 3 (tiga)
ep
daerah asal, dialek bahasa, budaya dan adat istiadat serta tidak ada
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perbuatnnya masing-masing dan tidak bisa dikaitkan satu dengan
si
lainnya".
b. Bahwa ketiga sebutan nama KWAN, ONG dan CHU tersebut tidak
ne
ng
lazim dipakai oleh satu orang, sebagaimana digunakan oleh
Terpidana (Pemohon PK), sehingga Penyidik dan/atau Penuntut
Umum tidak bisa menggunakan tiga nama sembarangan sekaligus
do
gu pada seseorang Tersangka dan/atau Terdakwa sehingga tidak ada
kepastian pelaku yang melakukan kesalahan.
In
A
c. Bahwa oleh karena marga KWAN, ONG dan CHU tidak boleh dipakai
oleh satu orang, maka Terpidana tidak bermarga "ONG" dan "CHU",
ah
lik
sehingga pemilik narkoba dalam perkara a quo tersebut adalah
bermarga "ONG" atau bermarga "CHU" dan bukan milik Terpidana
(Pemohon PK), dan Terpidana (Pemohon PK) juga bukan sebagai
am
ub
pengedar narkoba (dalam perkara a quo), karena Terpidana
(pemohon PK) bermaga "KWAN".
ep
5. Keterangan sdr. M. ARIEF JOHN, SH., tempat / tanggal lahir :
k
si
BLK GDN - 514 RT. 009 / RW. 002, Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir
Timur 1, Kota Palembang. Saksi adalah selaku Ketua Rukun Tangga
ne
ng
do
gu
lik
ub
PK) adalah paman dari saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sehingga saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA jelas mengenal
si
Terpidana.
b. Dengan adanya fakta bahwa Terpidana (Pemohon PK) adalah
ne
ng
paman saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada
perkara yang sama dalam berkas terpisah), maka akan terungkap
fakta baru bahwa narkoba tersebut dalam perkara a quo bukan milik
do
gu Terpidana KWAN FUK SING (Pemohon PK) dan bukan juga sebagai
pengedar narkoba, karena Terpidana (Pemohon PK) hanya pernah
In
A
mengenalkan saksi ACHOY alias MOYOUK (Terpidana pada perkara
yang sama dalam berkas terpisah) dengan saksi LIEM MARITA
ah
lik
(Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah).
c. Dengan adanya fakta bahwa Terpidana (Pemohon PK) adalah
paman saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA, maka akan
am
ub
terungkap fakta baru yang menyatakan bahwa Terpidana (Pemohon
PK) tidak pernah menjual narkoba dalam perkara a quo kepada saksi
ep
LIEM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas
k
terpisah.
ah
si
jenis kelamin laki-laki, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, alamat/
tempat tinggal : Jl. Industri Raya No. 5, RT. 011 / RW. 001, Kelurahan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA dan saksi sdr. ACHOY alias
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA meminta
si
kepada Pamannya (Terpidana/Pemohon PK) untuk diperkenalkan
kepada Pembeli ekstasi saksi LIEM MARITA (Terpidana pada
ne
ng
perkara yang sama dalam berkas terpisah).
b. Saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA mengakui telah
mengeluarkan uang sebanyak Rp13.000.000.000,00 (tiga belas miliar
do
gu rupiah) untuk mengatur Penyidik agar memberatkan Terpidana
(Pemohon PK) dan meringankan saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK
In
A
bin H. TEJA sehingga sisa uang penjualan ekstasi kepada saksi
LIEM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas
ah
lik
terpisah) masih tersisa Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) di
dalam rekening bank milik saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H.
TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah)
am
ub
dan sisa uang dalam rekening saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin
H. TEJA telah diblokir oleh Penyidik.
ep
c. Dengan keterangan saksi Andri Wijaya yang belum pernah
k
si
Peninjauan Kembali ada di tangan saksi sdr. ACHOY alias
MOUYOUK bin H. TEJA sehingga secara jelas-jelas senyatanya
ne
ng
saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA adalah penerima dan
atau pemegang dan atau penyimpan uang hasil kejahatan tersebut
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Anggrek Slipi atas nama saksi LIM MARITA (Terpidana pada perkara
si
yang sama dalam berkas terpisah) sebesar Rp2.400.000.000,00 (dua
miliar empat ratus juta rupiah).
ne
ng
b. Saksi juga merupakan orang yang diminta ikut mencairkan uang hasil
kejahatan dalam perkara a quo di Bank BCA Sunter atas nama saksi
LIM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas
do
gu terpisah) sebesar Rp4.200.000.000,00 (empat miliar dua ratus juta
rupiah), total uang sebesar Rp6.600.000.000,00 (enam miliar enam
In
A
ratus juta rupiah tersebut ditransfer / dipindahkan ke rekening Bank
BCA a/n. BOY GUNAWAN.
ah
lik
c. Saksi akan menerangkan bahwa jelas uang hasil kejahatan penjualan
barang bukti Narkotika dalam perkara a quo ada di dalam rekening
bank atas nama saksi LIM MARITA (Terpidana pada perkara yang
am
ub
sama dalam berkas terpisah) dan ada pula yang di dalam rekening
bank atas nama saksi ACHOY alias MOUYOUK bin H. TEJA
ep
(Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah).
k
si
Bank an. KWAN FUK SING (Pemohon PK), sehingga sebenarnya
pemilik dan pengedar narkotika dalam perkara a quo adalah saksi
ne
ng
do
gu
lik
ub
TEJA dan LIM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam
ep
berkas terpisah).
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagai pemilik barang narkotika dan menyamarkan diri KWAN FUK
si
SING (Pemohon PK) seakan-akan sebagai orang yang bernama
ONG A TJUN (Mr. ONG) alias Mr. WONG yang merupakan buronan
ne
ng
Interpol kejahatan Narkotika dalam kepemilikan Narkotika di
Apartement Taman Anggrek, dan kini sudah tertangkap dalam
kejahatan narkotika di wilayah hukum Surabaya Jawa Timur.
do
gu g. Saksi akan menerangkan bahwa ONG A TJUN (Mr. ONG) alias Mr.
WONG adalah bukan KWAN FUK SING (Pemohon PK).
In
A
C. ADANYA PERTENTANGAN ANTARA PERTIMBANGAN PUTUSAN MARI
NOMOR 2 K/Pid.SUS/2007, TANGGAL 14 SEPTEMBER 2007 :
ah
lik
Bahwa berdasarkan Pasal 263 ayat (2) b KUHAP dikatakan sebagai
berikut : "Apabila dalam pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa
sesuatu telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan
am
ub
alasan putusan yang telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan satu
dengan yang lain".
ep
Bahwa apabila diteliti pertimbangan Majelis Hakim MARI yang
k
si
bertentangan, sehingga diantara petitum tersebut tidak dapat diterima logika
hukum dan peraturan perundang-undangan yang yang berlaku.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dipertahankan lagi oleh karena itu harus dibatalkan dan Mahkamah
si
Agung akan mengadili sendiri perkara tersebut, yang amarnya seperti
tertera di bawah ini".
ne
ng
2. Bahwa pengertian "dibatalkan" adalah pembatalan untuk keseluruhan
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, karena tidak ada
do
gu pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung yang mengatakan
"hanya mempertimbangkan tentang berat ringannya hukuman yang
In
A
dijatuhkan" dan "mengambil alih pertimbangan yang lainnya" sehingga
dengan demikian oleh karena Majelis Hakim Mahkamah Agung belum
ah
lik
mempertimbangkan secara utuh tentang fakta kesalahan Pemohon
Kasasi/Terdakwa, dan belum menyatakan Pemohon Kasasi/Terdakwa
telah bersalah. Dengan demikian pertimbangan Majelis Hakim
am
ub
Mahkamah Agung tersebut merupakan pertimbangan yang keliru.
3. Oleh karena tidak ada pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung
ep
yang mengatakan mengambil alih pertimbangan Majelis Hakim
k
si
tentang terbuktinya kesalahan Pemohon Kasasi/Terdakwa, maka
pertimbangan tersebut tidak secara mutatis mutandis dapat digunakan
ne
ng
do
gu
tindak pidana.
4. Bahwa pertimbangan menjatuhkan pidana kepada Terdakwa untuk
membayar biaya perkara, sementara dalam petitum menyatakan
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
"pidana penjara", karena ternyata Pemohon Kasasi/Terdakwa dihukum
si
juga untuk membaya biaya perkara sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima
ratus ribu rupiah) dalam tingkat kasasi.
ne
ng
D. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
do
gu 1. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung adalah keliru,
karena ada pertentangan pertimbangan tentang membebani Pemohon
In
A
Kasasi/Terdakwa untuk membayar perkara sementara dalam
petitumnya menjatuhkan "pidana mati", hal ini sudah bertentangan
ah
lik
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, karena kalau
seseorang dijatuhkan "pidana mati" maka biaya perkaranya harus
dibebankan kepada negara, sehingga keadaan ini memperlihatkan
am
ub
sebenarnya berdasarkan pertimbangan tentang biaya perkara maka
seharusnya hukuman yang dijatuhkan bukan "pidana mati" tetapi adalah
ep
pidana penjara.
k
si
pidana, namun dalam petitumnya menghukum pemohon kasasi/
Terdakwa dengan "pidana mati", hal ini adalah merupakan kekeliruan,
ne
ng
do
gu
lik
ub
"ONG" dan "A TJUN" serta "KWAN" adalah marga yang berbeda.
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagaimana tercantum dalam amart putusan-putusan MARI, putusan
si
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan amar putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan.
ne
ng
5. Bahwa hasil penjualan narkoba milik ACHOY alias MOYOUK bin H.
TEJA dalam perkara a quo disetorkan ke rekening ACHOY alias
MOUYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam
do
gu berkas terpisah), bukan dalam rekening KWAN FUK SING (Pemohon
PK).
In
A
6. Bahwa hasil penjualan narkoba dalam perkara a quo yang dilakukan
oleh LIEM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas
ah
lik
terpisah), disetorkan ke rekeningnya yaitu pada BCA MALL TAMAN
ANGGREK dan BCA SUNTER, dan dari rekening tersebut ditarik oleh
saksi Tedy Suhendra untuk diserahkan kepada oknum pihak lain untuk
am
ub
meringankan hukuman dari ACHOY alias MOUYOUK bin H. TEJA dan
LIEM MARITA (Terpidana pada berkas yang sama dalam berkas
ep
terpisah).
k
para saksi ANDRI WIJAYA dan TEDY SUHENDRA bahwa saksi sdr.
R
si
ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA dan saksi LIM MARITA Terpidana
pada berkas yang sama dalam berkas terpisah) telah bersekongkol
ne
ng
do
gu
8. Bahwa terbukti ONG A TJUN (Mr. ONG) alias Mr. WONG adalah sosok
identitas seorang lain yang bernama lengkap WONG CHIE PIE adalah
ah
lik
ub
SING.
ep
- Bahwa tidak ternyata ada kekhilafan Hakim atau kekeliruan yang nyata dalam
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
relevan secara yuridis telah dipertimbangkan dengan benar. Perbuatan
si
Terpidana secara terorganisir mengedarkan Psikotropika Golongan I dan
turut serta menempatkan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
ne
ng
diduga merupakan hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa keuangan
merupakan tindak pidana Pencucian Uang.
- Bahwa tidak ternyata ada bukti baru yang berkualitas sebagai novum yang
do
gu diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali, sehingga alasan-alasan
Pemohon Peninjauan Kembali tidak memenuhi syarat yang dimaksud dalam
In
A
ketentuan Pasal 263 ayat (2) KUHAP.
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Mahkamah Agung
ah
lik
berpendapat alasan permohonan Peninjauan Kembali tidak termasuk dalam
salah satu alasan Peninjauan Kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263
ayat (2) huruf a, b, dan c KUHAP ;
am
ub
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan Pasal 266 ayat (2)
huruf a KUHAP permohonan Peninjauan Kembali harus ditolak dan putusan
ep
yang dimohonkan Peninjauan Kembali tersebut dinyatakan tetap berlaku ;
k
si
dibebankan kepada Pemohon Peninjauan Kembali ;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
ne
ng
do
gu
lik
ub
Peninjauan Kembali ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;
ah
tanggal 26 Mei 2016 oleh Dr. ARTIDJO ALKOSTAR, S.H. LLM. Hakim Agung
es
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H.
M
ng
SUHADI, S.H. M.H. dan SRI MURWAHYUNI, S.H. M.H. Hakim-Hakim Agung
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
si
pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
Anggota tersebut, dan dibantu oleh R. HERU WIBOWO SUKATEN, S.H. M.H.
ne
ng
anitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan
Terpidana.
do
gu Hakim-Hakim Anggota :
Ttd. /
Ketua Majelis :
Ttd. /
Dr. H. SUHADI, S.H. M.H. Dr. ARTIDJO ALKOSTAR. S.H. LLM.
In
A
Ttd. /
SRI MURWAHYUNI, S.H. M.H.
ah
lik
Panitera Pengganti :
Ttd. /
R. HERU WIBOWO SUKATEN, S.H. M.H.
am
ub
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
ep
a.n. Panitera
k
si
ROKI PANJAITAN, S.H.
ne
ng
NIP : 195904301985121001
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42