Gejala klinis yang terjadi diawali penetrasi awal retikulum ditandai dengan tiba-tiba
mengalami atoni rumenoreticular dan penurunan tajam dalam produksi susu. Output tinja
berkurang dan suhu rektal meningkat. Denyut jantung normal atau sedikit meningkat, dan
respirasi biasanya dangkal dan cepat. Awalnya sapi menunjukkan punggung melengkung,
ekspresi cemas, keengganan untuk bergerak, dan gelisah. Gerakan tiba-tiba dipaksa serta
buang air besar, buang air kecil, berbaring, dan melangkah dapat disertai denga mengerang.
Tremor pada daerah triceps dan siku dapat terlihat. Dalam kasus kronis, konsumsi pakan dan
output tinja berkurang dan penurunan produksi susu masih rendah. Tanda-tanda nyeri perut
menjadi kurang jelas dan biasanya suhu rektal normal. Sapi dengan pleuritis atau perikarditis
karena perforasi benda asing biasanya mengalami depresi, takikardia (>90 bpm), dan pyrexic
(1040F). Pleuritis ditandai dengan respirasi dangkal, suara paru teredam, dan terdengar suara
gesekan ketika diauskultasi daerah dada. Thorakocentesis dapat menghasilkan beberapa liter
cairan septik. Perikarditis trauma paling sering ditandai dengan bunyi jantung melemah
namun diawal proses terdengan suara mur-mur. Distensi vena jugularis dan gagal jantung
kongestif juga terjadi.
Diagnosa ditegakan dengan melakukan anamnesis (sejarah) dan juga dengan gejala
klinis yang terlihat. Tanpa sejarah yang akurat maka akan kesulitan untuk mendiagnosis.
Pemeriksaan fisik dan auskultasi daerah thorak dilakukan untuk mengetahui suara gerakan
rumen dan retikulum. Pemeriksaan laboratorium juga perlu dilakukan untuk menunjang
diagnosis. Pada kasus retikuloperitonitis traumatika ditemukan terjadi neutrofilia,
peningkatan kadar haptoglobin serum, amiloid-A, konsentrasi total protein plasma, dan
konsentrasi fibrinogen plasma. Sapi yang terkena mungkin mengalami kelainan koagulasi
sebagaimana dibuktikan oleh waktu protrombing berkepanjangan, waktu trombin, dan
diaktifkannya waktu tromboplastin parsial. Status asam basa dan kadar elektrolit serum
biasanya normal karena penyerapan abomasum dan usus kecil normal. Namun ditandai
hipokalsemia, alkalosis metabolik hipokloremia dapat terlihat. Ultrasonografi daerah perut
bagian ventral dapat mendeteksi bahan logam di retikulum tetapi hanya dapat diambil setelah
pemberian oral magnet. Untuk menentukan apakah retikulum saat ini berlubang, benda asing
harus terlihat diluar retikulum.