Anda di halaman 1dari 42

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S AN

si
Nomor 44 PK/Pid.Sus/2016
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAHAGUNG
memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus dalam Peninjauan Kembali

do
gu telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terpidana :
Nama : ONG A TJUN alias KWAN FUK SING alias

In
A
HERMAN CHU alias Mr. ONG ;
Tempat lahir : Palembang ;
ah

lik
Umur / tanggal lahir : 56 tahun / 12 September 1950 ;
Jenis kelamin : Laki-laki ;
Kebangsaan : Hongkong ;
am

ub
Tempat tinggal : Hotel Limas kamar 101 Jalan Letkol Iskandar No.
446 Palembang, Sumatera Selatan ;
ep
Agama : Khatolik ;
k

Pekerjaan : Wiraswasta ;
ah

Mahkamah Agung tersebut ;


R

si
Membaca surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Jakarta Selatan sebagai berikut :

ne
ng

KESATU
PRIMAIR

do
gu

Bahwa ia Terdakwa ONG A TJUN alias KWAN FUK SHING alias


HERMAN CHU alias ONG baik bertindak sendiri-sendiri ataupun bersama-sama
dengan LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
In
A

NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING, HIMAWAN TEDJA alias
ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY, HARY alias ALOY alias JOY
ah

lik

KUSUMA, PONY TJANDRA alias PONY (masing-masing dalam berkas


terpisah) baik sebagai orang yang melakukan, menyuruh lakukan ataupun turut
m

ub

melakukan pada hari dan tanggal yang tidak diketahui lagi bulan Januari 2006
atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari 2006 bertempat di
ka

Hotel Limas Kamar No. 101 Jalan Letkol Iskandar No. 466 Palembang Sumatra
ep

Selatan, berdasar Pasal 84 ayat 2 KUHAP Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


ah

berwenang mengadili oleh karena Terdakwa ditahan dan tempat kediaman


R

sebagian besar saksi lebih dekat pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
es

secara terorganisasi mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi


M

ng

ketentuan sebagaimana menurut Pasal 12 ayat (3) yaitu Psikotropika hanya


on
gu

Hal. 1 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat disalurkan oleh pabrik obat dan pedagang besar farmasi kepada lembaga

si
penelitian dan/atau lembaga pendidikan guna kepentingan ilmu pengetahuan,
perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

ne
ng
- Bahwa bermula Terdakwa baru saja keluar dari LP Salemba pada tahun
2004 setelah menjalani masa tahanan dalam kasus Narkoba dan
selanjutnya Terdakwa kembali ke Hongkong dan kemudian bertemu dengan

do
gu Terdakwa bertemu dengan kawan lama yaitu ALUNG dan memperkenalkan
Terdakwa dengan AMAK (belum tertangkap) selanjutnya AMAK mengajak

In
A
kerja sama dalam penjualan Narkoba dan AMAK akan memasoknya dari
Hongkong sedangkan Terdakwa yang mencari pembeli dan uang hasil
ah

lik
penjualan obat-obatan tersebut oleh Terdakwa ditransfer ke rekening orang
kepercayaan AMAK setelah itu uang diambil oleh AMAK sebagai pemasok
barang tersebut.
am

ub
- Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi LIEM MARITA alias SANTI
alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA
ep
WIJAYA alias ALING (dalam berkas terpisah) dimana saat itu saksi LIEM
k

LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias


ah

NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING (dalam berkas


R

si
terpisah) baru saja keluar dari Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk
mencari pembeli ekstasy.

ne
ng

- Setelah itu Terdakwa mendapat telepon melalui handphone dengan nomor


0813801188333 dari saksi LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI

do
gu

alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING
yang menyatakan bahwa ia sudah mendapat calon pembelinya yaitu saksi
PONY TJANDRA alias PONY (dalam berkas terpisah) dan saksi
In
A

HARYANTO SURABAYA (belum tertangkap) dan memesan kepada


Terdakwa ekstasy sebanyak 100.000 (seratus ribu) butir dengan harga
ah

lik

perbutirnya Rp30.000,00 (tiga puluh ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa


bersedia memenuhi pesanan tersebut dan meminta saksi LIEM LIEM
m

ub

MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA


SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING untuk mentransfer uang
ka

terlebih dahulu ke nomor rekening atas nama ANDI WIJAYA lalu kemudian
ep

saksi LIEM LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE
ah

alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING meminta


R

pemesan ekstasy yaitu saksi PONY TJANDRA alias PONY dan saksi
es

HARYANTO SURABAYA untuk mentransfer kerekening yang dikehendaki


M

ng

Terdakwa.
on
gu

Hal. 2 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Dan setelah Terdakwa mendapat telepon dari saksi LIEM MARITA alias

si
SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias
CLAUDIA WIJAYA alias ALING yang telah mentransfer uang yang

ne
ng
dikehendaki Terdakwa, lalu kemudian Terdakwa menyerahkan ekstasy yang
dipesan kepada orang kepercayaan saksi LIEM MARITA alias SANTI alias
KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA

do
gu WIJAYA alias ALING yaitu saksi HARY alias ALOY alias JOY KUSUMA
setelah mendapatkan ekstasy dari AMAK (belum tertangkap).

In
A
- Bahwa tidak lama kemudian petugas KePolisian dapat menangkap saksi
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
ah

lik
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING dengan barang bukti
15.000 (lima belas ribu) butir pil ekstasy, saksi HARY alias ALOY alias JOY
KUSUMA dengan barang bukti 20.000 (dua puluh ribu) butir pil ekstasy dan
am

ub
saksi PONY TJANDRA alias PONY dengan barang bukti 22.000 (dua puluh
dua ribu) butir pil ekstasy yang kedapatan menyimpan ekstasy yang dipesan
ep
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
k

NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING dari Terdakwa.yang


ah

perkaranya telah disidangkan terlebih dahulu secara terpisah dan dari


R

si
barang bukti tersebut telah disita dan dilakukan uji laboraturium.
- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboraturium Kriminalistik

ne
ng

Bareskrim Polri No. LAB : 868/KNF/2006 tanggal 10 Maret 2006


menyimpulkan bahwa barang bukti hasil sitaan yaitu berupa 57.000 (lima

do
gu

puluh tujuh ribu) butir pil berbagai warna dan logo bermacam-macam adalah
benar mengandung MDMA dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 11
lampiran Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
In
A

- Bahwa Terdakwa telah secara teroganisir mengedarkan psikotropika


golongan I jenis ekstasy tersebut padahal Terdakwa adalah bukan
ah

lik

pedagang besar farmasi dan pabrik obat sehingga tanpa memiliki surat izin
yang sah dari Departemen Kesehatan atau pihak yang berwenang untuk itu.
m

ub

Perbuatan ia Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal


59 (1) huruf c jo Pasal 59 ayat (2) Undang-Undang R.I. No. 5 Tahun 1997
ka

tentang Psikotropika jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.


ep

SUBSIDAIR
ah

Bahwa ia Terdakwa ONG A TJUN alias KWAN FUK SHING alias


R

HERMAN CHU alias ONG baik bertindak sendiri-sendiri ataupun bersama-sama


es

dengan LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
M

ng

NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING, HIMAWAN TEDJA alias
on
gu

Hal. 3 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY, HARY alias ALOY alias JOY

si
KUSUMA, PONY TJANDRA alias PONY (masing-masing dalam berkas
terpisah) pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan

ne
ng
primair baik sebagai orang yang melakukan, menyuruh lakukan, ataupun turut
melakukan mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana menurut Pasal 12 ayat (3) yaitu hanya dapat disalurkan oleh

do
gu pabrik obat dan pedagang besar farmasi kepada lembaga penelitian dan/atau
lembaga pendidikan guna kepentingan ilmu pengetahuan, perbuatan tersebut

In
A
dilakukan Terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :
- Bahwa bermula Terdakwa menghubungi LIEM MARITA alias SANTI alias
ah

lik
KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA
WIJAYA alias ALING (dalam berkas terpisah) dimana saat itu saksi LIEM
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
am

ub
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING (dalam berkas
terpisah) baru saja keluar dari Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk
ep
mencari pembeli ekstasy.
k

- Selanjutnya Terdakwa mendapat telepon melalui handphone dengan nomor


ah

0813801188333 dari saksi LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI


R

si
alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING
yang menyatakan bahwa ia sudah mendapat calon pembelinya yaitu saksi

ne
ng

PONY TJANDRA alias PONY (dalam berkas terpisah) dan saksi


HARYANTO SURABAYA (belum tertangkap) dan memesan kepada

do
gu

Terdakwa ekstasy sebanyak 100.000 (seratus ribu) butir dengan harga


perbutirnya Rp30.000,00 (tiga puluh ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa
bersedia memenuhi pesanan tersebut dan meminta saksi LIEM LIEM
In
A

MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA


SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING untuk mentransfer uang
ah

lik

terlebih dahulu ke nomor rekening atas nama ANDI WIJAYA lalu kemudian
saksi LIEM LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE
m

ub

alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING meminta


pemesan ekstasy yaitu saksi PONY TJANDRA alias PONY dan saksi
ka

HARYANTO SURABAYA untuk mentransfer kerekening yang dikehendaki


ep

Terdakwa.
ah

- Dan setelah Terdakwa mendapat telepon dari saksi LIEM MARITA alias
R

SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias


es

CLAUDIA WIJAYA alias ALING yang telah mentransfer uang yang


M

ng

dikehendaki Terdakwa, lalu kemudian Terdakwa menyerahkan ekstasy yang


on
gu

Hal. 4 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipesan kepada orang kepercayaan saksi LIEM MARITA alias SANTI alias

si
KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA
WIJAYA alias ALING yaitu saksi HARY alias ALOY alias JOY KUSUMA

ne
ng
setelah Terdakwa mendapatkan ekstasy dari AMAK (belum tertangkap).
- Bahwa tidak lama kemudian petugas KePolisian dapat menangkap saksi
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias

do
gu NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING dengan barang bukti
15.000 (lima belas ribu) butir pil ekstasy, saksi HARY alias ALOY alias JOY

In
A
KUSUMA dengan barang bukti 20.000 (dua puluh ribu) butir pil ekstasy dan
saksi PONY TJANDRA alias PONY dengan barang bukti 22.000 (dua puluh
ah

lik
dua ribu) butir pil ekstasy yang kedapatan menyimpan ekstasy yang dipesan
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING dari Terdakwa, yang
am

ub
perkaranya telah disidangkan terlebih dahulu secara terpisah dan dari
barang bukti tersebut telah disita dan dilakukan uji laboraturium.
ep
- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboraturium Kriminalistik
k

Bareskrim Polri No. LAB : 868/KNF/2006 tanggal 10 Maret 2006


ah

menyimpulkan bahwa barang bukti hasil sitaan yaitu berupa 57.000 (lima
R

si
puluh tujuh ribu) butir pil berbagai warna dan logo bermacam-macam adalah
benar mengandung MDMA dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 11

ne
ng

lampiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.


- Bahwa Terdakwa telah turut serta mengedarkan psikotropika golongan I

do
gu

jenis estasy tersebut tanpa memiliki surat izin yang sah dari Departemen
Kesehatan atau pihak yang berwenang untuk itu
Perbuatan ia Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal
In
A

59 ayat (1) huruf c Undang-Undang R.l. No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
ah

lik

DAN
KEDUA
m

ub

Bahwa ia Terdakwa ONG A TJUN alias KWAN FUK SHING alias


HERMAN CHU alias ONG baik bertindak sendiri-sendiri ataupun bersama-sama
ka

saksi HIMAWAN TEDJA alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY dan
ep

AMAK (belum tertangkap) dengan pada bulan Januari 2006 atau setidak-
ah

tidaknya pada suatu waktu lain dalam tahun 2006 bertempat di Hotel Limas
R

Nomor 101 Jalan Letkol Iskandar Nomor 446 Palembang Sumatra Selatan
es

berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


M

ng

berwenang mengadili oleh karena Terdakwa ditahan dan tempat kediaman


on
gu

Hal. 5 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagian besar saksi lebih dekat pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan baik

si
sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan, ataupun turut melakukan
dengan sengaja menempatkan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut

ne
ng
diduganya merupakan hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa keuangan,
baik atas nama sendiri atau atas nama orang lain, perbuatan tersebut dilakukan
Terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :

do
gu - Bahwa bermula Terdakwa menghubungi LIEM MARITA alias SANTI alias
KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA

In
A
WIJAYA alias ALING (dalam berkas terpisah) dimana saat itu saksi LIEM
LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
ah

lik
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING (dalam berkas
terpisah) baru saja keluar dari Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk
mencari pembeli ekstasy.
am

ub
- Selanjutnya Terdakwa mendapat telepon melalui handphone dengan nomor
0813801188333 dari saksi LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI
ep
alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING
k

yang menyatakan bahwa ia sudah mendapat calon pembelinya yaitu saksi


ah

PONY TJANDRA alias PONY (dalam berkas terpisah) dan saksi


R

si
HARYANTO SURABAYA (belum tertangkap) dan memesan kepada
Terdakwa ekstasy sebanyak 100.000 (seratus ribu) butir dengan harga

ne
ng

perbutirnya Rp30.000,00 (tiga puluh ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa


bersedia memenuhi pesanan tersebut dan meminta saksi LIEM LIEM

do
gu

MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA


SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING untuk mentransfer uang
terlebih dahulu ke nomor rekening BCA A/C 00211054076 atas nama
In
A

HIMAWAN TEDJA alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY lalu
kemudian saksi LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias
ah

lik

CRISTINE alias NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING


meminta pemesan ekstasy yaitu saksi PONY TJANDRA alias PONY dan
m

ub

saksi HARYANTO SURABAYA untuk mentransfer kerekening yang


dikehendaki Terdakwa.
ka

- Dan setelah Terdakwa mendapat telepon dari saksi LIEM MARITA alias
ep

SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias


ah

CLAUDIA WIJAYA alias ALING yang telah mentransfer uang yang


R

dikehendaki Terdakwa yaitu nomor rekening BCA A/C 00211054076, milik


es

HIMAWAN TEDJA alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY sebesar
M

ng

Rp2.400.000.000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) lalu kemudian


on
gu

Hal. 6 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa menyerahkan ekstasy yang dipesan kepada orang kepercayaan

si
saksi LIEM MARITA alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias
NOVITA SALIM alias CLAUDIA WIJAYA alias ALING yaitu saksi HARY

ne
ng
alias ALOY alias JOY KUSUMA setelah Terdakwa mendapatkan ekstasy
dari AMAK (belum tertangkap).
- Selanjutnya uang hasil penjualan yang sudah masuk ke dalam rekening

do
gu BCA nomor 00211054076 milik saksi HIMAWAN TEDJA alias ANDI
WIJAYA alias MUYUT alias ACOY diberitahukan pada Terdakwa dan AMAK

In
A
(belum tertangkap) setelah itu AMAK menyerahkan ekstasi kepada
Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyerahkannya pada LIEM MARITA
ah

lik
alias SANTI alias KRISNAWATI alias CRISTINE alias NOVITA SALIM alias
CLAUDIA WIJAYA alias ALING dan selanjunya uang hasil penjualan oleh
saksi HIMAWAN TEDJA alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY
am

ub
diberikan pada saksi SELAMAT WIJAYA POSASI alias ENG AN untuk
seterusnya diberikan kepada AMAK yang merupakan pemilik ekstasy.
ep
- Bahwa Terdakwa menyuruh menempatkan uang hasil penjualan ekstasy ke
k

dalam rekening BCA nomor 00211054076 milik saksi HIMAWAN TEDJA


ah

alias ANDI WIJAYA alias MUYUT alias ACOY karena Terdakwa mengetahui
R

si
bahwa uang tersebut merupakan hasil tindak pidana penjualan ekstasy
yang dilarang oleh Undang-Undang.

ne
ng

Perbuatan ia Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal


3 huruf a Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Pencucian Uang jo

do
gu

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.


Membaca tuntutan Jaksa/Penuntut Umum tanggal 20 Februari 2007 yang
isinya adalah sebagai berikut :
In
A

1. Menyatakan Terdakwa ONG A TJUN alias KWAN FUK SING alias


HERMAN CHU alias Mr. ONG secara sah dan meyakinkan bersalah
ah

lik

melakukan tindak pidana secara terorganisir mengedarkan Psikotropika


golongan I dan turut serta menempatkan harta kekayaan yang diketahuinya
m

ub

atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa
keuangan, baik atas nama sendiri atau atas nama orang lain sebagaimana
ka

dakwaan kesatu primair Pasal 59 ayat (2) UURI No. 5 Tahun 1997 tentang
ep

Psikotropika dan dakwaan kedua Pasal 3 ayat (1) huruf a UURI No. 15
ah

Tahun 2002 yang dirubah dengan UURI No. 25 Tahun 2003 tentang
R

Pencucian Uang Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;


es

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana mati;


M

ng

3. Menyatakan barang bukti berupa :


on
gu

Hal. 7 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek Nokia

si
seri 6100, 1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah merek Nokia
seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri C. 139 dirampas untuk

ne
ng
Negara;
- Sisa lab 675 butir ekstasy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara Nomor : 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20 Februari

do
gu 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 22.000 butir ekstasy
milik Pony Tjandra telah disisihkan dan dimusnahkan;

In
A
- Sisa lab 750 butir ekstasy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara Nomor : 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20 Februari
ah

lik
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 15.000 butir ekstasy
milik Lim Marita alias Aling telah disisihkan dan dimusnahkan;
- Sisa lab 990 butir ekstasy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
am

ub
Jakarta Utara Nomor : 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20 Februari
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 20.000 butir ekstasy
ep
milik Joy Kusuma telah disisihkan dan dimusnahkan;
k

- Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor :


ah

135/Pen.Pid.Sit/2006/PN.Jkt.Sel., tanggal 19 Januari 2006 tentang


R

si
persetujuan atas tindakan penyitaan 1,5 kg shabu-shabu milik Sulaiman
Gunawan alias Ongky;

ne
ng

4. Menetapkan supaya Terdakwa membayar biaya perkara sebesar


Rp1.000,00 (seribu rupiah).

do
gu

Membaca putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor


2061/Pid.B/2006/PN.Jak.Sel tanggal 2 Maret 2007 yang amar lengkapnya
sebagai berikut :
In
A

1. Menyatakan Terdakwa Ong A Tjun alias Kwan Fuk Sing alias Herman Chu
alias Mr. Ong secara sah dan meyakinkan menurut Hukum telah terbukti
ah

lik

bersalah melakukan tindak pidana secara "Terorganisir mengedarkan


psikotropika golongan I" dan "Turut serta menempatkan harta kekayaan
m

ub

yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana ke


dalam penyedia jasa keuangan, baik atas nama sendiri atau atas nama
ka

orang lain".
ep

2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut dengan


ah

pidana penjara seumur hidup ;


R

3. Memerintahkan barang bukti berupa :


es

8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek Nokia


M

ng

seri 6100, 1 (satu) buah merk Nokia seri 6585, 1 (satu) buah merek Nokia
on
gu

Hal. 8 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seri 2100 dan 1 (satu) buah merk Motorola seri C 139. Dirampas untuk

si
Negara ;
- Sisa lab. 675 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri

ne
ng
Jakarta Utara Nomor 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 20 Februari
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 22.000 butir ecstacy
milik Pony Tjandra telah disisihkan dan dimusnahkan.

do
gu - Sisa lab. 750 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara Nomor : 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 20 Februari

In
A
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 15.000 butir ecstacy
milik Lim Mania alias Aling telah disisihkan dan dimusnahkan.
ah

lik
- Sisa lab. 990 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara Nomor : 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 20 Februari
2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 20 000 butir ecstacy
am

ub
milik Hary alias Joy Kusuma telah disisihkan dan dimusnahkan.
- Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 135/
ep
Pen.Pid.Slt/2006/PN.Jkt.sel tanggal 19 Januari 2006 tentang persetujuan
k

atas tindakan penyitaan 1,5 kg shabu-shabu milik Sulaiman Gunawan


ah

alias Ongky. Tetap terlampir dalam berkas perkara.


R

si
4. Menghukum Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,00
(seribu rupiah).

ne
ng

Membaca putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor


116/Pid/2007/PT.DKI tanggal 14 Mei 2007 yang amar lengkapnya sebagai

do
gu

berikut :
- Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa ;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 02 Maret
In
-
A

2007 No. 2061/Pid.B/2006/PN.Jak.Sel. yang dimintakan banding tersebut ;


- Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan ;
ah

lik

- Membebankan Terdakwa untuk membayar ongkos perkara dalam kedua


tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp1.000,00 (seribu
m

ub

rupiah) ;
Membaca putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2 K/PID.SUS/2007
ka

tanggal 14 September 2007 yang amar lengkapnya sebagai berikut :


ep

- Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Terdakw a: ONG A


ah

TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG tersebut ;
R

- Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 116/Pid/2007/PT.DKI.


es

tanggal 14 Mei 2007 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta


M

ng

Selatan No. 2061/Pid.B/2006/PN.Jak.Sel., tanggal 02 Maret 2007 ;


on
gu

Hal. 9 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI SENDIRI :

si
1. Menyatakan Terdakwa Ong A Tjun alias Kwan Fuk Sing alias Herman Chu
alias Mr. Ong secara sah dan menyakinkan menurut hukum telah terbukti

ne
ng
bersalah melakukan tindak pidana secara "Terorganisir mengedarkan
psikotropika golongan I" dan "Turut serta menempatkan harta kekayaan
yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana

do
gu kedalam penyedia jasa keuangan, baik atas nama sendiri atau atas nama
orang lain.

In
A
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut dengan
Pidana MATI.
ah

lik
3. Memerintahkan barang bukti berupa :
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek Nokia
seri 6100, 1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah merek Nokia
am

ub
seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri Cl 39, dirampas untuk
Negara ;
ep
- Sisa lab 675 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
k

Jakarta Utara No. 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20 Februari 2006


ah

tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 22.000 butir ecstacy milik


R

si
Pony Tjandra telah disisihkan dan dimusnahkan;
- Sisa lab 750 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri

ne
ng

Jakarta Utara No. 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20 Februari 2006


tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 15.000 butir ecstacy milik

do
gu

Lim Marita alias Aling telah disisihkan dan dimusnahkan.


- Sisa lab 990 butir ecstacy sesuai surat penetapan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara No. 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20 Februari 2006
In
A

tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 20.000 butir ecstacy milik


Harry alias Joy Kusuma telah disisihkan dan dimusnahkan.
ah

lik

- Surat penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.


135/Pen.Pid.Slt./2006/PN.Jkt.Sel tanggal 19 Januari 2006 tentang
m

ub

persetujuan atas tindakan penyitaan 1,5 kg shabu shabu milik Sulaiman


Gunawan alias Ongky;
ka

Tetap terlampir dalam berkas perkara.


ep

4. Membebani Pemohon Kasasi Terdakwa tersebut untuk membayar biaya


ah

perkara dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp2.500,00 (dua ribu
R

lima ratus rupiah) ;


es

Membaca surat permohonan Peninjauan Kembali tertanggal 24 Agustus


M

ng

2015 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada


on
gu

Hal. 10 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 24 Agustus 2015 dari ONG A TJUN alias KWAN FUK SHING alias

si
HERMAN CHU alias Mr. ONG sebagai Terpidana, yang memohon agar putusan
Mahkamah Agung tersebut dapat ditinjau kembali ;

ne
ng
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa putusan Mahkamah Agung tersebut telah
diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 19 Juni 2008

do
gu dengan demikian putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap ;

In
A
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali pada pokoknya adalah sebagai berikut :
ah

lik
A. PENDAHULUAN
Majelis Hakim PK Yang Terhormat.
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan ucapan syukur kita kepada
am

ub
Tuhan YME, yang telah memberkati kita dengan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan, sehingga dalam setiap aktifitas kita selalu dalam lindungan
ep
Tuhan, secara khusus kepada Majelis Hakim PK yang mulia diberikan
k

rahmat dan hikmat yang dari Tuhan, agar kiranya diberikan kemampuan
ah

dan ketenangan serta kebijakan dalam meneliti kembali perkara a quo ini
R

si
dalam persidangan Peninjauan Kembali (disingkat PK) oleh Majelis Hakim
pada Mahkamah Agung R.I.

ne
ng

Bahwa dasar hukum Peninjauan Kembali (PK) diatur dalam Pasal


263 ayat (1) KUHAP dan syarat-syaratnya diatur dalam Pasal 263 ayat (2)

do
gu

dan ayat (3) KUHAP. Adapun persyaratan Peninjauan Kembali


sebagaimana diatur dalam Pasal 263 ayat (2) dan ayat (3) KUHAP adalah
sebagai berikut :
In
A

a. Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat, bahwa


jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung,
ah

lik

hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari segala
tuntutan hukum atau tuntutan Penuntut Umum tidak dapat diterima atau
m

ub

terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana yang paling ringan.


b. Apabila dalam berbagai keputusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu
ka

telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan
ep

putusan yang dinyatakan telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan


ah

satu sama lain.


R

c. Apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan Hakim


es

atau suatu kekeliruan yang nyata.


M

ng

on
gu

Hal. 11 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pengajuan Peninjauan Kembali ini kami lakukan bukan

si
semata-mata untuk mengundur-undur atau memperlambat pelaksanaan
putusan (eksekusi) atas diri klien kami, namun hanya semata-mata untuk

ne
ng
menegakkan keadilan pada diri klien kami, karena apabila penjatuhan
''Hukuman Mati" dilaksanakan dan ternyata ada hal-hal yang baru (Novum)
dan kekhilafan Majelis Hakim baik tingkat pertama, banding dan kasasi

do
gu dalam putusannya sudah barang tentu tidak dapat mengembalikan
keberadaan klien kami (yang mati jadi hidup), sebagaimana terjadi pada

In
A
kasus a quo.
Bahwa dalam posisi klien kami sudah sebagai Terpidana
ah

lik
berdasarkan Putusan MARI Nomor 2 K/Pid/SUS/2007 tanggal 14
September 2007, timbul ketidakpuasan atas keputusan itu, karena tidak
didasarkan pada asas keadilan, hal mana disebabkan ada hal-hal baru
am

ub
(Novum) berupa alat bukti yang tidak diajukan dalam persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sehingga seandainya apabila alat bukti
ep
baru tersebut dulunya diajukan akan dapat mengubah cara pandang Majelis
k

Hakim dalam mempertimbangkan kesalahan Terdakwa dalam memutus


ah

perkara itu.
R

si
Adalah merupakan dosa besar menghukum seseorang yang tidak
setimpal dengan perbuatannya, apalagi menjatuhkan hukuman mati atas diri

ne
ng

Terdakwa, yang didasarkan atas suatu fakta yang keliru, atau adanya suatu
penyesatan fakta di persidangan ataupun karena Majelis Hakim tidak

do
gu

mempertimbangkan fakta secara utuh (holistic), sehingga menghasilkan


suatu kesimpulan yang keliru pula yang akan berdampak pada kehidupan
Terdakwa.
In
A

Majelis Hakim PK Yang Terhormat.


Nama dalam konsepsi identitas memegang peranan penting dalam
ah

lik

kehidupan manusia, karena tanpa nama atau identitas, maka seseorang


tidak dapat berinteraksi dengan bebas dalam pergaulan kemasyarakatan,
m

ub

sehingga sejak manusia lahir orang tua/leluhurnya memberikan nama yang


menjadi petunjuk identitas alaminya, bahkan dalam konsepsi Hukum
ka

Adinistrasi Negara, identitas itu dicatat dalam bentuk "Akta Catatan Sipil".
ep

Nama sebenarnya dari klien kami adalah KWAN FUK SING, yang
ah

mana KWAN adalah marga dari klien kami yaitu nama ayah kandungnya,
R

sehingga dalam fakta sebenarnya klien kami hanya mempunyai identitas


es

KWAN FUK SING tanpa embel-embel lainnya (tanpa ONG A TJUN dan
M

ng

tanpa HERMAN CHU atau tanpa Mr. ONG).


on
gu

Hal. 12 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kekeliruan terhadap nama dapat membuat kekeliruan dalam putusan,

si
sehingga putusan dapat dikategorikan sebagai "ERROR IN PERSONA"
artinya salah menghukum orang (subjek hukum), namun dalam kekeliruan

ne
ng
tersebut ada yang disebabkan kekhilafan Majelis Hakim dan ada juga
disebabkan oleh kurangnya bukti yang diajukan ke persidangan, karena
seandainya bukti identitas yang lengkap diperlihatkan dalam sidang

do
gu pengadilan, maka akan timbul keadaan baru tentang seseorang itu bukan
pelakunya dan tidak layak dijatuhi hukuman.

In
A
Majelis Hakim PK Yang Terhormat.
Bahwa kekeliruan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan pidana
ah

lik
dapat juga terjadi yang membawa dampak yang sangat menyakitkan
terhadap diri Terpidana (pemohon PK) apalagi hukuman yang dijatuhkan
adalah "pidana mati", hal mana kekeliruan/kekhilafan tersebut didasarkan
am

ub
atas pertentangan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh Majelis
Hakim dalam putusannya, sebagai contoh : dalam pertimbangan Majelis
ep
Hakim menyatakan bahwa Terdakwa sudah wajar untuk dijatuhi hukuman
k

mati, dan dalam pertimbangan lainnya dikatakan oleh karena Terdakwa


ah

dinyatakan bersalah maka terhadapnya harus dibebankan membayar


R

si
ongkos perkara. Pertimbangan tersebutlah yang menjadi dasar petitum
yang mengatakan bahwa Terdakwa dijatuhi hukuman mati, dan pada

ne
ng

petitum berikutnya Terdakwa juga diharuskan membayar biaya perkara.


Keberadaan putusan seperti ini adalah putusan yang keliru, karena secara

do
gu

logika hukum bagaimana mungkin kepada Terdakwa yang dijatuhi hukuman


mati, harus juga membayar biaya perkara, artinya bagaimana orang mati
membayar biaya perkara. Seharusnya menurut ketentuan apabila
In
A

seseorang dijatuhi hukuman mati, maka biaya perkaranya ditanggung


Negara.
ah

lik

Majelis Hakim PK Yang Terhormat.


Negara Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan
m

ub

Pancasila sebagai dasar negara, yang mana dalam sila kedua mengatakan
"Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab", yang memberi arti bahwa dalam
ka

membuat suatu putusan pengadilan haruslah selalu ditinjau dan dipandang


ep

dari sisi kemanusiaan, sehingga arah penegakan hukum itu akan mengarah
ah

kepada meningkatnya kesadaran hukum masyarakat, dan bukan hanya


R

sekedar menjatuhkan hukuman yang berat bagi Terdakwa untuk


es

memperlihatkan satu kepuasan batin, sementara tugas penegakan hukum


M

ng

yang bermuara kepada putusan Majelis Hakim adalah memberikan suatu


on
gu

Hal. 13 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pola tentang bagaimana masyarakat itu (Terdakwa) menyadari

si
perbuatannya dan pada akhirnya setelah dia menjalani hukumannya, maka
akhlaknya akan berubah total yang membawa kepada kehidupannya yang

ne
ng
sadar hukum.
Pemberantasan tindak pidana narkoba adalah mutlak dilakukan,
tetapi pelaksanaannya tidak dapat dilakukan secara membabi buta, yang

do
gu didasarkan pada trend yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, tanpa
melakukan suatu kajian apakah "hukuman mati" efektif diberlakukan dalam

In
A
rangka memberantas tindak pidana narkoba tersebut. Dengan demikian
penjatuhan "hukuman mati" bukanlah sebagai "Premium Remedium" artinya
ah

lik
bukan sebagai hukum yang utama namun hanya sebagai "Ultimum
Remedium atau sebagai hukum yang terakhir. Penjatuhan "hukuman mati"
sebagai "Premium Remedium" tidaklah memberi manfaat yang signifikan
am

ub
bagi penegakan hukum secara khusus dalam penegakan hukum pada
pemberantasan narkoba, karena adalah merupakan fakta pada akhirnya
ep
Indonesia sudah menjadi dikategorikan sebagai salah satu "produsen
k

narkoba" di dunia internasional.


ah

Keadaan tersebut di atas memperlihatkan bahwa penegakan hukum


R

si
melalui peradilan pidana, apalagi dengan menjatuhkan pidana "mati"
ternyata tidak "ampuh" untuk meredam tindak pidana itu sendiri, bahkan

ne
ng

mungkin malah justru lebih meningkatkan terjadinya tindak pidana, sehingga


hal itulah yang menyebabkan "hukuman mati" sudah lama ditinggalkan

do
gu

negara yang beradab dalam membuat kebijakan untuk memberantas


kejahatan, hal ini disebabkan karena :
1. Hukuman mati bertentangan dengan UUD RI 1945
In
A

Berdasarkan Pasal 28 ayat (4) UUD 1945 diatur bahwa : "Perlindungan,


pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
ah

lik

tanggung jawab Negara, terutama Pemerintah", yang mana aturan


tersebut harus diterjemahkan/dilihat/dipandang sebagai berikut :
m

ub

a. Sudah menjadi pengetahuan di kalangan para ahli hukum bahwa


Criminal Justice System is not infallible, artinya sistem peradilan
ka

pidana itu tidaklah sempurna, karena peradilan pidana dapat saja


ep

keliru dalam menghukum orang-orang yang tidak bersalah. Polisi,


ah

Jaksa Penuntut Umum, maupun Hakim adalah juga manusia yang


R

bisa saja keliru ketika menjalankan tugasnya, sehingga berkaitan


es

dengan hukuman mati maka kekeliruan tersebut dapat berakibat fatal


M

ng

karena penerapan hukuman mati bersifat irreversible karena orang


on
gu

Hal. 14 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang telah dieksekusi mati tidak dapat dihidupkan lagi walaupun di

si
kemudian hari diketahui dan diputuskan bahwa yang bersangkutan
tidak bersalah.

ne
ng
b. Ketidaksempurnaan sistem peradilan pidana merupakan suatu
keniscayaan karena ia merupakan "hasil karya manusia". Bahkan di
Negara maju sekalipun seperti Amerika, kegagalan sistem pidana,

do
gu untuk tidak menghukum orang yang tidak bersalah, cukup sering
terjadi. Menurut Stoff Report, House Judiciary Subcommitte on Civil &

In
A
Constitutional Right, Oct 1993 (dengan up date dari Death Penalty
Information Centre), sejak tahun 1973, lebih dari 120 (seratus dua
ah

lik
puluh) orang yang menunggu eksekusi hukuman mati dibebaskan
karena ditemukan bukti bahwa ternyata mereka sama sekali tidak
bersalah.
am

ub
c. Kegagalan sistem hukum pidana untuk tidak menghukum orang yang
tidak bersalah juga terjadi di Indonesia, misalnya pada kasus
ep
Sengkon dan Karta di tahun 1974. Pada kasus ini Sengkon dan Karta
k

masing-masing telah divonis bersalah atas tindak pidana


ah

perampokan disertai pembunuhan. Ketika sedang menjalani


R

si
hukumannya, pembunuh yang sebenarnya mengakui perbuatannya.
Sengkon dan Karta kemudian mengajukan Peninjauan Kembali dan

ne
ng

dikabulkan oleh Mahkamah Agung. Apa yang terjadi misalnya kalau


Sengkon dan Karta divonis dengan hukuman mati dan hukuman

do
gu

tersebut telah dieksekusi ?


Apa yang terjadi seandainya pembunuh yang sebenarnya tidak
mengakui perbuatannya ?
In
A

d. Peristiwa yang serupa dengan kasus Sengkon dan Karta terulang


kembali di Bekasi. Peristiwa tersebut digambarkan oleh Tajuk
ah

lik

Rencana Harian Kompas, tanggal 7 Juli 2006 sebagai berikut :


Tragedi kehidupan yang dialami SENGKON dan KARTA pada tahun
m

ub

1974 begitu menyentuh hati. Namun kejadian yang sama terjadi pada
tahun 2002 BUDI HARDJONO dipaksa aparat Kepolisian Resort
ka

Metropolitan Bekasi untuk mengaku bahwa dirinyalah yang


ep

membunuh ayahnya, ALI HARTA WINATA, menyusul adanya kasus


ah

pembunuhan terhadap pemilik Toko Material Trubus itu. Ibunya, SRI


R

ENI, dan pembantu rumah tangga, NINGSIH, dipaksa juga untuk


es

membenarkan skenario yang dibuat oleh Polisi. Enam bulan BUDI


M

ng

harus mendekam di dalam penjara dengan segala perlakuan buruk


on
gu

Hal. 15 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang harus ia terima. Beruntung kebenaran akhirnya tiba juga.

si
Pembunuh yang sebenarnya tertangkap oleh Polisi sehingga
berakhirlah penderitaan BUDI.

ne
ng
e. Peristiwa yang menimpa SENGKON - KARTA dan BUDI HARDJONO
merupakan suatu contoh bahwa sistem peradilan pidana tidaklah
immune terhadap kesalahan. Pada kedua kasus tersebut, mereka

do
gu kemudian dibebaskan. Namun, pada kasus hukuman mati yang telah
dieksekusi, kelemahan ini menjadi fatal, karena hukuman mati

In
A
bersifat irreversible, sebab orang yang telah dieksekusi tidak dapat
dihidupkan kembali.
ah

lik
2. Hukuman Mati Bertentangan dengan Filosofi Pemidanaan
Indonesia dengan alasan sebagai berikut :
a. Bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi hak asasi manusia,
am

ub
termasuk di dalamnya adalah hak-hak para Terpidana. Berkaitan
dengan hak-hak Terpidana, timbul pemikiran-pemikiran baru
ep
mengenai fungsi pemidanaan yang tidak lagi sekedar menekankan
k

pada aspek pembalasan (retributive), tetapi juga merupakan suatu


ah

usaha rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi pelaku tindak pidana.


R

si
b. Sistem pemidanaan yang sangat menekankan pada unsur "balas
dendam" secara berangsur-angsur dipandang sebagai suatu sistem

ne
ng

dan sarana yang tidak sejalan dengan konsep rehabilitasi dan


reintegrasi sosial. Konsep ini bertujuan agar narapidana menyadari

do
gu

kesalahannya, tidak lagi berkehendak untuk melakukan tindak pidana


dan kembali menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab
bagi diri, keluarga, dan lingkungannya.
In
A

c. Filosofi pemidanaan atas dasar pembalasan tersebut tidak lagi


menjadi acuan utama di Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh MK
ah

lik

(Mahkamah Konstitusi) dalam Putusan 013/PUU-I/2003 : yang


memutuskan, bahwa asas non retroaktif lebih mengacu kepada
m

ub

filosofi pemidanaan atas dasar pembalasan (retributive), padahal


asas ini tidak lagi merupakan acuan utama dari sistem pemidanaan di
ka

negara kita yang lebih merujuk kepada asas preventif dan edukatif.
ep

d. Hal ini juga sejalan dengan Undang-Undang RI No. 12 Tahun 1995


ah

tentang Pemasyarakatan yang menekankan bahwa narapidana


R

bukan saja obyek melainkan juga subyek yang tidak berbeda dari
es

manusia lainnya yang sewaktu-waktu dapat melakukan kesalahan


M

ng

atau kekhilafan yang dapat dikenakan pidana, sehingga tidak harus


on
gu

Hal. 16 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberantas. Yang harus dibrantas adalah faktor-faktor yang

si
menyebabkan Terpidana berbuat hal-hal yang bertentangan dengan
hukum, kesusilaan, agama atau kewajiban-kewajiban sosial lainnya

ne
ng
yang dapat dikenakan pidana.
e. Pemidanaan adalah upaya untuk menyadarkan narapidana agar
menyesali perbuatannya, dan mengembalikannya menjadi warga

do
gu masyarakat yang baik, taat kepada hukum, menjunjung tinggi nilai-
nilai moral, sosial dan keagamaan, sehingga tercapai kehidupan

In
A
masyarakat yang aman, tertib dan damai.
f. Menurut pendapat Prof. Dr. ANDI HAMZAH, SH di dalam bukunya
ah

lik
Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia (dari Retribusi ke
Reformasi), halaman 15 - 16, "Tujuan pidana yang berkembang dari
dahulu sampai kini telah menjurus ke arah yang lebih rasional. Yang
am

ub
paling tua ialah pembalasan (revenge) atau untuk tujuan memuaskan
pihak yang dendam baik masyarakat sendiri maupun pihak yang
ep
dirugikan atau menjadi korban kejahatan... Tujuan yang juga
k

dipandang kuno ialah penghapusan dosa (expiation) atau retribusi


ah

(retribution),... Yang dipandang tujuan yang berlaku sekarang ialah


R

si
variasi dari bentuk-bentuk : penjeraan (deterrent), perlindungan
kepada masyarakat dari perbuatan jahat perbaikan (reformasi)

ne
ng

kepada penjahat. Yang tersebut terakhir yang paling modern dan


popular dewasa ini. Bukan saja bertujuan memperbaiki kondisi

do
gu

pemenjaraan tetapi juga mencari alternatif lain yang bukan bersifat


pidana dalam membina pelanggar hukum".
g. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
In
A

g.1. Filosofi pemidanaan yang menekankan pada aspek balas


dendam (retributive) telah ditinggalkan oleh system hukum di
ah

lik

Indonesia. Filosofi pemidanaan di Indonesia lebih dititik


beratkan pada usaha rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi
m

ub

pelaku tindak pidana.


g.2. Pemidanaan adalah upaya untuk menyadarkan narapidana agar
ka

menyesali perbuatannya, dan mengembalikannya menjadi


ep

warga masyarakat yang baik, taat kepada hukum, menjunjung


ah

tinggi nilai-nilai moral, sosial dan keagamaan, sehingga tercapai


R

kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan damai.


es

g.3. Oleh karena itu, sangat jelas terlihat bahwa penerapan


M

ng

hukuman mati tidak sesuai dengan filosofi pemidanaan di


on
gu

Hal. 17 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia. Hukuman mati lebih menekankan pada aspek balas

si
dendam. Tidak terbuka kesempatan bagi yang bersangkutan
untuk bertobat dan kembali ke masyarakat". **) Kontroversi

ne
ng
HUKUMAN MATI, Penyusun : Todung Mulya Lubis dan
Alexander Lay, Penerbit : Kompas, Jakarta 2009, Halaman 63 -
65.

do
gu 3. Hukuman Mati Merupakan Suatu Bentuk Penghukuman Yang
Kejam dan Merendahkan Martabat Manusia, hal ini disebabkan

In
A
karena :
a. Salah satu sebab hukuman mati dihapuskan di berbagai Negara di
ah

lik
dunia adalah kenyataan bahwa hukuman mati dianggap merupakan
suatu bentuk hukuman atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi,
dan merendahkan martabat manusia (cruel, inhuman, or degrading
am

ub
treatment or punishment). Kejamnya hukuman mati dilukiskan oleh
Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan ketika menghapus hukuman
ep
mati dari system hukum Afrika Selatan dalam kasus S. v.
k

Makwanyane (1995). Dalam kasus ini (paragraph 26) Ketua


ah

Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan, Hakim Chaskalson,


R

si
mendiskripsikan hukuman mati sebagai berikut : "... yang
terjemahannya adalah sebagai berikut : Kematian adalah hukuman

ne
ng

yang kejam, dan proses-proses hukum untuk menentukan dibatalkan


atau dilaksanakannya hukuman, yang membuat si Terpidana

do
gu

menunggu dalam ketidakpastian, semakin menambah kekejaman


tersebut. Hukuman mati juga di luar batas perikemanusiaan, karena
dengan sendirinya merupakan pengingkaran terhadap kemanusiaan
In
A

yang bersangkutan". Hukuman mati juga merendahkan harkat yang


bersangkutan karena hukuman mati menghapus segala harkat dan
ah

lik

martabat apapun yang dimiliki si Terpidana. Ia diperlakukan sebagai


obyek yang harus dieliminasi oleh Negara.
m

ub

b. Kekejaman hukuman mati juga diutarakan oleh ahli hukum Prof. Dr.
B. Arief Sidharta, SH (2007), sebagai berikut : "Antara saat dijatuhkan
ka

dan saat dilaksanakannya hukuman mati (biasanya) terdapat jangka


ep

waktu yang harus dijalani oleh terhukum (kadang-kadang lama). Saat


ah

menunggu dilaksanakannya hukuman mati itu menimbulkan rasa


R

takut dan siksaan (batin) yang luar biasa bagi terhukum, karena ia
es

mengetahui dengan cara bagaimana dan kapan ia akan "dibunuh"


M

ng

(mengakhiri atau diakhiri hidupnya). Terhukum mengetahui bahwa his


on
gu

Hal. 18 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
death will be in a ritualized killing by other people, symbolizing his

si
ultimate rejection by the member of his community (Jonathan Glover).
Kesadaran, perasan dan pengetahuan itu mewujudkan suatu

ne
ng
additional horror bagi terhukum. Karena itu hukuman mati dirasakan
sebagai horrible business of a long premeditated killing.***).
***) Kontroversi HUKUMAN MATI, Penyusun : Todung Mulya Lubis

do
gu dan Alexander Lay, Penerbit : Kompas, Jakarta 2009, Halaman 337 -
339.

In
A
Bahwa pada saat Penyidikan dan penuntutan Terdakwa ONG A
TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG ditahan
ah

lik
oleh :
1 Penyidik tanggal 5 Mei 2006 No. Pol. SP. Han/ 343/VI/2006/Dit.
Narkoba, sejak tanggal 5 Mei 2006 s/d tanggal 24 Mei 2006.
am

ub
2. Perpanjangan Penuntut Umum tanggal 23 Mei 2006 No. B.3685/
01.14.3.Epp.a/l 1/2006, sejak tanggal 25 Mei 2006 s/d tanggal 03 Juli
ep
2006.
k

3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Jakarta Selatan sejak tanggal 4 Juli


ah

2006 s/d tanggal 2 September 2006.


R

si
4. Penuntut Umum tanggal 31 Agustus 2006 No. Print. 2673/
01.14/Ep.2/12/2006, sejak tanggal 31 Agustus 2006 s/d tanggal 19

ne
ng

September 2006.
5. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 20 September 2006

do
gu

s/d tanggal 19 Oktober 2006.


6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 06
November 2006 No. 2441/Pen.Per.Tah/2006/PN.JS, sejak tanggal 08
In
A

November 2006 s/d tanggal 06 Januari 2007.


7. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 10
ah

lik

Januari 2007 No. 70/Pen.Pid/2007/PT.DKI, sejak tanggal 06 Januari


2007 s/d 05 Februari 2007.
m

ub

8. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 31


Januari 2007 No. 176/Pen.Pid/2007/PT.DKI, sejak tanggal 06 Februari
ka

2007 s/d 07 Maret 2007.


ep

9. Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 06 Maret 2007 No. 337/


ah

Pen.Pid/2007/PT.DKI, sejak tanggal 02 Maret 2007 s/d tanggal 31 Maret


R

2007.
es
M

ng

on
gu

Hal. 19 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 29 Maret

si
2007 No. 417/Pen.Pid/2007/PT.DKL, sejak tanggal 01 April 2007 s/d 30
Mei 2007.

ne
ng
Bahwa pada saat Peninjauan Kembali ini diajukan Terpidana ONG A
TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG menjalani
pidana penjara dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang,

do
gu Jakarta Timur.
Bahwa Terpidana ONG A TJUN alias KWAN FUK SING alias

In
A
HERMAN CHU alias Mr. ONG dahulu diajukan di muka persidangan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa/
ah

lik
Penuntut Umum tertanggal 06 Oktober 2006 No. Reg.Perkara : PDM-2023/
JKTSL/Ep.2/10/2006, karena didakwa melanggar :
KESATU
am

ub
PRIMAIR :
Pasal 59 ayat (1) huruf c Jo. Pasal 59 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 5
ep
Tahun 1997 tentang Psikotropika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1KUHP.
k

SUBSIDAIR :
ah

Pasal 59 ayat (1) huruf c Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1997 tentang


R

si
Psikotropika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
DAN

ne
ng

KEDUA
Pasal 3 huruf (a) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2002 tentang

do
gu

Pencucian Uang Jo. Pasal 55 ayat (I) ke-1 KUHP.


Bahwa Surat tuntutan pidana dari Jaksa/Penuntut Umum tertanggal
20 Februari 2007 No. Reg. Perkara : PDM-2028/JKT.SEL/10/2006,
In
A

menuntut sebagai berikut :


1. Menyatakan Terdakwa ONG A TJUN alias KWAN FUK SING alias
ah

lik

HERMAN CHU alias Mr. ONG secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana secara terorganisir mengedarkan Psikotropika
m

ub

golongan I dan turut serta menempatkan harta kekayaan yang


diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana ke dalam
ka

penyedia jasa keuangan, baik atas nama sendiri atau atas nama orang
ep

lain sebagaimana dakwaan kesatu primair Pasal 59 ayat (2) UURI No. 5
ah

Tahun 1997 tentang Psikotropika dan dakwaan kedua Pasal 3 ayat (1)
R

huuf a UURI No. 15 Tahun 2002 yang dirubah dengan UURI No. 25
es

Tahun 2003 tentang pencucian uang Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
M

ng

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana mati.


on
gu

Hal. 20 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan barang bukti berupa :

si
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek
Nokia seri 6100, 1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah

ne
ng
merek Nokia seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri C. 139
dirampas untuk Negara.
- Sisa lab 675 butir ecstasy sesuai Surat Penetapan PN. Jakarta Utara

do
gu Nomor 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20 Februari 2006
tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 22.000 butir ecstasy

In
A
milik Pony Tjandra telah disisihkan dan dimusnahkan.
- Sisa lab 750 butir ecstasy sesuai Surat Penetapan Pengadilan Negeri
ah

lik
Jakarta Utara Nomor 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 15.000
butir ecstasy milik Lim Marita alias Aling telah disisihkan dan
am

ub
dimusnahkan.
- Sisa lab 990 butir ecstasy sesuai Surat Penetapan Pengadilan Negeri
ep
Jakarta Utara Nomor 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut., tanggal 20
k

Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 20.000


ah

butir ecstasy milik Joy Kusuma telah disisihkan dan dimusnahkan.


R

si
- Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor
135/Pen.Pid.Sit/ 2006/PN.Jkt.Sel., tanggal 19 Januari 2006 tentang

ne
ng

persetujuan atas tindakan penyitaan 1,5 kg shabu-shabu milik


Sulaiman Gunawan alias ONGKY.

do
gu

4. Menetapkan supaya Terdakwa membayar biaya perkara sebesar


Rp1.000,00 (seribu rupiah).
Bahwa pengajuan permohonan Peninjauan Kembali a quo didasarkan oleh
In
A

adanya :
A. Putusan Pengadilan Negeri No. 2061/Pid.B/2006/PN.Jak.Sel,
ah

lik

tanggal yang amarnya berbunyi sebagai berikut :


MENGADILI :
m

ub

1. Menyatakan Terdakwa Ong A Tjun alias Kwan Fuk Sing alias


Herman Chu alias Mr. Ong secara sah dan menyakinkan menurut
ka

hukum telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana secara


ep

"terorganisir mengedarkan psikotropika golongan I" dan "turut serta


ah

menempatkan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduga


R

merupakan hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa keuangan,


es

baik atas nama sendiri atau atas nama orang lain".


M

ng

on
gu

Hal. 21 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut

si
dengan pidana penjara seumur hidup.
3. Memerintahkan barang bukti berupa :

ne
ng
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek
Nokia seri 6100,1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah
merek Nokia seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri C139

do
gu dirampas untuk Negara.
- Sisa lab 675 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan

In
A
Negeri Jakarta Utara No. 168/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
ah

lik
22.000 butir ecstacy milik Pony Tjandra telah disisihkan dan
dimusnahkan.
- Sisa lab 750 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
am

ub
Negeri Jakarta Utara No. 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
ep
15.000 butir ecstacy milik Lim Marita alias Aling telah disisihkan
k

dan dimusnahkan.
ah

- Sisa lab 990 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan


R

si
Negeri Jakarta Utara No. 307/Pen.Pid/2006/PN Jkt.Ut. tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan

ne
ng

20.000 butir ecstacy milik Harry alias Joy Kusuma telah


disisihkan dan dimusnahkan.

do
gu

- Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 135/


Pen.Pid.Slt./2006/PN.Jkt.Sel tanggal 19 Januari 2006 tentang
persetujuan atas tindakan penyitaan 1,5 kg shabu-shabu milik
In
A

Sulaiman Gunawan alias Ongky, tetap terlampir dalam berkas


perkara.
ah

lik

4. Menghukum Terdakwa membayar biaya perkara sebesar


Rp1.000,00 (seribu rupiah).
m

ub

Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut


Terdakwa dan Jaksa/Penuntut Umum sama-sama mengajukan banding
ka

pada Pengadilan Tinggi Jakarta.


ep

Memori banding diajukan Terdakwa tertanggal 12 Maret 2007, dengan


ah

alasan-alasan sebagai berikut :


R

1. Terdakwa ditangkap oleh Aparat Kepolisian dengan hanya berdasarkan


es

keterangan pihak Terdakwa lainnya yang sudah ditangkap, dimana para


M

ng

Terdakwa tersebut menyebut-nyebut nama Mr. Wong / Mr. Ong, tanpa


on
gu

Hal. 22 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyebutkan identitas Mr.Wong / Mr. Ong tersebut secara lengkap.

si
Sejak dari awal penangkapan dan penahanan, Terdakwa menyangkal
dan meminta dijelaskan secara lengkap identitas orang yang dimaksud

ne
ng
dengan Mr. Wong / Mr. Ong tersebut, namun pihak Kepolisian tidak
menggubrisnya, Terdakwa yang merasa tidak bersalah meminta
penjelasan dari Pihak Kepolisian siapa yang dicari, tetapi tidak

do
gu mendapat tanggapan bahkan mereka menanyakan identitas Terdakwa
secara lengkap, dan Terdakwa dipaksa mengakui segala perbuatan

In
A
yang telah dituduhkan terhadap Terdakwa.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 18 ayat (1) KUHAP, sebelum pihak
ah

lik
Kepolisian melakukan penangkapan dan penahanan seharusnya
identitas orang yang dicari dan ditangkap tersebut sudah jelas dan
lengkap, hal ini tidak terjadi dengan diri Terdakwa, dimana pihak
am

ub
Kepolisian hanya berbekal nama Mr.Wong / Mr. Ong saja tanpa secara
lengkap menyebutkan nama orang yang dimaksud oleh pihak
ep
Kepolisian. Berdasarkan ketentuan Pasal 18 ayat (1) KUHAP tersebut,
k

pihak Kepolisian tidak bisa melakukan penangkapan dan penahanan


ah

karena nama atau identitas orang yang ditangkap tersebut tidak lengkap
R

si
yang mana pihak Kepolisian sendiri tidak mengetahui secara lengkap
nama Mr. Wong / Mr. Ong yang dimaksud, apakah diri Terdakwa atau

ne
ng

bukan, karena orang yang bernama awal Wong atau Ong sungguh
banyak sehingga belum tentu diri Terdakwa yang dimaksud oleh pihak

do
gu

Kepolisian.
2. Saksi yang kenal Terdakwa hanya saksi-saksi dari pihak Kepolisian saja
selaku pihak Penyidik yaitu Agus Prayitno, Asep Sutisna, Ruswanto dan
In
A

Zakki, yang diajukan di depan sidang sebagai saksi verbalisan,


keterangan saksi-saksi tersebut tidak dapat dibenarkan, karena
ah

lik

penangkapan diri Terdakwa tidak didukung oleh alat bukti atau barang
bukti, dimana tidak terdapat satu pun alat bukti yang disita dari
m

ub

Terdakwa.
3. Saksi Sulaiman Gunawan alias Ongky, menerangkan tidak kenal
ka

dengan Terdakwa, tetapi saksi tersebut mengaku memegang tas milik


ep

Mr. Ong jadi siapa yang dimaksud Mr. Ong oleh saksi Sulaiman
ah

Gunawan alias Ongky ini, dilain pihak saksi menerangkan tidak kenal
R

dengan Terdakwa, tetapi mengaku menerima titipan dari Mr. Ong


es

sebuah tas untuk diserahkan kepada seseorang yang juga saksi belum
M

ng

kenal. Dari keterangan saksi Sulaiman Gunawan alias Ongky ini jelas
on
gu

Hal. 23 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa sebenarnya ada pihak lain yang bernama Mr. Ong, karena saksi

si
memegang tas titipan Mr. Ong, akan tetapi setelah dihadapkan sebagai
saksi dan bertemu muka dengan Terdakwa saksi Sulaiman Gunawan

ne
ng
alias Ongky menyatakan tidak kenal Terdakwa. Keterangan saksi ini
diberikan di bawah sumpah dihadapan Majelis Hakim sehingga
keterangan tersebut sah dan sempurna sebagai alat bukti saksi. Saksi -

do
gu saksi lain yaitu : Jimmy, Liem Manila, Hady Selamat Wijaya, dan
Himawan TEJA menerangkan bahwa mereka tidak kenal dengan

In
A
Terdakwa, keterangan para saksi tersebut juga didengar di persidangan
dan memberikan keterangan di bawah sumpah.
ah

lik
4. Saksi Pony Tjandra memberikan keterangan di bawah sumpah
dihadapan Majelis Hakim, namun keterangan saksi tersebut tidak ada
kaitannya dengan Terdakwa, karena hanya menerangkan jalannya
am

ub
bisnis narkoba tanpa menyebut apakah saksi kenal Terdakwa atau
tidak, keterangan mana diberikan di bawah sumpah dihadapan Majelis
ep
Hakim dan keterangan tersebut tidak menyebutkan bahwa Terdakwa
k

terlibat dalam bisnis Narkoba, oleh karena itu keterangan saksi tersebut
ah

tidak berharga sebagai suatu kesaksian.


R

si
5. Demikian juga masalah barang bukti, baik sewaktu penangkapan
maupun saat penggeledahan oleh pihak Kepolisian, tidak ada satupun

ne
ng

barang bukti yang ditemukan dan disita dari Terdakwa, hal ini dijelaskan
oleh petugas Kepolisian tersebut saat didengar keterangannya oleh

do
gu

Majelis Hakim di depan sidang, sehingga tidak ada alasan hukum untuk
mempersalahkan Terdakwa, apalagi untuk dihukum seumur hidup.
6. Juga masalah sangkaan berdasarkan tehknologi informasi yang dimiliki
In
A

oleh Kepolisian, sesuai dengan hasil percakapan melalui handphone


yang diuraikan oleh Jaksa/Penuntut Umum di dalam dakwaan dan
ah

lik

tuntutannya, ternyata tidak ada satu point pun yang melibatkan nama
Terdakwa. Oleh karena itu informasi yang dimiliki oleh Kepolisian
m

ub

sepanjang menyangkut diri Terdakwa patut dikesampingkan oleh


Majelis Hakim.
ka

7. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, dapat ditarik suatu


ep

kesimpulan : Siapakah Mr. Wong / Mr. Ong yang dimaksud dan dicari
ah

oleh pihak Kepolisian, karena dari keterangan saksi-saksi dan bukti-


R

bukti yang ada tidak ada yang mengarah kepada diri Terdakwa, oleh
es

karena itu patut dan layak Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta
M

ng

untuk membebaskan Terdakwa, setidak-tidaknya menyatakan Penyidik


on
gu

Hal. 24 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan pendakwaan tidak dapat diterima karena melanggar ketentuan

si
KUHAP.
8. Bahwa tentang transaksi keuangan yang berhasil dikumpulkan oleh

ne
ng
pihak Kepolisian tidak ada satupun transaksi tersebut yang berkenaan
dan berhubungan dengan rekening Terdakwa, sehingga keterangan
tentang transaksi keuangan tersebut tidak dapat dijadikan petunjuk,

do
gu apalagi sebagai alat bukti untuk mempersalahkan Terdakwa.
Bahwa mohon keberatan-keberatan tersebut di atas merupakan bagian

In
A
materi yang tidak terpisahkan dengan Memori Peninjauan Kembali ini.
B. Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 116/Pid/2007/PT.DKI,
ah

lik
tanggal 14 Mei 2007 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI :
- Menerima permintaan banding dari Jaksa/Penuntut Umum dan
am

ub
Terdakwa.
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 02
ep
Maret 2007 No. 2061/Pid.B/2006/PN.Jak.Sel. yang dimintakan
k

banding tersebut.
ah

- Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.


R

si
- Membebankan Terdakwa untuk membayar ongkos perkara dalam
kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar

ne
ng

Rp1.000,00 (seribu rupiah).


Bahwa terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut,

do
gu

Terdakwa (sekarang pemohon PK) mengajukan permohonan pemeriksaan


Kasasi kepada Mahkamah Agung R.I. dengan keberatan-kebaratan yang
pada pokoknya sebagai berikut :
In
A

1. Bahwa Judex Facti (Pengadilan Tinggi) telah salah menerapkan hukum


karena dalam putusannya halaman 12 alinea 6, dalam pertimbangan
ah

lik

hukumnya telah begitu saja membenarkan pertimbangan Pengadilan


Negeri Jakarta Selatan serta mengambil alih sebagai pertimbangan
m

ub

hukumnya sendiri. Seharusnya Pengadilan Tinggi sebagai Judex Facti


meneliti ulang secara menyeluruh fakta-fakta keberatan Pemohon
ka

Banding/Terdakwa sebagaimana yang tertuang dalam memori


ep

bandingnya.
ah

2. Bahwa pertimbangan Judex Facti halaman 43 alinea 2 menyatakan


R

"bahwa perbedaan itu adalah perbedaan fisik antara Terdakwa ONG A


es

TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias ONG dengan
M

ng

orang yang bernama Mr.WONG (DPO), sedangkan yang diajukan di


on
gu

Hal. 25 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
persidangan menurut hemat Majelis bukan semata-mata didasarkan

si
pada kebenaran DPO, melainkan didasarkan pada hasil pemeriksaan
pendahuluan...... dst".

ne
ng
Pertimbangan tersebut adalah pertimbangan yang terlalu gegabah,
karena dalam perkara a quo, pemeriksaan pendahuluan dimulai dari
adanya DPO. Dari adanya DPO lah muncul perkara a quo, oleh karena

do
gu itu menjadi sangat relevan untuk diteliti secara cermat kecocokan antara
identitas DPO dengan Terdakwa yang secara nyata diajukan ke

In
A
persidangan. Di persidangan tidak terungkap atau dipertimbangkan
sama sekali adanya satu dokumen resmi yang mendasari identitas
ah

lik
Terdakwa, baik yang berbentuk KTP, SIM, Paspor dan sebagainya,
yang merupakan dokumen resmi dari identitas seseorang.
Pertimbangan Majelis hanya mendasarkan pada satu keterangan saksi
am

ub
yaitu saksi Liem Marita alias Aling, sementara keterangan satu saksi
bukan merupakan alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184
ep
ayat 1 huruf a KUHAP.
k

3. Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di persidangan terungkap


ah

bahwa pada waktu penangkapan Terdakwa di Hotel Limas Palembang


R

si
telah disita dari Terdakwa barang bukti berupa delapan buah
handphone berbagai merek, demikian juga dakwaan Jaksa

ne
ng

menyebutkan Terdakwa telah menerima telepon dari nomor


0813801188333 milik saksi Liem Marita alias Santi alias Krisnawati alias

do
gu

Cristine alias Novita Salim alias Claudi Wijaya alias Aling. Namun di
persidangan tidak terungkap melalui handphone yang mana Terdakwa
menerima telepon dari saksi Liem Marita alias Santi alias Krisnawati
In
A

alias Cristine alias Novita Salim alias Claudi Wijaya alias Aling tersebut
? atau melalui sim card yang mana Terdakwa menerima telepon
ah

lik

tersebut ? Di persidangan tidak terungkap jelas / bekas dari handphone


Terdakwa telah menerima telepon tersebut. Atau barang bukti berupa
m

ub

handphone tersebut tidak ada sim cardnya ? Sehingga dengan


demikian tidak bisa digunakan, dan dengan demikian pula Terdakwa
ka

tidak pernah komunikasi dengan saksi -saksi Liem Marita alias Santi
ep

alias Krisnawati alias Cristine alias Novita Salim alias Claudi Wijaya
ah

alias Aling. Dengan demikian komunikasi yang mendasari perbuatan


R

mengedarkan psikotropika menjadi tidak ada, sehingga unsur


es

mengedarkan psikotropika juga menjadi tidak terpenuhi.


M

ng

on
gu

Hal. 26 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa berkaitan dengan uraian di atas, dengan tidak terbuktinya

si
Terdakwa mengedarkan psikotropika, maka dengan demikian unsur
mengedarkan psikotropika secara terorganisir pun menjadi tidak

ne
ng
terpenuhi. Karena peredaran psikotropika (juga secara terorganisir)
yang didakwakan juga diawali adanya komunikasi telepon pada
handphone Terdakwa, oleh karena tidak ada komunikasi pada telepon

do
gu Terdakwa maka peredaran psikotropika, terlebih lagi secara terorganisir
menjadi tidak ada. Dengan demikian unsur tersebut menjadi tidak

In
A
terbukti pula.
5. Bahwa oleh karena peredaran psikotropika (juga yang secara
ah

lik
terorganisir tidak ada, maka unsur menempatkan harta kekayaan
sebagai hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa, sebagai akibat dari
atau rangkaian lanjut dari perbuatan mengedarkan psikotropika (juga
am

ub
secara terorganisir) juga menjadi tidak terpenuhi.
Bahwa mohon keberatan-keberatan dalam Memori Kasasi tersebut di
ep
atas merupakan bagian materi yang tidak terpisahkan dengan Memori
k

Peninjauan Kembali ini.


ah

C. Putusan Mahkamah Agung RI No. 2 K/PID.Sus/2007, tanggai 14


R

si
September 2007 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI :

ne
ng

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Terdakwa:


ONG A TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr.

do
gu

ONG tersebut. Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No,


116/Pid/ 20071PT.DKI. tanggal 14 Mei 2007 dan putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan No. 2061/Pid.B/2006/PN.Jak.Sel, tanggal 02
In
A

Maret 2007.
MENGADILI SENDIRI
ah

lik

1. Menyatakan Terdakwa Ong A Tjun alias Kwan Fuk Sing alias


Herman Chu alias Mr. Ong secara sah dan menyakinkan menurut
m

ub

hukum telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana secara


"terorganisir mengedarkan psikotropika golongan I" dan "turut serta
ka

menempatkan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduga


ep

merupakan hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa keuangan,


ah

baik atas nama sendiri atau atas nama orang lain".


R

2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut


es

dengan pidana "MATI".


M

ng

3. Memerintahkan barang bukti berupa :


on
gu

Hal. 27 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8 (delapan) buah handphone, masing-masing 5 (lima) buah merek

si
Nokia seri 6100, 1 (satu) buah merek Nokia seri 6585, 1 (satu) buah
merek Nokia seri 2100 dan 1 (satu) buah merek Motorola seri Cl 39,

ne
ng
dirampas untuk Negara.
- Sisa lab 675 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
Negeri Jakarta Utara No. 168/Pen.Pid/2006/PNJkt.Ut. tanggal 20

do
gu Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
22.000 butir ecstacy milik Pony Tjandra telah disisihkan dan

In
A
dimusnahkan.
- Sisa lab 750 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
ah

lik
Negeri Jakarta Utara No. 306/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20
Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan
15.000 butir ecstacy milik Lim Marita alias Aling telah disisihkan
am

ub
dan dimusnahkan.
- Sisa lab 990 butir ecstacy sesuai Surat Penetapan Pengadilan
ep
Negeri Jakarta Utara No. 307/Pen.Pid/2006/PN.Jkt.Ut. tanggal 20
k

Februari 2006 tentang persetujuan atas tindakan penyitaan


ah

20.000 butir ecstacy milik Harry alias Joy Kusuma telah


R

si
disisihkan dan dimusnahkan.
- Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.

ne
ng

135/Pen.Pid.Slt./2006/PN.Jkt.Sel tanggal 19 Januari 2006


tentang persetujuan atas tindakan penyitaan 1,5 kg shabu-shabu

do
gu

milik Sulaiman Gunawan alias Ongky. Tetap terlampir dalam


berkas perkara.
4. Membebani Pemohon Kasasi Terdakwa tersebut untuk membayar
In
A

biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar


Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).
ah

lik

B. PENGAJUAN NOVUM DALAM PENINJAUAN KEMBALI :


Bahwa permohonan Peninjauan Kembali tersebut mengacu pada
m

ub

Bagian Kedua, Pasal 263 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 8
tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang berbunyi sebagai
ka

berikut :
ep

(1) Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum


ah

tetap, kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum,
R

Terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan permintaan peninjauan


es

kembali kepada Mahkamah Agung".


M

ng

(2) Permintaan peninjauan kembali dilakukan atas dasar :


on
gu

Hal. 28 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugan kuat,

si
bahwa jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih
berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan

ne
ng
lepas dari segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak
dapat diterima atau terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana
yang lebih ringan.

do
gu b. Apabila dalam berbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu
telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan

In
A
putusan yang telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan satu
dengan yang lain.
ah

lik
c. apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan
Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata.
Bahwa adapun bukti baru (Novum) yang kami ajukan sebagai dasar
am

ub
pengajuan Peninjauan Kembali atas nama Terpidana ONG A TJUN alias
KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG adalah sebagai
ep
berikut :
k

1. Alat bukti surat berupa Surat Keterangan Lurah 16 Ilir, Kecamatan Ilir
ah

Timur L Kota Palembang Nomor 403/133/16.1/2015, tanggal 26 Agustus


R

si
2015, yang menerangkan dengan sebenarnya bahwa KWAN FUK SING
(Terpidana) adalah paman dari pada saksi ACHOY alias MOUYOUK bin

ne
ng

HUSIN TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas


terpisah). Adapun perubahan keadaan seandainya alat bukti surat

do
gu

tersebut dihadirkan pada waktu berlangsungnya persidangan di


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah sebagai berikut :
a. Bahwa seandainya Novum berupa alat bukti Surat Keterangan Lurah
In
A

16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang Nomor


403/133/16.1/2015 tanggal 26 Agustus 2015 diperlihatkan dalam
ah

lik

persidangan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan maka akan


terjadi perubahan keadaan atas keterangan saksi ACHOY alias
m

ub

MOUYOUK bin HUSIN TEJA (Terpidana perkara yang sama dalam


berkas terpisah), yang mengatakan tidak kenal dengan Terpidana,
ka

sementara berdasarkan alat bukti berupa Surat Keterangan Lurah 16


ep

Ilir Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang Nomor


ah

403/133/16.1/2015 Tanggal 26 Agustus 2015, Terpidana (pemohon


R

PK) adalah paman dari saksi ACHOY alias MOUYOUK bin HUSIN
es

TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah).


M

ng

on
gu

Hal. 29 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa apabila terungkap alat bukti surat tersebut pada waktu sidang

si
masih berjalan maka akan membuktikan kebenaran hubungan
keluarga antara Terpidana dengan saksi ACHOY alias MOYOUK bin

ne
ng
HUSEIN TEJA, yang mana ibu dari saksi ACHOY alias MOYOUK bin
HUSIN TEJA adalah kakak kandung Terpidana (beda ayah).
c. Apabila terungkap fakta pada waktu sidang masih berjalan bahwa

do
gu Terpidana KWAN FUK SING (pemohon PK) adalah paman dari saksi
ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada perkara yang

In
A
sama dalam berkas terpisah), maka akan terungkap fakta baru
bahwa nama sebenarnya Terpidana (pemohon PK) adalah KWAN
ah

lik
FUK SING dan bukan ONG A TJUN atau HERMAN CHU atau Mr.
ONG.
d. Apabila terungkap fakta pada waktu sidang masih berjalan bahwa
am

ub
Terpidana KWAN FUK SING (pemohon PK) adalah paman dari saksi
ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada perkara yang
ep
sama dalam berkas terpisah) maka akan terungkap fakta baru bahwa
k

pemilik ekstasi dalam perkara a quo adalah ACHOY alias MOYOUK


ah

bin H. TEJA, dan bukan Terpidana sebagaimana didakwakan


R

si
Penuntut Umum.
e. Apabila terungkap fakta pada persidangan berjalan, Terpidana

ne
ng

(Pemohon PK) adalah paman dari saksi ACHOY alias MOYOUK bin
H. TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah)

do
gu

maka akan terungkap fakta baru bahwa Terpidana (pemohon PK)


sebatas mengenalkan ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA dengan
saksi LIEM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam
In
A

berkas terpisah) sebagai pembeli ekstasi tersebut, dan saksi LIEM


MARITA lah yang memperdagangkan ekstasi tersebut.
ah

lik

f. Bahwa apabila dalam sidang berjalan terungkap fakta bahwa


Terpidana (Pemohon PK) adalah paman dari saksi ACHOY alias
m

ub

MOYOUK bin H. TEJA (Terpidana dalam perkara yang sama dalam


berkas terpisah) maka akan terungkap fakta baru bahwa Terpidana
ka

(Pemohon PK) bukan sebagai pengedar dan penjual ekstasi tersebut


ep

sebagaimana didakwakan Penuntut Umum.


ah

g. Bahwa apabila terungkap fakta pada waktu sidang masih berjalan


R

ternyata Terpidana KWAN FUK SING (Pemohon PK) adalah paman


es

saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada perkara


M

ng

yang sama dalam berkas terpisah), maka akan terungkap fakta baru
on
gu

Hal. 30 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa bukan Terpidana KWAN FUK SING (Pemohon PK) yang

si
menjual narkoba dalam perkara a quo kepada saksi LIEM MARITA
(Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah.

ne
ng
2. Novum berupa dokumentasi foto makam / batu nisan Almarhum KWAN
ING YEN ayah kandung dari FUK SING (nama sebenarnya Terpidana):
Adapun perubahan keadaan seandainya alat bukti surat tersebut

do
gu dihadirkan pada waktu berlangsungnya persidangan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan adalah sebagai berikut :

In
A
a. Bahwa apabila dokumen tersebut terungkap pada saat sidang masih
berjalan, maka akan terungkap fakta baru bahwa nama asli yang
ah

lik
sebenarnya dari Terpidana (Pemohon PK) adalah FUK SING dan
marganya adalah KWAN, sehingga akan terungkap fakta bahwa
bahwa Terpidana tidak mempunyai identitas sebagai "ONG A TJUN"
am

ub
atau alias HERMAN CHU alias Mr. ONG, sehingga ONG A TJUN
atau HERMAN CHU adalah orang lain.
ep
b. Bahwa apabila terungkap fakta pada saat persidangan yang sedang
k

berjalan perbedaan identitas tertulis tentang nama Terpidana, "orang


ah

yang bernama ONG A TJUN atau Mr. ONG bukanlah Terpidana,


R

si
karena marganya sudah berbeda, dan demikian juga dengan
identitas "HERMAN CHU dan Mr. ONG" bukanlah identitas Terpidana

ne
ng

karena identitas Terpidana adalah KWAN FUK SING, sehingga akan


terungkap fakta baru bahwa bukan Terpidana (Pemohon PK) pemilik

do
gu

narkoba tersebut dan pemilik sekaligus pengedarnya yang


sebenarnya adalah orang lain yang bernama/dengan identitas
HERMAN CHU dan Mr. ONG.
In
A

c. Apabila terungkap fakta pada saat persidangan yang sedang berjalan


bahwa Terpidana adalah KWAN FUK SING saja dan bukan
ah

lik

beridentitas ONG A TJUN atau Mr. ONG, maka akan terungkap fakta
baru bahwa Mejelis Hakim M.A.R.I. telah keliru menyatakan
m

ub

Terpidana (Pemohon PK) terbukti secara sah dan meyakinkan


bersalah melakukan tindak pidana "secara terorganisir mengedarkan
ka

psikotropika golongan I dan turut serta menempatkan harta kekayaan


ep

yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana


ah

kedalam penyedia jasa keuangan, baik atas nama sendiri atau atas
R

nama orang lain".


es

3. Novum berupa Surat Terjemahan tersumpah resmi dari ANI A. J.


M

ng

WORANG tertanggal 16 Agustus 2015 yang menerangkan bahwa


on
gu

Hal. 31 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tulisan bahasa Tionghoa dalam foto batu nisan makam Alm. KWAN ING

si
YEN tertulis : Kabupaten XinhuL Provinsi Guangdong - Makam
Almarhum ayah kami Kwan Ing-ven, Putera Ping-yu Ping-xing Li-hou

ne
ng
Guo-hua Fuk-sing, Tanggal 16 Agustus 1965. Adapun perubahan
keadaan seandainya alat bukti surat tersebut dihadirkan pada waktu
sidang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

do
gu a. Bahwa almarhum KWAN ING YEN meninggalkan anak-anaknya
antara lain KWAN FUK SING (Pemohon PK) nama sebenar-

In
A
benarnya Pemohon Peninjauan Kembali adalah KWAN FUK SING
bukan ONG A TJUN dan bukan pula HERMAN CHU.
ah

lik
b. Bahwa dalam ketentuan tata adat budaya tionghoa, marga harus
dijunjung tinggi, dan tidak ada dalam istilah adat cina jika seseorang
memakai 3 (tiga) marga sekaligus sehingga marga ONG dan marga
am

ub
CHU bukanlah marga keluarga besar dari Terdakwa.
c. Oleh karena seseorang masyarakat Tionghoa/China tidak
ep
diperbolehkan memakai marga 3 (tiga) sekaligus, maka marga "ONG
k

dan CHU" bukanlah marga Terpidana, yang artinya marga "ONG"


ah

dan marga "CHU" adalah orang lain.


R

si
d. Apabila alat bukti surat tersebut ini dikemukakan pada saat
persidangan berjalan, maka akan terungkap fakta baru bahwa nama

ne
ng

lengkap Terpidana (Pemohon PK) adalah KWAN FUK SING dan


bukan marga ONG atau marga CHU.

do
gu

4. Surat Keterangan dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia,


yang beralamat di Komylek Puri Delta Mas Blok H. 8 Jl. Bandengan
Selatan tertanggal 18 Agustus 2015, yang ditandatangani oleh Ketua
In
A

Kehormatan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.


Bahwa alat bukti tersebut yang belum pernah dihadirkan pada saat
ah

lik

berlangsungnya persidangan, dan keterangannya akan merubah


keadaan pertimbangan Majelis Hakim yang dapat membebaskan atau
m

ub

melepaskan dari tuntutan atau setidak-tidaknya menerapkan ketentuan


yang meringankan bagi Terpidana dengan alasan sebagai berikut :
ka

a. Bahwa nama Marga Tionghoa K WAN, ONG dan CHU adalah 3 (tiga)
ep

nama marga Tionghoa yang berbeda baik nama, tulisan, keturunan,


ah

daerah asal, dialek bahasa, budaya dan adat istiadat serta tidak ada
R

hubungan persaudaraan diataranya mereka dimana nama marga


es

Tionghoa tersebut di atas memilki tanggung jawab hukum atas


M

ng

on
gu

Hal. 32 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatnnya masing-masing dan tidak bisa dikaitkan satu dengan

si
lainnya".
b. Bahwa ketiga sebutan nama KWAN, ONG dan CHU tersebut tidak

ne
ng
lazim dipakai oleh satu orang, sebagaimana digunakan oleh
Terpidana (Pemohon PK), sehingga Penyidik dan/atau Penuntut
Umum tidak bisa menggunakan tiga nama sembarangan sekaligus

do
gu pada seseorang Tersangka dan/atau Terdakwa sehingga tidak ada
kepastian pelaku yang melakukan kesalahan.

In
A
c. Bahwa oleh karena marga KWAN, ONG dan CHU tidak boleh dipakai
oleh satu orang, maka Terpidana tidak bermarga "ONG" dan "CHU",
ah

lik
sehingga pemilik narkoba dalam perkara a quo tersebut adalah
bermarga "ONG" atau bermarga "CHU" dan bukan milik Terpidana
(Pemohon PK), dan Terpidana (Pemohon PK) juga bukan sebagai
am

ub
pengedar narkoba (dalam perkara a quo), karena Terpidana
(pemohon PK) bermaga "KWAN".
ep
5. Keterangan sdr. M. ARIEF JOHN, SH., tempat / tanggal lahir :
k

Palembang / 06 Desember 1965, jenis kelamin laki-laki, agama Islam,


ah

pekerjaan Karyawan Swasta, alamat/tempat tinggal : Jl. Pasar 16, Ilir


R

si
BLK GDN - 514 RT. 009 / RW. 002, Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir
Timur 1, Kota Palembang. Saksi adalah selaku Ketua Rukun Tangga

ne
ng

009 Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur, Palembang.


Bahwa keterangan saksi M. Arief Jhon, SH. yang belum pernah

do
gu

dihadirkan pada saat berlangsungnya persidangan, dan keterangannya


akan merubah keadaan pertimbangan Majelis Hakim yang dapat
membebaskan atau melepaskan dari tuntutan atau setidak-tidaknya
In
A

menerapkan ketentuan yang meringankan bagi Terpidana dengan


alasan sebagai berikut :
ah

lik

a. Saksi akan menerangkan silsilah keluarga besar Terpidana


(Pemohon PK) yang merupakan warga RT. 009, Kelurahan 16 Ilir,
m

ub

Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang, yang mana dengan fakta


adanya silsilah keluarga tersebut akan menjelaskan bahwa antara
ka

Terpidana (Pemohon PK) dengan saksi ACHOY alias MOYOUK bin


ep

H. TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah)


ah

adalah antara paman dan ponakan, yang mana Terpidana (Pemohon


R

PK) adalah paman dari saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA
es

(Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah),


M

ng

on
gu

Hal. 33 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA jelas mengenal

si
Terpidana.
b. Dengan adanya fakta bahwa Terpidana (Pemohon PK) adalah

ne
ng
paman saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada
perkara yang sama dalam berkas terpisah), maka akan terungkap
fakta baru bahwa narkoba tersebut dalam perkara a quo bukan milik

do
gu Terpidana KWAN FUK SING (Pemohon PK) dan bukan juga sebagai
pengedar narkoba, karena Terpidana (Pemohon PK) hanya pernah

In
A
mengenalkan saksi ACHOY alias MOYOUK (Terpidana pada perkara
yang sama dalam berkas terpisah) dengan saksi LIEM MARITA
ah

lik
(Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah).
c. Dengan adanya fakta bahwa Terpidana (Pemohon PK) adalah
paman saksi ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA, maka akan
am

ub
terungkap fakta baru yang menyatakan bahwa Terpidana (Pemohon
PK) tidak pernah menjual narkoba dalam perkara a quo kepada saksi
ep
LIEM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas
k

terpisah.
ah

6. Saksi ANDRI WIJAYA, tempat / tanggal lahir : Jakarta / 1 Juni 1962,


R

si
jenis kelamin laki-laki, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, alamat/
tempat tinggal : Jl. Industri Raya No. 5, RT. 011 / RW. 001, Kelurahan

ne
ng

Gn. Sahari, Kecamat Sawah Besar, Jakarta Pusat.


Bahwa keterangan saksi ANDRI WIJAYA, yang belum pernah

do
gu

dihadirkan pada saat berlangsungnya persidangan, dan keterangannya


akan merubah keadaan pertimbangan Majelis Hakim yang dapat
membebaskan atau melepaskan dari tuntutan atau setidak-tidaknya
In
A

menerapkan ketentuan yang meringankan bagi Terpidana dengan


alasan sebagai berikut :
ah

lik

a. Dengan keterangan saksi ANDRI WIJAYA yang belum pernah


dihadirkan pada saat persidangan berjalan, akan mengungkap fakta
m

ub

baru tentang hubungan keluarga antara Terpidana (Pemohon PK)


dengan saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA sesuai
ka

pengakuan saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA, bahwa


ep

Terpidana (Pemohon PK) adalah AKYU (Paman) dari saksi sdr.


ah

ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA dan saksi sdr. ACHOY alias
R

MOYOUK bin H. TEJA juga menerangkan bahwa ekstasi tersebut


es

milik saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA yang


M

ng

diperoleh/dibeli dari TONY (Produsen ekstasi) di Belanda yang


on
gu

Hal. 34 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA meminta

si
kepada Pamannya (Terpidana/Pemohon PK) untuk diperkenalkan
kepada Pembeli ekstasi saksi LIEM MARITA (Terpidana pada

ne
ng
perkara yang sama dalam berkas terpisah).
b. Saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA mengakui telah
mengeluarkan uang sebanyak Rp13.000.000.000,00 (tiga belas miliar

do
gu rupiah) untuk mengatur Penyidik agar memberatkan Terpidana
(Pemohon PK) dan meringankan saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK

In
A
bin H. TEJA sehingga sisa uang penjualan ekstasi kepada saksi
LIEM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas
ah

lik
terpisah) masih tersisa Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) di
dalam rekening bank milik saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H.
TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah)
am

ub
dan sisa uang dalam rekening saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin
H. TEJA telah diblokir oleh Penyidik.
ep
c. Dengan keterangan saksi Andri Wijaya yang belum pernah
k

dihadirkan pada saat persidangan berjalan, akan mengungkap fakta


ah

baru tentang uang hasil kejahatan dalam perkara Pemohon


R

si
Peninjauan Kembali ada di tangan saksi sdr. ACHOY alias
MOUYOUK bin H. TEJA sehingga secara jelas-jelas senyatanya

ne
ng

saksi sdr. ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA adalah penerima dan
atau pemegang dan atau penyimpan uang hasil kejahatan tersebut

do
gu

yang sesungguhnya selaku pemilik barang bukti Narkoba dalam


perkara a quo.
7. Saksi TEDY SUHENDRA, tempat / tanggal lahir : Jakarta / 12 Oktober
In
A

1948, jenis kelamin laki-laki, agama Budha, pekerjaan Perdagangan,


alamat/tempat tinggal : Bungur Besar XII RT. 009 / RW. 001, Kelurahan
ah

lik

Kemayoran, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.


Bahwa keterangan saksi TEDY SUHENDRA yang belum pernah
m

ub

dihadirkan pada saat berlangsungnya persidangan, dan keterangannya


akan merubah keadaan pertimbangan Majelis Hakim yang dapat
ka

membebaskan atau melepaskan dari tuntutan atau setidak-tidaknya


ep

menerapkan ketentuan yang meringankan bagi Terpidana dengan


ah

alasan sebagai berikut :


R

a. Saksi akan menerangkan tentang fakta yang sebenarnya tentang


es

perbuatan saksi selaku orang yang diminta ikut mencairkan uang


M

ng

hasil kejahatan dalam perkara a quo di Bank BCA Mali Taman


on
gu

Hal. 35 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anggrek Slipi atas nama saksi LIM MARITA (Terpidana pada perkara

si
yang sama dalam berkas terpisah) sebesar Rp2.400.000.000,00 (dua
miliar empat ratus juta rupiah).

ne
ng
b. Saksi juga merupakan orang yang diminta ikut mencairkan uang hasil
kejahatan dalam perkara a quo di Bank BCA Sunter atas nama saksi
LIM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas

do
gu terpisah) sebesar Rp4.200.000.000,00 (empat miliar dua ratus juta
rupiah), total uang sebesar Rp6.600.000.000,00 (enam miliar enam

In
A
ratus juta rupiah tersebut ditransfer / dipindahkan ke rekening Bank
BCA a/n. BOY GUNAWAN.
ah

lik
c. Saksi akan menerangkan bahwa jelas uang hasil kejahatan penjualan
barang bukti Narkotika dalam perkara a quo ada di dalam rekening
bank atas nama saksi LIM MARITA (Terpidana pada perkara yang
am

ub
sama dalam berkas terpisah) dan ada pula yang di dalam rekening
bank atas nama saksi ACHOY alias MOUYOUK bin H. TEJA
ep
(Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah).
k

d. Saksi akan menerangkan bahwa tidak ada uang hasil kejahatan


ah

penjualan narkotika dalam perkara a quo masuk ke dalam rekening


R

si
Bank an. KWAN FUK SING (Pemohon PK), sehingga sebenarnya
pemilik dan pengedar narkotika dalam perkara a quo adalah saksi

ne
ng

ACHOY alias MOUYOUK bin H. TEJA dan saksi LIM MARITA


(Terpidana dalam perkara yang sama dalam berkas terpisah), sebab

do
gu

penerima/penyimpan uang hasil kejahatan penjualan narkotika dalam


perkara a quo adalah jelas sebagai bukti pemilik Narkotika dan
Terpidana (pemohon PK) bukanlah penerima uang hasil kejahatan
In
A

narkotika dalam perkara a quo, maka jelas senyatanya bukan pemilik


barang bukti hasil kejahatan tersebut.
ah

lik

e. Saksi akan menerangkan bahwa seluruh uang tersebut telah


didistribusikan kepada oknum-oknum tertentu dengan maksud dan
m

ub

tujuannya adalah melepaskan / meringankan hukuman para pelaku


kejahatan yang sesungguhnya yakni ACHOY alias MOUYOUK bin H.
ka

TEJA dan LIM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam
ep

berkas terpisah).
ah

f. Saksi akan menerangkan bahwa perbuatan saksi ACHOY alias


R

MOUYOUK bin H. TEJA dan saksi LIEM MARITA (Terpidana pada


es

perkara yang sama dalam berkas terpisah) MENGORBANKAN


M

ng

Terdakwa lain yaitu KWAN FUK SING (Pemohon PK) seakan-akan


on
gu

Hal. 36 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai pemilik barang narkotika dan menyamarkan diri KWAN FUK

si
SING (Pemohon PK) seakan-akan sebagai orang yang bernama
ONG A TJUN (Mr. ONG) alias Mr. WONG yang merupakan buronan

ne
ng
Interpol kejahatan Narkotika dalam kepemilikan Narkotika di
Apartement Taman Anggrek, dan kini sudah tertangkap dalam
kejahatan narkotika di wilayah hukum Surabaya Jawa Timur.

do
gu g. Saksi akan menerangkan bahwa ONG A TJUN (Mr. ONG) alias Mr.
WONG adalah bukan KWAN FUK SING (Pemohon PK).

In
A
C. ADANYA PERTENTANGAN ANTARA PERTIMBANGAN PUTUSAN MARI
NOMOR 2 K/Pid.SUS/2007, TANGGAL 14 SEPTEMBER 2007 :
ah

lik
Bahwa berdasarkan Pasal 263 ayat (2) b KUHAP dikatakan sebagai
berikut : "Apabila dalam pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa
sesuatu telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan
am

ub
alasan putusan yang telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan satu
dengan yang lain".
ep
Bahwa apabila diteliti pertimbangan Majelis Hakim MARI yang
k

memeriksa dan mengadili perkara a quo, maka terlihat suatu pertentangan


ah

diantara pertimbangan hukumnya, sehingga dalam petitumnya juga saling


R

si
bertentangan, sehingga diantara petitum tersebut tidak dapat diterima logika
hukum dan peraturan perundang-undangan yang yang berlaku.

ne
ng

Bahwa adapun pertentangan-pertentangan diatara pertimbangan


tersebut adalah sebagai berikut :

do
gu

1. Dalam pertimbangan Majelis Hakim MARI halaman 13 poin kedua yang


mengatakan : "Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Kasasi/
Terdakwa dipidana, maka harus dibebani untuk membayar biaya
In
A

perkara dalam tingkat kasasi ini", tidak didasari dengan pertimbangan


yang kuat karena dalam pertimbangan sebelumnya belum ada
ah

lik

pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan Pemohon Kasasi/


Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana, sebab dalam
m

ub

pertimbangan Majelis Hakim MARI hanya memberikan pertimbangan


hukum atas berat ringannya pidana yang dijatuhkan (vide halaman 12
ka

poit 1), sementara dalam pertimbangan halaman 13 poit 1 yang


ep

mengatakan : "Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan yang


ah

diuraikan di atas Mahkamah Agung berpendapat bahwa putusan


R

Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 116/PID/2007/PT.DKI tanggal 14 Mei


es

2007 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


M

ng

Nomor 2061/Pid.ab/2006/PNJak-Sel. tanggal 2 Maret 2007, tidak dapat


on
gu

Hal. 37 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipertahankan lagi oleh karena itu harus dibatalkan dan Mahkamah

si
Agung akan mengadili sendiri perkara tersebut, yang amarnya seperti
tertera di bawah ini".

ne
ng
2. Bahwa pengertian "dibatalkan" adalah pembatalan untuk keseluruhan
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, karena tidak ada

do
gu pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung yang mengatakan
"hanya mempertimbangkan tentang berat ringannya hukuman yang

In
A
dijatuhkan" dan "mengambil alih pertimbangan yang lainnya" sehingga
dengan demikian oleh karena Majelis Hakim Mahkamah Agung belum
ah

lik
mempertimbangkan secara utuh tentang fakta kesalahan Pemohon
Kasasi/Terdakwa, dan belum menyatakan Pemohon Kasasi/Terdakwa
telah bersalah. Dengan demikian pertimbangan Majelis Hakim
am

ub
Mahkamah Agung tersebut merupakan pertimbangan yang keliru.
3. Oleh karena tidak ada pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung
ep
yang mengatakan mengambil alih pertimbangan Majelis Hakim
k

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan pertimbangan Majelis Hakim


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan khusus mengenai pertimbangan


R

si
tentang terbuktinya kesalahan Pemohon Kasasi/Terdakwa, maka
pertimbangan tersebut tidak secara mutatis mutandis dapat digunakan

ne
ng

oleh Majelis Hakim Mahkamah Agung menjadi pertimbangannya dalam


menyatakan pemohon kasasi Terdakwa telah bersalah melakukan

do
gu

tindak pidana.
4. Bahwa pertimbangan menjatuhkan pidana kepada Terdakwa untuk
membayar biaya perkara, sementara dalam petitum menyatakan
In
A

Terdakwa dipidana "mati" adalah juga pertimbangan yang keliru, karena


seharusnya seseorang yang sudah dijatuhi hukuman "mati" maka biaya
ah

lik

perkara harus dibebankan kepada negara, karena secara logika hukum


bagaimana mungkin seseorang yang telah dihukum mati dapat
m

ub

membayar biaya perkara, karena pembayaran biaya perkara ini tidak


dapat diwariskan kepada keluarganya.
ka

Dengan demikian oleh karena antara pertimbangan Majelis Hakim


ep

Mahkamah Agung dan petitumnya saling bertentangan, maka


ah

pertimbangan tersebut adalah merupakan pertimbangan yang keliru.


R

5. Bahwa dengan demikian sebenarnya Majelis Hakim Mahkamah Agung


es

dalam pertimbangannya tidaklah menghukum Terdakwa dengan


M

ng

"pidana mati" akan tetapi sebenarnya menghukum Terdakwa dengan


on
gu

Hal. 38 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
"pidana penjara", karena ternyata Pemohon Kasasi/Terdakwa dihukum

si
juga untuk membaya biaya perkara sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima
ratus ribu rupiah) dalam tingkat kasasi.

ne
ng
D. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :

do
gu 1. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung adalah keliru,
karena ada pertentangan pertimbangan tentang membebani Pemohon

In
A
Kasasi/Terdakwa untuk membayar perkara sementara dalam
petitumnya menjatuhkan "pidana mati", hal ini sudah bertentangan
ah

lik
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, karena kalau
seseorang dijatuhkan "pidana mati" maka biaya perkaranya harus
dibebankan kepada negara, sehingga keadaan ini memperlihatkan
am

ub
sebenarnya berdasarkan pertimbangan tentang biaya perkara maka
seharusnya hukuman yang dijatuhkan bukan "pidana mati" tetapi adalah
ep
pidana penjara.
k

2. Bahwa tidak ada pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung yang


ah

menyatakan Pemohon Kasasi/Terdakwa bersalah melakukan tindak


R

si
pidana, namun dalam petitumnya menghukum pemohon kasasi/
Terdakwa dengan "pidana mati", hal ini adalah merupakan kekeliruan,

ne
ng

karena dengan dibatalkannya putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta


dan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, maka semua

do
gu

pertimbangannya telah dibatalkan, sehingga pertimbangan Majelis


Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan, tidak secara mutatis mutandis menjadi pertimbangan Majelis
In
A

Hakim Mahkamah Agung, sebab tidak ada pertimbangan Majelis Hakim


dalam putusannya yang mengatakan mengambil alih pertimbangan
ah

lik

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI, khususnya pertimbangan tentang


kesalahan Pemohon Kasasi/Terdakwa.
m

ub

3. Bahwa identitas Terpidana (Pemohon PK) adalah KWAN FUK SING


bukan ONG A TJUN atau Mr. ONG, karena dalam adat Tionghoa tidak
ka

lazim/tidak boleh seseorang memakai 3 (tiga) marga sekaligus, sebab


ep

"ONG" dan "A TJUN" serta "KWAN" adalah marga yang berbeda.
ah

4. Bahwa pemilik narkoba dalam perkara a quo adalah ACHOY alias


R

MOUYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam


es

berkas terpisah) dan sekaligus sebagai penjual kepada LIEM MARITA


M

ng

(Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas terpisah),


on
gu

Hal. 39 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana tercantum dalam amart putusan-putusan MARI, putusan

si
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan amar putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan.

ne
ng
5. Bahwa hasil penjualan narkoba milik ACHOY alias MOYOUK bin H.
TEJA dalam perkara a quo disetorkan ke rekening ACHOY alias
MOUYOUK bin H. TEJA (Terpidana pada perkara yang sama dalam

do
gu berkas terpisah), bukan dalam rekening KWAN FUK SING (Pemohon
PK).

In
A
6. Bahwa hasil penjualan narkoba dalam perkara a quo yang dilakukan
oleh LIEM MARITA (Terpidana pada perkara yang sama dalam berkas
ah

lik
terpisah), disetorkan ke rekeningnya yaitu pada BCA MALL TAMAN
ANGGREK dan BCA SUNTER, dan dari rekening tersebut ditarik oleh
saksi Tedy Suhendra untuk diserahkan kepada oknum pihak lain untuk
am

ub
meringankan hukuman dari ACHOY alias MOUYOUK bin H. TEJA dan
LIEM MARITA (Terpidana pada berkas yang sama dalam berkas
ep
terpisah).
k

7. Bahwa jelas senyatanya telah terjadi PERSESUAIAN KETERANGAN


ah

para saksi ANDRI WIJAYA dan TEDY SUHENDRA bahwa saksi sdr.
R

si
ACHOY alias MOYOUK bin H. TEJA dan saksi LIM MARITA Terpidana
pada berkas yang sama dalam berkas terpisah) telah bersekongkol

ne
ng

menyuap oknum-oknum tertentu untuk menutupi perananan


kejahatannya dan mengorbankan Terpidanan (Pemohon PK) seakan-

do
gu

akan sebagai pemilik barang Narkotika dengan menyamarkan identitas


diri Terpidana KWAN FUK SING (Pemohon PK) seakan-akan sebagai
orang yang bernama ONG A TJUN atau HERMAN CHU atau Mr. ONG.
In
A

8. Bahwa terbukti ONG A TJUN (Mr. ONG) alias Mr. WONG adalah sosok
identitas seorang lain yang bernama lengkap WONG CHIE PIE adalah
ah

lik

merupakan buronan kejahatan narkotika dalam kepemilikan narkotika di


Apartemen Taman Anggrek dan kini sudah tertangkap dalam kejahatan
m

ub

yang sama di wilayah hukum Surabaya Jawa Timur, sehingga ONG A


TJUN (Mr. ONG) alias Mr. WONG bukanlah Terpidana KWAN FUK
ka

SING.
ep

Menimbang, bahwa terhadap alasan tersebut Mahkamah Agung


ah

berpendapat alasan Peninjauan Kembali Terpidana tidak dapat dibenarkan


R

dengan pertimbangan sebagai berikut:


es

- Bahwa tidak ternyata ada kekhilafan Hakim atau kekeliruan yang nyata dalam
M

ng

putusan Mahkamah Agung Nomor 2 K/Pid.Sus/2007 karena hal-hal yang


on
gu

Hal. 40 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
relevan secara yuridis telah dipertimbangkan dengan benar. Perbuatan

si
Terpidana secara terorganisir mengedarkan Psikotropika Golongan I dan
turut serta menempatkan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut

ne
ng
diduga merupakan hasil tindak pidana ke dalam penyedia jasa keuangan
merupakan tindak pidana Pencucian Uang.
- Bahwa tidak ternyata ada bukti baru yang berkualitas sebagai novum yang

do
gu diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali, sehingga alasan-alasan
Pemohon Peninjauan Kembali tidak memenuhi syarat yang dimaksud dalam

In
A
ketentuan Pasal 263 ayat (2) KUHAP.
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Mahkamah Agung
ah

lik
berpendapat alasan permohonan Peninjauan Kembali tidak termasuk dalam
salah satu alasan Peninjauan Kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263
ayat (2) huruf a, b, dan c KUHAP ;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan Pasal 266 ayat (2)
huruf a KUHAP permohonan Peninjauan Kembali harus ditolak dan putusan
ep
yang dimohonkan Peninjauan Kembali tersebut dinyatakan tetap berlaku ;
k

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Peninjauan Kembali


ah

ditolak, maka biaya perkara dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali


R

si
dibebankan kepada Pemohon Peninjauan Kembali ;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang

ne
ng

Psikotropika, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan


Kehakiman, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

do
gu

Pidana, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung


sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, dan
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta
In
A

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;


MENGADILI:
ah

lik

Menolak Permohonan Peninjauan Kembali dari Terpidana : ONG A


TJUN alias KWAN FUK SING alias HERMAN CHU alias Mr. ONG tersebut ;
m

ub

Menetapkan bahwa putusan yang dimohonkan Peninjauan Kembali


tersebut tetap berlaku ;
ka

Membebankan Terpidana untuk membayar biaya perkara dalam


ep

Peninjauan Kembali ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;
ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan pada hari Kamis


R

tanggal 26 Mei 2016 oleh Dr. ARTIDJO ALKOSTAR, S.H. LLM. Hakim Agung
es

yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H.
M

ng

SUHADI, S.H. M.H. dan SRI MURWAHYUNI, S.H. M.H. Hakim-Hakim Agung
on
gu

Hal. 41 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum

si
pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
Anggota tersebut, dan dibantu oleh R. HERU WIBOWO SUKATEN, S.H. M.H.

ne
ng
anitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan
Terpidana.

do
gu Hakim-Hakim Anggota :
Ttd. /
Ketua Majelis :
Ttd. /
Dr. H. SUHADI, S.H. M.H. Dr. ARTIDJO ALKOSTAR. S.H. LLM.

In
A
Ttd. /
SRI MURWAHYUNI, S.H. M.H.
ah

lik
Panitera Pengganti :
Ttd. /
R. HERU WIBOWO SUKATEN, S.H. M.H.
am

ub
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
ep
a.n. Panitera
k

PANITERA MUDA PIDANA KHUSUS


ah

si
ROKI PANJAITAN, S.H.

ne
ng

NIP : 195904301985121001

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 42 dari 42 hal. Put. No. 44 PK/Pid.Sus/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Anda mungkin juga menyukai